A L DY A B D U L S H A R I F ( 6 1 1 7 1 0 0 7 )
A N I K D W I C A H YA N I N G S I H ( 6 1 1 7 1 0 0 9 )
D E VA N U S L A H A R D O ( 6 1 1 7 1 0 0 2 7 )
MAMIEK WILASTRI (611710054)
YUNI P (611710083)
S I T I F AT I M A ( 6 1 1 7 1 0 0 7 2 )
PENGERTIAN
ANTIMIKROBA : Zat yang dihasilkan oleh fugi & bakteri yang berkhasiat
menghambat / membunuh pertumbuhan kuman sedangkan toksistas terhadap
manusia relative kecil (waluyo, 2009)
ANTIBIOTIK : Zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, atau jamur (fungi) yang
dapat menghambat atau membunuh bakteri
SIFAT-SIFAT ANTIMIKROBA
• Menghambat / membunuh mikroba pathogen tanpa merusak
hopes/inang
• Bersifat bakterida & bukan bakteriostatik
• Tidak menyebabkan resistensi pada kuman/mikroba
• Berspektrum luas
• Tidak menimbulkan alergik / efek samping bila digunakan dalam
waktu lama
• Zat antimikroba tetap aktif dlm plasma, cairan tubuh / eskudat
• Dapat larut dalam air dan stabil
MEKANISME KERJA
KLASIFIKASI ANTIMIKROBA
MENINGITIS
ETIOLOGI
• Bakteri; Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae (pneumokok),
Neisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss,
Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Peudomonas aeruginosa
• Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia
• Faktor predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingkan dengan
wanita
• Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu
terakhir kehamilan
• Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin.
• Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan
dengan sistem persarafan
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Gejala meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering
Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.
Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sebagai berikut:
• Rigiditas nukal ( kaku leher ).
• Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi kearah
abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
• Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan pinggul. Bila
dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan yang sama
terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat
purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda
vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala,
muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.Infeksi
fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul,, syok dan
tanda koagulopati intravaskuler diseminata
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Isoniazid 10-20 mg/kgBB/24 jam, oral, 2x sehari maksimal 500 mg selama 1 setengah tahun.
OBAT • Rifampisin 10-15 mg/kgBB/24 jam, oral, 1 x sehari selama 1 tahun.
ANTIINFEKSI • Streptomisin sulfat 20-40 mg/kgBB/24 jam, IM, 1-2 x sehari selama 3 bulan.
(MENINGITIS
TBC)
• Antikonvulsi, Diazepam IV; 0,2-0,5 mgkgBB/dosis, atau rectal: 0,4-0,6 mg/kgBB, atau fenitoin 5 mg/kgBB/24 jam, 3
x sehari atau Fenobarbital 5-7 mg/kgBB/24 jam, 3 x sehari.
• Antipiretik: parasetamol/asam salisilat 10 mg/kgBB/dosis.
PENGOBATAN • Antiedema serebri: Diuretikosmotik (seperti manitol) dapat digunakan untuk mengobati edema serebri.
SIMTOMATIS • Pemenuhan oksigenasi dengan O2.
• Pemenuhan hidrasi atau pencegahan syok hipovolemik: pemberian tambahan volume cairan intravena.
ESCHERIA COLI
MANFAAT DAN PATOGENOSIS
E. coli adalah anggota flora normal usus. E. coli berperan penting dalam:
– sintesis vitamin K,
– konversi pigmen-pigmen empedu,
– asam-asam empedu dan penyerapan zat-zat makanan.
E. coli termasuk ke dalam bakteri heterotrof yang memperoleh makanan berupa
zat oganik dari lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik
yang dibutuhkannya.
Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu
CO2, H2O, energi, dan mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini
berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan (Ganiswarna,
1995).
INFEKSI SALURAN KEMIH