Anda di halaman 1dari 24

Oleh : Bethari Abi Safitri, S.

Ked
Pembimbing : dr. Meldy, Sp.PD

Eradikasi Helicobacter Pylori


BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN BANJARMASIN
10 Januari 2018
Helicobacter Pylori
merupakan bakteri berbentuk spiral,
Gram negatif, yang sering ditemukan di
permukaan epitel lambung
H. pylori dapat menangkal lingkungan
sangat asam, karena memiliki aktivitas urease
yang tinggi; urease ini mengubah urea di asam
lambung menjadi amonia yang bersifat alkali
dan karbondioksida yang dapat meningkatkan
pH,
Olokoba AB, Obateru OA, Bojuwoye MO. Helicobacter pylori eradication therapy: A review of
current trends. Niger Med J. 2013;54(1):1-4.
Infeksi H. Pylori
Infeksi H. pylori dikenal berhubungan dengan berbagai
risiko terjadinya gastritis kronik penyakit ulkus peptikum/
peptic ulcer disease (PUD) baik di lambung maupun
duodenum gastric mucosal-associated lymphoid tissue
(MALT) lymphoma, dan adenokarsinoma lambung

Olokoba AB, Obateru OA, Bojuwoye MO. Helicobacter pylori eradication therapy: A review of current
trends. Niger Med J. 2013;54(1):1-4.
Prevalensi
Prevalensi infeksi H. pylori tinggi pada status sosioekonomi
rendah selama masa kanakkanak, namun berbeda-
beda di seluruh dunia. Minimal 50% populasi manusia di
dunia memiliki infeksi H. pylori

McColl KE. Clinical practice. Helicobacter pylori infection. N Engl J Med.


2010;362(17):1597-604.
 Di Bangladesh dilaporkan rerata prevalensi H. pylori
adalah 92%, sementara di India rerata prevalensi
keseluruhan adalah 79%, di Vietnam rerata prevalensi
adalah 74,6%.

 Di Australia, rerata seroprevalensi keseluruhan adalah


15,1%.
Faktor Risiko
- Status sosioekonomi rendah
- Lingkungan : pedesaan, rumah padat, air minum yang
terkontaminasi

- Kebiasaan sehari-hari, merokok, alkohol  masih


kontroversi

- Jenis kelamin, umur  tidak berhubungan

Eusebi LH, Zagari RM, Bazzoli F. Epidemiology of Helicobacter pylori infection.


Helicobacter. 2014;19 (Suppl 1):1-5.
Diagnosis
Indikasi diagnosis H. pylori:
 „Penyakit ulkus peptikum aktif (ulkus lambung atau duodenum)
 „Riwayat konfirmasi adanya ulkus peptikum (sebelumnya belum
pernah diterapi untuk H. pylori)
 „Gastric MALT lymphoma
 „Setelah reseksi endoskopi karena kanker lambung awal
 „Dispepsia yang belum diketahui sebabnya (pada prevalensi H.
pylori tinggi)
 „Pasien pengguna NSAID (nonsteroidal antiinflammatory drug)
 „Anemia defisiensi besi yang belum jelas
 „Populasi risiko tinggi kanker lambung.

Chey WD, Wong BC, Practice Parameters Committee of the American College of Gastroenterology. American
College of Gastroenterology guideline on the management of Helicobacter pylori infection. Am J Gastroenterol.
2007;102(8):1808-25.
Metode diagnosis
1. Endoskopi
2. Non edonskopi

 Tidak ada metode diagnostik diagnostik yang dapat


dipertimbangkan sebagai gold standard

 Pada layanan primer : test and treat


Test and Treat
 metode non-invasif
 berusia lebih muda dari 44-55 tahun
 tidak memiliki tanda bahaya atau “red flags” untuk malignansi atau
ulkus dengan komplikasi (misalnya: disfagia, mudah kenyang, muntah
persisten, kehilangan lebih dari 10% berat badan, melena,
perdarahan rektum, massa abdomen, riwayat ulkus peptikum,
jaundice, riwayat keluarga adanya kanker lambung).

 Menggunakan urea
breath test (UBT) atau stool
antigen test (SAT).
 Strategi “test-and-treat” lebih hemat biaya dan studi jangka panjang
menunjukkan dapat menurunkan jumlah tindakan endoskopi pada
pasien dispepsia
Konsensus tatalaksana
dispepsia

 Test and treat dilakukan pada:


 • Pasien dengan dispepsia tanpa komplikasi yang tidak
berespon terhadap perubahan gaya hidup, antasida,
pemberian PPI tunggal selama 2-4 minggu dan tanpa tanda
bahaya.
 • Pasien dengan riwayat ulkus gaster atau ulkus duodenum
yang belum pernah diperiksa.
 • Pasien yang akan minum OAINS, terutama dengan riwayat
ulkus gastroduodenal.
 • Anemia defisiensi besi yang tidak dapat dijelaskan, purpura
trombositopenik idiopatik dan defisiensi vitamin B12.

 Test and treat tidak dilakukan pada:


 • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
 • Anak-anak dengan dispepsia fungsional
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Mengapa harus eradikasi ?
Eradikasi Hp mampu memberikan kesembuhan jangka
panjang terhadap gejala dispepsia

triple therapy
(rabeprazole, amoksisilin, dan klaritromisin)
selama 7 hari lebih baik dari terapi selama 5 hari.

(konsensus Nasional dispepsia 2014)


Regimen Eradikasi H. Pylori
 PPI yang digunakan antara lain rabeprazole 20 mg,
lansoprazole 30 mg,omeprazole 20 mg, pantoprazole
40 mg, esomeprazole 40 mg.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai