Anda di halaman 1dari 15

Appendicitis pada wanita 35 tahun

Oscar Wiradi Putera


10-2011-404
F6
Kasus
 Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke UGD RS dengan
keluhan nyeri hebat pada perut kanan bawahnya sejak 6 jam
yang lalu. Pasien mengeluh sejak 3 hari yang lalu, ulu hati nya
terasa sakit disertai mual, akan tetapi keluhan tersebut tidak
berkurang setelah pasien mengkonsumsi obat maag. Pada
pemeriksaan fisik, keadaan umum sakit sedang, tanda – tanda
vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik abdomen,
terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas pada kuadran kanan
bawah.
Mindmap
Patogenesis Epidemiologi
Anamnesis Etiologi

Wanita 35 thn dengan keluhan nyeri


PF pada perut bagian bawah sejak 6 jam Komplikasi
yang lalu sejak 3 hari yg lalu ulu hati
terasa sakit disertai mual

PP
Prognosis

WD Penatalaksanaan
DD
Anamnesis
 Identitas (nama,umur dan pekerjaan)
 Riwayat obat
 Nyeri terjadi di mana?
 Jenis nyeri (hilang timbul/terus menerus)
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat keluarga
Pemeriksaan Fisik
 TTV
 PF Abdomen :
1.Inspeksi : biasanya terlihat abdominal swelling
2.Palpasi :* Jika nyeri tekan + pada perut kanan bawah maka
dapat didiagnosa menderita appendicitis akut
* Ditemukan Rovsing sign dan Blumberg sign
3.Perkusi
4.Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
 USG : ditemukan bagian memanjang pada tempat yang
terjadi inflamasi pada apendiks. USG juga berguna pada
wanita sebab dapat menyingkirkan adanya kondisi yang
melibatkan organ ovarium, tuba falopi dan uterus yang
gejalanya menyerupai appendicitis
 Rontgen :
1.Adanya sedikit fluid level disebabkan karena adanya udara dan
cairan
2.Kadang ada fekolit (sumbatan)
3.Pada keadaan perforasi ditemukan adanya udara bebas dalam
diafragma
Diagnosis
 WD : Appendicitis akut

 DD : * Diferculitis
* KET (Kehamilan Ektopik Terganggu)
* Urosiriasis (Batu saluran kemih)
* Adneksitis (Peradangan pada adnexa rahim)
Etiologi
 Merupakan peradangan appendix vermiformis
 Disebabkan oleh obstruksi lumen appendiceal
 Dapat disebabkan oleh faktor lain seperti benda asing dalam
tubuh,tumor atau infeksi bakteri
Epidemiologi
 Pada usia selain pubertas dan 25 tahun wanita = pria.
 Pada usia pubertas dan 25 tahun wanita : pria = 3 : 2.
 Negara dengan asupan serat rendah > frekuensinya dibanding
negara dengan asupan serat yang cukup.
Penatalaksanaan
 Medica Mentosa
1.Apendektomi
*Ada masa periapendikuler perlu antibiotik : Cephalosporin
gen 3,Amficilin atau Metronidazole setelah 6-8 minggu baru
dilakukan apendektomi
*Ada abses perlu drainase dulu apendektomi dilakukan 6-10
minggu kemudian
 Non Medica Mentosa
• Menjaga kondisi badan
• Tidak banyak beraktivitas
Patogenesis
Manifestasi Klinis
 Nyeri samar pada daerah epigastrium di sekitar umbilikus
atau periumbilikus
 Rasa mual terkadang muntah dan nafsu makan menurun
 Beberapa jam nyeri akan beralih ke titik Mc.Burney
 Pada anak-anak awalnya hanya menangis dan tidak mau
makan kemudian muntah dan anak menjadi lemas
 Pada manula gejala samar dan baru dapat diketahui setelah
ada perforasi
 Pada wanita hamil terjadi pergeseran rasa sakit ke regio
lumbal kanan karena sekum dan apendiks terdorong ke
kraniolateral
Komplikasi
 Perforasi (masuknya bakteri ke rongga abdomen) yaitu
terbentuknya :
1.Pelvic abcess
2.Suphrenic abcess
3.Intra peritoneal abcess lokal
Prognosis
 Ad-bonam : Penanganan yang baik akan mengembalikan
pasien ke keadaan semula
Kesimpulan
 Perempuan tersebut menderita appendicitis akut karena
terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan bawah abdomen dan
diperlukan tindakan bedah apendektomi.

Anda mungkin juga menyukai