Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN

HIDROSTATIS, HIDRODINAMIK, BIOLISTRIK

DISUSUN OLEH :

Nurul Laely (NIM 1130120008)

Nur Wahyuni (NIM 1130120011)

Rizal Fredy P (NIM 1130120014)

S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah
kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa
shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi
Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk menjalani kehidupan. Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Hidrostatis, Hidrodinamik, Biolistrik”. Pada isi makalah akan
diuraikan tentang konsep dan contoh alat Kesehatan dengan system Hidrosatis,
Hidrodinamik, dan Biolistrik.

Makalah “Hidrostatis, Hidrodinamik, dan Biolistik” disusun guna memenuhi tugas


Mata Kuliah Ilmu dasar keperawatan. Kami menantikan kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 19 Januari
2021

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar...............................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan...................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hidrostatis.............................................................................................
2.2 Hidrodinamik........................................................................................
2.3 Biolistik.................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan berkembangnya ilmu dan tehnologi berdampak terhadap
pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan dibutuhkan alat
alat penunjang, yang mana alat alat tersebut pada intinya menggunakan hokum-
hukum fisika, diantaranya Hidrostatis, Hidrodinamik, Biolistik.
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang
berada dalam kesetimbangan atau statis. Bila suatu zat cair berada dalam
keadaan kesetimbangan atau statis, maka setiap bagian zat cair itu juga berada
dalam keadaan kesetimbangan atau statis. Tinjaulah sebuah elemen zat cair
yang dipilih berbentuk ssilinder yang tipis seperti “pil obat” yang luas
penampangnya A dan tebalnya dh, bagian atasnya berada pada kedalaman h1
dan bagian bawahnya berada pada kedalaman h2 dari permukaan zat cair yang
berada dalam keadaan kesetimbangan atau statis.
Fluida merupakan zat yang tidak mempunyai bentuk dan volume yang
permanen. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan
kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil
bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari
ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) dalam
ekuilibrium statik.
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran
elektronelektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul
akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik
hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal didalam otak dalam
bentuk potensi daya listrik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep tentang Hidrostatis?
2. Apa alat Kesehatan dengan system Hidrostatis?
3. Bagaimana konsep tentang Hidrodinamik?
4. Apa alat Kesehatan dengan system Hidrodinamik?
5. Bagaimana konsep tentang Biolistrik?
6. Apa saja alat Kesehatan dengan system Biolistrik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep tentang Hidrostatis
2. Untuk mengetahui alat Kesehatan dengan system Hidrostatis
3. Untuk mengetahui konsep tentang Hidrodinamik
4. Untuk mengetahui alat Kesehatan dengan system Hidrodinamik
5. Untuk mengetahui konsep tentang Biolistrik
6. Untuk mengetahui alat Kesehatan dengan system Biolistrik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 HIDROSTATIS
2.1.1 KONSEP HIDROSTATIS

Jika elemen zat cair


yang ditinjau dalam
keadaan statis, maka h
resultan gaya yang
bekerja pada elemen itu
adalah nol ke segala
arah. Resultan gaya pada
arah % horizontal yang
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair
yang berada dalam kesetimbangan atau statis. Bila suatu zat cair berada
dalam keadaan kesetimbangan atau statis, maka setiap bagian zat cair itu
juga berada dalam keadaan kesetimbangan atau statis. Tinjaulah sebuah
elemen zat cair yang dipilih berbentuk ssilinder yang tipis seperti “pil
obat” yang luas penampangnya A dan tebalnya dh, bagian atasnya
berada pada kedalaman h1 dan bagian bawahnya berada pada
kedalaman h2 dari permukaan zat cair yang berada dalam keadaan
kesetimbangan atau statis. disebabkan oleh tekanan zat cair di sekeliling
elemen adalah nol, berarti tekanan zat cair untuk setiap titik pada
kedalaman yang sama adalah sama besar.

