Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA


EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2017-2019

Sultiwa Ruchban
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
E-mail:
iwaruchban99@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh rasio keuangan
Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM)
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2017-2019. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2017-2019. Dalam
penelitian ini berdasrkan kriteria purposive sampling diperoleh 16 perusahaan
sebagai sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam menguji hipotesis
penelitian ini adalah dengan uji analisis regresi linear berganda dan uji t.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa CR
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba dan DER berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan laba sedangkan NPM berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba.
Kata kunci : Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin
(NPM)

PENDAHULUAN
Persaingan dunia usaha dalam masa sekarang dirasakan sangat ketat, oleh
karena itu perusahaan diharapkan memiliki kemampuan yang kuat di berbagai
bidang seperti bidang keuangan, pemasaran, operasional, dan bidang sumber daya
manusia (Hartini, 2012). Disamping itu, seiring dengan laju perkembangan
perekonomian dunia yang mulai mengarah pada ekonomi pasar bebas, banyak
memaksa perusahaan saling bersaing untuk mencapai kesuksesan, salah satunya
adalah dengan memaksimalkan laba yang diperoleh perusahaan (Nyoman, 2012).
Pada umumnya tujuan didirikannya perusahaan untuk menghasilkan laba.
Tujuan lain yakni tujuan komersil dimana tujuannya memperoleh laba. Laba yang
diperoleh perusahaan akan meningkatkan dan diharapkan akan terus berlanjut
sampai ke periode selanjutnya. Perutumbuhan laba merupakan perubahan
presentasi dari kenaikan laba yang diterima. Syarat pertumbuhan laba yang baik
yakni perusahaan tersebut mempunyai keuangan yang baik dan bahkan meningkat
setiap tahun yang bisa berdampak pada peningkatan nilai pada perusahaan. Jika
laba suatu perusahaan tidak konsisten dalam arti setiap tahunnya laba perusahaan
tersebut berubah bahkan merosot maka bisa dikatakan bahwa kinerja keuangan
perusahaan tersebut kurang efektif dan efesien.
Oleh sebab itu seorang pihak manajemen perusahaan harus megecek atau
menganalisis letak kesalahaan dan cara kinerja perusahaan dalam hal bagian
keuangan. Menganalisis suatu laporan keuangan merupakan alat ukur bagi pihak
manajemen sejauh mana kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam
mengelola keuangan perusahaan serta sistem kinerjanya. Mahaputra (2012)
menyatakan bahwa rasio keuangan dapat di gunakan untuk mengevaluasi kondisi
keuangan perusahaan dan kinerjanya. Hal ini juga merupakan informasi bagi
pihak perusahaan dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan yang di capai
oleh manajemen selama kurun waktu tertentu.
Kinerja perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan laba dapat dilihat dari
laporan keuangan suatu perusahaan setiap periode. Laporan keuangan merupakan
hal yang sangat penting yang digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah
perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Untuk memperoleh
informasi keuangan yang relevan maka informasi keuangan yang disajikan harus
di analisis terlebih dahulu sehingga dihasilkan keputusan bisnis yang tepat.
Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuangan
yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi atau mendiagnosis
tingkat kesehatan keuangan perusahaan, melalui kondisi arus kas atau kinerja
organisasi perusahaan baik yang bersifat parsial maupun kinerja organisasi secara
keseluruhan (Harmono, 2009:104).
Analisis laporan keuangan dapat di lakukan dengan cara menganalisis rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas,
rasio pasar dan lain-lain, dimana rasio-rasio tersebut memiliki tujuan dan fungsi
masing-masing dalam laporan keuangan. Menganalisis laporan keuangan akan
lebih bermanfaat apabila di gunakan dalam memprediksi suatu laporan keuangan
dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Biasanya perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau go public akan menerbitkan saham dan
laporan keuangannya secara terbuka kepada masyarakat umum, supaya para calon
investor megetahui perusahaan mana saja yang memiliki tingkat pertumbuhan
laba yang tinggi. Dengan adanya laporan keuangan yang di publikasikan, investor
dapat mengambil kesimpulan untuk membeli saham atau menanamkan modal
dalam suatu perusahaan tersebut. Data keuangan sangatlah penting dan dapat di
temukan pada laporan keuangan perusahaan, karena dengan adanya data laporan
keuangan maka seorang investor dapat mengetahui besar kecilnya nilai rasio
keuangan dan yang mempengaruhi harga saham perusahaan, dan selanjutnya
seorang investor dapat memaksimalkan keuntungan pada perusahaan tersebut.
Adapun rasio yang digunakan dalam menilai pertumbuhan laba suatu
perusahaan tersebut dengan menggunakan rasio-rasio keuangan salah satunya
yaitu Current Rasio yang merupakan salah satu rasio likuiditas, dimana rasio ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek
dengan menggunakan aktiva lancarnya (Kasmir, 2010:111). Penelitian yang
dilakukan oleh Shinta Estininghadi, (2017) yang menunjukkan bahwa 4 secara
parsial current rasio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
laba sedangkan penelitian yang di lakukan oleh Rike Jolanta Panjaitan, (2018)
mengatakan bahwa secara simultan current rasio berpengaruh secara signifikan
terhadap pertumbuhan laba. Debt to Equity Rasio yang merupakan salah satu
bagian dari rasio solvabilitas, dimana rasio ini menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam membayar utang jangka panjangnya. Semakin tinggi Debt to
Equity Rasio menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar,
hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan (Sudana, 2011:20).
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Adhela Ghina Rahmatika, (2019)
yang menunjukkan bahwa Debt to Equity Rasio secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba dan penelitian yang di lakukan oleh Tri
Wahyui, Sri Ayem, Suyanto, (2017) menunjukkan bahwa Debt to Equity Rasio
secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Net Profit Margin yang merupakan bagian dari rasio profitabilitas, dimana
rasio ini juga menunjukkan tingkat laba bersih yang di hasilkan suatu perusahaan
setelah pajak. Net Profit Margin mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba bersih penjualan yang di lakukan perusahaan (Sudana, 2011).
Penelitan yang di lakukan oleh Fitri Salamah, Faridah Titik Kristanti, Ardan Gani
Asalam (2019), menunjukkan bahwa secara simultan Net Profit Margin
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba,dan secara parsial Net Profit
Margin tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Penelitian yang
di lakukan oleh Azeria 5 Ra Bionda, Nera Marinda Mahdar (2017), menunjukkan
bahwa secara simultan Net Profit Margin secara signifikan berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba.
Berdasarkan fenomena dan perbedaan hasil penelitian sebelumnya, maka
diperlukan penelitian lebih lanjut oleh karena itu penulis memutuskan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Peridoe 2016-2020”.

LANDASAN TEORI
Menurut Brigham dan Houston (2009) isyarat atau signal adalah suatu
tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi
investor bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sedangkan
menurut Jama’an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana
seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan
keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh
manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi
atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik
daripada perusahaan lain. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu
sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk
mengambil keputusan investasi (Rianti dan Erny, 2015).
Lestari, dkk (2014) menyatakan bahwa pertumbuhan laba dimiliki
perusahaan, akan memberikan signal yang positif bagi investor, dimana laba
merupakan hasil kinerja perusahaan yang dianggap baik. Karena laba yang
semakin meningkat akan memberikan kesempatan bagi investor 10 untuk
mendapatkan capital gain yang lebih baik dari hasil investasinya (Lestari, dkk
2014).

HIPOTESIS
Pengaruh current ratio terhadap pertumbuhan laba
Current ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba karena semakin tinggi
current ratio maka perusahaan semakin likuid dan akan semakin mudah
memperoleh pendanaan dari kreditor dan investor untuk meningkatkan laba
perusahaan sehingga pertumbuhan laba meningkat (Arif dan Nur .H, 2014).
Current ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar memenuhi kewajiban-
kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang
lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka
pendeknya. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat
keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Apabila rasio lancar rendah dapat
dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar hutang.
Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi belum dikatakan bahwa
kondisi perusahaan sedang baik dan belum menjamin akan dapat dibayarnya
hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi aktiva
lancar yang tidak menguntungkan (Nurvigia, 2010). Penelitian Meriewaty dan
Setyani (2005) menyatakan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
H1: Current Ratio Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Laba

Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap pertumbuhan laba


Debt To Equity Ratio (DER) adalah rasio yang membandingkan antara
jumlah hutang perusahaan terhadap total modal sendiri (Kamsir,2009 dalam
Nyoman, 2012). Debt To Equity Ratio (DER) merupakan rasio keuangan yang
membandingkan utang perusahaan dengan total ekuitas. Debt To Equity Ratio
(DER) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba karena semakin kecil Debt To
Equity Ratio (DER) menunjukkan semakin rendahnya nilai hutang perusahaan
dan semakin tingginya nilai ekuitas. Dengan demikian Debt To Equity Ratio
(DER) yang rendah berdampak semakin tingginya nilai ekuitas dan semakin
besarnya kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi dan
meningkatkan pertumbuhan laba (Darsono, 2005 dalam Mursidah dan Ainatul,
2013). Hal ini didukung dengan penelitian Nyoman (2012) menunjukkan Debt To
Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Debt to equity ratio (DER) menunjukkan untuk mengetahui perbandingan
jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan,
dimana debt to equity ratio semakin besar maka akan baik bagi pertumbuhan laba
sebaliknya semakin rendah debt to equity ratio maka semakin tinggi tingkat
pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi
peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva dan akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba (Nurvigia, 2010). Penelitian Hermanto
(2007) menyatakan bahwa debt equity ratio berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
H2: Debt to Equity Ratio Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Laba

Pengaruh Net Profit Margin terhadap pertumbuhan laba


Net Profit Margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba karena semakin
tinggi Net Profit Marrgin maka semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Arif dan Nur .H, 2014). Selain
itu dengan adanya peningkatan NPM maka akan meningkatkan daya tarik investor
untuk menginvestasikan modalnya, sehingga laba perusahaan akan meningkat dan
pertumbuhan laba meningkat (Adi setiawan, 2012).
Net Profit margin mengukur margin laba atas penjualan, dimana Net profit
margin semakin besar maka semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi dan akan berpengaruh baik
terhadap pertumbuhan laba begitu sebaliknya semakin rendah profit margin maka
semakin rendah juga kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan akan
berpengaruh juga terhadap pertumbuhan (Nurvigia, 2010). Penelitian Suwarno
(2004) menyatakan bahwa Net profit margin berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
H3: Net Profit Margin Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Lab

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dalam sekripsi ini adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan asosiatif kausal. Penelitian kuantitatif dalam penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Current Ratio (X1), Debt To Equity
(X2), Net Profit Margin (X3) terhadap pertumbuhan laba (Y) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan sector manufaktur yang telah terdaftar di bursa
efek Indonesia periode 2017-2019. Penelitian ini menggunakan metode
pengambilan sampel purposive sampling yaitu pendekatan pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan yang telah ditentukan peneliti dan memiliki relevansi
dengan karakter populasi yang sudah diketahui (Sugiyono, 2013).

HASIL PENELITIAN
Tabel 4.3
Hasil Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Pertumbuhan
48 .00 107.00 7.6458 24.35246
Laba
Current Ratio 48 1.00 121.00 19.8333 19.38779
Debt To Equity 48 2.00 15.00 6.3125 2.11536
Net Profit
48 .00 58.00 4.7292 9.18542
Margin
Valid N
48
(listwise)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui data yang dianalisis sebanyak 30
perusahaan diperoleh dari perusahaan tambang dalam kurun waktu 5 tahun yaitu
dari tahun 2015 sampai dengan 2019 penjelasan terhadap variabel penelitian yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1) Nilai rata-rata rasio Current Ratio yang diukur dengan DER yaitu nilai
maksimum sebesar 121,00, nilai minimum sebesar 1,00, ini berarti
terdapat rata-rata sebesar 19.8333 di mana nilai minimum dan maksimum
nilai standar deviasi variabel Current Ratio sebesar19.38779.
2) Nilai rata-rata rasio Debt To Equity y yaitu nilai maksimum sebesar15.00
nilai minimum sebesar2,00, ini berarti terdapat rata-rata sebesar 6.3125, di
mana nilai minimum dan maksimum nilai standar deviasi variabel Debt To
Equity sebesar 2.11536.
3) Nilai rata-rata Net Profit Margin yaitu nilai maksimum sebesar 58,00 nilai
minimum sebesar 0.00, ini berarti terdapat rata-rata sebesar 4.7292 di
mana nilai minimum dan maksimum nilai standar deviasi variabel Ukuran
Perusahaan sebesar 9.18542.
4) Nilai rata-rata Current Ratio yaitu nilai maksimum sebesar 107.00. nilai
minimum sebesar 00.00, ini berarti terdapat rata-rata sebesar 7.6458, di
mana nilai minimum dan maksimum nilai standar deviasi variabel Current
Ratio sebesar 24.35246.
Tabel 4. 1
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandar
N 48
Normal Parametersa Mean -.0093
Std. Deviation 1.04583
Most Extreme Differences Absolute .120
Positive .120
Negative -.100
Kolmogorov-Smirnov Z .831
Asymp. Sig. (2-tailed) .494
a. Test distribution is Normal.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dari
model regresi adalah sebesar 0,494. Nilai signifikansi ini sudah lebih dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai residual dalam model regresi dalam
penelitian ini sudah terdistribusi normal.
Tabel 4. 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standard
ized
Unstandardized Coeffici Collinearity
Coefficients ents Statistics
Std. Tolera
Model B Error Beta T Sig. nce VIF
1 (Constant
6.404 1.844 3.473 .001
)
Current
.477 .114 .587 4.178 .000 .372 2.686
Ratio
Debt To
.288 .109 .350 2.644 .011 .419 2.386
Equity
Net Profit -
2.757 .988 .264 .008 .824 1.214
Margin 2.790
a. Dependent Variable:
Pertumbuhan Laba
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance sudah lebih dari 0,10.
kemudian pada model diatas juga memiliki nilai VIF kurang dari 10, sehingg
dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4. 3
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .043 1.049 .041 .967
Current
-.008 .065 -.030 -.123 .903
Ratio
Debt To
.000 .062 .001 .004 .997
Equity
Net Profit
.038 .562 .011 .068 .946
Margin
a. Dependent Variable:
Unstandar
Dari hasil tabel uji glejser diatas bahwa nilai signifikansi Current Ratio,
Debt To Equity dan Net Profit Margin adalah lebih fari 0,05 atau lebih besar dari
0,05 sehingga diputuskan tidak ada indikasi heteroskedastisitas.

Tabel 4. 4
Ketentuan Autokorelasi
Hipotesis Keputusan Jika
Nol
Tidak ada autokorelasi positif Tidak Tolak No. 0<d<dLdL
ada autokorelasi positif Tidak ada Decision ≤d≤dU4-
autokorelasi negatif Tidak ada TolakNo dL<d<4
autokorelasi negatif Tidak ada .Decision 4-dU ≤ d ≤ 4-
autokorelasi positif/negative Terima dLdU< d<4-dU
Tabel 4. 5
Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .822a .676 .654 1.89859 1.291
a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Debt To Equity, Current
Ratio
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Laba
Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan nilai DW sebesar 1.291 nilai ini berada
diatas du dan di bawah 4-du yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi
positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 4. 6
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.404 1.844 3.473 .001
Current
.477 .114 .587 4.178 .000
Ratio
Debt To
.288 .109 .350 2.644 .011
Equity
Net Profit
2.757 .988 .264 2.790 .008
Margin
a. Dependent Variable: Pertumbuhan
Laba
Tabel 4.6 yakni hasil olahan data regresi, maka akan dapat dapat disajikan
persamaan regresi yaitu sebagai berikut:
Y = 6.404 + 0.477 X1 + 2.757X2 + 371X3
Koefisien-koefisien hasil dari perumusan regresi linier berganda diatas
maka dapat dijelaskan bahwa sebagai berikut:
1) Konstanta (a) = 6.404, ini menunjukkan harga konstan, di mana jika
variabel Current Ratio (x1), Debt To Equity(X2),, dan Net Profit Margin
(X3) = 0, maka Current Ratio = 2.353.
2) Nilai koefisien regresi Current Ratio sebesar 0.477 yang berarti setiap
peningkatan Current Ratio sebesar 1% maka akan naik Current Ratio
sebesar 0.477 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
3) Nilai koefisien regresi Debt To Equity sebesar 2.757 yang berarti setiap
peningkatan Debt To Equity sebesar 1% maka akan naik Current Ratio
sebesar 2.757 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.
4) Nilai koefisien regresi Net Profit Margin sebesar 0,371 yang berarti setiap
peningkatan Net Profit Margin sebesar 1% maka akan naik Current Ratio
sebesar 0,371 dengan catatan variabel lain dianggap tetap.

Tabel 4. 7
Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressio
331.312 3 110.437 30.638 .000a
n
Residual 158.604 44 3.605
Total 489.917 47
a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Debt To Equity,
Current Ratio
b. Dependent Variable: Pertumbuhan
Laba
Pada tabel Anova diperoleh nilai F =30.638 dan nilai signifikansi = 0.000
< 5% ini berarti variabel independen Current Ratio, Debt To Equity, dan Net
Profit Margin secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen Pertumbuhan Laba. Dengan kata lain variabel-variabel
independen Current Ratio, Debt To Equity, dan Net Profit Margin mampu
menjelaskan besarnya variabel dependen Pertumbuhan Laba.
Tabel 4. 8
Hasil Uji T

Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.404 1.844 3.473 .001
Current
.477 .114 .587 4.178 .000
Ratio
Debt To
.288 .109 .350 2.644 .011
Equity
Net Profit
2.757 .988 .264 2.790 .008
Margin
a. Dependent Variable: Pertumbuhan
Laba
Hipotesis:
Ho: Variabel independen tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
dependen.
Ha: Variabel independen berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
dependen.
Kriteria pengambilan keputusan:
Maka dengan tingkat kepercayaan = 95% atau () = 0.05.
Ho diterima apabila-ttabel ≤ thitung ≤ ttabel atau sig ≥ 5%
Ho ditolak apabila (thitung <-ttabel atau thitung > ttabel) dan sig < 5%.
Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X1 (Current Ratio),
diperoleh nilai thitung = 4.178 dan signifikansi sebesar 0,000 < 5% jadi Ho
ditolak. Ini berarti variabel independen Current Ratio secara statistik berpengaruh
positif signifikan terhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba.
Pada variabel X2 (Debt To Equity) diperoleh nilai thitung = 2.644 dan
signifikansi sebesar 0,011 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen
Debt To Equity secara statistik berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
dependen Pertumbuhan Laba.
Pada variabel X3 (Net Profit Margin) diperoleh nilai thitung = 2.790 dan
signifikan 0,011 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen Net Profit
Margin secara statistik berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen
Pertumbuhan Laba.

Tabel 4. 9
Hasil Uji R
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .822 .676 .654 1.89859
a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Debt To Equity,
Current Ratio
Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R2 = 0,824 = 82,4% ini berarti
variabel, Current Ratio, Debt To Equity, dan Net Profit Margin mampu
menjelaskan variabel Pertumbuhan Laba sebesar 82,4%.

PEMBAHASAN
Pengaruh Current Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba
Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Koefisien regresi Current
Ratio sebesar 0,579 mempunyai arti jika Current Ratio ditingkatkan, maka
Pertumbuhan Laba akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika Current Ratio
menurun maka Pertumbuhan Laba menurun.
Pada penelitian ini Current Ratio ternyata memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba di Perusahaan Manufaktur terbukti
dengan hasil uji t Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X1
(Current Ratio), diperoleh nilai thitung = 4.575 dan signifikansi sebesar 0,000 <
5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen Current Ratio secara statistik
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba.
Sebuah Current Ratio memang sangat penting untuk sebuah pekerjaan,
terutama di bidang keuangan, Current Ratio yang dimaksud adalah Current Ratio
yang sesuai dengan latar belakang jurusan keuangan, seseorang dapat memberikan
kemaksimalan dalam Pertumbuhan Labanya, dia harus mengetahui dasarnya dulu
kalau sudah tahu pastinya sangat mudah untuk menentukan Pertumbuhan Laba di
suatu perusahaan, hasil penelitian yang menyatakan bahwa Current Ratio
memiliki pengaruh terhadap Pertumbuhan Laba adalah penelitian menurut
Indarsih. Atik dan DRS. Suyatmin. (2019). Di dalam penelitiannya
mengungkapkan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.

Pengaruh Debt To Equity terhadap Pertumbuhan Laba


Dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Koefisien regresi Debt To
Equity sebesar 0,365 mempunyai arti jika Debt To Equity ditingkatkan, maka
Pertumbuhan Laba akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika Debt To Equity
menurun, maka Pertumbuhan Laba menurun.
Pada penelitian ini, Debt To Equity ternyata memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba di Perusahaan Manufaktur
terbukti dengan hasil uji t Pada variabel X2 ( Debt To Equity) diperoleh nilai
thitung = 3.264 dan signifikansi sebesar 0,02 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti
variabel independen Debt To Equity secara statistik berpengaruh positif signifikan
terhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba.
Debt To Equity dalam sebuah perusahaan dinilai sangat penting,terlebih
lagi dalam persoalan Pertumbuhan Laba, berpengalaman di bidang laporan
keuangan, ketimbang yang mahasiswa yang baru lulus meskipun dia latar
belakang Current Rationya di bidang akuntansi, pentingnya pengaruh Debt To
Equity terhadap Pertumbuhan Laba yang berpengaruh positif dan signifikan hal
ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Uliana. Drs
Nursinam. MH. AK:(2016), dalam penelitiannya Debt To Equity memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.
Net Profit Margin Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap
Pertumbuhan Laba
Dari hasil 4.6.3 analisis regresi menunjukkan bahwa Koefisien regresi
Current Ratio sebesar 0,399 mempunyai arti jika Net Profit Margin ditingkatkan,
maka Pertumbuhan Laba akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika Net Profit
Margin menurun maka Pertumbuhan Laba menurun.
Pada penelitian ini, Net Profit Margin ternyata memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba di Perusahaan Manufaktur
terbukti dengan hasil uji t Pada variabel X3 (Net Profit Margin) diperoleh nilai
thitung = 2.676 dan signifikan 0,010 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel
independen Net Profit Margin secara statistik berpengaruh positif signifikan
terhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba.
Dari ketiga pembahasan ini, yaitu mengenai Current Ratio, informasi
akuntansi di dalam penelitian ini ternyata memiliki pengaruh secara simultan
terhadap Pertumbuhan Laba seperti yang yang dibahas di dalam uji f, hasilnya
adalah 0,000 nilainya lebih kecil daripada 0,5, dan ini berarti Current Ratio, Debt
To Equity, dan Net Profit Margin memiliki pengaruh secara simultan terhadap
Pertumbuhan Laba.
Tidak dapat dipungkiri bahwa, di zaman sekarang ini, teknologi semakin
hari semakin maju, begitu pula dengan sistem keuangan, yaitu Net Profit Margin,
bagaimana informasi mengenai akuntansi dapat di akses melalui Net Profit
Margin, pentingnya Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba ternyata juga
pernah diungkapkan oleh Affani, Ika Nur Maulida (2017), dalam penelitiannya
menghasilkan bahwa Net Profit Margin memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.

KESIMPULAN
Dalam penelitian sekunder banyak sekali yang melakukan penelitian di
perusahaan manufaktur, akan tetapi periode yang diteliti berbeda-beda pada
penelitian kali ini peneliti melakukan penelitian pada tahun 2017 sampai 2019 di
perusahaan manufaktur, berikut adalah kesimpulan dari penelitian ini yang diolah
menggunakan SPSS di bab 4 :
1) Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel X1 (Current Ratio),
diperoleh nilai thitung = 4.178 dan signifikansi sebesar 0,000 < 5% jadi
Ho ditolak. Ini berarti variabel independen Current Ratio secara statistik
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen Pertumbuhan
Laba.
2) Pada variabel X2 (Debt To Equity) diperoleh nilai thitung = 2.644 dan
signifikansi sebesar 0,011 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel
independen Debt To Equity secara statistik berpengaruh positif signifikan
terhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba.
3) Pada variabel X3 (Net Profit Margin) diperoleh nilai thitung = 2.790 dan
signifikan 0,011 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel independen Net
Profit Margin secara statistik berpengaruh positif signifikan terhadap
variabel dependen Pertumbuhan Laba.

SARAN
Setelah kita mengetahui kesimpulan dari penelitian ini maka untuk
memperkuat sebuah penelitian diperlukan saran dari penelitian ini atau penelitian
yang akan datang agar penelitian semakin lama semakin berkembang dengan baik
karena mengingat banyaknya Penelitian yang dilakukan di perusahaan
manufaktur, berikut adalah Saran dari penelitian ini:
1) Bagi perusahaan: variabel-variabel penelitian ini adalah untuk mengetahui
Current Ratio, Debt To Equity, Net Profit Margin apakah memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Laba, ternyata
dari ketiga variabel x tersebut berpengaruh positif dan signifikan hal ini
berarti perusahaan harus lebih meningkatkan lagi persoalan mengenai
Current Ratio, Debt To Equity Net Profit Margin karena akan
meningkatkan laju pertumbuhan laba perusahaan manufaktur.
2) Bagi penelitian yang akan datang: bagi penelitian yang akan datang
diharapkan mampu untuk mengekspos lebih banyak lagi variabel-variabel
mana saja yang mempengaruhi laju pertumbuhan laba, terutama di
perusahaan manufaktur hal ini untuk mengetahui sejauh mana variabel-
variabel yang lain berpengaruh secara signifikan ataukah tidak terhadap
variabel pertumbuhan laba.

DAFTAR PUSTAKA
Adisetiawan, R. 2012. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 10, No. 3. Faculty
of Economocs, Universty Batanghari.
Ariani. 2016. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset
Turnover terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indoenesia. Universitas Mulawarman. Samarinda.
Arif dan Nur H. 2014. “Pengaruh Rasio Keuangan dan Kebijakan Dividen
terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 3. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro
Indriyani, I. (2015). Pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 13(3), 343-358.
Juliana dan Sulardi. 2003. Manfaat Rasio Keuagan dalam Memprediksi
Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur, Jurnal Bisnis dan
Manajemen. Vol.3, No.2: Hal.108- 126.
Mahaputra, I. N. K. A., & Adnyana, N. K. (2012). Pengaruh rasio-rasio keuangan
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI. Jurnal Akuntansi & Bisnis, 7(2), 243-254.
Nyoman. 2012. “Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi
dan Bisnis, Vol. 7, No. 2, Juli 2012. Fakultas Ekonomi Universitas
Mahasaraswati Denpasar
Rachmatika, A. G. (2019). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan
Laba pada Perusahaan Sub Sektor Perkebunan di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013–2017. e-Jurnal Adsminitrasi Bisnis, ISSN 2355, 5408.

Safitri, I. L. K. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba


Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Kalbe Farma Tbk
Periode 2007-2014). Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program Studi
Akuntansi, 2(2).
Sihura, P. (2021). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (Doctoral dissertation, Prodi Akuntansi).

Anda mungkin juga menyukai