Anda di halaman 1dari 24

UPAYA PENINGKATAN PENYELENGGARAAN

VAKSIN CAMPAK BOOSTER PADA WILAYAH


KEBON BARU TAHUN 2017
Disusun oleh:
Nourma Dara Juwita (030.11.217)
Soraya Alamudi (030.11.277)
Yudia Pratama (030.10.286)

Pembimbing:
dr. Oktavianus Ch. Salim, MS
dr.Iqbal Kurniawan
Rumusan Masalah
• Hal-hal apa yang menyebabkan rendahnya imunisasi
campak booster periode tahun 2017?
• Apa saja alternatif pemecahan masalah yang sesuai
dengan penyebab masalah yang ditemukan?
• Bagaimana prioritas pemecahan masalah sesuai
dengan penyebab masalah yang ada?
• Kegiatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan
masalah tersebut?
TUJUAN DIAGNOSTIK
KOMUNITAS MANFAAT EVALUASI PROGRAM

• Umum: Meningkatkan cakupan imunisasi


campak booster pada puskesmas • Bagi Penulis
kelurahan Kebon baru dengan
mengevaluasi manajemen pada program • Bagi Puskesmas
tersebut
Khusus : • Bagi Masyarakat
• Mengidentifikasi masalah kepatuhan
tentang imunisasi campak booster pada
masyarakat di wilayah Puskesmas Kebon
baru pada periode tahun 2017.
• Menentukan prioritas masalah yang ada
pada Puskesmas Kelurahan Kebon baru.
• Menentukan alternatif pemecahan
masalah dari prioritas masalah yang
terpilih di Puskesmas Kelurahan Kebon
baru .
• Membuat rencana kegiatan dari
pemecahan masalah terpilih di
Puskesmas Kelurahan Kebon baru.
Tinjauan Pustaka
Penyakit Campak (Rubela, Campak 9 hari, measles) adalah
suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan
karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.

Vaksin campak biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi


dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha
atau lengan atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin
diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis
pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua
diberikan pada usia 4-6 tahun.
Hasil kegiatan Pelayanan KIA di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru Periode
Tahun 2017

Sasaran 3 Cakupan
Sasaran Pencapaian
Indikator Target (%) Bulan
1 Tahun Kegiatan Persen (%) (%)
Berjalan
Kunjungan bumil
100 696 242 329 135.95 135.95
K1
Kunjungan bumil
97 696 242 220 90.90 93.71
K4
Ibu hamil dengan
komplikasi yang 90 664 166 71 42.77 47.52
ditangani
Pertolongan
persalinan oleh 95 664 221 236 106.78 112.4
tenaga kesehatan

Kunjungan nifas 95 664 221 135 61.8 64.29

CPR (KB aktif) 70 6851 1712 670 39.13 55.9


Hasil kegiatan Imunisasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
Periode Tahun 2017

Sasaran 1 Sasaran 3 Cakupan Pencapaian


Indikator Target (%)
tahun Bulan Berjalan Kegiatan Persen (%) (%)

HB NEO 100% 633 158 199 125.94 125.94

BCG 95% 633 158 162 102.5 107.9

DPT/HB-Hib (1) 95% 633 158 581 95.56 100

DPT/HB-Hib (2) 95% 633 158 146 92.4 97.26

DPT/HB-Hib (3) 90% 633 158 148 93.67 104

Polio(1) 95% 633 158 162 102.5 107.9

Polio(2) 95% 633 158 151 95.5 100

Polio(3) 95% 633 158 146 92.4 97.26

Polio(4) 95% 633 158 148 93.6 98.52

Campak 98% 633 158 163 103.1 105.2


Hasil kegiatan Imunisasi Tambahan di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
Periode Tahun 2017

Sasaran Sasaran 3 Cakupan Pencapaian


Indikator Target (%)
1 Tahun Bulan Berjalan Kegiatan Persen (%) (%)

Pentavalen
95 1629 408 146 35.78 37.66
Booster

Campak Booster 95 1629 408 113 27.69 29.14


Hasil Kegiatan Pemantauan dan Pertumbuhan Balita di Puskesmas Kelurahan
Kebon Baru Periode Tahun 2017

Sasaran 3 Cakupan
Indikator Target (%) Pencapaian (%)
Bulan Berjalan Kegiatan Persen (%)

Cakupan program
100 6765 6765 100 100
(K/S)
Partisipasi
85 6765 4300 63.56 74.77
masyarakat (D/S)
Kesinambungan
program UPGK 95 6765 4300 63.56 66.90
(D/K)
Tren
kecenderungan 80 4300 1415 32.90 41.12
status gizi (N/D)
Efektivitas
32 6765 1415 20.91 65.34
program (N/S)
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH
Identifikasi atau inventarisasi masalah
dari Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Kelurahan Kebon Baru

Penentuan prioritas masalah yang ada

Penentuan penyebab masalah

Memilih penyebab yang paling mungkin

Menentukan alternatif pemecahan


masalah
Penetapan
pemecahan masalah

Penyusunan rencana
penerapan program

Pelaksanaan
program dan evaluasi
IDENTIFIKASI CAKUPAN PROGRAM
PENILAIAN PRIORITAS MASALAH
Urutan
Masalah A B C D NPD NPT
Prioritas

Kunjungan Ibu Hamil K4 1 11 4 1 44 48 II

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 4 10 3 1 42 42 IV

Kunjungan Nifas 3 10 3 1 39 39 VI

Imunisasi Pentavalen Booster 4 13 3 1 42 43 V

Imunisasi Campak Booster 4 12 4 1 51 52 I

Partisipasi masyarakat (D/S) 2 12 3 1 42 42 III

Kesinambungan program UPGK (D/K) 2 11 3 1 39 39 VII

Kesinambungan status gizi (N/D) 4 13 2 1 34 34 VIII

Efektivitas program (N/S) 3 12 3 1 45 45 III


Analisis Penyebab
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
MAN • Tenaga kesehatan (1 dokter atau 1 • Beberapa Kader kurang
(Tenaga Kerja) bidan atau 1 ahli gizi atau perawat) dalam pencatatan dan
terdapat di Puskesmas pelaporan kepada
• Pencatatan administrasi oleh Kader petugas puskesmas
sudah baik • Regenerasi Kader tidak
berjalan baik
MONEY • Semua imunisasi untuk ibu dan
(Pembiayaan) balita tidak dipungut biaya
METHOD • Kerjasama petugas di puskesmas • Penyuluhan tidak rutin
(Metode) dengan RT, RW dan kader diberikan di maupun
kesehatan terjalin baik puskesmas mengenai
• Pencatatan pengunjung peserta vaksin campak booster
vaksin optimal • Pencatatan oleh kader
mengenai imunisasi
dan riwayat imunisasi
masih kurang
Analisis Penyebab
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
MATERIAL • Kurangnya media
(Perlengkpan) promosi akan
pentingnya program
vaksin campak sebagai
booster (poster)
• Semua perlengkapan vaksin disediakan • Kurangnya penyuluhan
oleh Kelurahan Kebon Baru mengenai manfaat
• Vaksin dapat diperoleh di puskesmas imunisasi campak
booster
• Tidak sinkronnya jadwal
posyandu sehingga
menghambat
pelayanan petugas
MARKET • Kurangnya pengetahuan
(Masyarakat) orang tua mengenai
jadwal imunisasi
PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN
• Petugas kesehatan terlatih dan kompeten
P1 • Adanya penjadwalan pembinaan kader secara • Kendala pendataan anak yang dilakukan secara
PLANNING berkala untuk menyegarkan kembali rutin
(Perencanaan) pengetahuan dan skill setahun sekali

• Seluruh komponen tenaga pelaksana program • Koordinator program dan kader Posyandu
P2 sudah lengkap (dokter, bidan, petugas gizi, memegang lebih dari 1 program
ORGANIZING perawat, kader)
(Pengorganisasian)

• Pelayanan dilakukan setiap bulan di masing- • Tidak ada Standar Operasional Prosedur (SOP)
ACTUATING masing RW yang mengatur jalannya vaksin
(Pelaksanaan) • Komunikasi dan kerjasama lintas program dan • Data dari pasien terkadang tidak lengkap
sektoral sudah optimal

• Petugas kesehatan Puskesmas selalu • Sulitnya pengawasan dalam kesinambungan


mengawasi jalannya program di lapangaN kunjungan, karena pasien pendatang yang banyak
P3 • Pencatatan dan pelaporan kegiatan sehingga selalu memulai dari awal lagi informasi
CONTROLLING • Koordinasi yang baik antara petugas kesehatan
(Pengawasan) dan kader dalam hal pencatatan dan pelaporan

• Rumah warga berdekatan sehingga informasi • Minat ibu membawa anak untuk disertakan dalam
LINGKUNGAN terlaksananya program mudah menyebar, program Posyandu masih kurang, serta kurangnya
warga sudah sadar mengenai posyandu keaktifan para ibu dalam memantau pertumbuhan
dan perkembangan anak
• Kurangnya motivasi keluarga untuk mendukung ibu
membawa anak vaksin ke Posyandu atau
puskesmas
• Orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat
membawa anak untuk vaksin
INPUT
• Tidak selalu terdapat pengawas •Kurangnya Media promosi akan
lapangan dari kelurahan Kebon pentingnya program vaksin campak
baru sebagai booster
• Beberapa kader posyandu MATERIAL
kurang dalam pencatatan dan •Kurangnya pengetahuan orang tua
pelaporan kepada petuas MAN mengenai jadwal vaksin
puskesmas MARKET
• Regernaris kader tidak berjalan
baik

MONEY •Penyuluhan tidak


rutin diberikan di
METHOD Posyandu Target
vaksin
campak
booster
P3 • Tidak ada SOP yang sebesar
• Kendalan pendataan mengatur jalannya vaksin 95%
anak yang dilakukan • Data dari pasien terkadang
secara rutin P1
tidak lengkap
• • Sulitnya pengawasan dalam
kesinambungan kunjungan

• Dukungan keluarga kurang


• koordinator program
posyandu dan kader • Minat ibu kurang untuk ikut
P2
posyandu mememgang serta program posyandu
lebih dari 1 program khususnya mengenai vaksin
• tidak adanya evaluasi
LINGKUNGAN
• Orang tua bekerja sehingga
program PROSES tidak membawa anak untuk
vaksin
Alternatif Pemecahan Masalah
No. Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Kurangnya kesadaran dan • Penyuluhan akan pentingnya vaksin campak booster
pengetahuan para orang tua akan
pentingnya program vaksin
campak booster
2 Media promosi belum ada • Pengadaan poster dan leaflet di Puskesmas Kelurahan
Kebon Baru tentang pentingya program vaksin campak
booster

3 Kader yang kurang aktif. Memberi penghargaan pada kader terbaik setiap bulannya

4 Pelaksanaan vaksin di puskesmas • Meningkatkan hari pelayanan dan menambah jumlah


hanya dilakukan dua kali seminggu tenaga kesehatan
karena jumlah tenaga kesehatan yang
minimal
Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
Nilai
Hasil akhir
Penyelesaian Masalah Kriteria Urutan
M I V C (M x I x V) / C
Memberi Penyuluhan akan pentingnya vaksin campak
booster, kelebihan vaksin, selalu membawa buku saat
4 4 3 3 16 2
vaksin

Membuat poster dan leaflet di Puskesmas Kelurahan


Kebon Baru dan Posyandu akan pentingnya program
vaksin campak booster 3 4 3 3 12 3

Membuka sesi konsultasi dengan dokter 4 3 3 2 18 1

Membuat program menarik untuk meningkatkan


kesadaran orang tua akan kebutuhan vaksin anak 3 3 2 4 4,5
5

Memberi penghargaan pada kader terbaik setiap


4
bulannya 3 4 4 5 9,6

Meningkatkan hari pelayanan dan menambah jumlah


2 3 2 5 2,4 6
tenaga kesehatan
Rancangan diagnostik komunitas

Desain penelitian Jenis Data

• Penelitian • Data Primer :


kualitatif Wawancara

• Data sekunder :
Laporan bulanan
Puskesmas
Kelurahan Kebon
Baru
PLAN OF ACTION
PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai