Anda di halaman 1dari 35

PEDOMAN DIVISI HUBUNGAN ANTAR

LEMBAGA DPD-PPNI
TUGAS DAN WEWENANG
DIVISI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
1. MEMBANGUN KERJASAMA YANG SOLID LINTAS DIVISI PPNI DAN JUGA LINTAS SEKTOR

2. MENGIDENTIFIKASI DAN MERENCANAKAN HUBUNGAN KERJASAMA DENGAN PIHAK


PIHAK/ ORGANISASI / LEMBAGA PEMERINTAHAN DAN NON PEMERINTAHAN YANG
BERPOTENSI BEKERJASAMA SALING MENGUNTUNGKAN DENGAN PPNI

3. MENGEMBANGKAN KERJASAMA DENGAN BERBAGAI PIHAK DALAM RANGKA


PEMBERDAYAAN PERAWAT

4. MEMBANGUN KERJA SAMA DENGAN LEMBAGA LEMBAGA TERKAIT DI TINGKAT PUSAT DAN
DAERAH

5. MONITORING DAN EVALUASI ATAS PELAKSANAAN KERJASAMA YANG DI MAKSUD

6. KERJASAMA YANG TELAH DI DISETUJUI DAPAT DILAKUKAN EVALUASI DAN MONITORING


OLEH DPD ATAUPUN DIDELEGASIKAN KEPADA DPK SESUAI DENGAN BATAS
KEWENANGANNYA

7. DPK PPNI DAPAT MENJADI PELAKSANA PERJANJIAN DARI PIHAK DPD PPNI DENGAN
MANDAT YANG DIBERIKAN OLEH DPD PPNI.
ORGANISASI PROFESI PERAWAT
MENURUT PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
UU NO. 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
OP PERAWAT BERFUNGSI SEBAGAI

PEMERSATU
PENGEMBANGAN

KEPERAWATAN
DI INDONESIA

PEMBINA PENGAWAS
PERAN &
KELEMBAGAAN
FUNGSI

PENGUATAN
PPNI

• PENDIDIKAN
• KONSTITUSI &
• PRAKTIK
REGULASI
KEPERAWAT
• KEORGANISASIAN
AN
• JEJARING
• KEHIDUPAN
PROFESI
PERATURAN
PENGUATAN ORGANISASI
KELEMBAGAAN

KEBIJAKAN
DAN SK DAN TAP
ATURAN

PENGUATAN PERAN
DAN FUNGSI
PEDOMAN,
PANDUAN,
BUKU, DLL
TUJUAN DIVISI HUBUNGAN ANTAR
LEMBAGA PPNI
1. Eksistensi organisasi dan profesi.
2. Regulasi sebagai perlindungan
hukum anggota
3. Promosi terhadap akses pasar
dalam pemanfaatan SDM
Perawat
SASARAN KERJA SAMA PPNI
DI SEMUA TINGKATAN MULAI DPK, DPD, DPW DAN DPP:
1. KEMENTRIAN / LEMBAGA PEMERINTAHAN
2. PEMERINTAH DAERAH
3. LEMBAGA NON PEMERINTAH / LEMBAGA SWADAYA
MASYARAKAT
4. ORGANISASI KEMASYARAKATAN
5. PERUSAHAAN / BADAN USAHA

RUANG LINGKUP
KERJASAMA INI DIGUNAKAN UNTUK KEPENGURUSAN MULAI DARI TINGKAT
DPP/DPW/DPD/DPK
KERJASAMA YANG DILAKUKAN DI
BEBERAPA LEMBAGA PEMERINTAHAN
DAERAH:
SUDINKES •PENILAIAN NAKES TELADAN
•IKUT SERTA DALAM PELAKSANA
JAK - SEL
•IKUT SERTA DALAM HARI HARI BESAR
KESEHATAN
PEMKOT JAK-SEL •PENERBITAN SIPP PERAWAT (PTSP)
•BEKERJA SAMA DENGAN BPBD DALAM
KEGIATAN TANGGAP DARURAT

•PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT


RT, RW, DAN LMK •SENAM BERSAMA

LEMBAGA / ORGANISASI
NON PEMERINTAH
PEDOMAN MEKANISME ORGANISASI
LUAR NEGERI - PPNI
1. Panduan Hubungan dan Kerja Sama PPNI dengan Pihak Luar
Negeri
2. Panduan Pembentukan Pengurus PPNI di Luar Negeri
3. Panduan Pemberian Rekomendasi Perawat Indonesia ke
Luar Negeri
4. Panduan Penempatan Perawat Indonesia ke Luar Negeri
5. Panduan Pemberian Rekomendasi Perpanjangan STR
Perawat Indonesia di Luar Negeri
6. Panduan Uji Kompetensi WNI Lulusan Pendidikan
ISI Keperawatan Luar Negeri yang akan Bekerja di Indonesia
PEDOMAN 7. Panduan Pemberian Rekomendasi Perawat WNI dari Luar
Negeri yang akan Bekerja Kembali di Indonesia
8. Panduan Penyambutan dan Penerimaan Tamu PPNI dari Luar
Negeri
9. Panduan Kunjungan Delegasi PPNI ke Luar Negeri
10. Panduan Pemberian Rekomendasi Perawat WNA yang akan
Bekerja di Dalam Negeri
11. Panduan Pemberian Ijin bagi Narasumber WNA yang akan
Transfer Pengetahuan dan Keterampilan Bidang
Keperawatan di Indonesia
LATAR BELAKANG

AFTA

High
Competition in NAFTA
healthcare
industry

Era Globalisasi

High
competition APEC
Trade and
Commodity
Peningkatan
MEA Profesionalisme
dan mutu pelayanan
keperawatan
LATAR BELAKANG
Meningkatnya keinginan perawat bekerja ke LN
Tingginya persaingan mendapatkan pekerjaan yang baik
di dalam negeri
Berbagai kemajuan teknologi yang memungkinkan
pergerakan atau pergerakan atau perpindahan semakin
baik.
Pergerakan perawat Indonesia ke LN semakin banyak.

Perlu Regulasi dan restrukturisasi


program-program LN
&
Membangun kerjasama dengan Lembaga Internasional
Panduan kerja bagi pengurus
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tupoksi

Pedoman Mekanisme
Organisasi LN PPNI

Bidang Hubungan
Kerjasama LN – DPP PPNI
Tujuan

Meningkatkan hubungan dengan Lembaga


International dalam mendukung eksistensi
profesi perawat Indonesia

Meningkatkan pengakuan organisasi dan


profesionalisme perawat Indonesia di
lingkup International

Meningkatkan pelayanan PPNI bagi anggota


di LN

Mempromosikan dan meningkatkan akses


pemanfaatan sumber daya perawat di mata
Internasional

Meningkatkan partisipasi perawat dalam


kehidupan masyarakat ilmiah International
1. Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia Nomor: 022/DPP.PPNI/SK/K/II/2016
tentang Peraturan Organisasi Tata Laksana
Kerja Dewan Pengurus Persatuan Perawat
Nasional Indonesia Periode 2015-2020
adalah:
2. Mengembangkan hubungan kerjasama
TUGAS DAN dengan pihak Luar Negeri dalam rangka
WEWENANG Pemberdayaan Potensi, Pencitraan PPNI
BIDANG dan Perawat Indonesia.
HUBUNGAN 3. Melakukan pengembangan dan
LUAR NEGERI monitoring Migrasi Perawat dari dan ke
Indonesia.
4. Membangun jejaring kerjasama dengan
lembaga-lembaga terkait di luar negeri.
5. Dalam kaitannya dengan Pedoman ini,
diluar ketentuan Peraturan Organisasi
diatas, termasuk memfasilitasi bidang atau
departemen lain dalam penyelenggaraan
program kerjanya
Melalui hubungan kelembagaan formal
mengacu pada prioritas program

Atas dasar persamaan kedudukan yang


saling menguntungkan dan tidak
bertentangan dengan peraturan per-
Prinsip- UU-an
prinsip
hubungan &
kerjasama
LN Dengan system kontrol yang ketat

Ruang lingkup bilateral, regional, dan


multilateral sesuai keperluan PPNI
PANDUAN HUBUNGAN DAN
KERJASAMA PPNI DENGAN
PIHAK LUAR NEGERI
BATASAN KETENTUAN ISTILAH
1. Kerjasama luar negeri adalah 2. Hubungan internasional adalah
kesepakatan bersama antara PPNI hubungan interaksi antara PPNI dengan
dengan Asosiasi perawat atau Asosiasi Asosiasi perawat atau Asosiasi
profesional kesehatan lain / Institusi / prefesional kesehatan / Institusi /
Lembaga / Perusahaan / Departemen Lembaga/ Perusahaan/ Departemen, di
dengan Negara lain atau di tingkat tingkat Internasional dalam mendukung
Internasional, dalam bentuk kesepakatan kemajuan PPNI.
bersama atau perjanjian kerjasama yang
ditandatangani oleh dua belah pihak
yang terlibat dalam kegiatan kerjasama
tersebut.
TUJUAN
1.Mengatur pembuatan dan pelaksanaan perjanjian dan hubungan
kerjasama yang akan dijalin oleh PPNI dan Asosiasi prefesional kesehatan /
Institusi/ Lembaga/ Perusahaan/ Departemen dengan Negara lain dan atau
di tingkat internasional.

Meningkatkan kinerja PPNI dalam rangka memenuhi kebutuhan


pelayanan bagi anggota PPNI

1.Menjalin hubungan kerja sama dalam rangka meningkatkan


pemenuhan kebutuhan kompetensi bidang praktiksi, pendidikan,
penelitian dan pelayanan di bawah naungan PPNI dan atau Asosiasi
Profesi

1.Meningkatkan mutu hubungan dengan pihak luar, berdasarkan prinsip


kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan.
RUANG 1.1. Kementerian Kesehatan RI (BPPSDM)
LINGKUP
1.2. Kementerian Luar Negeri

1.3. DPP PPNI

1. 4. Perhimpunan dan atau Ikatan Profesi


Perawat Indonesia di bawah PPNI

1.5. Asosiasi Perawat Luar Negeri

1. 6. Lembaga / badan / organisasi yang


berkaitan hubungan luar negeri dengan PPNI
LANDASAN HUKUM
1.Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 Tentang
Hubungan Luar Negeri

1.Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 Tentang


Perjanjian Internasional.

1.Undang-Undang Kesehatan 36 Tahun 2014


Tentang Tenaga Kesehatan

1.Undang-Undang Keperawatan 38 Tahun 2014


Tentang Keperawatan

1.Hukum Internasional dan Kebiasaan-kebiasaan


Internasional yang berlaku
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

1.1. Bidang dan Departemen Hubungan Luar Negeri PPNI adalah


Divisi urusan luar negeri yang bertanggung jawab di bidang
hubungan luar negeri dan kerja sama

1.2. Perwakilan RI di Luar Negeri adalah Perwakilan Diplomatik


dan Perwakilan Konsuler Republik Indonesia yang secara resmi
mewakili dan memperjuangkan kepentingan nasional Negara
dan Pemerintah Republik Indonesia secara keseluruhan di
Negara Penerima dan atau pada Organisasi Internasional.

1.3. Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri adalah segala


kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional
yang dilakukan oleh organisasi PPNI di tingkat pusat dan
daerah

1.4. Perjanjian Internasional PPNI adalah perjanjian dalam


bentuk dan nama tertentu, yang diatur dalam hukum
internasional yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak
dan kewajiban di bidang hukum publik
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

5. Syarat- a. a . Dengan negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia


dan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
syarat
Kerjasama b. Sesuai dengan bidang kewenangan PPNI sebagaimana diatur dalam
LN peraturan perundang-undangan nasional Republik Indonesia dan Undang-
Undang Keperawatan
c. Tidak mengganggu stabilitas politik dan keamanan dalam negeri

a. d. Tidak mengarah pada campur tangan urusan dalam negeri masing-


masing negara;

a. e. Berdasarkan asas persamaan hak dan tidak saling memaksakan


kehendak;

a.f. Memperhatikan prinsip persamaan kedudukan, memberikan manfaat


dan saling menguntungkan bagi PPNI dan Pemerintah

a. g. Mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan nasional


dan daerah serta pemberdayaan masyarakat
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

6. Pelaksanaan a. a. Politis: tidak bertentangan dengan Politik Luar Negeri dan


kebijakan Hubungan Luar Negeri Pemerintah Pusat pada
kerjasama luar umumnya.

negeri harus
aman dari a. b. Keamanan: Kerjasama luar negeri tidak digunakan atau
disalahgunakan sebagai akses bagi kegiatan asing (spionase)
berbagai segi yang dapat mengganggu atau mengancam stabilitas dan
keamanan dalam negeri.

a. c. Yuridis: Terdapat jaminan kepastian hukum yang secara


maksimal dapat menutup celah-celah (loopholes) yang
merugikan bagi pencapaian tujuan kerjasama.

a. d. Teknis: Tidak bertentangan dengan kebijakan yang


ditetapkan oleh Departemen yang terkait.
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

a. a. Subyek kerjasama
7. Dalam melakukan kerjasama,
pihak-pihak terkait perlu a. b. Maksud dan tujuan kerjasama

menyiapkan materi kerjasama


a. c. Ruang lingkup kerjasama
yang memuat hal-hal sebagai
berikut: a. d. Hak, kewajiban dan tanggung
jawab
e. Tata cara pelaksanaan

a. f. Pengorganisasian

a. g. Pembiayaan

a. h. Perubahan (amandemen) kerjasama

a. i. Jangka waktu kerjasama dan


perpanjangan
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI
8. Hubungan dan Kerjasama luar negeri dapat dilakukan atas
prakarsa dari:

• Departemen Luar Negeri


Pihak PPNI
• Perwakilan PPNI di Luar
Indonesia Negeri
• PPNI Daerah

• Asosiasi profesional perawat dan


atau kesehatan di Negara tersebut
dan atau internasional
• Badan/Lembaga Internasional
Pihak Asing • Badan/Lembaga Negara Asing
• Lembaga Non Pemerintah/Lembaga
Swadaya Masyarakat Asing
• Badan Usaha Swasta Asing
PRINSIP HUBUNGAN
DAN KERJA SAMA
LUAR NEGERI
9. Kedua pihak dapat bersepakat untuk melembagakan kerjasama dengan
menyiapkan naskah Memorandum of Understanding (MoU); Pembuatan
MoU sebagai salah satu bentuk perjanjian internasional dilakukan
menurut mekanisme sebagaimana tertuang pada ketentuan umum DPP
PPNI
10.Penandatanganan MoU dengan Pihak Luar Negeri /lembaga pemerintah
dan non pemerintah /institusi/LSM harus dilakukan oleh DPP PPNI
11.Rancangan naskah MoU dapat memuat bidang kerjasama dengan
memperhatikan pula aturan tentang pengurusan atau pemberian visa, ijin
tinggal, perpajakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia
12.Dalam hal para pihak sepakat untuk melakukan penandatanganan
terhadap MoU tersebut, selanjutnya dapat dimintakan Surat Kuasa (Full
Powers) kepada Menteri Luar Negeri
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

13.13. Ketentuan lain yang menyangkut pendirian


Perhimpunan/forum Persahabatan adalah sebagai berikut:

a. Syarat pendirian b. Keanggotaan a.c. Perhimpunan/Forum


perhimpunan/forum perhimpunan/ forum harus Persahabatan didirikan
adalah memiliki 15 (lima terdiri dari WNI dan untuk jangka waktu 2 (dua)
belas) orang calon warga negara dari tahun dan dapat d. forum wajib memberi
anggota (termasuk negara asing yang diperpanjang untuk setiap 2 laporan tertulis kepada
pengurus), dengan bersangkutan. Para (dua) tahun dengan Menteri Luar Negeri
ketentuan satu per tiga diplomat dari negara mengajukan permohonan setiap terjadi pergantian
dari jumlah tersebut (15 yang bersangkutan kepada Menteri Luar Negeri kepengurusan
orang) adalah warga diperkenankan duduk selambat-lambatnya 3 (tiga)
negara asing yang dalam pengurus bulan sebelum perhimpunan
bersangkutan; perhimpunan tersebut berakhir;
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

14. Sebelum dilakukan perjanjian kerjasama, perlu dilakukan penilaian/analisis


terhadap calon mitra. Analisis meliputi hal- hal sebagai berikut:

a. Kejelasan status hukum dari calon e. Karakteristik dan aspek etika dari
mitra; calon mitra;
b. Calon mitra memiliki track f. Kompatibilitas dalam aspirasi,
record/kualifikasi yang baik; tujuan dan minat dari calon
mitra;
c. Nilai strategis dari calon mitra;
g. Kompatibilitas dalam aspek
d. Dukungan manajemen yang budaya dari calon mitra;
handal dari calon mitra;
h. Ketersediaan sumber daya dari
calon mitra
PRINSIP HUBUNGAN DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

15. Kerja sama yang dibina antara PPNI dan pihak luar negeri dapat berupa kerja
sama dengan himpunan/asosiasi, PPNI daerah dengan kegiatan kerja sama
mencakup; seminar/symposium/konferensi internasional, pertukaran perawat,
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pelayanan kesehatan, disaster
internasional, seni dan sosial budaya, serta urusan organisasi internasional.

16. Monitoring dan evaluasi MoU dengan pihak luar negeri/lembaga pemerintah
dan non pemerintah/institusi/LSM dilakukan oleh DPP PPNI dan Pemerintah
pusat (petunjuk teknis pelaksanaan monitoring dan evaluasi terlampir)

17. Teknis pelaksanaan kerja sama dengan pihak luar negeri/lembaga pemerintah
dan non pemerintah/institusi/LSM dilakukan oleh DPP PPNI dan DPW
PROSEDUR HUBUNGAN KERJA SAMA
1.1. Bidang/Departemen
Hubungan Luar Negeri PP
PPNI
LUAR NEGERI

1.2. Ketua DPP PPNI

1.3. Ketua DPW PPNI


1. BIDANG/DEPARTEMEN HUBUNGAN LUAR NEGERI PP PPNI
Memadukan seluruh potensi kerjasama agar tercipta sinergi dalam
penyelenggaraan Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri.
a. Mencari terobosan baru (Inisiator); h. Mengirimkan dan atau menerima berkas MoU kepada pihak
luar dan dari luar negeri untuk disepakati bentuk hubungan dan
b. Menyediakan data yang diperlukan (Informator); kerja sama
c. Mencari mitra kerja di luar negeri (Mediator); i. Melakukan hubungan dalam rangka penandatanganan MoU
baik di Indonesia atau dilakukan di luar negeri
d. Mempromosikan potensi PPNI di luar negeri (Promotor);
j. Merancang kegiatan hubungan dan kerja sama dengan pihak
e. Memfasilitasi penyelenggaraan Hubungan dan luar setelah ada pengesahan MoU pada kedua pihak apakah
Kerjasama Luar Negeri (Fasilitator); kegiatan dilakukan di dalam negeri atau di luar nageri
f. Peran sebagaimana point 1-5 dapat dilakukan sesuai k. Pengembangan Program kerjasama: dari hasil evaluasi
dengan kebutuhan organisasi dan kemampuan jejaring kegiatan dipandang perlu/ layak untuk dilanjutkan,
yang dimiliki oleh PPNI dikembangkan, disempurnakan atau penciptaan kerjasama
baru, dengan dasar pertimbangan: identifikasi hal baru yang
g. Mengkoordinasikan kepada bidang dan atau muncul dan analisis kemungkinan pengembangan di periode
depertemen yang terkait dan perhimpunan atau asosiasi mendatang.
profesi perawat yang terkait dengan organisasi
profesional perawat dalam rangka membina kerjasama l. Dalam pelaksanaan teknis yang dilakukan DPW adalah
dengan pihak luar negeri mewakili DPP PPNI dan mengkoordinir rencana dan kegiatan
hubungan dan kerja sama PPNI
h. Membuat draf MoU dengan mitra kerja sama luar negeri
sesuai dengan ketentuan umum dan mengkonsultasikan
dengan ketua DPP PPNI
2. KETUA DPP PPNI
a. Menerima laporan dari bidang/departemen
e. Melakukan koordinasi dengan pihak
hubungan luar negeri semua rencana dan
pemerintah terkait dengan
kegiatan kerja sama dengan pihak luar negeri
penyelenggaraan kegiatan hubungan dan
b. Memimpin rapat untuk mengkoordinasi kerja sama
dengan bidang/departemen dan
f. Menandatangani naskah MoU dengan
perhimpunan atau Asosiasi yang terkait
pemerintah terkait dengan pelaksanaan
dengan hubungan dan kerja sama luar negeri
kegiatan hubungan dan kerja sama luar
c. Melakukan konsolidasi dengan pihak negeri
pemerintah yang terkait dengan kegiatan
g. Memberi perlindungan kepada PPNI di
hubungan dan kerjasama yang
luar negeri (Protektor).
diselenggrakan oleh PPNI dan pihak luar
negeri h. Mengarahkan kerjasama agar efektif
(Konsultan/Supervisor)
d. Memimpin rapat dengan mengundang pihak
pemerintah yang terkait dengan hubungan i. Melakukan monitoring dan evaluasi
dan kerjasama baik penandatangan MoU pelaksanaan dan memastikan tahapan
maupun kegiatan hubungan dan kerjasama. berjalan dengan baik dan mencapai
tujuan yang diharapkan.
2. KETUA DPW PPNI

a. Menyampaikan rencana adanya kegiatan dan kerjasama


dengan pihak luar kepada ketua DPP PPNI
b. Bersama pemerintah daerah melaksanakan hubungan dan
kerja sama yang terkait aktivitas dan tujuan organisasi
profesi dengan sepengetahuan DPP PPNI
c. Menyampaikan seluruh laporan kegiatan dan laporan
keuangan kepada DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai