Anda di halaman 1dari 245

PATOFISIOLOGI

MAMAN DJAMALUDIN MOCHTAR


FK-UNJANI
2017
EPILEPSI
 PENDAHULUAN
Angka kejadian epilepsi di seluruh dunia 44 per
100.000 orang-tahun
Tiap tahun hampir12.000 terjadsi kasus-kasus baru
di Amerika Serikat (Robin.L.P. D,2014)
Prevalensi epilepsi di Cina 11 %, India 7% dari
seluruh penduduk ,di Indonesia terdapat sekitar
900.000 -1.800.000 (Harsono,2005
Pengertian
 Epilepsiterjadi karena loncatan muatan listrik
abnormal pada saraf yang dihasilkan dari
sejumlah kecil saraf di beberapa area spesifik
dari otak, dinyatakan sebagai fokus primer.
Secara anatomi, area fokal ini bisa tampak
normal-normal saja..
umumnya tidak ditemukan
penyebab pasti dari epilepsi.
Walaupun area fokal yang
berfungsi abnormal itu bisa
diinduksi menjadi aktif dengan
perubahan faktor lingkungan
A. Jenis Epilepsi

 1).Epilepsi Primer
 Jika tidak ada penyebab yang
spesifik , seperti trauma atau
neoplasma, sebagai bukti gejala
Disebut epilepsi idiopatik atau primer.
 2).Epilepsi sekunder:
 Epilepsi yang menyertai penyakit
atau gangguan lain.
 Misalnya : Trauma, infeksi atau
tumor,perobahan (gas darah, pH,
elektrolit atau kadar glukosa darah)
B. Klasifikasi Epilepsi

Kejang pada epilepsi dibagi


menjadi:
Kejang parsial (fokal) dan umum
(generalisata).
 Parsial
 Jenis kejang tergantung pada
tempat terjadinya loncatan muatan
listrik pada saraf dan luasnya
penyebaran muatan listrik ke saraf
lainnya dalam otak. Kejang parsial
bisa menjadi kejang umum.
 a.Parsial Sederhana
Kejang ini disebabkan oleh suatu
kelompok saraf hiperaktiv pada satu
lokus tunggal di otak, kelainan listrik
tersebut tidak menyebar. Pasien tetap
sadar dan sering aktivitas abnormal
pada satu anggota badan saja
atau otot tertentu yang
dikontrol oleh bagian otak
yang mengalami gangguan.
Dapat diserati kelainan
sensoris. Bisa terjadi pada
semua usia.
 b. Parsial yang Kompleks
 Kejang disertai halusinasi sensoris yang
kompleks
 Gangguan mental dan hilang sadar.
 Gangguan fungsi motoris meliputi
gerakan mengunyah, diare, urinasi. 80%
awal serangan sebelum usia 20 tahun.
 Generalisata
 Kejang ini diawali local, menyebar
cepat, menyeluruh di seluruh otak
Penderita hilang sadar dengan
segera
 a.Tonik-Klonik (Grand Mal)
 Paling sering ditemukan dan paling
dramatis. Serangan menyebabkan
hilang sadar Diikuti oleh kejang tonik
kemudian oleh fase kejang klonik.
Serangan diikuti periode
kebingungan dan kelelahan.
 b. Absence (Petit Mal)
 Pasien hilang sadar yang singkat tiba-
tiba dan sembuh sendiri. Mata penderita
berkedip-kedip cepat yang bertahan
selama 3-5 detik. Serangan awal terjadi
pada usia 3-5 tahun dan bertahan
sampai pubertas.
 c. Mioklonik
 Kontraksi otot singkat, bisa berulang-
ulang untuk beberapa menit. Sering
menimbulkan kerusakan saraf permanen
akibat hipoksia, uremia, ensefalitis atau
keracunan obat.
 c. Kejang Demam
 Anak-anak ( 3 bulan - 5 tahun), kejang
yang disertai demam tinggi. Kejang
berupa kejang umum yang singkat,
kejang demam bisa menakutkan bagi
yang melihatnya tapi ringan dan tidak
menyebabkan kematian.
 d.Status Epileptikus
 Serangan-serangan epilepsi yang
berulang secara cepat.
 Karbamazepiin
 Asam valproat
 Fenitoin
 Diazepam
 Clobazepam
 Gabapentin
DOSIS- EPILEPSI
 1.Karbamazepin 100-1200 mg/hari Dosis anak 10-20 mg/kgBB/hari
 100-500 mg,dosis anak 5-8 mg/kgBB/hari
 Fenobsimid 500-1500 mg/hari,dosis anak 15-50 mg/kgB
 Barbital 100-3300 mg/hari, dosis anak5-10 mg/kgBB/hari
 Etosuksimid 500-1500 mg/hari, dosis anak 15-50 mg/kgBB/hari
 Valproat 400-2500 mg/har, dosis anak 20-30 mg/kgBB/hari
 Media Sehat2/9/2016
Session 2
PSIKOSIS

Untuk dapat mendiagnosis


penyakit psikiatri perlu diketahui
berbagai terminologi dalam
psikiatri, tanda gejala serta
kelainan fisik yang mungkin timbul
Tanda dan Gejala Klinis Psikiatrik

 Kesadaran dan kognisi


 Alam perasaan/emosi
 Perilaku motorik/konasi
 Alam pikiran
 Persepsi/penginderaan
 Pembicaraan dan kemampuan
berbahasa
 Tilikan dan daya nilai sosial
Kesadaran dan kognisi
 A. Kesadaran/sensorium
 Kesigapan mental individu dalam
merespon rangsang dari luar maupun
dari dalam diri
 Gangguan kesadaran sering
merupakan pertanda kerusakan
organik (otak)
 Terdapat berbagai tingkatan
 1. Kompos mentis :
Tingkat optimal dari kesigapan
mental individu dalam merespon
rangsang dari luar dan dari dalam
 2. Apatis:
 Individu berespon lamban
terhadap stimulus dari luar
 Tampak acuh terhadap situasi
disekitarnya
 3. Somnolensi:
 Kesadaran yang menurun
 cenderung tidur
 Tampak selalu mengantuk dan
bereaksi lambat terhadap
stimulus dari luar
 4. Sopor :
Tingkat penurunan kesadaran berat.
Nyaris tidak berespon terhadap
stimulus dari luar atau hanya
memberikan respon minimal terhadap
rangsang dari luar
 5. Koma :
Derajat penurunan kesadaran paling
berat. Tidak bereaksi terhadap
rangsang dari luar meskipun
sekuat apappun perangsangan
yang diberikan.
 6. Delirium :
Kesdaran yang disertai
gangguan fungsi kognitif
Perilaku sering fluktuatif
satu saat gaduh gelisah lain
waktu apatis
 7. Kesadaran seperti mimpi (Dream like
state)
Individu tidak menyadari
apa yang ia lakukan, tampak seperti
melakukan aktifitas normal
 8. Twilight state:
Perubahan kesadaran yang disertai
halusinasi. Sering disebabkan gangguan
organik. Separuh sadar, respon
terbatas, impulsif, labil
 B. Kognisi
Kemampuan mengenal/mengetahui
benda, kedaaanyang dikaitkan
dengan pengalaman pembelajaran
dan tingkat intelegensi
 Termasuk dalam fungsi kognisi:
Memori,
Konsentrasi,
Orientasi
Kemampuan
berbahasa, berhitung, visuosfasial, fungsi
eksekutif,abstraksi dari taraf intelegensi
 C. Perhatian :
Adalah upaya mengarahkan aktivitas
mental pada pengalaman tertentu
Gangguan perhatian meliputi
ketidakmampuan memusatkan
perhatian atau mengalihkan perhatian
Gangguan perhatian
 1. Distraktibilitas
Ketidakmampuan untuk memusatkan
dan mempertahankan perhatian.
Lazim ditemukan pada gangguan
cemas akut dan keadsaan mania
 2. Inatensi selektif
Ketidakmampuan memusatkan
perhatian pada obyek atau situasi
tertentu biasanya obyek yang
menimbulkan kecemasan
 3. K’waspadaan b’lebih (hypervigilance)
Pemusatan perhatian terhadap stimulus
eksternal dn internal sehingga pasien
tampak tegang
 D.Orientasi
Kemampuan untuk mengenal obyek
atau situasi sebagaimana adanya
Dikenal : orientasi orang, ruang dan
waktu
E.Gangguan memori/Daya ingat

*Amnesia anterograde
Bila hilangnya memori terhadap
pengalaman /informasi setelah titik
waktu kejadian
d

 Amnesia retrograde
Bila hilangnya memori terhadap
pengalaman /informasi sebelum titik
waktu kejadian
* Paramnesia
Sering diusebut sebagai ingatan palsu
terjadi distorsi/penyimpangan dari
informasi/pengalaman sesungguhnya
**Konfabulasi:
Ingatan palsu yang muncul untuk mengisi
kekosongan memori (dementia)

Deja Vu :
Suatu ingatan palsu terhadap ingatan baru
Individu sangat mengenali suatu situasi baru
yang sesungguhnya belum pernah dialaminya
*Hyperamnesia:
Ingatan yang mendalam dan berlebihan
terhadap suatu pengalaman

*Screen memory : Scara sadar menutupi


pengalaman yang menyakitkan atau
traumatis dengan ingatan yang lebih dapat
ditoleransi
*Letologika:
Ketidakmampuan yang bersifat
sementara dalam menemukan kata-
kata yang tepat untuk mendeskripsikan
pengalamannya. Proses penuaan atau
pada stadium awal dementia
 Berdasarkan waktu individu kehilangan
memori dibagi atas
1.Memori segera (Immidiate memory)
beberapa detik-beberapa
menit
2.Memori baru (Recent memory),
beberapa hari terakhir
3.Memori jangka menengah(. Recent past
memory), selama beberapa bulan yang
lalu
4. Memori jangka panjang, beberapa
tahun yang lalu
Emosi
 Suasana perasaaan yang dihayati
secara sadar, bersifat kompleks,
melibatkan pikiiran, persepai dan
perilaku individu
 Secara deskriptif fenomenologis
dibedakan antara mood dan afek
Mood dan Afek
 Mood:suasana perasaan pervasiv
(meresap) dan bertahan lama, yang
mewarnai persepsi seseorang terhadap
kehidupannya
 Dapat dilihat dari ekspresi wajah, perilaku
motorik, atau bisa ditanyakan pada
pasien tentang suasana perasaannya.
 Mood dapat digambarkan sebagai:
 Mood depresi :
 berputusasa, iritabel, cemas, marah,
ekspansiv, euforia, kosong, bersalah,
perasaan terpesona, sia-sia,
merendahkan diri, ketakutan,
kebingungan.
 Mood dapat labil, berfluaktuasi
(Misalnya tertawa keras pada saat
tertentu, kemudian berubah
menangis dan berputus asa.
Afek
 Merupakan respon emosional saat
sekarang. Afek dapat dinilai dari
ekspresi wajah, pembicaraan, sikap
dan gerak-gerik tubuh pasien
(bahasa tubuh)
Keserasian afek
 Menilai
keserasian respons terhadap topik
pembicaraan
 Pasien
menggambarkan kemarahan dan
ketakutan ketika menceriterakan waham
kejar
 Ataumenceriterakan keingginan untuk
membunuh dengan ekspresi afek yang
datar
Pembicaraan
Apakah pembicaraan pasien
spontan/tidak, kuantitas,
kecepatan produksi dan kualitas
bicara
 Amati cara pasien berbicara:
 Banyak bicara, mengomel, fasih,
pendiam, tidak spontan, atau
berespon normal terhadap isarat
pemeriksa.
 Pembicaraan dapat cepat atau
lambat, tertekan, ragu-ragu,
emosional., dramatik, monoton,
keras, berbisik, cadel, terpatah-
0patah, atau bergumam.
Persepsi
 Gangguan persepsi dapat berupa
halusinasi atau ilusi dapat dihayati pasien
terhadap diri dan lingkungannya.
 Halusinasi
yang tidak bermakna bila
muncul pada saaat sebelum atau saat
bangun.
 Gangguan persepsi melibatkan
sistem sensorik, seperti
auditorik,olfaktorik, atau taktil, visual.
(Halusinasi dengar,cium,raba,lihat)
 Depersonalisasi
Keadaan patoilogis yang muncul sebagai
akibat dari perasaan subyektif dengan
gambaran seseorang yang mengalami
atau perasaan dirinya sebagai tidak
nyata atau khayalan (asing, tidak dikenal)
 Derealisasi :
Perasaan subyektif bahwa
lingkungannya menjadi asing
Pikiran
Pikiran dibagi atas proses dan isi
pikiran.Proses pikir merupakan
cara saat seseorang menyatukan
semua ide-ide dan asosiasi-
asosiasi yang membentuk
pemikiran seseorang
Proses atau bentuk pikir dapat
bersifat logik dan koheren atau
tidak logik dan tiudak
komprehensif.
Asosiasi longgar
Inkoherenasi
Flight of Ideas
Isi pikir :
Apa yang difikirkan oleh
seseorang berupa ide, keyakinan,
preokupasi, dan obsesi
 Bloking: Merupakan interupsi dari
satu rangkaian proses berfikir
sebelum ide pikir terbentuk secara
utuh
Gangguan Isi pikiran
 Waham/delusi: Satu perasaaan keyakinan
atau kepercayaan yang
keliru,berdasarkan simpulan yang keliru,
tentang kenyataan eksternal, tidak
konsisten dengan intelegensia
Waham bizarre
 Waham sistematik
 Waham nihilistik
 Waham somatik
 Waham kebesaran
 Waham kejar
Obat-obat antipsikotik
 Klorpromazin
 Tioridazin
 Fufenazin
 Haloperidol
 Klozapin
 Quetiapin
 Risperidon
DEPRESI

 Depresi merupakan masalah


kesehatan masyarakat yang cukup
serius, yang menimpa hampir 14 juta
di Amerika Serikat tiap tahun.
 Prevalensi penyakit ini di Amerika
Serikat diperkirakan mencapai 16%
terdiri dari 21% wanita dan 13% pria,
atau mengenai lebih dari 32 juta
orang.
 Menurut WHO, depresi berada pada
urutan ke-4 penyakit di dunia saat ini.
Sekitar 20% wanita dan 12% pria pada
suatu waktu dalam kehidupannya pernah
mengalami depresi.
 Penderitadepresi terbukti mengalami
gangguan dalam bekerja, hubungan
interpersonal dan lebih banyak
menghabiskan waktu di tempat tidur.
(Katon at al.1988).
Depresi ditandai sejumlah gejala
klinik yang manifestasinya bisa
berbeda pada masing-masing
individu, ditandai dengan
kehilangan kontrol diri
dan perasaan distress yang berat,
tanpa harapan, putus asa.
Gejala depresi dapat berupa
perasaan sedih yang sangat
dalam
 Prevalensi selama kehidupan pada
wanita 10-25 % dan laki-laki-laki 5-12 %
(American Psychiatric Association, 2000).
Meskipun obat antidepresan sudah cukup
banyak tersedia saat ini, prevalensi dan
angka bunuh diri akibat depresi tetap saja
tinggi
.Sekitar 10% penderita depresi mayor
meninggal karena bunuh diri, dan 80%
mempunyai ide bunuh diri. Angka
percobaan bunuh diri tercatat lebih tinggi
pada wanita daripada pria, sedangkan
angka bunuh diri lebih tinggi pada pria
daripada pada wanita
 Penyakit
depresi mayor dan bipolar
(manik-depresi) adalah penyakit
alam perasaan yang menyimpang,
mengganggu energi, pola tidur,
nafsu makan, libido, dan
kemampuan bekerja.
 Derpresi
berbeda dengan skizofrenia
yang menghasilkan gangguan
dalam pemikiran, gejala depresi
berupa perasaan sedih yang sangat
mendalam, kecewa, tidak berdaya
dan tidak dapat merasakan
kesenangan dalam aktiftas biasa
 Mania dicirikan sebagai tingkat yang
bertentangan yaitu gembira,
pemikiran dan bicara cepat
berlebihan, percaya diri berlebihan
dan ganguan pertimbangan..
 Semua antidepresi yang berguna di klinik
(juga disebut timoleptika) memperkuat
langsung atau tidak kerja norepinefrin,
dan serotonin pada tempat-tempat
penting dalam otak, dopamin dan atau
serotonin otak
 Bersama dengan teori lain terjadi
teori amina biogenik, yang
menyatakan bahwa depresi
disebabkan defisiensi monoamin
 Sebaliknyamania disebabkan karena
produksi neurotransmiter. Teori depresi ini
barangkali terlalu sederhana karena
sekarang telah dikenal antidepresi,
terutama antidepresi trisiklik
mempengaruhi banyak sistem biologik
selain ambilan neurotransmiter.
 Tidak
diketahui apakah sistem
neurokimia ini memegang peranan
utama untuk antidepresan tersebut.
Gejala dan tanda depresi
*Gambaran Emosi
Mood depresi,sedih atau murung
Iritabilitas, ansietas
Ikatan emosi berkurang
Menarik diri dari hubungan interpersonal
Preokupasi dengan kematian
Ide-ide bunuh dairi atau bunuh diri
*Gambaran Kognitif
Mengeritik diri sendiri, perasaan tak
berharga dan rasa bersalah
Pesimis, tak ada harapan,putus asa
Bingung, konsaentrasi buruk
Tak pasti dan ragu-ragu
Berbagai obsesi, gangguan somatik dan
memori
*Gambaran vegetatif
Lesu dsan tak ada tenaga
Susah tidur atau banyak tidur
Tak mau makan atau banyak
makan, penurunan atau pen(+) atau
pe(-) berat badan, libido terganggu
Tanda-tanda depresi
Tidak atau lambat bergerak
Wajah sedih dan selalu berlinang air
mata
Kulit dan mulut kering
Konstipasi
Klasifikasi depresi
 1.Gangguan depresi mayor
 2. Gangguan mood spesifik
 3. Gangguan depresi akibat kondisi umum
 4.Gangguan penyesuaian dengan mood
depresi
Terapi
Farmakologis
Non-farmakologis
 1.Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRIS)
Serotonin adalah neurotransmiter yang terkait dengan
perasaan sehat dan bahagia. Pada orang yang
mengalami depresi produksinya rendah.
*Indikasi : Depresi sedang sampai berat. Agar serotonin
tidak diserap kembali oleh sel saraf.
Contoh : Stralizine
 2. Serotonin & Nor-epinehrine Re-uptake
Inhibitors (SNRS)
 Not-epinephrin terlibat dalam sistem saraf otak
yang memicu repon rasa ketertarikan terhadap
rangsangan dari luar tubuh dan memotivasi
individu untuk melakukan sesuatu.Oleh karena
itu diyakini SNRI diyakini SNRI lebih efektif
daripada SSRI
 Contoh obat : ventilavaxine, desventilafaxicine
 3.Trisiklik
 Bekerja langsung menghambat sejumlah
neurotransmiter
 termasuk serotonin, pfinephrine dan nor-
epinephrineagar tidak
 kembali diserap sekaligus menggikat reseptor sel saraf.
 Contoh obat : Amitryptiline, imipramine
 4. MAOIS (Monoamine Oxidase Inhibitors)
 Menghambat enzim monoamine oxidase
yang dapat menghancurkan serotonin,
epinefrin dan dopamin.
 Contoh obat : Phenelzine
 5.Noradrenaline and specific serotonergic
antidepressants
 Bekerjadengan menibgkatkann kadar
noradrenakin dan serotonin
 Contoh obat : Mitrazavine
Kepustakaan
 Kusumawardhani AAAA. et al.,Buku Ajar Paikiatri, Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
 Anthony J, trevor, PhD, & Paul F. White,PhD,MD, General
Anesthetics, dalam Basic & Clinical Pharmacology, Bertram G.
Katzung, tenth edition 2007, McGRAW-HILL.
 Richard D. Howland and Mary J. Mycek, Lippincoatt’s Illustrated
Reviews Pharmacology 3rd edition, Lippincoatt Williams & Wilkins.,
2006.
 helloSEHAT

 Session 3
PENYAKIT NEURODEGENARATIF
Yang termasuk penyakit
neurodegeneratif adalah;
Alzheimer, Parkinson, Huntington,
Amyotrophic Lateral Sclerosis.
Penyakit-penyakitini ditandai
hilangnya neuron tertentu dalam
area yang luas dalam otak
PARKINSONISM

 Parkinsonismadalah satu penyakit


neurologik progresif dari otot gerak
yang ditandai oleh tremor, rigiditas
(kekakuan otot) bradikenesia
(perlambatan gerak) dan umumnya
menyerang usia diatas 65 tahun,
angka kesakitan 1:100
 A. Penyebab
 Sebagian besar belum diketahui.
Berhubungan dengan (destruksi)
penurunan aktifitas neuron dopaminergik
(di substantia nigra dan korpus striatum
dalam basal ganglia yang terlibat dalam
mengontrol gerak.
 Parkinson Sekunder
 Gejala Parkinsonism sering pada infeksi
virus atau kerusakan pembuluh darah
kecil multipel. Obat-obat seperti fenotiazin
dan haloperidol yang secara farmakologis
berefek menghambat reseptor dopamin.
 B. Strategi Pengobatan
 Sebagian besar gejala Parkinsonism
diakibatkan ketidakseimbangan antara
neuron eksitatori kolinergik dan
berkurangnya sejumlah besar neuron
inhibitori dopaminergik.
Obat Parkinsonism
 Levodopa & Karbidopa
 Memperbaiki neurotransmiter
dopaminergik dengan meningkatkan
sintesis dopamin di neostritum pada
neuron yang intak di substantia nigra
 Biasanya
kombinasi levodop/a dan
karbidopa.
Levodopa
Karbidopa
Selegilin
Rasagilin
Bromokriptin
Amantadin

 Session 4
PENYAKIT PSIKOSE

Skizoprenia
Skizoafektif
Bipolar
Skizoprenia
 Penyakit paling sering
 Angka kejadian 1% di seluruh dunia
 Muncul
pada usia muda akhir atau
dewasa muda
 Prognosis lebih buruk pada wanita
 Penyebab skizoprenia belum diketahui
Klasifikasi
 Skizoprenia paranoid
 Skizoprenia hebeprenik
 Skizoprenia katatonik
 Skizopreenia tak terinci
 Depresi pasca skizoprenia
Skizoprenia residual
Skizoprenia simplek
Skizoprenia lainnya
Skizopreenia tak tergolongkan
Manifestasi klinis skizoprenia

 Sebagian bersifat akut sebagian bersifat


kronis >>> berada pada fase residual
“ringan”
 Pasien dapat kehilanngan pekerjaan
 Penampilandan kebiasaan mengalami
kemunduran dengan afek yang tumpul
 Pasiendapat mengalami anhedonia yaitu
ketidakmampuan merasakan rasa senang
 Kep-ribadiann prepsikotik
 Gangguan isi pikiran
 Waham

 Gangguan tilikan
 Tidak
menyadari penyakitnya serta
kebutuhan terhadsap pengobatan
Gangguan persepsi
Halusinasi
Gangguan Emosi
Afek tumpul atau datar
Afek tak serasi
Afek labil
Gangguan perilaku
 Gangguan perilaku tak sesuai atau aneh
 Gerakan tubuh aneh, menyeringai
 Perilaku ritual
 Sangat stupidity like
 Agresif
Tipe paranoid

 a. Waham kejar,
rujukan,kebesaran,waham
dikendalikan,dipengaruhi dan
cemburu
 b. Halusinasi akustik berupa
ancaman, perintah atau menghina
Tipe katatonik
 Pasientidak berespon terhadap
lingkungan
 Negativisme: pasien menolak semua
perintah atau upaya untuk
mengarahkannya
 Rigiditas : pasien sangat kaku
 Postur
: m’pertahankan posisi yang tidak
biasa atau aneh
 Kegembiraan
: Sangat aktif dan gembira
(dapat mengancam jiwa pasien karena
kelelahan)
Etiologi
Biologi :Ggn struktur & fungsional (-)
Pelebaran ventrikel 3 dan
lateral, atrofi bilateral lobus temporal
medial

Biokimia : Belum diketahui


Hipotesis peningkatan neurotransmiter
sentral > p’ngkatan aktivitas dopamiun
Genetika
Faktor yang diturunkan kompleks dan
poligen (hubungan darah dan anak
kembar)
Faktor keluarga: Penting terhadap
kekambuhan (relaps) dan remisi
Terapi
 Terapibiologik
 Obat anti psikotik
Kepustakaan
Nurmiati Amir, Skizoprenia dalam Buku Ajar Psikiatri
Edisi Kedua
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar yaitu gangguan mood
yang kronis dan berat yang ditandai
dengan episode mania,hipomania,
campuran dan depresi
 Episode Manik
 Ditandaidengan eforia yang signifikan,
ekspansif, atau iritabilitas
 Gejala tambahan
 Meningkatnya kepercayaan diri,
berkurangnya kebutuhan tidur, banyak
bicara, loncat gagasan, distraktibilitas,
meningkatnya aktivitas, impulsif
 Episode Hipomanik
 Sama dengan manik bedanya
derajat gejala tidak berat, tidak ada
gejala psikotik, tidak memerlukan
perawatan. Durasi episode lebih
singkat paling sedikit 4 hari
 Episode Depresi Mayor:
 Gangguan konsentrasi,tenaga,rendahnya
harga diri, rasa bersalah, ide bunuh diri,
gangguan tidur,perubahan BB, gangguan
psikomotor
Gangguan Distimik
 Gangguan distimik keadaan mood yang
terdepresi karakteristik perjalanan
penyakit kronik dengan onset yang tidak
tiba-tiba
 Berbeda dengan depresi kronik ok/. Yaitu
tak pernah ditemukan depresi berat
 Sering
pada anak dengan gejala mudah
marah masa keluhan 2 tahun
Penyebab Distimik :
 Biologik : Neurotransmiter serotonin dan
nor-adrenalin
Psikososial: Ketergantungan oral dan
pemuasan narsistik yang terus menerus
Apabila individu tidak m’dapat kasih
sayang yang b’ makna >>> depresi
Gangguan Panik
Penyebab:
Biologik :Gangguan beberapa fungsi
neurotransmiter
Abnormalitas struktur dan fungsi otak
 Disregulasi
baik pada sistem perifer
maupun sistem saraf pusat
 Genetik :
 Pada keturunan pasien dengan agorafobia
memiliki risiko 4-8 kali mengalami serangan
 Psikososial:
Pola ansietas saat sosialisasi masa kanak-2
Hubungan dengan orang tua yang tak
mendukung
Gejala :
Ditandai serangan panik yang berulang,
spontan tidak terduga.
Disertai dengan gejala otonom
(kardiovaskuler dan respirasi)
FOBIA
 Fobiaadalah suatu ketakutan irasional
yang jelas, menetap dan berlebihan
terhadap suatu obyek spesifik, keadaan
atau situasi
Berasal dari bahsa Yunani fobor artinya
ketakutan salah satu gangguan jiwa
cemas (ansietas)
 Agorafobia :
 Ketakutan irasional terhadap ruang terbuka,
orang banyak serta kesulitan untuk segera
menyingkir ke tempat aman.

 Fobia spesifik:
 Ketakutan irasional terhadap obyek tertentu
 Fobia sosial :
Ketakutan irasional terhadap situasi sosial
tertentu
Penyebab: Biologik, genetik dan
psikososial

Session 5
KONDISI ABNORMAL PADA
KEHAMILAN
 Muntah
 Inkomtabilitas rhesus
 Hipertensi
 Perdarahan ante partum
 Kelainan volume cairan amnion
Muntah
 Muntah adalah suatu refleks ang tidak
dapat dikonrol untuk mengeluarkan isi
lambaung dengan paksa melalui mulut.
Sering disertai dengan gejala mual.Pada
beberapa kasus muntah berhenti setelah
racun sudah keluar
 Dialami oleh lebih dari separuh ibu hamil
 60-80% primigravida
 40-60% multigravida
 Penyebab:
 Sebagiuan besar sebab campuran
 Akibat respon alergik jaringan ibu terhadap
potein bayi
>>>>Faktor psikologik
Gejala yang menyertai muntah
 Mual
 Nyeri perut diare
 Demam
 Rasa melayang
 Vertigo
 Takikardia
 Berkeringat
 Mulut kering
 Bak jadi jarang
Indikasi pemeriksaan medis
 Nyeri dada
 Nyeri perut hebat atau kronis
 Pingsan
 Menggigil, kulit pucat
 Demam tinggi
 Kaku leher
 Muntah menyemprot
Penyebab muntah
 Gangguan/penyakit saluran cerna
*obstruksi usus
 Gangguan kandung kemih
Kehamilan (muda)
 Ppsikologis (stress, bulia nervos)
 Obat-obatan (kemoterapi, kodein, morfin)
 Padahamil muda ditimbulkan melalui
zona pencetus kemosensitif yang
merangsang pusat muntah
Terapi Muntah
 Tergantung penyebab muntah
 Obat anti muntah
Hiperemesis gravidarum
 Jarangmuntah berlanjut menjadi
hiperemesis gravidarum yang lebih serius

 Penyebab sama dengan muntah pada


kehamilan tapi lebih karena faktor
psikologis : ketakutan atau penolakan
akan kehamilan
Komplikasi hiperemesis gravidarum
 Dehidrasi
 Hipovolemia
 Kekurangan elektrolit
 Malnutrisi
 Gagal ginjal
 Penurunan berat badan
 Kematian
Terapi
 Isolasi ICU
 Pemberian obat daan cairan secara IV
(infus)
 Sedatif
Inkomtabilitas rhesus
 Insidensi
13% dari penduduk adalah
rhesus negatif
1 dari 6 wanita memiliki risko
 Jikawanita rhesus negatif menikah
dengan laki-laki rhesus negatif bukan
masalah akan tetapi bila wanita rhesus
negatif menikah dengan laki-laki rhesus
positif
 hal
ini dapat homozigot atau heterozigot
menghasilkan sejumlah gamet rhesus
positif dan rhesus negatif
 Pria heterozigot memberi peluang pada
istrinya anak rhesus positif dan rhesus
negatif
Gangguan Hipertensi
 Gangguan hipertensi dapat berupa:
 1. Preeklamsia timbul secara de novo
 2.Hipertensi
esential yang telah ada
sebelum kehamilan dapat diperburuk oleh
kehamilan
Preeklampsia
 Keadaan wanita hamil dengan tekanan
darah 140/90 mmHg
 Disertai
oedem dan proteinuria yang
sebelumnya normal.
 Sebelum proteinuria biasanya dapat
dikendalikan tetapi setelah proteinuruia
sering sukar dikendalikan,karena itu
pengobatan secara dini sangat penting
 Penyebab preeklampsia belum dapat
dipstikan.
 Predisposisi/faktor risiko;
 Wanita primipara
 Kelahiran multi
 Menderita hipertensi sebelumnya
 Ibu yang sangat muda
 Hidramnion
 Diabetes
 Mola hidatidosa
Komplikasi
 Eklampsia

Penatalaksanaan
 Pencegaghan yaitu kewaspadaan pada
waktu pemeriksaan antenatal
Eklampsia
 Eklampsia
 Merupakan Perkembangan buruk dari
preeklampsia (kejang)
 Penatalaksanaan
 Pencegahan
Perdarahan antepartum
 Perdarahan antepartum
 Adalahperdarahan melalui jalan lahir
yang terjadi antara usaia kehamilan 28
minggu sampai awal partus
 Sumber perdarahan paling sering berasal
dari tempat plasenta
 Plasenta previa
Plasenta terletak pada segmen bawah
rahim
 Solutio plasenta
 Jika
plasenta yang terletak pada segmen
atas rahim terlepas sebelum persalinan
Abnormalitas cairan amnioin

 Polihidramnion
yaitu kelebihan cairan amnion:
Polihidramnion sering menyerta kehamilan
ganda, kelainan janin (anensefali),atresia
usofagus, diabetes padac ibu
 Tanda dan gejala :
 Pembesaran abdomen
 Uterus tampak dan teraba tegang
 Ballotement dan kesukaran mengenali bagian
janin
 Oligohidramnion
Cairan amnion sering bersifat ringan
sampai sedang jarang secara ekstrim
berkurang.
Komplikasi :1. Retardasi (kemunduran)
pertumbuhan janin
2. Agenesis ginjal
Kepustakaan
 Chamberlein G, Dewhurst JSObstetri & Ginekologi Praktis , Edisi
Kedua 1984.
 https//wwwgoogle.co.id/se
PENYAKIT SISTEM REPRODUKSI
A.Sistem reproduksi pria:
1.Hipogonadism
Penurunan fungsi testis karena
ggn hormon androgen (testosteron) >
infertilitas dan tidak adanya tanda-2
maskulinisasi
Kriptorhidism:
Kegagalan testis/testes untuk turun dari rongga abdomen
kedalam skrotum pada waktu bayi dapat diatasi dengan
pemberian hormon gonadotropin.

Prostatitis
Peradangan prostat dapat menyebabkan hambatan
terhadap pengeluaran urin.
Epididimitis
Radang pada saluran reproduksi pria
Orkitis
Radang pada testis
 Hipertropi prostat
Hernia iguinalis
 Urethritis
 Peradangan urethra
 Gejalanya gatal pada penis dan sering
bak
 Orkitis
 Peradangan pada testis .
 Biasanya karena virus parotitis epidemika
(Mumps)
 Dapat menyebabkan kemandulan
 Anorkidisme
 Testis
hanya berjumlah satu atau
samasekali tidak terbentuk
 Hipetropi prostat
 Pembesaran prostat
 Biasanya pada usia > 50 tahun
 Penyebabnya belum diketahui
 Hernia inguinalis
 Penonjolan alat dalaman perut melalui
rongga lokus minoris resistense

Impotensi
Impotensi luendi
Impotensi generandi
Eyakulasi dini
B. Sistem Reproduksi Wanita
 Vulvovaginitis
Radang pada vulva dan vagina

 Servisitis
Radang serviks (mulut rahim)
Ca serviks
Sistitis
 Radang kandung kencing
 Ureteritis
 Radang ureter
 Pielonefritis
 Radang pielum ginjal
 Infeksi biasanya berasal dri ascending
infection kenapa ?
 Karena uretra wanita lebih pendek
dibanding dengan uretra pria
 Keputihan (flour albus)
 Bartolinitis (Radang kelenjar Bartolin)
 Mioma uteri
 Salpingitis
 Kista ovarii
PENYAKIT-PENYAKIT GERIARTRIK
 Geriartrik
berasal dari bahsa Yunani geron
artinya orang tua
 Iatren artinya pengobatan penyakit
 Ilmu yang mempelajari geriontolgi
Menurut Riskesdok 2013

 Penyakit-penyakit tersebut yaitu :


 1.Hipertensi
 2.Artritis
 3.Stroke
 4.Penyakitparu kronis obstruktiv
 5.Diabetes Mellitus
Sindroma Geriartri pada Lansia
Adelia Marista Safitri (Yusra Firdaus)

Adalah kumpulan gejala atau masalah


kesehatan yang dialami oleh lansia
akibat berbagai penurunan fungsi
tubuh dan kejiwaan, sosial ekonomi,
serta perubahan drastis pada
lingkungan sekitar
 Sindroma geriartrik tidak bisa dianggap
enteng karena dapat menimbulkan
dampak kesehatan yang lebih serius
seperti gangguan fungsi organ dan
meningkatkan risiko kematian
Berbagai masalah kesehatan
pada masa usia senja
 Sindroma geriartrik ditandai oleh
sejumlah masalah kesehatan
meliputi gangguan kognitif,
gangguan aktivitas sehari-hari daan
gangguan mobilitas
6 katagori sindroma geriartrik
 1. Berkurangnya kemampuan gerak
Terjadi akibat oleh minimnya aktivitas
fisik karena penurunan fungsi fisik tubuh
dan penyakit penyerta.
Berkurangnya kemampuan gerak sering
menyebabkan lebih mudah jatuh
 Peatalaksanaan untuk kasus ini yairu :
Dilakukan dengan terapi fisik secara
perlahan denga menggunakan alat
pendukung utuk berdiri.
 2. Jatuh dan patah tulang
 Jatuh dan patah tulang sering dialami
akibat gangguan keseimbangan yang
disebabkan oleh gangguan penglihatan
 gangguan organ keseimbangan atau
sensor motorikk. Hal ini dapat
meningkatkan trauma fisik maupun sosial
(cemas,depresi dan rasa takut jatuh)
 Penatalaksanaan kasus ini yaitu : Olah raga, fisiterapi untuk
meningkatkan keseimbangan , cara berjakan,dan mencegah
terjatuh
 Konsumsi kalsium dan vitamin secara rutin
 Hindari rokok dan alkohol yang dapat me(-) masa tulang  fraktur
 3. Inkontinensia urin
 IU adalah ketidakmampuan menahan
keluarnya urin pada saat yang tidak tepat
atau saat yang tidak diinginkan
.Pada lansia hal ini dapat
menimbulkan kecenderungan me (-)
minum mengakibatkan dehidrasi
 Tatalaksana kasus ini yaitu :
 Hindari konsumsi : Kopi, teh dan soda
 Konsumsi air putih tetap dijaga
 Terapi
lain obat stimulasi saraf atau
operasi (konsultasi dengan urolog)
 4.Dementia
 Dementia meliputi penurunan daya ingat
,kemunduran fungsi kognitif, perubahan
perilaku dan fungsi otak lainnya sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari.
 Dementia dapat tejadi karena proses
alami, peny. Alzheimer, stroke yang
berulang,ganguan hrmon, nutrisi dll
 Penatalaksanaan kasus ini yaitu L
 Perlu konseling bagi pasien dan keluarga
 Dukungan keluarga sangat berarti untuk
pasien dementia
 Dapat digunakan alat bantu ingat
 5.Gangguan tidur
 Kondisi ini dapat mempengaruhi
kualitas hidup dan kondisi kesehatan
 Penatalaksanaan kasus ini yaitu :
 Non-farmakologik :
 Farmakologik : Hipnotik-sedatif
 5.Delirium
 Deliriumadalah satu kebingungan yang
ditandai dengan bicara nglantur,gelisah,
sulit mengalihkan perhatian,ketakutan dll.
 Disebabkan oleh gangguan metabolisme
otak, infeksi, trauma kepala atau efek
samping obat
 Penatalaksanaan kasus delirium :
 Terhadap pasien delirium dapat
dimanfaatkan konseling bagi pasien dan
keluarga untuk mengurangi tingkat
kebingungan misalnya dengan
mengingarkan waktu dan tempat
kejadian tertentu atau mengingatkan
kontak dengan orang lain
 6.Isolasi atau menarik diri.
 Lansia cenderung menarik diri dari
lingkungan sekitar, biasanya karena
kesendirian, depresi, dan atau
berkurangnya kemampuan fisik
i
 Penanganan yang tepat pasien ini yaitu
dengan menawarkan aktifitas sosial atau
dukungan berkelompok. Dengan cara ini
psien lansia dapat berperan aktif dan
timbul kepercayaan dirinya, dalam
bersosialisasi bisa mengingat dan
terhindar dari rasa kesepian
 7.
Osteoporosis
 Pengeroposan/penipisan tulang
 Th/ Vit D
Penyakit Alzheimer
 Penyakit Alzheimer ditandai oleh
penurunan daya ingat, penurunan
kemampuan berpikir dan berbicara,
serta perubahan perilaku, akibat
gangguan di dalam otak yang
sifatnya progresif/perlahan.
 Fase awal, pasien terlihat mudah
lupa,(nama benda, tempat) lupa
kejadian-kejadian yang belum lama
dilalui, lupa isi percakapan yang
belum lama dibicarakan dengan
orang lain.
 Kemudiangejala akan meningkat,
mengalami kesulitan membuat
perencanaan, kesulitan bicara atau
membuat keputusan, kerap terlihat
bingung,
 Tersesat
di tempat yang tak asing,
mengalami kecemasan dan
penurunan suasana hati,serta
perubahan kepribadian seperti:
Mudah curiga, penuntut, dan agresif
 Pada kasus yang parah dapat
mengalami delusi dan halusinasi,
tidak mampu melakukan aktivitas
atau bahkan tidak mampu bergerak
tanpa dibantu orang lain.
Faktor risiko Alzheimer
 Gaya hidup yang tak seehat
 Jenis kelaim (wanita)
 Umur 65 tahun
 Riwayat keturunan sakit Alzheimer
 Penyakit jantung
 Trauma kepala
Diagnosis Alzheimer
 Berdasrkan gejala dan riwayat
penyakit
 Pemeriksaan penunjang : CT scan
dan MRI
 Perlu perawatan di RS
 Th/. Stabilisas kondisi medis dan psikologis
Pengobatan Alzheimer
 Tujuan terapi memperlambat
perkembangan gejala karena
penyakit ini belum dapat
disembuhkan
 Obat-obatan, dan penanganan
aspek psikologis
 ....of life 8 – 10 tahun(ALODOKTER)
 3.Inkontinensia urin
 Hindari konsumsi : Kopi, teh dan soda
 Konsumsi air putih tetap dijaga
 Terapi lain obat stimulasi saraf atau
operasi (konsultasi dengan urolog)
GGN/PENYAKIT PADA ANAK-ANAK
Gangguan Mental
1. Cemas
2.Attention Deficit
3. Autisme
 Cemas
 Cemas atau ansietas sering dialami
oleh anak-anak masa balita
 Penyebabnya faktor keluarga atau
lingkungan
Autisme
 Kumpulanberagam dari segi penyebab
dan manifestasi klinisnya.
 Dasar diagnosisnya berdasarkan :
 Gangguan sosialisasi, gangguan
komunikasi, serta perilaku yang terbatas,
berulang dan stereotipik
 Penyebab :
 Primer : tidak diketahui penyebabnya
(90%)
 Sekunder :Faktor medis dan
lingkungan
 Pengobatan :
 Tidak ada yang definitif
 Antiansietas,
 Antidepresan
 Antipsikotik
 dan diet
ADHD (Attention Deficit
Hyperactivity Disorder)
 Gangguan perkembangan dalam
aktuvitas motorik anak, sehingga
menyebabkan aktivitas anak yang
tak lazim dan cenderung berlebihan
 Gangguan perhatian dan
hiperaktivitas
Penyebab : Tidak diketahui
 Genetik : Gen reseptor dopamin
 Gen serotogenik
 Lingkungan :Keluarga (konflik
keluarga)
Gangguan fisik:
 1.Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
2. Malnutrisi
Marasmik : Ke(-) protein,energi
yang berat BB < 60%
Dihubungkan dengan penyakit kronis
(tbc)
3. Defisiensi kalori-protein (kwasiorkor), BB
60- 80%
Hipoalbumin, malnutrisi, edem(pitting
edem)
Komplikasi:
Infeksi (sepsis, pneumonia, gastroenteritis)
Penyakit yang paling umum pada
anak
 Dibandingkan dengan orang
dewasa, bayi dan balita lebih rentan
terhadap penyakit kondisi geografis
Indonesia yang berada di daerah
tropis menjadikan variasi
mikroorganisme penyebab penyakit
lebih variatif.Berikut 7 penyakit
diantaranya.
1. ISPA
 ISPA = infeksi saluran nafas atas
 Ditandai
dengan bersin-bersin, hidung
tersumbat atau meler, demam dan
mungkin batuk.
 Jenis umum ISPA pilek dan flu
 Penyebab : Bakteri atau virus
 Pilekdan flu biasanya hanya berlangsung
beberapa hari saja. Jika gejala memburuk
atau tidak membaik perlu konsultasi medik
karena mungkin ada infeksi yang lebih
serius. Beberapa jenis flu sangat
berbahaya sehingga perlu penaganan
yang cepat
2. Radang tenggorok
 Bisa awali oleh pilek
 Penyakitini disebabkan Streptokokus beta
hemolitikus
 Gejala : Demam, nyeri tenggorok, nyeri
nelan.
3. Rhinitis alergika
 Rhinitis
alergika adalah peradangan
hidung yang disebabkan oleh proses
alergi
 Pemicu/presipitan dapat alergen dari luar
(serbuk sari),atau dalam ruangan (bulu
hewan, jamur, dan atau debu)
 Gejala :
 Hidung meler, sakit tenggorokan, mata
berair, dan gatal, nyeri kepala dan wajah,
serta kelelahan
 Pengobatan kortikosteroid
(spray),antihistamin.
 Bila sesak nafas dapat diberikan
salbutamol
4.Infeksi telinga tengah
 Disebut juga otitis media sering terjadi
pada balita menyertai flu.
 3 dari 4 anak pernah mengalami 1 kali
infeksi telinga pada saat balita
 Gejala : demam, discharge bening keluar
dari telinga,nyeri kepala, deafness, sering
narik-narik daun telinga. Biasanya sembuh
beberapa hari
 Penyebab : Infeksi virus
 Obat : Ana;getika/antipiretika
 Antibiotika
 Decongestan
5. Cacar Air
 Disebut juga varicella
 Etiologi : Virus herpes
 Gejala: Bintik-bintik merahyang multiform
pada tubuh yang berubah pentolan-
pentolan yang kemudian berisi cairani
bening dan bisa bernanah yang
menyebar diseluruh tubuh (sentripetal)
 Pengobatan mengusahakan agar benjolan-
benjolan itu tidaak pecah untuk mencegah
terjadinya infeksi sekunder
 Dapat diberikan salisil talk
 Bila pecah dan timbul infeksi sekunder perlu
diberikan antibiotika oral
 Pencegahan
 Hindari kontak dengab penderita
 Vdiberikan vaksinasi
 Serangan ulang akan lebih ringan
 6.Diare
 Dapat disertai muntah
 Keduanya merupakan gejala penyakit
tertentu yang disebabkan virus atau
bakteri, keracuanan makanan dan atau
obat.
 Gejala :
 Diare atau muntah sering (frekuen)
 Diare
dapat mengakibatkan dehidrasi
akibat keluarnya cairan,gula dan elektrolit
 Dari dalam tubuh.
 Terdapat 3 tingkat dehidrasi
* Dehidrasi ringan, sedang dan berat
 Tanda fisik :
 Pada dehidrasi ringan tidak tampak
gejala fisik yang khs
 Pada deidrasi sedang : Tampak anak
mulai gelisah, bibir kering,mata
cekung,turgor kulit mulai kurang. Buang air
kecil berkurang
 Pada dehidrasi berat :
 Anak tampak gelisah, kehausan
 Ubun-ubuncekung, mata cekung, air
mata berkurang pada saaat
menangis,bibir kerig,turgor kulit kurang
Pengobatan
 Padadehidrasi ringan kekurangan cairan
dapat dilakukan pemberian per oral
 Pada dehidrasi sedang dan berat
diperlukan pemberian cairan melalui infus.
 7. Masalah Kulit
 Masalahkelainan kulit pada anak
beragam penyebabnya
 Penyebab :
 Reaksi obat, gigitan serangga,parasit ,
alergi.
 Umumnya kelainan kulit ini menghilang
tanpa pengobatan
 Beberapa kasus dapat menjadi serius
 Salah
satunya yaitu yang disebut
dermatitis atopik
* Dermatitis
 Peyakit paling umum pada anak
 Bersifat alergi atau hupersensitif
 Bersifat alergi

 Faktor risiko :
 Paparan sabun,detergen, krim kulit dan
cuaca
 Gejala :
 Bintik-bintik
atau parut kerak berwarna
madu,disketar mulut dan hidung atau pipi
 *Dermatitis seboroik :
 Terutamaterdapat pada lipatan kulit
(anak yang gemuk)
* Skabies
 Penyebab parasit (Sarcoiptes
 scabei)
 Gejala :Rasa gatal pada selajari
tangan
 atau kaki terutma malam hari
Obat Skabies
 2-4zalf
 Skabisid
 Skabimex
Sekian,
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai