Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOKIMIA

SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI

OLEH :

NAMA : ST. SURYA MUSDALIFAH


NIM : 10542056814
KELOMPOK :B

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016

0
1
1. 5 Pemeriksaan Lab/Tes Diagnostik yang dilakukan pada pasien
Ikterus dalam Sistem Gastroenterohepatologi
Jawab :
a. Bilirubin Test
Pengertian
Tes Bilirubin termasuk sebagai salah satu tes fungsi hati.
Bilirubin merupakan perombakan hem. Bagian terbesar
berasal dari hemoglobin, hanya 10 15 % dari perombakan
imunoglobulin dan sitokrom. Dikenal ada 2 bentuk bilirubin
serum yaitu : bilirubin konjugasi dan bilirubin tak
terkonjugasi. Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air
dan dibawa ke hati terikat dengan albumin. Dalam hati
bilirubin akan dilepaskan dari albumin dan di ambil oleh
permukaan sinusoid hepatosit.
Tujuan Tes
Tujuan Tes ini adalah untuk mengetahui adanya gangguan
ekskresi fungsi hati, dan membantu dalam mendiferensial
diagnosis ikterus.
Nilai Rujukan
Bilirubin total : 3,4 17,1 umol/l
0,2 1,0 mg/100ml
Bilirubin direk : 0,8 5,1 umol/l
0,05 0,3 mg/100ml
Bilirubin indirek : bilirubin total bilirubin direk
Interpretasi
Peninggian bilirubin direk dijumpai pada :
- Gangguan transport bilirubin : Sindroma Dubin Johnson,
Sindroma Rotor, Kolestasis Pasca Bedah
- Kerusakan hepatoseluler : hepatitis virus, obat-obatan,
alkohol, sirosis hati, neoplasma
- Obstruksi bilier ekstrahepatik : batu kandung empedu,
pankreatitis, kolangitis sclerosis, striktur bilier,
neoplasma
- Obstruksi bilier intrahepatic : obat-obatan, alkohol,
sirosis hati, kolestasis psca bedah, sirosis hati bilier
primer, atresia bilier, parasit.

Peninggian bilirubin indirek dijumpai pada :


- Peninggian produksi bilirubin : hemolisis, eritropoesis
yang tidak efektif, primary shut hyperbilirubinemia
- Gangguan transport bilirubin : Sindroma gilbert,
Sindroma Crigler Najjar

2
- Campuran : hiperbilirubinemia nenoatus, obat-obatan.

b. Alanine Amino Transferase atau Glutamat Piruvat


Transaminase (ALT/SGPT).
Enzim ini dijumpai dalam konsentrasi yang tinggi di sel hati
dalam jumlah yang relatif kecil di cairan tubuh, jantung, ginjal
dan muskuloskeletal.
Indikasi Tes
- Untuk diagnosis dan evaluasi penyakit hati : enzim ini
merupakan indikator kerusakan sel hati
- Untuk memantau efek obat yang hepatotoksik
- Untuk membedakan ikterus hemolitik dengan ikterus
karena penyakit hati
Nilai Rujukan
300 C (U/I) 370 C (U/I)
Fotometer Fotometer
Cobas Mira Cobas Mira
4020 4020
Perempuan Sampai 22 7 - 24,5 Sampai 31 10 - 35
Laki-laki Sampai 29 7 - 35 Sampai 40 10 - 50

Interpretasi
Peningkatan 20 50 kalinilai rujukan :
- Hepatitis virus karena obat
Peningkatan 10 - <20 kali nilai rujukan :
- Hepatitis Kronis
- Mononukleosis infeksiosa
- Kolestasis Kolesistitis
- Penyembuhan Hepatitis
Peningkatan < 10 kali nilai rujukan :
- Sirosis Hepatis
- Hepatitis karena alkohol
- Obstruksi traktus biliaris
Peningkatan sedang ALT (3 10 kali nilai rujukan) juga
ditemui pada keadaan :
- Gagal ginjal
- Infark miokard akut
- Pankreatitis akut
- Trauma Intestinal
- Obat-obatan yang hepatotoksik
Peningkatan 1 2 kali nilai rujukan :
- Kongesti hepatik

3
c. Aspartat Amino Transferase/ Glutamat Oksaloasetat
Transminase (AST/SGOT)
Enzim ini banyak terdapat di sel hati dan miokard serta dalam
jumlah kecil di muskuloskeletal, ginjal, pankreas, otak dan
eritrosit.
Indikasi
- Untuk diagnosis dan evaluasi penyakit hati dan
penyakit jantung
- Memantau efek obat yang hepatotoksik dan
nefrotoksik
Nilai Rujukan
300 C (U/I) 370 C (U/I)
Fotometer Fotometer
Cobas Mira Cobas Mira
4020 4020
Perempuan Sampai 21 7 - 24,5 Sampai 31 10 - 35
Laki-laki Sampai 25 7 - 35 Sampai 37 10 - 50

Interpretasi
Peningkatan tegas ( 5 kali atau lebih nilai rujukan ) :
- Kerusakan sel hati akut : hepatitis
- Hepatitis karena obat
- Sirosis karena alkohol
- Mononukleosis infeksiosa
- Pankreatitis akut
- Infark miokard akut
- Syok
- Trauma otot
Peningkatan sedang (3 5 kali nilai rujukan) :
- Obstruksi traktus biliaris
- Aritmia jantung
- Penyakit jantung kongestif
- Tumor hati
- Hepatitis Kronik
Peningkatan ringan (2 3 kali nilai rujukan) :
- Sirosis, perlemakan hati
-

d. Alkali Fosfatase atau Alkaline Phospatase (ALP)


Pengertian
Enzim ini dijumpai dalam konsentrasi yang tinggi di sel
jaringan hepatobilier, tulang, usus, dan plasenta. Selain
itu. ALP juga dijumpai di ginjal, glandulla mammae yang
laktasi, dan sel granulosit.
Indikasi

4
- Penyakit hepatobilier : kolestasis/obstruksi, tumor
batu atau abses
- Penyakit tulang dengan aktivitas osteoblastik atau
respon terapi vitamin D pada riketsia
- Tes enzimatik untuk meliha proses keganasan
(metastasis ke hati)
Nilai Rujukan
Fotometer 4020 (U/I) Cobas Mira (U/I)
0
30 C 30 90 74 - 211
370 C 39 - 117 91 - 258
Interpretasi
Peningkatan tegas ( 5 kali atau lebih nilai rujukan ) :
- Obstruksi traktus biliaris
- Atresia biliaris
- Sirosis
- Kehamilan lanjut
- Sarkoma osteogenik
- Hiperparatiroid (primer atau sekunder)
Peningkatan sedang (3 5 kali nilai rujukan) :
- Penyakit hati granulomatosa atau infiltratif
- Obstruksi duktus ekstrahepatik
- Mononukleosis infeksiosa
- Hepatitis virus sebelum peningkatan bilirubin
Peningkatan ringan (sampai 3 kali nilai rujukan) :
- Hepatitis virus
- Hepatitis kronik aktif
- Sirosis (alkohol)
Penurunan ALP dapat terjadi pada :
- Kretinisme
- Retardasi pertubuhan sekunder
- Akondroplasia
- Hipofosfatasia

e. Gamma Glutamil Transpeptidase (GGT)


Pengertian
GGT mengkatalisis transfer gugus gamma glutamil dari
peptida seperti glutation ke asam amino lain dan dapat
berperan dalam transpor asam amino. Enzim ini
ditemukan pada seluruh sistem hepatobiliaris dan pada
jaringan lain. Pada penyakit hati, GGT berhubungan
dengan kadar fosfatase alkali dan merupakan indikator
yang paling sensitif pada penyakit saluran empedu. Akan
tetapi peningkatan GGT tidak spesifik dan mungkin

5
berhubungan dengan penyakit pankreas , jantung, ginjal
dan paru serta diabetes dan alkoholisme. Enzim ini
dapat ditingkatkan oleh obat yang menginduksi enzim
mikrosom, dan telah dianggap sebagai penanda
alkoholisme yang potensial. Namun kurangnya spesifitas
secara keseluruhan telah membatasi kegunaan
klinisnya.
Indikasi Test
- Mengetahui adanya penyakit hepatobilier :
kolestasis, ikterus obstruktif pada anak
- Membedakan penyakit tulang dan hati jika ALP
meningkat
- Memantau konsumsi alkohol
- Mendeteksi proses keganasan (metastasis ke hati)
Nilai Rujukan
300 C (U/I) 370 C (U/I)
Perempuan 5 - 25 7 - 32
Laki-laki 8 - 38 11 - 50
Interpretasi
Peningkatan kadar GGT dapat terjadi pada :
- Gangguan traktus hepatobilier : metastasis di hati,
obstruksi bilier
- Karsinomahepatoseluler
- Degenerasi hepatoseluler misalnya sirosis
- Hepatitis
- Alkoholisme

2. 3 Tes Diagnostik Lainnya


Jawab :
Uji Imunologik
Antibodi antimitokondria ditemukan pada 85 90 %
pasien dengan sirosis bilier primer. Antibodi ini muncul
untuk diperintahkan melawan komponen kompleks
piruvat dehidrogenase dan kompleks enzim mitokondria
terkait lainnya. Pada uji ini, serum di inkubasi pada
hepatosit kelinci. Kehadiran antibodi antimitokondria
kemudian dapat dinilai setelah pewarnaan yang berikut
dengan antibodi kedua dilabel fluoresein. Namun,
petanda ini sama sekali tidak spesifik dan kadang
ditemukan pada pasien dengan hepatitis kronik aktif dan

6
hepatitis akibat obat. Nilai utamanya adalah membantu
untuk membedakan sirosis biliaris primer dengan
obstruksi biliaris ekstrahepatik.
Pemeriksaan yang menilai simpanan besi penting dalam
evaluasi pasien yang dicurigai hemokromatosis
berdasarkan klinis, yang memperlihatkan hasil uji fungsi
hati abnormal nonspesifik yang cocok (misalnya,
peningkatan aminotransferase ringan sampai sedang
yang tidak dapat dijelaskan), atau yang dengan bukti
penyakit hati, dini atau lanjut dari penyebab yag tidak
pasti. Uji rutin termasuk besi, kapasitas peningkatan besi
serum total (TIBC) dan feritin.
Dehidrogenase Laktat (LDH)
Peningkatan LDH moderat adalah lazim pada hepatitis
virus akut, sirosis, dan metastasis karsinoma ke hati.
Penyakit saluran empedu dapat mengakibatkan sedikit
peningkatan. Peningkatan LDH yang nyata, bersamaan
dengan hasil tes fungsi hati lain yang abnormal dapat
menunjukkan keganasan hematologi seperti limfoma.
Banyak enzim dehidrogenase lain (misalnya,
dehidrogenase isositrat, dehidrogenase sorbitol, dan
dehidrogenase glutamat) telah digunakan atau diusulkan
sebagai penanda hat, namun tidak satupun dari enzim
tersebut yang menjanjikan kemajuan diagnosis yang
lebih baik dari pengukuran aminotransferase standar.

Tes Amino Darah


Kadar amonia dalam darah meningkat pada beberapa
pasien yang menderita penyakit hati akut dan kronik.
Meskipun dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Peningkatan kadar amonia darah menunjukkan
gangguan pada sintesis urea yang melalui jalur itu, hati
mendetoksifikasi gugus amin. Peningkatan kadar amoia
darah menunjukkan nekrosis hepatoseluler yang berat.

7
Daftar Pustaka

1. Isselbacher, Braundwald. et. al. 1995. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu


Penyakit Dalam Edisi 13. Volume 4. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
2. Burtis CA and Ashwood ER, Tietz Fundamental of Clinical
Chemistry, Fourth Ed, WB Saunders Co, Philadelphia. 1996
3. Speicher C.E and Smith J.W, Pemilihan Uji Laboratorium yang
Efektif. Editor Kresno SB, Cetakan II. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai