METABOLISME ASAM AMINO

dr. ANNISA’HASANAH, M.Si

FK UMM
 Hidrofilik

Alkil- Hidrofobik

Hidrofilik
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
Tripsin
Kemotripsin
Pepsin
Elastase

LAMBUNG DUODENUM
PROTEOSA
ASAM- AMINO
PEPTON

Karboksi peptidase
Amino peptidase

D-Asam amino : difusi langsung

L-Asam amino : Semi aktif  -Na-K-ATP-ase
-Na+
-Transporter AA
 ABSORPSI
PENCERNAAN

PROTEIN ( MAKANAN ) ASAM AMINO DARAH

JARINGAN-JARINGAN ( HATI & LUAR HATI )

PROTEIN JARINGAN

SINTESIS PROTEIN 75-80%

ASAM AMINO

DIUBAH JADI ASAM KETO

S.A.S. atau UREA

ASAM AMINO ESENSIEL & NON-ESENSIEL
ASAM AMINO ESENSIEL : A A TIDAK DAPAT DISINTESA DALAM TUBUH SENDIRI
HARUS DIPEROLEH DAR MAKANAN.
ASAM AMINO NON ESENSIEL : A A DAPAT DISINTESA DALAM TUBUH

ESENSIEL NON-ESENSIEL
ARGININ* ALANIN
HISTIDIN* ASPARAGIN
ISOLEUSIN ASPARTAT
LEUSIN SISTEIN
LYSIN GLUTAMAT
METIONIN GLUTAMIN
PENILALANIN GLISIN
TREONIN HIDROKSIPROLIN**
TRIPTOPAN HIDROKSILISIN**
VALIN PROLIN
SERIN -9 AA dari intermediet amfibolik
TIROSIN - 3 AA secara esensial

* SEMI ESENSIEL : disintesis dgn laju yg krg memadai untuk pertumbuhan anak2
** TIDAK DIGUNAKAN DALAM SINTESA PROTEIN
 BIOSINTESIS ASAM AMINO

Enzim utamabiosintesis :

-Glutamat dehidrogenase
-Glutamin sintetase
-Enzim transaminase
BERDASAR ALUR METABOLISME SERTA SENYAWA AMFIBOLIK YG
TERBENTUK , AS AMINO DIKELOMPOKKAM MENJADI 3 YAITU :

1. ASAM AMINO GLUKOGENIK :

AS AMINO YG MEMBENTUK SENYAWA AMFIBOLIK DGN MENGIKUTI ALUR
METABOLISME KARBOHIDRAT

2. ASAM AMINO KETOGENIK :

AS AMINO YG MEMBENTUK SENYAWA AMFIBOLIK DGN MENGIKUTI ALUR
METABOLISME LEMAK , HANYA ADA SATU YAITU AS AMINO LEUSIN

3. ASAM AMINO GLUKO-KETOGENIK :

AS AMINO YG MEMBENTUK SENYAWA AMFIBOLIK YG MENGIKUTI ALUR
METABOILME KARBOHIDRAT MAUPUN METABOLISME LEMAK.
 AS.AMINO GLUKOGENIK
AS.AMINO GLUKOGENIK AS.AMINO KETOGENIK
& KETOGENIK

ALANIN ARGININ FENILALANIN

LEUSIN
ASPARTAT GLISIN ISOLEUSIN
HISTIDIN SERIN LISIN
TREONIN VALIN TIROSIN
HIDROKSI PROLIN TRIPTOFAN
 METABOLISME ASAM AMINO

1. Biosintesis Asam Amino

2. Katabolisme Asam Amino
a. Katabolisme Atom N
 Transaminasi
 Deaminasi Oksidatif
 Produksi & Transport NH3
 Siklus Urea
b. Katabolisme Atom C
3. Produk Khusus
KATABOLISME ASAM AMINO
 KESEIMBANGAN NITROGEN

• N positif (sintesis > katabolisme)

mis. pertumbuhan, penyembuhan,hamil

• N seimbang (sintesis = katabolisme)

mis. dewasa normal, sehat

• N negatif (sintesis < katabolisme)

mis. kelaparan, sakit
 KATABOLISME ATOM N
1. Transaminasi
2. Deaminasi oksidatif
3. Produksi dan transport amonia (NH3)
4. Siklus urea
Keseluruhan Aliran Nitrogen pada Katabolisme Protein
KATABOLISME ATOM NITROGEN

Hasil Akhir :
• Organisme Ureotelik : mamalia  urea
• Organisme Uricotelik : reptil, burung  asam urat
• Organisme Ammonotelik : ikan bertulang  amonia (NH3)
1. TRANSAMINASI
PEMINDAHAN GUGUS AMINO dari suatu ASAM AMINO KE ASAM
KETO, SEHINGGA TERBENTUK ASAM AMINO BARU dan ASAM
KETO BARU
TRANSAMINASI
• Sebagian besar asam amino, kecuali :
lisin,treonin,prolin dan hidroksi prolin

• Enzim transaminase  amino transferase (reversible)

- alanin transaminase
- glutamat transaminase
• Koenzim  piridoksal fosfat (pembawa gugus amino)
2. DEAMINASI OKSIDATIF
PELEPASAN GUGUS AMINO dari suatu AS. AMINO Scr OKSIDASI
 DEAMINASI OKSIDATIF
• Enzimnya  L-Glutamat dehidrogenase (prod : hati)
 Reversibel
- katabolik : menyalurkan N dari glutamat ke ureum
- anabolik : mengkatalisis aminasi α-ketoglutarat mll amonia bebas
 Enzim pengendali
 Inhibitor allosterik  ATP, GTP, NADH
 Aktivator allosterik  ADP, GDP
 Didapat di berbagai jaringan dalam sitoplasma dan mitokondria
 3. TRANSPOR AMMONIA
• Toksik  tidak diangkut dalam bentuk bebas dari jaringan
ekstrahepatik
• Mekanisme Utama :

GLU + NH4+ + ATP GLN +H2O+ADP+Pi

GLUTAMIN SINTETASE

• GLN diangkut dalam darah ke hati, ginjal, usus

• Dalam hati, GLN dihidrolisis  melepas ammonia  siklus urea
GLN +H2O GLU + NH4+
glutaminase
TRANSPOR AMMONIA

• Dalam ginjal : glutaminase membebaskan ammonia

untuk diekskresikan dengan kelebihan asam dari
darah

• Pada otot : 30% amino nitrogen dari katabolisme

protein  dikirim ke hati sebagai alanin (AA
glukoneogenik)  SIKLUS GLUKOSA-ALANIN
• Pada kelaparan :
Sumber Glukoneogenesis di hati  AA hasil pemecahan
protein otot
• Massa protein terbanyak  dalam otot
 SKEMA TRANSPOR AMMONIA

PADA SEBAGIAN HATI OTOT

BESAR JARINGAN
Asam2 amino
Glutamat Glutamat Urea
NH4+
NH4+
ATP NH4+
Glutamin Glutamat
Glutaminase dehidrogen
sintetase ase
H2O
ADP, Pi H2O
Glutamin Glutamin Glu -KG -KG Glu

Pyr Ala Ala Pyr

SIKLUS GLUKOSA-
ALANIN
Glukosa Glukosa
4. SIKLUS UREA

• REAKSI ENDERGONIK:
Sintesis 1 mol urea  perlu 3 mol ATP

• Pengendalian : Glutamat dehidrogenase dan

karbamoil fosfat sintetase I
• Siklus urea : di hati
• Produk akhir : urea  masuk sirkulasi darah dan diekskresi ginjal

• Enzim-enzim pada siklus urea :

Reaksi 1 : KARBAMOIL FOSFAT SINTASE I
Reaksi 2 : ORNITIN TRANSKARBAMOILASE
Reaksi 3 : ASAM ARGININOSUKSINAT SINTETASE
Reaksi 4 : ARGININOSUKSINASE
Reaksi 5 : ARGINASE

• Reaksi 1 dan 2  di matrik mitokondria hati

Reaksi 3,4,5  di sitosol hati
 UREA
MITOKONDRIA
CO2 + NH3+ H2O

ORNITIN ORNITIN
ATP ARGINASE

1 CPS 1 5
ARGININ

ADP + Pi AS.FUMARAT

KARBAMOIL-P
4
ORNITIN ARGININOSUKSINASE
TRANSKARBAMOILASE 2

Pi ARGINOSUKSINAT

SITRULIN
3
ARGININOSUKSINAT
SINTETASE AMP + PPi

SIKLUS SITRULIN ATP

UREA AS. ASPARTAT SITOSOL

REAKSI SIKLUS UREA :

1. PEMBENTUKAN KARBAMOIL FOSFAT

REAKSI KONDENSASI ANTARA CO2 , AMONIA dan ATP; OLEH ENZIM

KARBAMOIL FOSFAT SINTASE. I DIBANTU DENGAN N-ASETIL GLUTAMAT

TERDAPAT 2 MACAM ENZIM CARBAMOIL PHOSPHATE SINTASE :

a. CARBAMOIL PHOSPHATE SINTASE I, SEBAGAI ENZIM
MITOKONDRIA HEPATIK  UNTUK SINTESA UREA
b. CARBAMOIL PHOSPHATE SINTETASE II, SEBAGAI ENZIM SITOSOL
 UNTUK SINTESIS PIRIMIDIN.
REAKSI INI MEMERLUKAN 2 MOL. ATP
2. PEMBENTUKAN SITRULIN

. KARBAMOIL FOSFAT BEREAKSI DENGAN ORNITIN 

SITRULIN, DIKATALISIR OLEH ENZIM ORNITIN TRANSKARBAMOILASE
(DI MITOKOKNDRIA HATI) DAN MELEPASKAN GUGUS FOSFAT
DARI KARBAMOIL FOSFAT.

3. PEMBENTUKAN ASAM ARGININOSUKSINAT

>SITRULIN BEREAKSI DENGAN ASAM ASPARTAT MEMBENTUK ARGININO

SUKSINAT, DIKATALISIR OLEH ENZIM ARGININO SUKSINAT SINTETASE
YANG TERJADI DI SITOPLASMA.

> REAKSI INI MEMERLUKAN ATP SEBAGAI SUMBER ENERGI,

MELEPASKAN 2 GUGUS FOSFAT DAN BERUBAH MENJADI AMP.

> ASPARTAT BERTINDAK SEBAGAI DONOR NITROGEN UNTUK UREA.

4. PENGURAIAN ARGININO SUKSINAT MENJADI ARGININ dan
FUMARAT

REAKSI INI DIBANTU OLEH ENZIM ARGININO SUKSINASE

NITROGEN DARI ASPARTAT DIPERTAHANKAN DALAM PRODUK ARGININ.

FUMARAT DENGAN PENAMBAHAN H2O DAPAT MENGALAMI OKSIDASI

OLEH FUMARAT DEHIDROGENASE menjadi L-MALAT. KEMUDIAN L-
MALAT DI OKSIDASI OLEH ENZIM MALAT DEHIDROGENASE DEPENDENT
NAD+ MENJADI OKSALOASETAT.
TRANSAMINASI OKSALOASETAT OLEH GLUTAMAT MEMBENTUK
KEMBALI ASPARTAT.

5. PEMBENTUKAN UREA
REAKSI HIDROLITIK TERHADAP ARGININ OLEH ENZIM ARGINASE AKAN
MEMBENTUK UREA dan ORNITIN KEMBALI.

ORNITIN KEMUDIAN MASUK KEMBALI KEDALAM MITOKONDRIA UNTUK

MENERUSKAN REAKSI SIKLUS UREA LAGI.
 KATABOLISME KERANGKA C
ASAM AMINO

•PADA PRINSIPNYA SAMA DENGAN JALUR SINTESA

ASAM AMINO  KEMBALI KE SENYAWA
AMFIBOLIK  DIOKSIDASI MENURUT
JALUR METABOLISME KARBOHIDRAT (SEBAGIAN
BESAR) ATAU OKSIDASI ASAM LEMAK (BAGI ASAM
AMINO YANG BERSIFAT KETOGENIK).

•HANYA DALAM
KEADAAN TERTENTU (MISAL KELAPARAN )
SENYAWA AMFIBOLIK DIRUBAH MENJADI GLUKOSA
UNTUK MEMPERTAHANKAN KADAR GLUKOSA DARAH
SEBAGIAN BESAR NASIB C AS AMINO DIOKSIDASI
UNTUK MENGHASILKAN ENERGI .
 ALANIN ARGININ
SISTEIN HISTIDIN
AS. PIRUVAT GLUTAMAT
GLISIN GLUTAMIN
SERIN PROLIN
TREONIN
HYP ISOSITRAT  - KETO GLUTARAT

ISOLEUSIN
LEUSIN ISOLEUSIN
TRIPTOFAN SUKSINIL-KoA METIONIN
S VALIN
SITRAT
A
S
ASETIL-KoA SUKSINAT

ASETO ASETIL-KoA OKSALO ASETAT

FUMARAT

TIROSIN MALAT
LEUSIN
LISIN TIROSIN
ASPARTAT
TRIPTOFAN FENILALANIN
ASPARAGIN
FENILALANIN
DUA BELAS ( 12 ) ASAM AMINO MEMBENTUK ASETIL-KoA :
ALANIN
SISTEIN
PIRUVAT DEHIDROGENASE
GLISIN
SERIN PIRUVAT ASETIL-KoA
HIDROKSIPROLIN
TREONIN

SAS
PHENILALANIN
TIROSIN ENERGI
TRIPTOPAN
LISIN
LEUSIN
 PRODUK KHUSUS ASAM AMINO

AS. AMINO KELOMPOK CONTOH PRODUK KHUSUS

PRODUK

GLISIN PORFIRIN Heme, sitokrom, klorofil

BASA PURIN Nukleosida/tida, RNA, DNA
GLUTATION
KREATININ
ARGININ KREATIN
NO
ORNITIN SPERMIN
TRIPTOPAN Serotonin, Melatonin, Nikotinamid

PENILALANIN KATEKOLAMIN Adrenalin, noradrenalin

TIROSIN HORMON TIROID T3, T 4
SISTEIN Koenzim A, Taurin
METIONIN S-Adenosil-Met., Spermin, Spermidin
SERIN PURIN, PIRIMIDIN ATP, GTP, ITP, RNA, DNA
SPINGOLIPID Spingomyelin
Organ yang penting dalam mempertahankan kadar asam amino :
1. Otot menghasilkan :
- Alanin → hati
- Glutamin → ginjal dan usus
- Valin → otak
2. Ginjal mengeluarkan :
- Amonium → urine
- Alanin dan serin → hati
3. Usus menghasilkan :
- Alanin → hati
4. Hati menghasilkan :
- Ureum → ginjal/urine
- Glukosa → darah (siklus glukosa-alanin)
Konsumsi 100 gr protein/hari →
16,5 gr Nitrogen/hari : - 95 % lewat urine
- 5 % lewat feses
• Semua jaringan tubuh  ion amonium (+) kadar dalam
darah tepi <<
• Ion amonium  sangat beracun bagi SSP  harus
dihilangkan !!!
• Otak mengubah amonium menjadi glutamin
• Glutamin : membawa amonium ke hati  urea
(urea/ureum sedikit beracun pada SSP)

• Bila fungsi hati gagal → Keracunan amoniak

Gx : - penglihatan kabur
- tremor
- bicara tidak jelas
- akhirnya koma (koma hepatikum)
- meninggal