Anda di halaman 1dari 9

3.

KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB

FISH BONE CHART UKM PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI ( P4K )

MANUSIA METODE

Masih ada ibu Tidak ada pelatihan khusus


hamiltidak tau petugas kesehatan tentang Banyak ibu hamil tidak ada saat
dengan golongan darah manfaat stiker P4K pemasangan stiker P4K
ataupun calon pada ibu hamil baru ( Ke rumah orang tua )
pendonor darah Ibu Hamil belum semua melakukan
pemeriksaan golongan darah

DATA DALAM
STIKER P4K
BELUM
Masyarakat masih belum LENGKAP
mengerti tentang
Dana terbatas manfaat stiker P4K
Kurangnya informasi
Masih ada keluarga yang dari kader tentang
Alat penyuluhan tidak peduli tentang stiker P4K kepada
Tentang stiker P4K stiker P4K masyarakat
Belum memadai

DANA LINGKUNGAN
SARANA

Pemecahan Masalah
No. Prioritas Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Keterangan
Terpilih
1 1. Data dalam stiker P4K 1. Masih ada ibu hamil 1. Edukasi dan penyuluhan 1. Eduk
belum lengkap yang tidak tau dengan golongan terhadap ibu hamil baru tentang asi dan penyuluhan
darah ataupun calon pendonor manfaat stiker P4K terhadap ibu hamil baru
darah 2. Perbanyak alat peraga tentang manfaat stiker
penyuluhan stiker P4K P4K

2. Tidak ada pelatihan


khusus petugas kesehatan tentang
manfaat stiker P4K pada ibu hamil
baru

3. Alat Penyuluhan tentang


manfaat stiker P4K masih memadai

4. Kurangnya informasi
dari kader tentng stiker P4K kepada
masyarakat

Data Dalam Stiker P4k Belum Lengkap

Penyebab kematian ibu terbesar secara berurutan disebabkan terjadinya pendarahan, eklamsia, infeksi, persalinan lama dan keguguran.Kematian bayi sebagian besar
disebabkan karena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), kesulitan bernafas saat lahir dan infeksi.Lebih dari separuh (56 %) kematian bayi terjadi pada masa bayi baru lahir (0 – 28
hari). Sedangkan kematian bayi usia 1 – 12 bulan sebagian besar disebabkan karena Diare dan pneumonia.

Upaya penurunan kematian ibu dan bayi, dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.Salah satu upaya yang dilakukan
adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Program, perencanaan, persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K). Dalam pelaksanaan kegiatan
ini diharapkan mampu mendapatkan data yang akurat tentang ibu hamil sebagai perencanaan kehamilan dan bersalin yang aman,sehat dan selamat ibu dan bayinya

FISH BONE CHART UKM

PELAYANAN NIFAS TERMASUK KB

MANUSIA METODE

Masih kurangnya pemahaman


ibu nifas terhadap informasi Belum semua petugas mendapatkan
yang diberikan pelatihan tentang edukasi masa
nifas ( ASI Eksklusif / KB )
Kurangnya partisipasi ibu nifas terhadap
Pengetahuan di masa nifas

PANTANGAN
MAKANAN MASA
NIFAS MASIH
Dukungan keluarga terhadap ibu TINGGI DI
Nifas masih rendah MASYARAKAT
Dana terbatas

Masih banyak program Masih banyak orang tua yang


Alat peraga kesehatan lain yang melarang ibu nifas mengkonsumsi
Penyuluhan masa lebih prioritas dalam makanan yang bergizi
Nifas belum memadai anggaran

DANA LINGKUNGAN
SARANA

Pemecahan Masalah
No. Prioritas Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Keterangan
Terpilih
1 1. Pantangan makanan masa 1. Kurangnya pemahaman ibu 1. Edukasi dan penyuluhan Edukasi dan penyuluhan
nifas masih tinggi nifas terhadap informasi yang diberikan tentang masa nifas tentang masa nifas
dimasyarakat 2. Kerjasama dengan lintas sekaligus koordinasi
2. Belum semua petugas program kesehatan (Gizi) dengan lintas program
mendapatkan pelatihan tentang edukasi terkait
masa nifas

3. Masih banyak orang tua


yang melarang ibu nifas mengkonsumsi
makanan yang bergizi

4. Dukungan keluarga terhadap


ibu nifas masih rendah
Pantangan Makanan Masa Nifas Masih Tinggi Di Masyarakat

Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, seluruh organ
kandungan baru pulih kembali seperti sebelum hamil, dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini
organ-organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan.

