MASIF SUSPEK
TUBERKULOSIS PARU
Pembimbing:
dr. Aprilludin, Sp.P
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Dusun Krajan RT 04 RW 01, Duren,
Tengaran.
Tanggal Masuk : 04 Maret 2019
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
• Demam.
Kesimpulan:
Old miokard infark anterior
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pemeriksaan tanggal 04 Maret 2019 Hasil: Kesimpulan:
05-03-2019 06-03-2019
• Infus RL 30 tpm
• Infus RL 30 tpm
• Injeksi ceftriaxone 2x2 gram
• Injeksi ceftriaxone 2x2 gram • PCT tab 3x1
• PCT tab 3x1 • Omeprazol 2x1
• Omeprazol 2x1 • Neurodex 1x1 tab
• Neurodex 1x1 tab • Nitrocaf 2x1 tab
• WSD
• Nitrocaf 2x1 tab
• PO Lefofloxacin 1x750 mg
• Konsul dr. Aprilludin, Sp.P • Telah dilakukan pungsi, didapatkan 250
cc cairan berwarna keruh
• Injeksi ketorolac per 12 jam
• Foto ulang setelah WSD
PENATALAKSANAAN
BANGSAL
07-03-2019 08-03-2019
• Infus RL 30 tpm • Infus RL 30 tpm
• Injeksi ceftriaxone 2x2 gram • Injeksi ceftriaxone 2x2 gram
• PCT tab 3x1 • PCT tab 3x1
• Omeprazol 2x1 • Omeprazol 2x1
• Neurodex 1x1 tab • Neurodex 1x1 tab
• Nitrocaf 2x1 tab • Nitrocaf 2x1 tab
• PO Lefofloxacin 1x750 mg • PO Lefofloxacin 1x750 mg
• Injeksi ketorolac per 8 jam • Injeksi ketorolac per 8 jam
• Tes ADA cairan pleura • Tes ADA cairan pleura
TINJAUAN PUSTAKA
TUBERKULOSIS PARU
Definisi
• Penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis).
• Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh
lainnya.
Patogenesis
Manifestasi Klinis
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu • Tergantung dari organ tubuh mana yang
(dapat disertai dengan darah) terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
• Demam tidak terlalu tinggi yang bronkus --> “mengi”, suara nafas melemah
berlangsung lama, biasanya dirasakan yang disertai sesak.
malam hari disertai keringat malam. • Kalau ada cairan dirongga pleura
Kadang-kadang serangan demam seperti (pembungkus paru-paru) -->keluhan sakit
influenza dan bersifat hilang timbul. dada.
• Penurunan nafsu makan dan berat badan • Bila mengenai tulang, maka akan terjadi
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan
bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
• Pada anak-anak dapat mengenai otak
(lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak),
gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Klasifikasi TB Paru
Klasifikasi berdasarkan hasil
pemeriksaan dahak mikroskopis
TB Paru BTA (+) TB Paru BTA (-)
• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen • Kasus yang tidak memenuhi definisi
dahak SPS hasilnya BTA positif. pada TB paru BTA positif. Kriteria
• 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA diagnostik TB paru BTA negatif harus
positif dan foto toraks dada menunjukkan meliputi:
gambaran tuberkulosis. – Minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA negatif.
• 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA
– Foto toraks abnormal menunjukkan
positif dan biakan kuman TB positif.
gambaran tuberkulosis.
• 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya – Tidak ada perbaikan setelah pemberian
positif setelah 3 spesimen dahak SPS antibiotika non OAT.
pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya – Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter
BTA negatif dan tidak ada perbaikan untuk diberi pengobatan
setelah pemberian antibiotika non OAT.
Klasifikasi TB Paru
Klasifikasi berdasarkan hasil
pemeriksaan dahak mikroskopis
TB Paru BTA (+) TB Paru BTA (-)
• Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen • Kasus yang tidak memenuhi definisi
dahak SPS hasilnya BTA positif. pada TB paru BTA positif. Kriteria
• 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA diagnostik TB paru BTA negatif harus
positif dan foto toraks dada menunjukkan meliputi:
gambaran tuberkulosis. – Minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA negatif.
• 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA
– Foto toraks abnormal menunjukkan
positif dan biakan kuman TB positif.
gambaran tuberkulosis.
• 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya – Tidak ada perbaikan setelah pemberian
positif setelah 3 spesimen dahak SPS antibiotika non OAT.
pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya – Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter
BTA negatif dan tidak ada perbaikan untuk diberi pengobatan
setelah pemberian antibiotika non OAT.
Klasifikasi TB Paru
Klasifikasi berdasarkan tingkat Klasifikasi berdasarkan riwayat
keparahan penyakit pengobatan sebelumnya
• TB Paru BTA negatif foto thorak positif • Kasus Baru
• TB Ekstra Paru • Kasus Kambuh (Relaps)
– TB ekstra paru ringan\ • Kasus Putus Berobat (Default/Drop
– TB ekstra-paru berat Out/DO)
• Kasus Gagal (Failure)
• Kasus Pindahan (Transfer In)
• Kasus lain (semua kasus yang tidak
memenuhi ketentuan diatas. Dalam
kelompok ini termasuk Kasus Kronik,
yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan
masih BTA positif setelah selesai
pengobatan ulangan)
Diagnosis
• Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
• Pemeriksaan fisik.
• Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
• Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
• Rontgen dada (thorax photo).
• Uji tuberkulin.
Penatalaksanaan
• Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah: INH,
Rifampisin, Streptomisin, Etambutol.
• Jenis obat tambahan lainnya (lini 2): Kanamisin ,
Amikasin, Kuinolon
• Jenis dan obat OAT
Penatalaksanaan
Pengobatan Tb paru pada orang dewasa di bagi dalam beberapa kategori
Kategori 3 : Kategori 4:
2HRZ/4H3R3 RHZES
• Diberikan kepada • Diber ikan pada
penderita BTA (+) kasus Tb kronik
dan rontgen paru
mendukung aktif.
• Panduan Pengobatan TB Paru
Komplikasi
1. Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis,
usus.
-Infus RL 30 tpm
-Injeksi ceftriaxone 2x2
gram
Diagnosis: -PCT tab 3x1
Hasil WSD: terdapat
Dilakukan cek BTA - Efusi pleura sinistra -Omeprazol 2x1 cairan pleura serous-
sputum --> Hasil : 3 masif suspek
Ditatalaksana -Neurodex 1x1 tab xantho-ctrone yang
spesimen BTA sputum tuberkulosis paru
-Nitrocaf 2x1 tab berwarna keruh -->
negatif - Penyakit jantung dilakukan tes ADA
iskemik -WSD
PO Lefofloxacin 1x750
mg
Mekanisme terjadinya efusi pleura pada pasien ini
Hasil foto
Kemungkinan
rontgen thorax
pasien
menunjukan Terjadi infeksi Antigen TB Terjadi Limfosit akan
menderita atau
efusi pleura pada parenkim memasuki interaksi melepaskan
pernah
sinistra masif paru rongga pleura dengan limfosit limfokin
menderita TB
dan gambaran
paru
tb paru aktif
Terjadi peningkatan
Mengendap pada permeabilitas
Terbentuk eksudat
rongga pleura kapiler paru
terhadap protein
KESIMPULAN
• Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
pasien pada kasus ini didiagnosis efusi pleura sinistra masif dengan suspek
tuberkulosis paru.
• Tuberkulosis paru pada pasien ini belum dapat ditegakkan diagnosisnya karena dari
ketiga pemeriksaan BTA sputum didapatkan hasilnya negatif.
• Meskipun hasil foto thorak pasien menunjukkan adanya gambaran tb paru aktif,
namun pemeriksaan foto thorak hanya merupakan penunjang diagnosis utama saja.
• Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini yaitu pemasangan WSD untuk
mengatasi efusi pleura sinistra masifnya, kemudian pasien diberikan antibiotik non
OAT sebagai terapi lini pertamanya karena dari hasil BTA didapatkan ketiga
spesimen negatif, obat yang diberikan yaitu levofloxaxin 1x750 mg.
• Beberapa pemeriksaan penunjang yang seharusnya dilakukan untuk mendiagnosis
asites pada pasien ini tidak dilakukan karena berbagai alsan dan kondisi.
TERIMAKASIH