Anda di halaman 1dari 11

Fracture Management by Traditional

Bonesetters: A Hospital Based


Observational Study

Pembimbing: dr. Kadek Pasek Budiana, Sp.OT


Nama: Gina Anisah Mujahidah Mani’u Rahman
ABSTRAK
• Fraktur merupakan masalah persisten yang dihadapi
dalam praktek ortopedi.
Latar • Penanganannya harus reduksi dan imobilitas di lokasi
fraktur
Belakang • Pengamatan dilakukan pada prosedur
tradisional ini untuk mengetahui alasan mereka
didukung dalam masyarakat

• Data jenis perawatan sebelumnya yang diterima dari


TBS.
• Data riwayat (usia, jenis kelamin, kondisi sosial
ekonomi, pendidikan, kebiasaan dan habitat dari
Metode setiap pasien
• Setiap kasus menjadi sasaran pemeriksaan klinis dan
radiologis untuk mengevaluasi hasil dari intervensi
TBS
120 kasus dalam kelompok usia (1-60) tahun dilibatkan dalam penelitian
ini, yang di mana 82 (68%) adalah laki-laki dan 38 (32%) adalah
perempuan. 40% termasuk dalam kelompo usia 30-45 tahun dan 47%
berasal dari orang terpelajar dan social ekonomi yang cukup. Malunion

Hasil adalah suatu hal yang utama dari 54 kasus (46%) yang diikuti oleh
nonunion dalam 24 (20%) kasus, 33 kasus (28%) dengan impending
iskemia pada tahap awal pengobatan. Hanya 8 kasus (6%) dengan
osteomilitis kronis dan nonunion yang terinfeksi. Akhirnya 13 kasus
berakhir dengan gangren dan amputasi. Biaya operasi adalah penyebab
utama (42%) diikuti oleh ketakutan akan operasi (23%).

Hasil dalam penelitian kami membuktikan fakta bahwa TBS


memainkan peran utama dalam memberikan perawatan kesehatan
kepada pasien patah tulang. Kurangnya pengetahuan dasar dan
Kesimpulan keengganan TBS untuk merujuk mengakibatkan terjadinya
komplikasi. Hal ini menciptakan kesadaran publik dan
mengintegrasikan TBS dalam sistem perawatan kesehatan melalui
pelatihan yang tepat dan undang-undang yang tepat tampaknya
menjadi solusi tepat untuk memerangi ancaman ini.
PENDAHULUAN
Dalam proses evolusi, manusia telah melakukan
upaya terus menerus dalam mengembangkan metode
& praktik untuk meningkatkan kesehatannya sendiri.
Seiring berlalunya waktu, begitu banyak seni yang
muncul yang menjadi sasaran ilmu kedokteran
modern. Tetapi hanya satu yang menolak untuk hilang
adalah seni dari pijit tulang tradisional
Bahan dan Metode
120 kasus Dilakukan
dalam tahap Informed intervensi
perawatan consent dan Pemeriksaan
pada pasien
oleh pengumpulan klinis &
untuk
Traditional data riwayat radiologis
perbaikan
Bone Setters fungsional

Manipulasi Konservatif Tertutup


- (Osteoclasis) POP Cast dengan anestesi
- PTB Cast
- Fungsional Bracing
Operasi
- Eksternal fiksasi untuk luka terbuka
- CRIF di bawah anestesi
- ORIF di bawah anestesi dengan atau tanpa transplantasi
tulang
- Fixator cincin Ilizarov untuk infektif non union
- Amputasi dan Rehabilitasi untuk anggota tubuh gangren.
ANALISIS DATA
Tabel No 1. Karakteristik sosio-demografis populasi penelitian
Tabel No 2. Jenis Cedera Pada Kelompok Studi Jenis Cedera

Tabel No 3. Layanan Dasar Modern Yang Diikuti Oleh Pijit Tulang Tradisional
Tabel No 4. Komplikasi Dari Subjek Penelitian Disebabkan Oleh Pijit Tulang Tradisional

Tabel No 5. Alasan Pijit Tulang Tradisional Menjadi Langganan


DISKUSI
Beberapa bentuk pasta yang terbuat
dari akar herbal & daun sebelum
dibebat dan sering
memberika kompres panas.

Manajemen
Fraktur Oleh TBS Sebagian besar TBS menggunakan
tongkat bambu atau kulit pohon
sebagai bebat, dan membungkusnya di
sekitar bagian yang terluka dengan
bantuan kain

Bebat yang dilakukan terbatas pada


daerah anggota gerak yang terluka
membiarkan sendi yang berdekatan
bebas bergerak.
KESIMPULAN
Pendidikan dan kesadaran sosial adalah alat utama untuk
mempengaruhi pikiran orang-orang biasa dengan hasil buruk
dari pijit tulang tradisional. Seni asli ini tidak boleh dikritik
dengan benar; melainkan TBS dapat dididik & didorong untuk
mengikuti prinsip-prinsip dasar manajemen fraktur. Pijit
tulang tradisional dapat diintegrasikan ke dalam perawatan
kesehatan primer. Badan pengawas medis harus merancang
program yang dapat memberikan pelatihan dasar kepada TBS
untuk aplikasi splint yang aman dan identifikasi dini tanda-
tanda iskemia saat terjadinya cedera. Mereka mungkin didesak
untuk mengadopsi layanan rujukan jika terjadi komplikasi.
Mereka harus diizinkan dan didorong untuk hadir sebagai
asisten ortopedi di departemen trauma primer sebagai bagian
dari skema kesehatan pedesaan.
TERIMAKASIH  

Anda mungkin juga menyukai