Anda di halaman 1dari 23

Terapi Relaksasi Otot Progresif

DIYAN MUTYAH, S.KEP.,NS., M.KES


• Mengatasi stres, kecemasan, insomnia, dan
juga dapat membangun emosi positif dari
emosi negatif dapat menjadi rangkaian
gangguan psikologis jika tidak diatasi
RELAKSASI
• Relaksasi adalah suatu teknik dalam terapi
prilaku untuk mengurangi ketegangan dan
kecemasan. Teknik ini dapat di gunakan oleh
siapa saja tanpa bantuan terapis dan mereka
dapat menggunakannya untuk mengurangi
ketegangan kecemasan yang dialami sehari-
hari baik ditempat kerja, rumah, ataupun
lingkungan lainnya
Tipe relaksasi

Relaksasi otot : (Progresive Muscle relaxation)

Pernafasan (diaphragmatic breathing

Meditasi (attention focussing exercises

Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training


DEFINISI TERAPI
Terapi Relaksasi Otot Progresif ????
Terapi Relaksasi Relaksasi Teknik relaksasi otot

2
1

3
Otot Progresif progresif adalah progresif
/ Progressive salah satu cara memusatkan
Muscle dari teknik perhatian pada suatu
Relaxation (PMR) relaksasi yang aktivitas otot dengan
merupakan suatu mengkombinasik mengidentifikasi otot
terapi relaksasi an latihan napas yang tegang
yang diberikan dalam dan kemudian
kepada klien serangkaian seri menurunkan
dengan kontraksi dan ketegangan dengan
menegangkan otot- relaksasi otot melakukan teknik
otot tertentu dan tertentu relaksasi untuk
kemudian relaksasi. (Kustanti dan mendapatkan
Widodo, 2008). perasaan relaks
(Herodes, 2010).
Tujuan Terapi Relaksasi Otot
Progresif?

Menurunkan ketegangan Mengurangi disritmia


otot, kecemasan, nyeri jantung, kebutuhan Memperbaiki
leher dan punggung, oksigen;
tekanan darah tinggi, kemampuan untuk
frekuensi jantung, laju Meningkatkan rasa mengatasi stress
metabolisme. kebugaran, konsentrasi;

Mengatasi insomnia,
depresi, kelelahan,
Membangun emosi positif
iritabilitas, spasme otot,
dari emosi negative.
fobia ringan, gagap
ringan, dan
Jenis-jenis relaksasi otot progresiv
(PMR)

Over PMR (Tense up and letting go) secara sadar


menegangkan kelompok otot sekitar 5-20 detik dan
kemudian melepaskannya selam kurang lebih 30 detik,
seringkali menggunakan 11 kelompok otot

Covert PMR (letting go) merilekskan kelompok


otot tanpa menengangkannya terlebih dahulu
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
dalam terapi Relaksasi Otot Progresif
Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena
dapat melukai diri sendiri.

Dibutuhkan waktu sekitar 20-50 detik untuk membuat


otot-otot relaks.

Perhatikan posisi tubuh. Lebih nyaman dengan mata


tertutup. Hindari dengan posisi berdiri.

Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali,


kemudian bagian kiri dua kali. Terus-menerus
memberikan instruksi.

Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan.


Memberikan instruksi tidak terlalu cepat dan tidak
terlalu lambat.
Teknik Terapi Relaksasi Otot Progresif
PERSIAPAN KLIEN
1 2 3

• Jelaskan • Posisikan • Lepaskan


tujuan, tubuh klien asesoris yang
secara nyaman digunakan
manfaat, yaitu berbaring seperti
prosedur, dengan mata kacamata,
dan tertutup jam, dan
pengisian menggunakan sepatu;
lembar bantal
dibawah • Longgarkan
persetujuan ikatan dasi,
kepala dan
terapi pada lutut atau ikat pinggang
klien; duduk dikursi atau hal lain
dengan kepala yang sifatnya
ditopang, mengikat
hindari posisi ketat.
berdiri;
PROSEDUR
Gerakan 1: Ditujukan untuk melatih otot tangan.

2.Buat kepalan semakin


1. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kuat sambil merasakan
kepalan. sensasi ketegangan
yang terjadi.

4. Gerakan pada tangan kiri


3.Pada saat kepalan ini dilakukan dua kali 5. Prosedur
dilepaskan, klien sehingga klien dapat serupa juga
dipandu untuk membedakan perbedaan dilatihkan
merasakan relaks antara ketegangan otot dan pada tangan
selama 10 detik. keadaan relaks yang dialami. kanan.
GERAKAN KE 2

Ditujukan untuk melatih otot


tangan bagian belakang.
1. Tekuk kedua lengan ke belakang pada
pergelangan tangan sehingga otot di tangan
bagian belakang dan lengan bawah menegang,
jari-jari menghadap ke langit-langit.
Gerakan 3:

Ditujukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian


atas pangkal lengan).

2. Kemudian membawa
kedua kepalan ke pundak
1. Genggam kedua tangan
sehingga menjadi kepalan. sehingga otot biseps akan
menjadi tegang.
Gerakan 4:

Ditujukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.

Angkat kedua bahu setinggi-


tingginya seakan-akan hingga Fokuskan atas, dan leher.
menyantuh kedua telinga.
Gerakan 5 s/d 6:

Ditujukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti otot dahi, mata,


rahang, dan mulut).

Gerakkan otot dahi dengan cara Tutup keras-keras mata sehingga


mengerutkan dahi dan alis sampai dapat dirasakan disekitar mata dan
otot terasa dan kulitnya keriput. otot-otot yang mengendalikan
gerakan mata.
Gerakan 7-8

Katupkan rahang, diikuti dengan


Ditujukan untuk mengendurkan menggigit gigi sehingga terjadi
ketegangan yang dialami oleh otot ketegangan disekitar otot rahang.
rahang.

Ditujukan untuk mengendurkan otot-


otot sekitar mulut. Bibir dimoncongkan
sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan
ketegangan di sekitar mulut.
Gerakan 9:

Ditujukan untuk merileksikan otot leher bagian depan maupun belakang.

Gerakan diawali dengan otot leher Letakkan kepala sehingga dapat


bagian belakang baru kemudian beristirahat.
otot leher bagian depan.

Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi


sedemikian rupa sehingga dapat merasakan
ketegangan dibagian belakang leher dan punggung
atas.
Gerakan 10:

Ditujukan untuk melatih


otot leher begian depan.

1. membawa kepala ke muka.

2. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan


ketegangan di daerah leher bagian muka.
Gerakan 11:

Ditujukan untuk melatih otot punggung

Angkat tubuh dari sandaran kursi.


Punggung dilengkungkan.

Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian


relaks.

Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot


menjadi lemas.
Gerakan 12:

• Ditujukan untuk melemaskan otot dada.


• Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara
sebanyak-banyaknya.
• Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan
di bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas.
• Saat ketegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega.
• Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara
kondisi tegang dan relaks.
Gerakan 13:

• Ditujukan untuk melatih otot perut.


• Tarik dengan kuat perut kedalam.
• Tahan sampai menjadi kencang dank eras selama 10 detik, lalu dilepaskan
bebas.
• Ulangi kembali seperti gerakan awal perut ini.
Gerakan 14-15:

Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan


betis).
.

Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa


tegang.

Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa


sehingga ketegangan pindah ke otot betis.

Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.


Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali
TIPS PMR
• Terapi relaksasi otot progresif, penting menjadi
cacatan untuk diakhiri dengan mengembalikan posisi
pada kondisi awal sebelum ditegangkan agar dapat
dirasakan perbedaan antara rasa tegang dan rileks.
Terapi ini perlu dilakukan secara berulang untuk
memberikan efek yang terbaik.
• Harus rutin dilakukan
TERIMKASIH

Anda mungkin juga menyukai