NURUS SA’ADAH
1610211023
DEFINISI
• Abortus :
• Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan pada
usia kehamilan <20 minggu atau berta janin <500 gram (Ilmu Kebidanan Sarwono)
• Berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup pada usia
kehamilan <20 minggu didasarkan pada HPHT atau berat janin <500 gram (Obstetri Williams,
2006)
EPIDEMIOLOGI
• 15-50% kematian ibu disebabkan oleh abortus
• 15-20% dari total kehamilan
• 3-5% abortus habitualis
• Setelah 1x abortus spontan => resiko keguguran jadi 15%
• Jika pernah 2x => resikonya meningkat jadi 25%
• Jika pernah 3x => resikonya meningkat jadi 30-45%
• Insiden Abortus karena defek anatomik 1/200 – 1/600 pada wanita hamil
ETIOLOGI
Faktor genetik
• 50% abortus pada trimester pertama karena kelainan sitogenetik, bisa berupa :
• Aneuploid, ex: trisomi 16
• Poliploid
• gangguan gen tunggal (kelainan mendelian)
• Mutasi pada beberapa lokus, ex : gangguan poligenik
=> Identifikasi : pemeriksaan kariotipe dimana bahan pemeriksaan diambil dari darah tepi
pasangan tersebut
Faktor Anatomis (10-15%)
• Lesi anatomi kongenital, ex: septum uterus (40-80%), uterus bikornis/unikornis/didelfis (10-
30%)
• Kelainan kongenital arteri uterina yg membahayakan aliran darah endometrium
• Kelainan yang didapat, ex: Mioma uteri (10-30%)
• Sindroma Asherman (25-80%) => terbentuknya jaringan parut pada rahim atau leher rahim
(>> wanita pasca operasi rahim)
=> Identifikasi : pemeriksaan ultrasonografi (USG), histerosalfingografi (HSG)
faktor autoimun
=> terdapat hubungan antara abortus ulang dg penyakit autoimun, ex: SLE
• aPA (Antiphospholipid Antibodies)
• aCLs (Anticardiolipin antibodies) Ab spesifik dari wanita SLE
• LAC (Lupus anticoagulant)
Inkompatibilitas Rhesus + dan – antara bayi dan ibu
Anti phospholipid syndrome : pada preeklamsia, trombositopeni autoimun, IUGR (Intrauterine growth
restriction)
Faktor infeksi
bakteri : - Listeria monositogenes
- Klamidia trakomatis
- Ureaplasma urealitikum
- Mikoplasma hominis
- Bakterial vaginosis
Virus : - Sitomegalovirus
- Rubela
- Herpes simpleks virus (HSV)
- Human Immunodeficiency virus (HIV)
- Parvovirus
Parasit : - Toksoplasma gondii
- Plasmodium falciparum
Spirokaeta : Treponema Pallidium
=> identifikasi : pemeriksaan kultur yang bahannya diambil dari cairan pada servikal dan
endometrial
Faktor lingkungan (1-10%)
=> karena paparan obat, bahan kimia, radiasi, tembakau,
faktor hormonal
Diabetes melitus => DM dg HBA1c yang tinggi pada trimester 1, resiko abortus dan malformasi
janin meningkat
Kadar progesteron yg rendah
Insufisiensi fase luteal ( fungsi corpus luteum yang abnormal dan tidak cukup produksi
progesteron)
Faktor hematologik:
Meningkatnya kadar prokoagulan
Penurunan kadar antikoagulan
Penurunan aktifitas fibrinolisis
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Faktor janin (Fetal)
• kelainan genetik => abnormalitas kromosom, bisa dari jumlahnya atau strukturnya (50%-60% pada kasus
abortus)
2. Faktor ibu (Maternal)
a. Kelainan endokrin (hormonal), ex: hipotiroidisme, DM, insufisiensi progesteron
b. Faktor imunologi, ex: SLE , Anti phospholipid syndrome.
c. Infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, campak jerman, toksoplasma , herpes,
klamidia.
d. Konsumsi obat-obatan, merokok, konsumsi alkohol
e. Defek anatomis bentuk uterus, ex: septum uterus), uterus bikornis/unikornis/didelfis
f. Malnutrisi
3. Faktor Ayah: kelainan kromosom pada sperma
KLASIFIKASI
• Berdasarkan tindakan dibedakan atas :
ABORTUS SPONTAN :
ABORTUS PROVOKATUS :
terjadi dengan sendirinya
tanpa disengaja abortus yang disengaja