Pada masa nifas ini, terjadi banyak perubahan pada tubuh sang ibu, misalnya rahim yang tadinya membesar karena pertumbuhan janin, mulai kembali ke ukuran sebelum
hamil. Selain itu, jalan lahir yang tadinya melebar karena dilewati oleh bayi pada proses persalinan, kini mulai mengecil dan kembali seperti sebelum hamil. Dinding perut yang
tadinya longgar kini mulai mengencang kembali, dan payudara semakin membesar karena adanya produksi ASI. Masa nifas ini bersamaan dengan mulainya masa menyusui,
sehingga masa ini sangat penting bagi keberhasilan ibu memberikan ASI eksklusif. Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) yang muncul pada awal masa nifas, yang kaya akan
nutrisi penting bagi sistem kekebalan dan kecerdasan bayi, jangan sampai terlewatkan untuk diberikan pada bayi.

Dalam masyarakat umum terkadang masih banyak keluarga yang melakukan pantangan makanan untuk ibu setelah melahirkan. Sehingga perlu adanya penyuluhan atau
pendidikan kesehatan terhadap ibu bersalin serta keluarga tentang masa nifas yang benar serta gizi seimbang untuk ibu nifas.

FISH BONE CHART UKM

KUNJUNGAN NEONATUS
MANUSIA METODE

Masih kurangnya pengetahuan


ibu tentang perawatan Belum semua petugas mendapatkan
neonatus pelatihan tentang edukasi
perawatan neonatus
Kurangnya pemahaman ibu terhadap
Informasi yang diberikan

PERAWATAN
NEONATUS
Masih adanya keluarga yang YANG SALAH
Melakukan perawatan
Dana terbatas neonatus yang salah
(misal: membubuhi tali pusat
Dengan ramuan)
Alat peraga
Penyuluhan perawatan
Neonatus belum memadai

DANA LINGKUNGAN
SARANA

Pemecahan Masalah
No. Prioritas Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Keterangan
Terpilih
1 1. Perawatan Neonatus yang 1. Pengetahuan ibu tentang 1. Pelaksanaan penyuluhan dalam 1. Pelak
salah perawatan neonatus masih kurang gedung sanaan penyuluhan
2. Kerjasama dengan lintas sektor secara optimal
(Kelurahan dan KUA) sekaligus bekerjasama
2. Terbatas nya petugas dengan lintas sektor
yang mendapat pelatihan tentang terkait
perawatan neonatus

3. Alat peraga Penyuluhan


tentang perawatan neonatus masih
belum memadai

4. Masih ada keluarga


yang melakukan perawatan
neonatus yang salah

Perawatan Neonatus Yang Salah

Kunjungan neonatal dilakukan untuk memantau kesehatan bayi sehingga bila terjadi masalah dapat segera diidentifikasi seperti bayi mengalami kesulitan untuk menyusui,
tidak BAB dalam 48 jam, likterus yang timbul pada hari pertama, kemudian tali pusat merah atau bengkak/ keluar cairan dari tali pusat, bayi demam lebih 37,5 C sehingga keadaan
ini harus segera dilakukan rujukan.
Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui bila terdapat kelainan pada bayi atau bayi mengalami masalah
kesehatan. Resiko terbesar kematian. Bayu Baru Lahir terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan dua bulan pertama kehidupannya.Bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan neonatal sekaligus memastikan bahwa bayi dalam keadaan sehat pada saat bayi pulang atau bidan meninggalkan bayi jika persalinan di rumah

FISH BONE CHART UKM

DETEKSI IBU HAMIL RESTI

MANUSIA METODE
Pengetahuan ibu yang masih Penyuluhan yang belum merata
rendah

Kurangnya pemahaman ibu


terhadap informasi
yang diberikan

MASIH BANYAK IBU


HAMIL RESTI
Tingginya angka ibu hamil
Tidak semua ibu hamil dengan faktor resiko
resti datang ke fasilitas Dana terbatas
kesehatan karena akses
yang jauh Kurang pahamnya Kurangnya penyuluhan/
( Transportasi) masyarakat sekitar pemberian informasi oleh
Apabila ada ibu hamil kader tentang Faktor
Yang berisiko resiko dalam kehamilan

SARANA DANA LINGKUNGAN

Pemecahan Masalah
No. Prioritas Masalah Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Keterangan
Terpilih
1 1. Masih banyak ibu hamil - Pengetahuan ibu masih rendah - Pelaksanaan penyuluhan dalam Pelaksanaan penyuluhan
resti - Penyuluhan tentang deteksi ibu hamil resti gedung secara optimal sekaligus
masih belum merata - Kerjasama dengan lintas sektor kerja sama dengan lintas
- Tidak semua ibu hamil resti datang ke (Kelurahan dan KUA) sektor terkait
fasilitas kesehatan karena akses yang jauh
- Kurang pahamnya masyarakat sekitar
apabila ada ibu hamil yang beresiko

Tingginya Ibu Hamil Resti

Pengertian kehamilan resiko tinggi adalah sebuah kehamilan yang mempunyai resiko akan terjadinya sebuah komplikasi (seperti penyakit atau bahkan kematian) pada
ibu atau juga bayinya. Biasanya ini terjadi sebelum atau juga sesudah persalinan. Biasanya,untuk menentukan apakah kehamilan yang sedang dijalani mengalami kehamilan risti
atau tidak, ada beberapa faktor yang dapat menentukan.

Tidak semua kehamilan dapat digolongkan dengan kehamilan normal.Beberapa kehamilan memang memerlukan pengawasan dan konseling yang bersifat khusus.Apabila
sejak awal kehamilan ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan, maka dokter maupun bidan tidak mampu melakukan deteksi dini kelainan ataupun komplikasi yang
kemungkinan ditimbulkan dari kehamilan ini. Faktor resiko tinggi maupun kelainan yang terdapat baik pada ibu maupun janin akan memberikan dampak bagi proses persalinan
maupun berlangsungnya kehamilan. Untuk diperlukan tambahan wawasan bagi ibu hamil untuk mengetahui apakah ibu tergolong resiko tinggi ataupun tidak.Ibu yang termasuk
dalam kehamilan resiko tinggi: 

1. Ibu hamil dengan umur kurang dari 20 tahun 


2. Hamil dengan umur lebih dari 35 tahun 
3. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145cm 
4. Ibu dengan berat badan kurang dari 45 kg 
5. Ibu dengan jarak umur anak terakhir dengan kehamilan ini kurang dari 2 tahun 6. Ibu dengan jumlah anak lebih dari 4 

FISH BONE CHART SDDTK

METODE SARANA

Ketenagaan yang masih


ganda dengan
pemeriksaan lain

Belum tersedianya
ruangan khusus yang
memadai
Pelaksanaan
SDDTK yang
SDDTK belum sesuai
dengan standar
acuan
Pendidikan rendah / orang Ketenagaan Yang masih dengan pemeriksaan
tua tidak sekolah lain
Ekonomi yang tidak Lingkungan keluarga yang tidak
mendukung tumbuh kembang anak(pola
mencukupi faktor gizi yang kurang
pengasuhan salah / asupan gizi kurang)

Pengetahuan kader masih


Kurangnya
kurang
pengetahuan petugas MANUSIA DANA LINGKUNGAN
(petugas belum di
latih)
No Prioritas Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Keterangan
. Masalah
Program
Capaian - Ketenagaan yang masih - Sosialisai SDDTK kepada medis - Sosialisai SDDTK kepada
SDDTK kurang dan paramedis medis dan paramedis
belum - Tempat dan peralatan belum - Pengajuan penambahan tenaga - Permintaan sarana
optimal memadai kerja penunjang pemeriksaan
- Permintaan sarana penunjang untuk SDDTK ke dinas
pemeriksaan untuk SDDTK ke kesehatan
dinas kesehatan

pemeriksaan SDDTK dan sadari di puskesmas pekauman sudah berjalan namun belum optimal, dikarenakan tenaga kerja yang masih kurang dan bertugas rangkap dengan program
yang lain serta sarana tempat dan peralatan yang belum memadai. Pemecahan masalah untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan sosialisasi program SDDTK kepada medis
dan paramedic serta mengajukan permohonan sarana penunjang pemeriksaan SDDTK ke dinas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai