Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN POLA MAKAN YANG TIDAK TERATUR

TERHADAP SINDROMA DISPEPSIA PADA REMAJA


DI SMP NEGERI 13 MAKASSAR

Mariyani Rumalolas
10542056614

Pembimbing :
Dr. Shelli Faradiana, Sp.A, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MAKASSAR
Profil Dinas Kesehatan Kota Makassar Tahun 2015

10 Jenis Penyakit Penyebab


Utama Kematian Tertinggi 10 penyakit terbanyak di Kota
Di Kota Makassar Tahun 2015 Makassar Tahun 2015

No Jenis Penyakit Jumlah NO Nama Penyakit Jumlah

1 Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas 120.153


1 Asma 1.210
2 Jantung 393 2 Hipertensi Esensial 73.420
Maag : 5,43%
3 Dermatitis Eksim 49.548
3 Hipertensi 370 Gastritis : 2,49%
4 Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas Akut 48.253
4 Diabetes Melitus 191 Lainnya
5 Stroke 151 5 Gastritis 35.159
6 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 34.729
6 Maag 151
7 Broncho Pneumonia 122 7 Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab 30.260
8 Kecelakaan 76 Infeksi Tertentu

9 Ginjal 61 8 Influenza 28.653


9 Diabetes Melitus Tidak Spesifik 25.145
10 TB Paru 57
10 Gangguan Jaringan Lunak Lainnya 23.890
RUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan antara pola


makan yang tidak teratur terhadap
sindroma dispepsia pada remaja di SMP
Negeri 13 Makassar?
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui hubungan antara pola


makan yang tidak teratur terhadap sindroma
Tujuan umum dispepsia pada remaja di SMP Negeri 13
Makassar.

 Untuk mengetahui jumlah sindroma dispepsia


pada remaja di SMP Negeri 13 Makassar
 Untuk mengetahui pola makan pada remaja di
Tujuan khusus SMP Negeri 13 Makassar
 Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
pola makan yang tidak teratur dengan sindroma
dispepsia pada remaja di SMP Negeri 13 Makassar
MANFAAT PENELITIAN

Peneliti Institusi Masyarakat

• Pengembangan • Bahan bacaan • Pengetahuan


diri dan atau referensi dan kesadaran
peningkatan untuk akan
ilmu penelitian pentingnya
pengetahuan selanjutnya menghindari
sindroma
dispepsia
KERANGKA TEORI

Penyakit Penyakit
Penyakit digestif
hepatobilier sistemik

Keterangan :

Dispepsia
: diteliti

: tidak diteliti
- Makanan iritan
Penggunaan obat- - Frekuensi dan
stres
obatan Jeda waktu
makan

Pola makan yang tidak


teratur
KERANGKA KONSEP

Variabel independen Variabel Dependen

Pola makan yang


Sindroma Dispepsia
tidak teratur
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil Skala
operasional

Pola Hitungan pola kuisioner Responden -teratur Nominal


makan komsumsi menjawab -tidak teratur
yang tidak makanan setiap pertanyaan
teratur hari yang pada
diukur kuisioner
berdasarkan
frekuensi
makan, pola
makan
(pagi,siang dan
malam),jeda
waktu makan,
konsumsi
makanan
tambahan dan
program diet
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil Skala
operasional

Sindroma kumpulan kuisioner Responden - Dispepsia Nominal


Dispepsia gejala yang menjawab - Tidak
terdiri dari pertanyaan dispepsia
nyeri ulu hati, pada
mual hingga kuisioner
muntah, rasa
penuh atau
cepat kenyang,
sendawa, dan
rasa terbakar di
dada.
HIPOTESIS

H0 Ha
Tidak terdapat Terdapat
hubungan hubungan
antara pola antara pola
makan yang makan yang
tidak teratur tidak teratur
terhadap terhadap
sindroma sindroma
dispepsia dispepsia pada
pada remaja remaja
Objek Penelitian
• semua remaja yang bersekolah di
populasi SMP Negeri 13 Makassar mulai
dari kelas VII, VIII dan IX.

• Populasi yang memenuhi kriteria


sampel penelitian

waktu • September – Desember 2017

Tempat SMP Negeri 13 Makassar


METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain


penelitian cross sectional , dimana penelitian antara pola makan
yang tidak teratur dengan sindroma dispepsia dilakukan pada titik
yang sama dengan menggunakan angket atau kuesioner.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Besar Sampel Metode sampling


Minimal 52 orang Simple random sampling

Kriteria inklusi :
Kriteria Eksklusi :
 Remaja yang masih
 Remaja yang bersekolah di SMP
bersekolah di SMP Negeri 13
Negeri 13 Makassar namun tidak
Makassar
hadir pada saat pengambilan data
 Sedang atau pernah
penelitian
merasakan nyeri epigastrium
 Sedang mengalami gangguan
 Berusia 11– 16 tahun
kesehatan selain nyeri epigsatrium
 Bersedia mengisi kuesioner
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Editing

Coding
Tabulating
Transfering

Pengolahan Data
TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis Univariat
Penyajian tabel untuk mengetahui proporsi
masing- masing variabel yang diteliti

Untuk mengetahui hubungan antara pola makan


yang tidak teratur dengan sindroma dispepsia
Analisis Bivariat
pada remaja putri dengan menggunakan analisis

data penelitian ini dengan uji Chi Square (X2).


Hasil Penelitian

Gambaran Umum :
Siswa-siswi kelas VII, VIII dan XI SMP Negeri 13
Makassar
Jumlah sampel sebanyak 100 responden, dengan
jumlah laki-laki 30 responden dan perempuan 70
responden
Responden berusia mulai dari 11 – 15 tahun
Analisis Univariat
≈Distribusi Kejadian Sindroma Dispepsia

Jumlah (orang) Persentase (%)

Dispepsia 58 58,0

Tidak dispepsia 42 42,0

Total 100 100

≈ Distribuai pola makan responden

Pola Makan Jumlah (orang) Persentase (%)

Teratur 37 37.0

Tidak Teratur 63 63.0

Total 100 100.0


Data primer
Analisis Bivariat
Diagnosa

Total P POR
Dispepsia Tidak Dispepsia
Variabel

N % N % N value 95% CI
%
Pola Makan

6 16,2 31 83,8 37 100,0 24,424


Teratur

0,000

52 82,5 11 17,5 63 100,0 8,215-


Tidak Teratur 72,616

58 58,0 42 42,0 100 100,0


Total

Data primer
Pembahasan
sindroma dispepsia memiliki variasi dari segi jenis
keluhan, yaitu nyeri uluhati, sering sendawa, mual
hingga muntah, cepat kenyang, dan nyeri terbakar
didaerah dada. Dari hasil penelitian, responden lebih
banyak yang mengeluhkan nyeri uluhati. Variasi
keluhan ini serupa dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh susilawati (2013) dimana didapatkan
keluhan terbanyak adalah nyeri epigastrium.
Susilawati.2013.Hubungan pola makan dengan kejadian sindroma
dispepsia fungsional pada remaja di madrasah aliyah model manado
Salah satu faktor yang berperan pada kejadian sindroma dispepsia
diantaranya adalah pola makan. Selain jenis-jenis makanan yang di
konsumsi oleh remaja, pola makan yang tidak teratur seperti jadwal makan
yang tidak sesuai serta kebiasaan yang dilakukan dapat berpengaruh
sehingga dapat menyebabkan sindroma dispepsia.

Faktor lain yang juga dapat menyebabkan dispepsia adalah stres.


Stress yang dialami seseorang dapat menimbulkan kecemasan yang erat
kaitannya dengan pola hidup. Akibat dari kelelahan, gangguan pikiran dan
terlalu banyak pekerjaan serta problem keuangan dapat mengakibatkan
kecemasan pada diri seseorang.

Susilawati.2013.Hubungan pola makan dengan kejadian sindroma dispepsia fungsional pada


remaja di madrasah aliyah model manado
Susanti.Andri.,Briawan.Bodik.,Dan Uripi.Vera. Faktor Risiko Dispepsia Pada Mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (Ipb). Jurnal Kedokteran Indonesia.2011.Vol.2.No.1.
Kesimpulan
• Angka kejadian sindroma dispepsia pada responden di SMP Negeri 13
dengan jumlah responden yang memenuhi kriteria dispepsia sebanyak 58
orang (58%), dengan gejala yang paling umum dikeluhkan adalah nyeri
epigastrium.

• Responden pada SMP Negeri 13 Makassar lebih banyak yang


memiliki pola makan yang tidak teratur yaitu sebanyak 63 orang
(63%).

• Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan yang


tidak teratur dengan sindroma dispepsia
Saran
Sebaiknya makan secara teratur dan menerapkan
makan dengan frekuensi 3 kali sehari ditambah
Untuk siswa- makanan tambahan untuk membantu lambung
siswi beradaptasi sehingga sekresi asam lambung
terkontrol. Dan juga memperhatikan jeda waktu
makan dalam sehari untuk mencegah terjadinya
dispepsia maupun kekambuhan gejala-gejalanya.

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya


menggunakan data yang lebih objektif (misalnya
Untuk peneliti hasil endoskopi, data pemeriksaan klinis, dan lain-
selanjutnya
lain).

Anda mungkin juga menyukai