Resultan gaya pada arah vertikal juga nol, dan itu disebabkan
oleh selisih tekanan zat cair pada kedalaman h1 di permukaan atas
elemen yang luasnya A dan tekanan zat cair pada kedalaman h2 di
permukaan bawah elemen yang luasnya A, serta berat elemen zat cair
itu yaitu ρgAdh, sehingga dapat diperoleh 𝑑𝑃 𝐴 = 𝜌𝑔𝐴𝑑ℎ.
Bila persamaan di atas diintegrasikan maka diperoleh 𝑃2 − 𝑃1 = 𝜌(ℎ2 −
ℎ1 ).
yang berarti bahwa tekanan hidrostatis pada kedalaman h1 dan h2
berturut-turut adalah P1 = ρgh1 dan P2 = ρgh2, atau tekanan pada
sebuah titik yang berada pada kedalaman h dari permukaan zat cair
statis adalah
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ.
Bila permukaan zat cair berhubungan langsung dengan udara,
permukaan seperti itu disebut sebagai permukaan bebas zat cair, dan
tekanan udara adalah P0, maka tekanan total pada setiap titik yang
berada pada kedalaman h dari permukaan bebas zat cair adalah 𝑃 = 𝑃0 +
𝜌𝑔ℎ. Persamaan terakhir di atas tidak menuntut bentuk bejana tertentu,
artinya ia berlaku untuk setiap bentuk bejana yang ditempati oleh zat
cair.

2.1.2 ALAT KESEHATAN DENGAN SISTEM HIDROSTATIS


I. NEBULIZER
A. Pengertian
Nebulizer adalah mengubah obat yang berbentuk
larutan menjadi aerosol sehingga dapat dihirup penderita
dengan menggunakan mouthpiece atau masker. Dengan
nebulizer dapat dihasilkan partikel aerosol berukuran antara 2-
5 µ. Alat nebulizer terdiri dari beberapa bagian yang terpisah
yang terdiri dari generator aerosol, alat bantu inhalasi (kanul
nasal, masker, mouthpiece) dan cup (tempat obat cair).
B. Model
Model nebulizer terdiri dari 3 yaitu :
1. Nebulizer jet-aerosol dengan penekan
udara (compressor nebulizer) = memberikan
tekanan udara dari pipa ke cup yang berisi
obat cair untuk memecah airan ke dalam
bentuk partikel-partikel uap kecil yang dapat dihirup ke
dalam saluran napas.
Kelebihan: Kecepatan mesin dapat diatur sehingga dapat
bernafas lega, harganya lebih mudah di jangkau.
Kekurangan: Ukurannya lebih besar, boros dalam
penggunaan daya listrik, menghasilkan suara yang berisik,
dan obat-obatan banyak yang terbuang.
2. Nebulizer ultrasonik (ultrasonic
nebulizer) = menggunakan gelombang
ultrasounik (vibrator dengan frekuensi tinggi)
untuk secara perlahan merubah obat dari
bentuk cair ke bentuk aerosol basah.
Kelebihan: Suara tidak bising, ukuran lebih kecil sehingga
mudah dibawa kemana-mana.
Kekurangan: Harga lebih mahal, tidak cocok untuk
pengguanaan obat jenis suspensi atau cairan kental, kualitas
beberapa obat dapat terganggu karena pengaruh getaran
ultrasonik yang tinggi.

3. Nebulizer mini portable (portable nebulizer)


Bentuknya kecil, dapat dioperasikan dengan
menggunakan baterai dan tidak berisik
sehingga nyaman digunakan

C. INDIKASI
1. Asma Bronkialis
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Mengeluarkan dahak

D. KONTRAINDIKASI
1. Hipertensi
2. Takikardia
3. Riwayat alergi
4. Trakeostomi
5. Fraktur di daerah hidung, maxilla, palatum oris
6. Kontraindikasi dari obat yang digunakan untuk nebulisasi
E. CARA PENGGUNAAN ALAT
1. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat
penguap sesuai dosis yang telah ditentukan.
2. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien).
Tekan tombol ON pada nebulizer. Uap yang keluar dihirup
perlahan-lahan dan dalam, inhalasi ini dilakukan terus
menerus sampai obat habis. Hal ini dilakukan berulang-
ulang sampai obat habis (+ 10 – 15 menit)

F. INOVASI
1. Adanya alarm atau timer ataupun mesin mati secara
otomatis saat obat atau waktu terapi telah habis.

II. CHAMBER / OKSIGEN HIPERBARIK


A. Pengertian
Terapi Oksigen Hiperbarik adalah cara pengobatan dimana
peserta terapi bernafas dengan menghirup Oksigen murni
(100%) di dalam Ruang Udara Bertekanan Tinggi lebih dari
1 Atmosfer Absolut. Terapi OHB merupakan terapi utama
pada penyakit penyelaman dan terapi tambahan pada
berbagai penyakit klinis. Oksigen sangat diperlukan oleh
mahluk hidup agar seluruh organ tubuh dapat berfungsi
normal dan tetap sehat.
B. MANFAAT TERAPI HIPERBARIK
Pengobatan Utama:
1. Peyakit penyelaman (decompression sickness dan emboli
gas arteri)
2. Keracunan gas (CO, HCN, H2S)
* Mempercepat pelepasan gas beracun
* Meningkatkan kadar Oksigen sehingga kebutuhan seluruh
sel tubuh akan terpenuhi
C. MANFAAT KLINIS
1. Luka yang sulit sembuh seperti luka pada penderita
kencing manis, luka infeksi, gangren gas, infeksi tulang,
crush injury, sindrom kompartemen, luka bakar, luka pasca
operasi dan transplantasi.
* Meningkatkan sistem pertahanan tubuh untuk mengatasi
infeksi
* Pembentukan cabang- Cabang pembuluh darah baru
untuk mengatasi penyumbatan dan kerusakan pembuluh
darah
2. Kencing manis
3. Gangguan saraf seperti stroke dan neuropati
4. Gangguan telinga seperti tuli mendadak dan telinga
berdenging.
5. Gangguan keseimbangan seperti vertigo
6. Penyempitan pembuluh darah
7. Gangguan saluran cerna seperti tukak lambung
8. Mengatasi infeksi Jamur
9. Alergi
10. Meningkatkan kebugaran pada dekade terakhir terbukti
bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran dan kecantikan.
11. Meningkatkan kadar Oksigen seluruh tubuh
12.Mempercepat pemulihan pada kondisi fisik dan
meningkatkan kebugaran
13. Memperbaiki pola jaringan kolagen untuk kelenturan &
kecantikan kulit.
Kelebihan: Waktu penyembuhan penyakit reatif singkat
sehingga biaya yang dikeluarkan lebih hemat.
Kekurangan: Jika tidak menerapkan standar yang benar,
potensi efek merugikan, seperti penyakit dekompresi,
keracunan gas, dan trauma bisa terjadi.

III Digital Urine meter


Digital Urine Meter dirancang untuk digunakan dengan set
kantong urine sekali pakai. Tubuh adalah perangkat digital yang
dapat digunakan kembali yang dapat mengukur situasi drainase urin
secara otomatis. Ini untuk menghindari kesalahan manusia dan sangat
mengurangi beban kerja staf perawatan kesehatan.
Kelebihan : Pengukuran akurat, efisen, mempermudah kerja perawat
dalam mencatat produksi urine.
Kekurangan: Menggunakan daya baterai yang tidak ramah
lingkungan, keakuratan berkurang bila daya baterai melemah.
2.2 HIDRODINAMIK
2.2.1 KONSEP HIDRODINAMIK
Hidrodinamika merupakan sains yang berhubungan dengan
gerak liquid dalam skala makroskopis. Hidrodinamika merupakan
bidang yang penting dalam penerapan matematika untuk pergerakan
liquid. Mempelajari hidrodinamika bertujuan agar bisa menganalisa dan
menjelaskan mengapa suatu fenomena bisa terbentuk. Untuk bisa
mencapai tahap ini dibutuhkan dasar-dasar yang sangat kuat.
Hidrodinamika memberikan kemampuan atau pemahaman lebih untuk
menganalisa fenomena yang kompleks dari fluida. Didasarkan dari
fluida Newtonian, operasi matematika dari hidrodinamika ini
dirumuskan.Keunikan dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus
mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini
disebabkan karena viskositas dari suatu fluida Newtonian tidak berubah
ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu
fluida newtonian hanya bergantung pada temperature dan tekanan.
Fluida Non-newtonian adalah fluida yang memiliki sifat dimana
perbandingan antara tegangan geser yang bekerja terhadap laju
deformasi berlangsung tak linear. Tidak memenuhi hokum linearisasi
Newton. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kajian hidrodinamika
adalah fluida Newtonian. Fluida non Newtonian tidak termasuk dalam
kajian hidrodinamika. Hidrodinamika memiliki aplikasi yang luas.

2.2.2 ALAT KESEHATAN DENGAN SISTEM HIDRODINAMIK


I. Spignomanometer
A. Pengertian

Tensimeter Merupakan alat kesehatan yang digunakan untuk


mengukur tekanan darah. Alat ini membantu mengetahui seberapa
besar tekanan darah, sehingga kita bisa menilai apakah tekanan
darah kita normal atau tidak. Tekanan darah normal manusia
berkisar 100 hingga 130 mmHg untuk tekanan sistolik, sedangkan
untuk tekanan diastolik normalnya adalah 60-90mmHg.
Pengertian sistolik adalah tekanan darah di saat terjadi kontraksi
otot jantuk.

B. Model
1. Tensimeter Raksa
Merupakan jenis alat ukur tekanan darah
manual yang memanfaat air raksa sabagai
parameter pengukuran. Jenis raksa ini
biasanya digunakan oleh para professional
medis karena tingkat akurasinya yang
tinggi serta teknis penggunaannya yang
butuh ketrampilan khusus. Di luar negeri,
tensimeter ini sudah jarang digunakan
karena menggunakan air raksa yang
beresiko terkena kulit apabila alat pecah.
Tensimeter jenis ini membutuhkan
stetoskop agar bisa mendengar munculnya bunyi tekanan
diastolik dan sistolik pada jantung.
Kelebihan: Termasuk golden standart dalam pemeriksaan
darah, hasilnya akurat, tahan lama.
Kekurangan: Bisa terkontaminasi oleh logam berat seperti
merkuri terutama ketika air raksanya bocor,Mengharuskan
tenaga ahli dalam proses pemeriksaannya.
2. Tensimeter Aneroid (Jarum)
Sama seperti jenis raksa, tensimeter
jenis ini juga menggunakan stetoskop.
Namun perbedaannya adalah jenis ini
tidak menggunakan air raksa,
melainkan putaran berangka sebagai
gantinya. Jenis aneroid biasanya terdiri
dari balon pompa, meteran pengukur
tekanan, dan juga selang yang
tersambung menuju manset. Hasil ukur bisa diketahui dari
jarum penunjuk angka yang ada pada meteran berbentuk bulat.
Tensimeter aneroid memiliki akurasi hasil ukur yang tinggi
dan bentuknya lebih ringkas disbanding jenis raksa sehingga
mudah dibawa kemana-mana.
Kelebihan: Dilihat dari keamanan, tensimeter ini lebih aman
dari tensimeter air raksa, tingkat akurasinya cukup tinggi.
Kekurangan: Menggunakan putaran berangka sebagai
penggantinya, mengharuskan tenaga ahli yang melakukannya.
3. Tensimeter Digital
Alat ukur tekanan darah otomatis
ini menampilkan hasil ukur secara
digital. Dibandingkan dengan jenis
raksa dan aneroid, jenis digital ini
cukup mudah dioperasikan bahkan
bagi orang non-medis sekalipun.
Caranya sangat sederhana,
pengguna hanya perlu menekan tombol start dan stop, maka
alat akan bekerja otomatis melakukan pengukuran yang
langsung ditampilkan pada layar. Kelebihan tensimeter digital
ini adalah umumnya dilengkapi dengan beberap fitur
tambahan seperti informasi denyut jantung dan dilengkapi
memori untuk menyimpan hasil ukur.
Kelebihan: Tensimeter ini lebih aman karena tensimeter ini
tidak menggunakan air raksa yang memiliki potensi radiasi
logam berat, multifitur alias bisa dilengkapi dengan fitur lain
yang bermanfaat.
Kekurangan: Tingkat akurasi lebih rendah dari tensimeter air
raksa. Faktornya bermacam-macam semisal kondisi daya
baterai, usia alat dan sebagainya.

C. Inovasi

Tensimeter digital dilengkapi dengan mesin cetak, sehingga hasil


pengukurannya bisa di cetak.

Tensimeter digital menggunakan daya dari cahaya atau sinar


matahari.

II. Pulse Oximeter

A. Pengertian

Pulse Oximeter atau alat ukur saturasi oksigen dalam


darah merupakan alat yang digunakan
untuk memonitor keadaan saturasi
oksigen dalam darah pasien dan untuk
membantu pengkajian fisik pasien
tanpa melalui analisa gas darah. Pulse
Oximeter menggunakan perbedaan
panjang gelombang dari cahaya LED merah dan infrared yang
ditangkap oleh photodiode.Perancangan alat ukur ini
menggunakan finger sensor, rangkaian pengkondisian sinyal
analog, mikrokontroller dan Modul ESP8266 Node Mcu. Data
dari finger sensor masuk ke rangkaian pengkondisian sinyal,
kemudian dikirim ke mikrokontroller untuk diolah sehingga
menghasilkan presentase nilai SpO2.

Kelebihan: Mampu mendeteksi saturasi O2 dengan


cepat,sehingga alat ini bisa di gunakan dalam keadaan gawat.

Kekurangan: Penggunaan alat dalam waktu lama kemungkinan


dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada bagian tubuh yang
biasa di gunakan misal jari tangan, bisa menyebabkan iritasi
kulit.

B. Inovasi

III. Tonometer

A. Pengertian

Tonometri adalah tes mata yang bertujuan untuk


mengukur tekanan di dalam bola mata Anda, atau yang disebut
dengan tekanan intraokular (TIO). Alat yang digunakan dalam
pemeriksaan tonometri disebut dengan tonometer.

B. Model
Berikut adalah 3 jenis pemeriksaan tonometri yang paling umum
dilakukan:

1. Tonometri Goldmann

Pemeriksaan
tonometri applanation Goldmann
adalah jenis tes yang paling umum
dilakukan sebagai standar
pemeriksaan tekanan intraokular,
dengan hasil yang paling akurat.
Tes ini meratakan bagian kornea
Anda untuk mengukur tekanan mata dan menggunakan
lampu celah mikroskop untuk melihat mata Anda dengan
tonometer.

2. Tonometri elektronik
Tes ini juga memiliki akurasi yang tinggi, meski terkadang
hasilnya berbeda dengan tonometri
Goldmann. Pada tes ini, dokter akan
menempatkan sebuah alat lembut
dengan ujung membundar yang
terlihat seperti pena langsung pada
kornea mata. Pembacaan tekanan
intraokular ditunjukkan pada panel
komputer kecil.

3. Tonometri nonkontak (pneumotonometri)


Jenis tonometri ini tidak menyentuh mata Anda, tetapi
menggunakan embusan udara untuk meratakan kornea.
Jenis tonometri ini bukan cara terbaik untuk mengukur
tekanan intraokular, tapi metode ini sering digunakan
sebagai cara sederhana dan mudah untuk memeriksa
tekanan intraokular, terutama pada anak-anak.
C. Inovasi

2.3 BIOLISTRIK
2.3.1 KONSEP BIOLISTRIK
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran
elektronelektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan
muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Pikiran kita terdiri
dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul didalam pusat akal
didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya
ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian
bergerak oleh perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang
tertimbun didalam pusat akal harus di tuntut oleh sesuatu supaya
mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-bagian
tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki bersumber
dari ATP (Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh
salah satu energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi
sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu
menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negative pada
permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf
(neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting

2.3.2 ALAT KESEHATAN DENGAN SISTEM BIOLISRIK


I. Elektrokardiogram (EKG)
A. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG
) adalah pemeriksaan untuk
mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG
umumnya dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan
menilai efektivitas pengobatan penyakit
jantung.Elektrokardiogram dilakukan menggunakan mesin
pendeteksi impuls listrik jantung yang disebut
elektrokardiograf. Dengan alat tersebut, impuls atau aktivitas
listrik jantung akan terpantau dan tampak berupa grafik yang
ditampilkan di layar monitor.

B. Indikasi dan Kontraindikasi

Elektrokardiogram dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi-


kondisi berikut:

1. Serangan jantung
2. Kardiomiopati
3. Gangguan irama jantung
4. Penyakit jantung coroner
5. Gangguan elektrolit
6. Keracunan obat-obatan

C. Jenis pemeriksaan aktivitas listrik jantung


1. Stress test
Stress test adalah pemeriksaan EKG yang dilakukan saat
pasien beraktivitas di treadmill, baik berjalan atau berlari.
Pasien juga dapat diminta untuk mengayuh sepeda statis
dalam stress test.
2. Holter monitor
Holter monitor adalah pemeriksaan EKG untuk merekam
aktivitas listrik jantung selama pasien beraktivitas dalam 1–2
hari. Holter monitor merupakan alat kecil yang dikalungkan
di leher dan dilengkapi elektroda yang ditempelkan di dada.
Pasien dapat beraktivitas seperti biasa ketika
menggunakan holter monitor, asalkan elektroda dan
monitornya tetap kering. Selama menggunakan holter
monitor, dokter akan meminta pasien untuk mencatat segala
aktivitas yang mengakibatkan perubahan aktivitas listrik
jantung.

3. Event monitor
Event monitor adalah alat yang serupa dengan holter
monitor. Bedanya, event monitor merekam aktivitas listrik
jantung selama beberapa menit ketika gejala gangguan
jantung muncul. Event monitor dapat digunakan dalam
jangka waktu hingga 1 bulan.
D. Inovasi

II. Elektroensefalogram (EEG)


A. Pengertian
Elektroensefalogram (EEG) adalah salah satu tes yang
dilakukan untuk mengukur
aktivitas kelistrikan dari otak
untuk mendeteksi adanya
kelainan dari otak. Tindakan ini
menggunakan sensor khusus
yaitu elektroda yang dipasang di
kepala dan dihubungkan melalui
kabel menuju komputer. EEG
akan merekam aktivitas elektrik
dari otak, yang direpresentasikan
dalam bentuk garis gelombang. Pemeriksaan EEG umum
dilakukan dengan indikasi sebagai penyakit Epilepsi,
Demensia, Norkolepsi, Abnormalitas sistem saraf,
Abnormalitas pada otak atau tulang belakang, dan Kelainan
mental.
B. Inovasi

III. Elektromiografi (EMG)


A. Pengertian
Elektromiografi (EMG) adalah teknik yang digunakan
untuk mengevaluasi fungsi saraf dan otot dengan cara
merekam aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot skeletal. Ini
merupakan tes penting yang digunakan untuk mendiagnosis
kelainan otot dan saraf. Ini sering digunakan untuk
mengevaluasi kelainan sistem saraf periferal. Elektromiografi
mencakup penyisipan elektroda pin (jarum halus) melalui kulit
dan masuk ke dalam jaringan otot, kemudian aktivitas listrik
otot direkam pada komputer. Hasil tes ini memungkinkan ahli
saraf mendiagnosis setiap aktivitas otot atau saraf yang
abnormal. Tes ini membantu membedakan antara penyakit akar
saraf dan penyakit otot.
B. Inovasi

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap
yang menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan
tinggi kecepatan. Garis tekanan menunjukkan jumlah dari tinggi
elevasi dan tinggi tekanan yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan
tergantung pada luas tampang aliran

3.2 Saran

Makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian sangat kami harapkan demi
tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.
Daftar Pustaka

Kanginan, Marthen. (2013). Fisika SMA, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sumarsono, Joko. (2009). Fisika SMA/MA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan


Nasional.

Bambang Triatmodjo, ”Hidraulika II”, BETA OFFSET, Yogyakarta 1996

Diakses:http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Biom
edik-Dasar-Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai