DISUSUN OLEH :
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah
kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa
shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi
Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk menjalani kehidupan. Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Hidrostatis, Hidrodinamik, Biolistrik”. Pada isi makalah akan
diuraikan tentang konsep dan contoh alat Kesehatan dengan system Hidrosatis,
Hidrodinamik, dan Biolistrik.
Surabaya, 19 Januari
2021
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Hidrostatis.............................................................................................
2.2 Hidrodinamik........................................................................................
2.3 Biolistik.................................................................................................
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep tentang Hidrostatis
2. Untuk mengetahui alat Kesehatan dengan system Hidrostatis
3. Untuk mengetahui konsep tentang Hidrodinamik
4. Untuk mengetahui alat Kesehatan dengan system Hidrodinamik
5. Untuk mengetahui konsep tentang Biolistrik
6. Untuk mengetahui alat Kesehatan dengan system Biolistrik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HIDROSTATIS
2.1.1 KONSEP HIDROSTATIS
Resultan gaya pada arah vertikal juga nol, dan itu disebabkan
oleh selisih tekanan zat cair pada kedalaman h1 di permukaan atas
elemen yang luasnya A dan tekanan zat cair pada kedalaman h2 di
permukaan bawah elemen yang luasnya A, serta berat elemen zat cair
itu yaitu ρgAdh, sehingga dapat diperoleh 𝑑𝑃 𝐴 = 𝜌𝑔𝐴𝑑ℎ.
Bila persamaan di atas diintegrasikan maka diperoleh 𝑃2 − 𝑃1 = 𝜌(ℎ2 −
ℎ1 ).
yang berarti bahwa tekanan hidrostatis pada kedalaman h1 dan h2
berturut-turut adalah P1 = ρgh1 dan P2 = ρgh2, atau tekanan pada
sebuah titik yang berada pada kedalaman h dari permukaan zat cair
statis adalah
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ.
Bila permukaan zat cair berhubungan langsung dengan udara,
permukaan seperti itu disebut sebagai permukaan bebas zat cair, dan
tekanan udara adalah P0, maka tekanan total pada setiap titik yang
berada pada kedalaman h dari permukaan bebas zat cair adalah 𝑃 = 𝑃0 +
𝜌𝑔ℎ. Persamaan terakhir di atas tidak menuntut bentuk bejana tertentu,
artinya ia berlaku untuk setiap bentuk bejana yang ditempati oleh zat
cair.
C. INDIKASI
1. Asma Bronkialis
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Mengeluarkan dahak
D. KONTRAINDIKASI
1. Hipertensi
2. Takikardia
3. Riwayat alergi
4. Trakeostomi
5. Fraktur di daerah hidung, maxilla, palatum oris
6. Kontraindikasi dari obat yang digunakan untuk nebulisasi
E. CARA PENGGUNAAN ALAT
1. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat
penguap sesuai dosis yang telah ditentukan.
2. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien).
Tekan tombol ON pada nebulizer. Uap yang keluar dihirup
perlahan-lahan dan dalam, inhalasi ini dilakukan terus
menerus sampai obat habis. Hal ini dilakukan berulang-
ulang sampai obat habis (+ 10 – 15 menit)
F. INOVASI
1. Adanya alarm atau timer ataupun mesin mati secara
otomatis saat obat atau waktu terapi telah habis.
B. Model
1. Tensimeter Raksa
Merupakan jenis alat ukur tekanan darah
manual yang memanfaat air raksa sabagai
parameter pengukuran. Jenis raksa ini
biasanya digunakan oleh para professional
medis karena tingkat akurasinya yang
tinggi serta teknis penggunaannya yang
butuh ketrampilan khusus. Di luar negeri,
tensimeter ini sudah jarang digunakan
karena menggunakan air raksa yang
beresiko terkena kulit apabila alat pecah.
Tensimeter jenis ini membutuhkan
stetoskop agar bisa mendengar munculnya bunyi tekanan
diastolik dan sistolik pada jantung.
Kelebihan: Termasuk golden standart dalam pemeriksaan
darah, hasilnya akurat, tahan lama.
Kekurangan: Bisa terkontaminasi oleh logam berat seperti
merkuri terutama ketika air raksanya bocor,Mengharuskan
tenaga ahli dalam proses pemeriksaannya.
2. Tensimeter Aneroid (Jarum)
Sama seperti jenis raksa, tensimeter
jenis ini juga menggunakan stetoskop.
Namun perbedaannya adalah jenis ini
tidak menggunakan air raksa,
melainkan putaran berangka sebagai
gantinya. Jenis aneroid biasanya terdiri
dari balon pompa, meteran pengukur
tekanan, dan juga selang yang
tersambung menuju manset. Hasil ukur bisa diketahui dari
jarum penunjuk angka yang ada pada meteran berbentuk bulat.
Tensimeter aneroid memiliki akurasi hasil ukur yang tinggi
dan bentuknya lebih ringkas disbanding jenis raksa sehingga
mudah dibawa kemana-mana.
Kelebihan: Dilihat dari keamanan, tensimeter ini lebih aman
dari tensimeter air raksa, tingkat akurasinya cukup tinggi.
Kekurangan: Menggunakan putaran berangka sebagai
penggantinya, mengharuskan tenaga ahli yang melakukannya.
3. Tensimeter Digital
Alat ukur tekanan darah otomatis
ini menampilkan hasil ukur secara
digital. Dibandingkan dengan jenis
raksa dan aneroid, jenis digital ini
cukup mudah dioperasikan bahkan
bagi orang non-medis sekalipun.
Caranya sangat sederhana,
pengguna hanya perlu menekan tombol start dan stop, maka
alat akan bekerja otomatis melakukan pengukuran yang
langsung ditampilkan pada layar. Kelebihan tensimeter digital
ini adalah umumnya dilengkapi dengan beberap fitur
tambahan seperti informasi denyut jantung dan dilengkapi
memori untuk menyimpan hasil ukur.
Kelebihan: Tensimeter ini lebih aman karena tensimeter ini
tidak menggunakan air raksa yang memiliki potensi radiasi
logam berat, multifitur alias bisa dilengkapi dengan fitur lain
yang bermanfaat.
Kekurangan: Tingkat akurasi lebih rendah dari tensimeter air
raksa. Faktornya bermacam-macam semisal kondisi daya
baterai, usia alat dan sebagainya.
C. Inovasi
A. Pengertian
B. Inovasi
III. Tonometer
A. Pengertian
B. Model
Berikut adalah 3 jenis pemeriksaan tonometri yang paling umum
dilakukan:
1. Tonometri Goldmann
Pemeriksaan
tonometri applanation Goldmann
adalah jenis tes yang paling umum
dilakukan sebagai standar
pemeriksaan tekanan intraokular,
dengan hasil yang paling akurat.
Tes ini meratakan bagian kornea
Anda untuk mengukur tekanan mata dan menggunakan
lampu celah mikroskop untuk melihat mata Anda dengan
tonometer.
2. Tonometri elektronik
Tes ini juga memiliki akurasi yang tinggi, meski terkadang
hasilnya berbeda dengan tonometri
Goldmann. Pada tes ini, dokter akan
menempatkan sebuah alat lembut
dengan ujung membundar yang
terlihat seperti pena langsung pada
kornea mata. Pembacaan tekanan
intraokular ditunjukkan pada panel
komputer kecil.
2.3 BIOLISTRIK
2.3.1 KONSEP BIOLISTRIK
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran
elektronelektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan
muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri
dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal
didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya
ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian
bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang
tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya
mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian
tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki bersumber
dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh
salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi
sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu
menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada
permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf
(neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting
1. Serangan jantung
2. Kardiomiopati
3. Gangguan irama jantung
4. Penyakit jantung coroner
5. Gangguan elektrolit
6. Keracunan obat-obatan
3. Event monitor
Event monitor adalah alat yang serupa dengan holter
monitor. Bedanya, event monitor merekam aktivitas listrik
jantung selama beberapa menit ketika gejala gangguan
jantung muncul. Event monitor dapat digunakan dalam
jangka waktu hingga 1 bulan.
D. Inovasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap
yang menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan
tinggi kecepatan. Garis tekanan menunjukkan jumlah dari tinggi
elevasi dan tinggi tekanan yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan
tergantung pada luas tampang aliran
3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian sangat kami harapkan demi
tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Daftar Pustaka
Diakses:http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Biom
edik-Dasar-Komprehensif.pdf