Anda di halaman 1dari 26

Program Pemberantasan

Dengue Haemorrhagic Fever


(DHF) di Puskesmas

KELOMPOK
C5
Anggota kelompok C5
• Everdina ester pelupessy 102009126
• Oscar Wiradi Putera 102011404
• Risya Malida 102012098
• Ricky Suryamin 102012141
• Ajeng Aryuningtyas Dewanti 102012259
• Timy Christian Tahun 102012358
• Putri Amalia 102012394
• Raja Ahmad Rusdan Musyawir 102012505
• Yoshevine Lorisika Ginting 102012524
• Dantika Toding labi 102014262
skenario
Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi program
pemberantasan penyakit DHF didapatkan prevalensi
DHF sekitar 18% dengan tingkat CFR 4% , rata-rata
penderita datang terlambat sehingga terlambat
dirujuk ke rumah sakit. Berdasarkan pemantauan
jentik didapatkan angka bebas jentik 60%.Dilihat
dari situasi endemisitas desa, maka beberapa desa
termasuk desa endemis dan sisanya termasuk desa
sporadic.Kepala Puskesmas ingin merevitalisasi
program pemberantasan DHF dan ingin
mendapatkan insiden dan CFR yang serendah-
rendahnya.
MIND MAP Peran dokter keluarga Host

Aspek penularan Environment


Upaya
Penanggulangan
dan Epidemiologi Agent
Pemberantasan
TB Paru
Peran, fungsi
puskesmas serta
upaya kesehatan
pokok puskesmas

Evaluasi program
kesehatan dgn
pendekatan sistem
Etiologi Demam Berdarah
Dengue
• -virus dengue dari kelompok
Arbovirus B
• -arthropod-borne
• -Virus ini termasuk genus
Flavivirus dari family Flaviviridae
• -Vektor utama nyamuk Aedes
aegypti (di daerah perkotaan)
dan Aedes albopictus (di daerah
pedesaan)
Etiologi Demam Berdarah
Dengue
•Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti :
Badannya belang-belang
Berkembang biak di air jernih
Jarak terbang ± 100 m
Nyamuk betina bersifat ‘multiple biters’
Tahan suhu panas dan kelembaban tinggi
Etiologi Demam Berdarah
Dengue
 Pola Aktivitas Nyamuk Aedes aegypti :
Diurnal
Nyamuk betina suka menghisap darah
Menyukai area yang gelap
Menyukai penampungan air bersih
 Pola distribusi nyamuk Aedes aegypti
Daerah perkotaan lebih intensif dari pada di daerah pedesaan.
Epidemiologi Demam
Berdarah Dengue
Epidemiologi
Faktor Agent
• Penyakit DHF disebabkan oleh virus dengue.
Virus ini termasuk dalam grup B Antropod
Bone Virus (Arbo virus) kelompok flavivirus
dari famili flaviviridae yang terdiri dari empat
serotipe yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan
DEN 4.
Host
• Karakteristik host (pejamu) : manusia yang
kemungkinan terjangkit penyakit DHF. Pada
beberapa penelitian menunjukan bahwa anak-
anak lebih rentan tertular penyakit yang
berpotensi mematikan ini.
Environment
• Di awal Musim hujan (September - Februari)
meningkatkan populasi nyamuk karena terdapat
genangan air bersih di dalam sisa-sisa kaleng
bekas, ban bekas, maupun benda-benda lain
yang mampu menampung sisa air hujan.
• Di daerah urban berpenduduk padat, puncak
penderita penyakit DBD adalah bulan Juni atau
Juli bertepatan dengan awal musim kemarau.
Epidemiologi Demam
Berdarah Dengue
PUSKESMAS
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan.

• TUJUAN: • FUNGSI:
• Mendukung tercapainya • Pusat penggerak
pembangunan kesehatan pembangunan
nasional yakni berwawasan kesehatan
meningkatkan kesadaran, • Pusat pemberdayaan
kemauan, dan masyarakat
kemampuan hidup sehat • Pusat pelayanan
bagi setiap orang yang kesehatan strata pertama
bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas
Kegiatan pokok
• Upaya Promosi Kesehatan
• Upaya Kesehatan Lingkungan
• Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk
Keluarga Berencana
• Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
• Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit Menular (termasuk dengue
haemorrhagic fever, DHF)
• Upaya Pengobatan
Peran Dokter di Puskesmas
• Tugas Pokok: • Kegiatan Pokok:
Mengusahakan agar • Melaksanakan Fungsi
fungsi Puskesmas dapat Manajerial
diselenggarakan dengan • Melakukan pemeriksaan
baik dan dapat memberi dan pengobatan
manfaat kepada penderita. Menerima
masyarakat di wilayah rujukan dan konsultasi.
kerjanya.
• Mengkoordinir pembinaan
• Fungsi: peran serta masyarakat
• Sebagai seorang dokter melalui pendekatan
• Sebagai seorang manajer PKMD
• Kegiatan Lain: Menerima
konsultasi dari semua
kegiatan Puskesmas
1. Perencanaan : usaha untuk menjawab pertanyaan
sebelum pertanyaan itu benar-benar
timbul,mengantisipasi sebanyak mungkin keputusan
dengan meramalkan masalah-masalah yang mungkin
timbul.
Menetapkan
tujuan
Mengkaji
Mengenali hambatan
masalah yg
penting

Mengamati Menjadwalkan
keadaan kegiatan
2. Pengorganisasian: suatu
Manajemen langkah untuk menetapkan,
menggolong-golongkan dan
Program DHF di mengatur berbagai macam
kegiatan, penetapan tugas-tugas
Puskesmas dan wewenang seseorang, dan
pendelegasian wewenang dalam
rangka mencapai tujuan.

4. Pengawasan 3. Pelaksanaan
Proses pengawasan Pada pelaksanaan kita menjalankan
1. Mengukur hasil yang telah delapan pokok program sesuai engan
dicapai kasus yaitu :
2. Membandingkan dengan hasil 1. Surveilans epidemiologi
yang telah dicapai dengan tolak 2. Pemberantasan vektor dan
ukur yang telah ditetapkan penanggulangan KLB
sebelumnya
3. Tatalaksana klinis
3. Memperbaiki penyimpangan
yang dijumpai berdasarkan
4. Penyuluhan
faktor-faktor penyebab 5. Kemitraan
terjadinya penyimpangan. 6. Peran serta masyarakat
7. Pelatihan
8. Penelitian dan pengembangan
SISTEM KESEHATAN
Pengertian
• Sistem Kesehatan Nasional: suatu tatanan
yang mencerminkan upaya bangsa
Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan mencapai derajat kesehatan
yang optimal sebagai perwujudan
kesejahteraan umum.
Pendekatan sistem
• penerapan suatu prosedur yang logis dan
rasional dalam merancang suatu
rangkaian komponen-komponen yang
berhubungan sehingga dapat berfungsi
sebagai suatu kesatuan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (L. James Harvey)
SP2TP
Tabel 2. Kegiatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) serta
keterangannya.
Kegiatan SP2TP Keterangan
Pencatatan Family folder, Buku Register (rawat jalan/inap, kohort ibu dan anak,
persalinan, laboratorium, pengamatan penyakit menular, imunisasi,
P.K.M.), Kartu Indeks Penyakit (distribusi jenis kelamin, golongan,
umur, dan desa), Kartu Perusahaan, Kartu Murid, Sensus harian
(Penyakit dan Kegiatan Puskesmas)
Pelaporan  Bulanan (Data kesakitan, data kematian, data
operasional, data managemen obat
 Triwulan (data kegiatan puskesmas)
 Tahunan (Umum dan fasilitas, sarana, tenaga)

Pengolahan, analisis Mengkompilasi data dari Puskesmas Pembantu, mentabulasi data


upaya kesehatan yang diberikan kepada masyarakat, yang dibedakan
dan pemanfaatan
atas masyarakat dalam wilayah dan luar wilayah, menyusun kartu
data indeks penyakit, menyusun sensus harian untuk mengolah data
kesakitan, melakukan penrhitungan dengan menggunakan data
denominator, membuat penyajian dalam bentuk narasi, table dan
grafik, melakukan beberapa analisa untuk kebutuhan pemantauan,
intervensi, serta perencanaan di masa mendatang, membuat peta
wilayah puskesmas termasuk sarana kesehatan
Promosi Kesehatan
PENCEGAHAN
A. Pembersihan jentik B. Pencegahan gigitan
• Program pemberantasan nyamuk
sarang nyamuk (PSN) • Menggunakan kelambu
• Larvasidasi • Menggunakan obat
• Melakukan pengasapan / nyamuk (bakar, oles)
fogging • Tidak melakukan
• Menggunakan ikan (ikan kebiasaan berisiko (tidur
kepala timah, cupang, siang, menggantung
sepat) baju)
• penyemprotan
Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan Pemantauan Jentik
Berkala (PJB) yang
dilakukan oleh masyarakat
Tugas jumantik dalam memantau wilayah:
melalui Juru Pemantau 1.Mengecek tempat penampungan air dan
jentik (Jumantik). tempat yang dapat tergenang air bersih apakah
ada jentik dan apakah sudah tertutup rapat.
Dilakukan untuk mendorong
Untuk tempat air yang sulit dikuras diberi
masyarakat agar dapatbubuk larvasida seperti abate.
secara mandiri dan sadar
2.Membasmi keberadaan kain / pakaian yang
tergantung di dalam rumah.
untuk selalu peduli dan
3.Mengecek kolam renang dan kolam ikan
membersihkan sarang
agar bebas dari jentik nyamuk.
nyamuk dan membasmi 4.Menyambangi rumah kosong / tidak
jentik nyamuk Aedes Aegypti
berpenghuni untuk cek jentik.
Kesimpulan
• DHF merupakan suatu penyakit infeksi virus dengue yang
ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti. CFR untuk
penyakit DHF masih tinggi dan penyakit ini berpotensial
menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah.
Puskesmas menetapkan berbagai kegiatan untuk memberantas
penyakit tersebut. (abatisasi, fogging, pencegahan individu).
Evaluasi program pemberantasan DHF penting dilakukan
untuk mengkaji keberkesanan pelaksanaan program terhadap
angka insidens dan CFR dengue haemorrhagic fever (DHF).
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai