Anda di halaman 1dari 14

Pembimbing:

dr. I Gusti Ngurah Mayura, M.Biomed, Sp.PD

Disusun Oleh:
Denia Haritsa Apriliani (013.06.0015)
Gina Anisah Mujahidah (013.06.0022)
Hubungan antara Pola Gastritis dan Gastroesophageal
Reflux Disease pada Pasien dengan Infeksi Helicobacter
Pylori

 Tujuan
Untuk mengetahui hubungan antara GERD dengan gastritis
pada pasien dengan infeksi Helicobacter Pylori .
Pendahuluan
 Gastroesophageal Reflux Disease dianggap sebagai penyebab umum
pasien dirujuk ke perawatan medis.
 Faktor resiko untuk Gastroesophageal Reflux Disease termasuk
adanya hernia hiatus, relaksasi sementara dari sfingter esofagus
bagian bawah dan gangguan yang dimana isi cairan lambung
dimuntahkan atau dialirkan kembali (reflux) ke dalam esofagus.
 Hubungan infeksi H.Pylori dengan GERD masih kontraversi.
 Berdasarkan penelitian sebelumnya gastritis kronik dengan aktifasi
H.Pylori berhubungan dengan bentuk ringan dari GERD dan
pemberantasan dari H.Pylori meningkatkan resiko perkembangan
GERD.
Bahan dan Metode
 Pasien
Kriteria inklusi:
 Bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini
 Usia lebih dari 40 tahun
 Memiliki kriteria ROME III selama 3 bulan
Kriteria eksklusi:
 Terapi eredikasi H.Pylori selama 3 bulan
 Riwayat operasi gaster atau Ca gaster
 Metode yang digunakan adalah studi cross sectional
pada pasien dengan dispepsia dan GERD di Rumah
Sakit Umum Firoozgar.
 Protokol penelitian
1. Dilakukan Pemeriksaan fisik oleh dokter umum
2. Menggunakan quisoner (temuan demografi, klinis,
kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol)
3. Pada beberapa kasus temuan penting akan dirujuk ke
dokter spesialis dan dilakukan endoskopi di rumah
sakit.
 Endoskopi
1. Endoskopi dilakukan oleh dua mentor gastroenterologi
2. Pasien di PPI (Proton Pompa Inhibitor) dan antibiotik
setidaknya satu bulan sebelum endoskopi
3. Setelah menjelaskan prosedur, dilakukan anastesi orofaring
lokal dengan lidokain 5 % dan midazolam
4. Evaluasi esofagus dan gaster
5. Nilai eritema, erosi dan ulkus
6. Diambil dua sampel biopsi dari antrum gaster (2-3 cm dari
pilorus), corpus (body) dan daerah fundus. Sampel di ambil
untuk uji urease cepat H Pylori
 Evaluasi histologi
Spesiemen biopsi ditanam dalam lilin parafin,
kemudian di potong dan di warnai dengan
Hematoksilin-Eosin (H & E) dan Giemsa.
Interpretasi:
• Peradangan kronis apabila ditemukan sel-sel
inflamasi di lamina propria
• Peradangan kronis aktif apabila terdapat
granulosit di lamina propria atau intraepithelial
• Positif H Pylori ditandai adanya H Pylori dalam
spesimen
 Pengumpulan data
 Analisis statistik:
 Hasil dianalisis dengan SPSS (versi 20.0 SPSS,
Chicago, Illinois USA) di analisis dengan Chi-
Square
HASIL

A. Karakteristik Dasar:
 Dari 470 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan
terdaftar dalam penelitian ini. Usia rata-rata peserta
adalah 58,3 ± 11,6 tahun dan 241 (51,2%) dari
mereka adalah laki-laki. (Tabel 1)
B. Endoskopi Dan Histologi Temuan:
Dalam analisi chi square:
 Tidak terdapat adanya hubungan antara kehadiaran
H pylori dengan GERD
 Gastritis anteral secara bermakna berhubungan
dengan GERD
 Tidak ada hubungan yang signifikan antara atrofi
antral, cardia, atau corpus dengan GERD
Diskusi dan Kesimpulan
 Dalam penelitian ini, ditemukan prevalensi H. pylori antara
pasien dengan penyakit refluks dan GERD adalah 74,4% dan
75,3%.
 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keparahan gastritis
antral dikaitkan dengan penyakit refluks (GERD)
 Selain itu, setelah dilakukan uji korelasi antara H. pylori infeksi
dan GERD menunjukkan tidak ada hubungan kausal. Kontak
asam pada mukosa esofagus dianggap sebagai penyebab utama
esophagitis, H. pylori itu sendiri menghasilkan protein inhibitor
asam.

Anda mungkin juga menyukai