Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH CURRENT RATIO DAN DEBT TO

EQUITY RATIO TERHADAP RETURN SAHAM


INA INTIAR SAPUTRI – B200140139
PENDAHULUAN
Pasar modal pada aktivitasnya menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan,
dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan media atau
tempat dimana pembeli dan penjual bisa bertransaksi atau bernegosiasi pada
pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas, komoditas yang diperjual
belikan tersebut adalah modal (Robert Ang, 1997).
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
invetasi yang dilakukan (Robert Ang, 1997). Posisi kas atau likiuditas dari suatu
perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum
mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan
kepada para pemegang saham. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi
perusahaan, analisi keuangan memerlukan beberapa tolak ukur yaitu rasio atau
indeks. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan
informasi yang lebih tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan
(Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Jenis rasio yang umum digunakan adalah rasio
leverage, rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio pasar, dan rasio profitabilitas Yang mana
dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan
Current Ratio (CR).
DEFINISI
Current Ratio (CR)
Current Ratio menggambarkan kemampuan seluruh aktiva lancar
dalam menjamin seluruh utang lancarnya (Moeljadi, 2006:68).Agar
menghasilkan current ratio yang tepat, manajemen harus memperhatikan
beberapa faktor, antara lain jenis usaha, cash flow, maupun tingkat
kredibilitas perusahaan tersebut dalam hubungannya dengan kreditor
(Moeljadi, 2006:68). Sebagai pedoman umum, tingkat current ratio 2,00 sudah
dapat dianggap baik (considered acceptable) (Syamsuddin, 2009:40).
Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara
seluruh hutang termasuk utang lancar dan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
pemilik perusahaan, dengan kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan modal utang (Kasmir, 2012:36).
PENGUKURAN
• Current Ratio (CR)
Current Ratio (CR) merupakan rasio yang menunjukan sejauh mana aktiva lancar
menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar
dengan utang lancer semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio adalah
sebagai barikut:
Aset Lancar
𝐶𝑅 = 𝑥 100%
Hutang lancar

• Debt to Equity Ratio (DER)


Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio solvabilitas yang digunakan untuk
mengukur kecukupan ekuitas dalam menjamin keseluruhan hutang yang dimiliki
perusahaan. Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal
pemilik dapatmenutupi hutanghutang kepada pihak luar, dan rasio ini digunakan
juga untuk mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio
ini disebut juga rasio leverage. Rumus dalam perhitungan DER adalah sebagai
berikut :
Total Hutang
𝐷𝐸𝑅 = 𝑥 100%
Total Modal
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penelitian yang dilakukan Farda Eka Septiana dan Aniek Wahyuati (2016)
menyatakan bahwa :
1. Current Ratio (CR) juga berpengaruh return saham pada perusahaan
manufaktur sektor food and beverage yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Debt to Equity ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur sektor food and beverage yang terdapat di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anita Erari (2014) menyatakan bahwa :
1. Current Ratio (CR) secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap return
saham.
2. Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap
return saham.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Aryanti dkk (2016) menyatakan bahwa secara persial
Current Ratio (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return Saham.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmatul Aufa (2013) menyatakan bahwa Tingkat
Likuiditas dengan alat ukur current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Erik Setiyono dan Lailatul Amanah (2016)
menyatakan bahwa :
1. Current Ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return saham.
2. Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak memiliki pengaruh
terhadap return saham.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Risca YulianaThrisye dan Nicodemus Simu
(2013) menyatakan bahwa Current Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap return saham.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Ihsan S. Basalamal, dkk (2017) menyatakan
bahwa :
1. Current ratio tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
2. Debt to Equity memiliki pengaruh terhadap return saham saham.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Ivan Andrianto Gejali dan Budhi Satrio (2013)
menyatakan bahwa Current Ratio (CR) secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang
dilakukan oleh Erari (2014), Aufa (2013), Setiyono dan Amanah (2016), Thrisye dan Simu
(2013) dan Basalamal, dkk (2017) menyatakan bahwa Current Ratio tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap Return Saham. Untuk penelitian yang dilakukan Farda Eka
Septiana dan Aniek Wahyuati (2016), Aryanti dkk (2016) dan Gejali dan Satrio (2013)
menyatakan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh terhadap return saham.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Erari (2014), Setiyono dan Amanah
(2016) menyatatakan bahwa Debt to Equity Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap
Return Saham. Unrtuk penelitian yang dilakukan oleh Septiana dan Wahyuati (2016)
Basalamal, dkk (2017) menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh
terhadap Return Saham.
Apabila kinerja perusahaan baik, maka investor akan percaya untuk berinvestasi
pada saham perusahaan tersebut. Sebaliknya apabila kinerja perusahaan buruk
menyebabkan ketidak-percayaan investor untuk berinvestasi pada saham tersebut. Dan
semakin tinggi nilai CR maka laba yang diperoleh perusahaan cenderung mengalami
penurunan yang disebabkan adanya modal kerja yang tidak berputar. Dengan laba
yang cenderung menurun menyebabkan investor tidak tertarik untuk berinvestasi pada
saham tersebut, karena pada umumnya investor lebih tertarik untuk berinvestasi pada
saham perusahaan yang mempunyai laba tinggi. Debt Equity Ratio (DER) dapat dijadikan
dasar untuk menentukan return saham. Namun, meskipun perusahaan yang memiliki nilai
DER-nya cukup tinggi, proporsi hutang lancar lebih besar daripada hutang tetapnya,
karena hutang lancer digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi
sehingga menghasilkan barang untuk dijual dan untuk mendapatkan modalnya kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Anita Erari. 2014. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Program
Studi Manajemen Fakulatas Ekonomi Universitas Cenderawasih Vol. 5 (2), halaman 175-
191.

Ariyanti, dkk. 2016. Pengaruh ROA, ROE, NPM dan CR Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII). I-Finance Vol.2(2), Halaman 54-71.

Basalama, Ihsan S., dkk. 2017. Pengaruh Current Ratio, DER dan ROA Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Automotif Dan Komponen Periode 2013-2015. Jurnal EMBAVol.5 No.2 Juni 2017,
Hal. 1793–1803 ISSN: 2303-1174.

Gejali , Ivan Andrianto dan Budhi Satrio. 2013. Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, dan
Earning Per Share Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2(6),
Halaman 1-15.
Rahmatul Aufa. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Risiko Sistematis, dan Tingkat Likuiditas Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Finance Yang Listing di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Septiana, Farda Eka dan Aniek Wahyuati. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol. 5 (1), ISSN: 2461-0593

Setiyono, Erik dan Lailatul Amanah. 2016. Pengaruh Kinerja dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol.5 (5), halaman 1-17 ISSN: 2460-0585.

Thrisye, Risca Yuliana dan Nicodemus Simu. 2013. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Return Saham BUMN Sektor Pertambangan Periode 2007-2010. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Bisnis, Vol. 8 (2), Halaman 75-81.

Anda mungkin juga menyukai