Anda di halaman 1dari 22

JOURNAL READING

KNOWLEDGE AND CARE SEEKING PRACTICES FOR


EAR INFECTIONS AMONG PARENTS OF UNDER FIVE
CHILDREN IN KIGALI, RWANDA: A CROSS-
SECTIONAL STUDY
Koas THT : Konsulen Pembimbing :

Irfana Efendi, S.Ked


dr. Afif Rahmawan, Sp. THT-KL,
Karunia Nur Fadhillah, S.Ked M.Kes
Tessa Hijriani, S.Ked
Wulidah Ulfa, S.Ked

Program Studi Profesi Kedokteran


Universitas Bengkulu
Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus Bengkulu
BACKGROUND
OTITIS MEDIA AKUT
(OMA) Adalah peradangan telinga
INFEKSI TELINGA tengah dengan gejala otalgia dan
TENGAH demam

Pada usia 3 tahun , 80%


dari anak-anak akan
mengalami episode OMA

Beberapa kasus infeksi telinga akut


akan hadir dengan perforasi
KEJADIAN PADA membrane timpani, perforasi dapat
SAAT KECIL sembuh spontan dalam 2-14 hari.
Namun, 41 % dari kasus akan
persisten discharge, OMSK.
BACKGROUND

Jiwa 60% dari 330 juta jiwa yang menderita


350
OMSK memiliki gejala gangguan
300

250
pendengaran dan mayoritas terkena pada
200
anak-anak.
330 Juta
150

100
Gangguan pendengaran ini mempengaruhi
50
bicara, bahasa serta performance sekolah
0 pada anak-anak dan lama-lama kelamaan
OMSK
dapat mengurangi prospek pekerjaan
Jiwa
pada masa yang akan datang.
BACKGROUND
■ 28.000 angka kematian dikaitkan dengan
komplikasi akibat OMSK. Data infeksi telinga di Sub-
Saharan Africa terbatas. Penelitian yang diterbitkan
memperkirakan OMSK Pada anak-anak sekolah
mencapai 1,6% di Tanzania, 2,4% di Kenya dan
prevalensi di Babigambe pada tahun 2005
didapatkan 13,2% OMSK pada anak-anak dengan
rentang usia 6-60 bulan yang tinggal didaerah
kumuh Uganda.
BACKGROUND

■ Bukti kuat yang menunjukkan sifat menyakitkan OMSK


diabaikan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang
dilakukan di Kota Dhaka, Bangladesh. Hasil dari
penelitian didapatkan bahwa 1/3 dari ibu-ibu dari anak-
anak yang diperiksa tidak menyadari bahwa anak
mereka memiliki kondisi OMSK. 60% ibu tidak familiar
dengan OMSK atau pengobatannya dan 47% mereka
yang OMSK tidak mencari pengobatan nya.
BACKGROUND

Praktik pencarian pelayanan kesehatan telah terbukti


memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan
otitis media. Dalam tulisan ini, perilaku mencari pelayanan
kesehatan didefinisikan sebagai mencari layanan kuratif dari
sumber lain selain yang diakui oleh Rwanda Health System
untuk mengobati infeksi telinga. Hal ini termasuk self
medicating dengan penggunaan herbal atau pengobatan
alternative lainnya. ((WHO) working definition).
BACKGROUND

■ Perilaku mencari layanan kesehatan yang optimal sering tergantung


pada aksesibilitas fasiltas kesehatan ditambah lagi dengan
pengetahuan dan pemahaman tentang manfaat pengobatan medis
modern yang bertentangan dengan adat istiadat setempat dan
keyakinan.
Mengenai penggunaan obat tradisional, WHO
menyatakan bahwa Kemiskinan adalah penyebab
utama untuk penggunaan, penyalahgunaan obat
WHO tradisional. Keyakinan kebudayaan bias
menggantikan Pendidikan, bahkan orang-orang-orang
yang berpendidikan tetapi tinggal di daerah dengan
keyakinan yang tinggi mengakibatkan praktik
mencari perawatan yang tidak sehat.
BACKGROUND

Dengan latar belakang inilah, kami melakukan


penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan peduli orang tua dan pengasuh
untuk mencari praktik pelayanan kesehatan
terhadap infeksi telinga pada anak.
METHODS
Study Design, Setting and Population.

■ Penelitian ini merupakan penelitian berbasis masyarakat yang dilakukan di distrik


Gasabo, salah satu dari 3 kabupaten di Kota Kigali dengan populasi 530.907 jiwa
(sensus nasional 2012) dan kepadatan penduduk dari 1.237 orang per kilometer
persegi. Terdapat 486 desa, 229 di antaranya adalah pedesaan sementara 257
adalah urban.
■ Kabupaten ini merupakan salah satu rumah sakit rujukan Swasta yang
menawarkan layanan THT. Diantaranya 3 rumah sakit kabupaten, 17 Puskesmas
dan 20 pos kesehatan fungsional.
■ Menurut Integrated Household Living Conditions Survey (EICV3) tahun 2010/11,
rata-rata waktu transit dengan berjalan kaki ke fasilitas kesehatan di Kabupaten
Gasabo adalah 43,6 menit. Setiap desa memiliki 100 - 150 rumah tangga dan
diawasi oleh 2 Tenaga Kesehatan Masyarakat (CHW) disebut koordinator sel,
dibantu oleh koordinator sel 1 asisten.
DATA COLLECTION

■ Menggunakan tabel acak, sampel 30 desa. Kader kesehatan masyarakat


menyediakan daftar rumah tangga dengan anak-anak berusia di bawah 5
tahun di desa-desa sampel. 27 rumah tangga dalam setiap desa dan
tambahan 3 rumah tangga untuk penggantian.
■ Satu anak dari rumah tangga yang memenuhi syarat dipilih menggunakan
tabel Kish. Kriteria eksklusi adalah orang tua yang menolak untuk
menyetujui untuk berpartisipasi dalam studi atau yang menolak untuk
memberikan persetujuan bagi anak-anak mereka untuk berpartisipasi.
Namun, tidak ada responden yang menolak. Sebanyak 810 orang tua atau
wali diwawancarai dan 810 anak-anak dari orang tua tersebut diperiksa.
DATA COLLECTION

■ Data dikumpulkan pada Maret 2016. Asisten peneliti


berpengalaman yang mengolah pendataan ditemani
dengan dua mahasiswa kedokteran / koas yang sedang di
stase THT. Kami mengumpulkan data tentang demografi,
karakteristik rumah tangga dan aset, pengetahuan,
persepsi dan praktek perawatan orang tua atau wali
tentang infeksi telinga. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner (terlampir di hasil)
QUALITY CONTROL AND ETHICS

■ Sebelum memulai pengumpulan data, kami mengadakan pelatihan 1 hari kepada


asisten penelitian di mana mereka dibiasakan dengan penelitian, kuesioner dan
pengumpulan data prosedur.
■ Sebuah sesi pre-test dilakukan di daerah yang berbeda dari Rwanda dan perubahan
dimasukkan ke dalam kuesioner pra-desain. Proposal Penelitian kami telah
disampaikan dan disetujui oleh College of Medicine dan Health Sciences Research
Ethics Committee of the University of Rwanda (pemberitahuan persetujuan: Nomor
355 / CMHS IRB / 2015) dan Makerere University School of Public Health Higher
Degree Research and Ethics Committee (tanggal persetujuan: 7 Desember 2015).
■ Orang tua atau wali dengan anak-anak di bawah 5 tahun dalam rumah tangga
memberikan persetujuan mereka secara tertulis dalam Bahasa Kinyarwanda dan
Inggris untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
DATA ANALYSIS

Analisis data penelitian ini menggunakan


CSPRO 6.2 software.
RESULT AND DISCUSSION
STUDY LIMITATIONS

■ Dikarenakan ini study yang besar yang mencakup pedesaan


dan perkotaan, apakah penelitian di Rwanda ini dapat
menjadi representative di tempat yang lain.
■ Pengaruh Bahasa, dengan menterjemahkan kuesioner
dalam Bahasa Inggris ke Kinyarwanda yang akan membuat
keakuratan terminologi yang berbeda.
CONCLUSIONS
■ Mayoritas responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik serta praktek
tentang infeksi telinga yang baik.
■ Titik yang lebih disukai untuk mencari perawatan sangat tergantung pada
pengetahuan tentang infeksi telinga dan kurang pada usia tua, gender dan SES.
■ Orang tua di daerah pedesaan cenderung mempraktikkan pengobatan pluralism
atau yang beragam.
■ Orang tua masih berpegang teguh pada praktek pencarian pelayanan kesehatan
bagi anak anak mereka. Lebih upaya harus meningkatkan pelayanan kesehatan
aksesibilitas dan pengiriman karena ini adalah penghalang untuk mencari praktek
pelayanan kesehatan.
■ Profesional medis dan CHW harus dididik tentang infeksi telinga karena ini adalah
sumber pilihan informasi.
■ Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai dampak dari pelatihan dan promosi
kesehatan pada pengetahuan orang tua dan perawatan mencari praktek pelayanan
kesehatan untuk infeksi telinga.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai