Anda di halaman 1dari 14

PERAIRAN INDONESIA

Nama :Andre latang manusama


Stambuk : E281 18 156
Kelas : B 04
ASPEK KEWILAYAHAN
 Dasar aspek kewilayahan tentang pemikiran akan wawasan nusantara
yaitu didasarkan atas letak geografis yaitu batas-batas astronominya dari
wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Selain dari batas
astronomi, letak wilayah kepulauan Indonesia juga didasarkan dari
pembagian laut antara negara Indonesia dengan negara disekitarnya.
 Batas-batas ini sudah disepakati lewat perundingan-perundingan
bersama antara negara Indonesia dengan negara disekitarnya yang
disaksikan oleh PBB sebagai lembaga tertinggi.
•Masyarakat Indonesia sejak awal terbentuk dengan ciri-ciri
kebudayaan yang sangat beragam dibandingkan dengan negara lainnya
didunia.
•Perbedaan kebudayaan ini disebabkan karena pengaruh ruang lingkup
yang berupa kepulauan dimana setiap pulau memiliki perbedaan dalam
masyarakatnya.
•Selain itu masyarakat di dalam pulau ini memiliki etnik dan ras
berbeda walaupun tinggal dalam satu pulau.
•Dan penyebab perbedaan ini juga dikarenakan intensitas pengaruh
pulau-pulau yang berbeda. Sehingga dari perbedaan ini hendaknya
bahwa proses sosial dalam keseluruhan upaya menjaga persatuan dan
kesatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi di antara
segenap masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam
namun memiliki kehidupan bersama secara harmonis.
•Lokasi dan posisi geografis suatu negara memberikan gambaran
tentang bentuknya baik ke dalam dan bentuknya ke luar.
•Bentuk ke dalam menampakkan corak, isi, dan tata susunan
wilayah negara.
•Sedangkan bentuk ke luar menentukan situasi dan kondisi
lingkungan serta hubungan timbal balik antara negara dan
linkungannya.
•Bentuk negara baik ke dalam maupun ke luar dalam pengertian
geografis selain bermakna sebagai wadah dan ruang hidup bagi
bangsa yang mendiaminya, sekaligus mempengaruhi wujud ini dan
kehidupan bangsa, namun sebaliknya kehidupan bangsa dapat
mempengaruhi lingkungannya.
Kekayaan alam suatu negara meliputi segala sumber
dan potensi alam yang terdapat di dirgantara,
permukaan bumi laut dan perairan dan di dalam
bumi.
•Oleh karena itu, setiap negara berhak untuk
memanfaatkan kekayaan alamnya berdasarkan asas
maksimal, lestari dan berdaya asing
1. Letak wilayah suatu negara ditentukan dari segi
astronomis dengan garis lintang dan garis bujur.
2. Luas wilayah suatu negara ialah luas daratan yang dapat
meliputi luas daratan, lautan, landasan kontinen, dan ZEE
( Zona Ekonomi Ekslusif).
3. Iklim suatu negara dipengaruhi oleh letak astronominya,
sehingga ada negara yang beriklim tropis, subtropis, dan
dingin.
4. Bentangan alam adalah wujud permukaan bumi.
5. Perbatasan wilayah negara ditentukan oleh proses
sejarah, ketentuan politik, hukum sosial, dan ketentuan
hukum nasional, anataralain perjanjian pebatasan dan
keputusan pengadilan atau mahkamah internasional
Gambaran Umum Kepulauan Indonesia

• Kepulauan Indonesia merupakan suatu gugusan yang


terpanjang dan terbesar di dunia,
• Terletak diantara benua Asia dan Australia, serta diantara dua
lautan yaitu lautan Hindia/ samudra Indonesia dan lautan
/samudra Pasifik.
• Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari satu lingkaran
perairan yang luas dan didalamnya terbentang daratan
berupa gugusan pulau besar dan kecil dari timur sampai ke
barat.
• Luas total wilayah ( 200 mil batas ) sebesar
7.150.000km²
• Dengan luas wilayah daratan 1.940.000km².
• Dan wilayah lautan 5.210.000 km².
• Bentangan terpanjang dari ujung timur (Merauke) dan
barat ( Sabang ) adalah 5.150km dan lebar 1.888km
• Posisi astronomis kepulauan Indonesia terbentang
sepanjang khatulistiwa di belahan bumi bagian timur
antar 95° 30° sampai 141°30°BT ( Bujur Timur ), dan 6°
LU ( Lintang Utara ) hingga 11°LS (Lintang Selatan )
beriklim tropis dan lembab suhu rata rata 27°
• Karena dipengaruhi angin muson timur laut dan
tenggara menjadikan iklim Indonesia menjadi dua musim
yaitu musim hujan dan kemarau.
Kedaulatan atas Wilayah Laut dan Udara

Wilayah Laut
Konsepsi Wilayah Perairan Indonesia
secara konstitusi baru diterbitkan setelah
kemerdekaan, yaitu melalui Deklarasi Hukum
Indonesia, 13 Desember 1957 yang dipimpin Ir.
H. Djuanda. Dikenal dengan nama deklarasi
Juanda.
Isi deklarasi itu antara lain berbunyi :

1. Untuk kesatuan bangsa dan integritas wilayah serta kesatuan ekonomi,


ditarik garis lurus sebagai garis pangkal lurus dari titik-titik terluar
pulau-pulau terluar yang menjadi unsur daratan geografis Indonesia
2. Jalur laut wilayah atau laut teritorial adalah 12 mil laut diukur dari
garis pangkal lurus tersebut di atas.
3. Negara. Republik Indonesia berdaulat atas perairan sebelah dalam, dari
garis luar batas laut teritorial itu. Termasuk dasar laut, tanah di
bawahnya, beserta kekayaan dalam dan udara di atasnya.
4. Hak lalu-lintas kendaraan air (kapal dan sebagainya) asing (yang bersifat
damai) melalui Perairan Nusantara dijamin selama tidak merugikan
keamanan, ketertiban, dan kepentingan-kepentingan negara Republik
Indonesia.
•Pengakuan Hukum Laut Internasional yang bertalian dengan
negara-negara tetangga atas tatalaut Indonesia diperoleh melalui
perjuangan, perundingan -perundingan bilateral dan perjanjian-
perjanjian Landas Kontinen (Landas Benua) dengan Malaysia,
Brunei Darussalam, Thailand, Philipina, Singapura, India dan
Australia, serta Papua Nuigini.

•Sedangkan perjuangan dalam forum Konferensi Hukum Laut


Internasional telah dilakukan di Jenewa, Caracas, dan New York,
secara berturut-turut dalam periode 1960 -1978.
Wilayah Udara

Sampai saat ini penerbangan di atas wilayah suatu negara


masih diatur oleh tiga Konvensi yaitu: Konvensi Paris 1919,
Konvensi Havana 1928, dan Konvensi Chicago 1944.
Pokok-pokok pengaturan dalam konvensi-konvensi tersebut
antara lain:
1. Negara bawah/negara kolong memiliki kedaulatan mutlak
dan eksklusif atas udara diatas wilayahnya, termasuk di atas
laut wilayahnya.
2. Setiap negara mengakui hak lalu lintas udara damai
(inconent passage), yaitu hak melewati wilayah udara
negara lain tanpa mendarat dengan ketentuan bahwa
pesawat-pesawat terbang yang menggunakan hak tersebut
haruslah lewat/melalui rute-rute yang telah ditetapkan
oleh negara bawah dan bahwa hak lintas udara damai itu
juga dapat ditangguhkan untuk kepentingan keamanan
negara bawah.
3. Dibedakan antara kapal terbang sipil (Civil air craft) dan
kapal terbang militer, pabean, polish Kapal-kapal terbang
negara tidak mempunyai hak lintas udara darnai di atas
wilayah negara lain.
KESIMPULAN
 Kepulauan Indonesia merupakan wilayah strategis sebagai
lintas perdagangan mancanegara. Wilayah nusantara
ditandai dengan adanya kerajaan kerajaan Hindu,Budha dan
Islam yang merdeka dan berdaulat.
 Tanah Air indonesia adalah negara kepulauan dan negara
kesatuan sebagai wadah persatuan bagi kesatuan seluruh
bangsa indonesia.

Anda mungkin juga menyukai