Anda di halaman 1dari 9

Fitri Dwi A 1130116016

Intan puspita a 1130016019


Nur Azifatul L 1130116010
Laili Zamruda F 1130116015
Definisi Bencana Banjir
Banjir didefinisikan sebagai tergenangnya suatu tempat
akibat meluapnya air yang melebihi kapasitas pembuangan air
disuatu wilayah dan menimbulkan kerugian fisik, sosial dan
ekonomi (Rahayu dkk, 2009).
Definisi Risiko Bencana

Risiko bencana adalah potensi kerugian yang dinyatakan


dalam hidup, status kesehatan,mata pencaharian, aset dan jasa, yang
dapat terjadi pada suatu komunitas tertentu ataumasyarakat dalam
suatu kurun waktu tertentu (UNISDR, 2009).

Konsep Manajemen Risiko Bencana


Suatu risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan atau tidak terduga.
Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya
ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang
menyebabkan tumbuhnya risiko.
Tujuan Manajemen Risiko Bencana
 Mempersiapkan diri menghadapi
semua bencana atau kejadian yang Saat Bencana
tidak diinginkan.  Tanggap darurat
 Menekan kerugian dan korban yang
 Perlindungan terhadap kelompok
dapat timbul rentan (anak-anak, lansia, orang
 Meningkatkan kesadaran semua dengan keterbatasan fisik, pasien
pihakdalam masyarakat atau rumah sakit, dan kelompok yang
organisasai tentang bencana sehingga dikategorikan lemah)
terlibat dalam proses penanganan  Pemulihan dengan segera sarana dan
bencana prasarana vital.

Pra bencana Pasca Bencana


 Kesiapsiagaan
 Rehabilitasi
 Peringatan dini
 Rekonstruksi
 Mitigasi
Identifikasi dan Penilaian Risiko Bencana

 Tujuan identifikasi bencana adalah untuk mengetahui dan menilai


tingkat risiko dari suatu kondisi atau kegiatan yang dapat menimbulkan
bencana.
 Persyaratan analisis risiko bencana disusun dan ditetapkan oleh kepala
BNPB dengan melibatkan instansi/lembaga terkait.
 Persyaratan analisi bencana digunakan sebagai dasar dalam
penyususnan analisis mengenai dampak lingkungan, penaataan ruang
serta pengambilan tindakan pencegahan dan mitigasi bencana.
 Analisis risiko bencana dimaksud disusun berdasarkan persyaratan
analisis risiko bencana melalui penelitian dan pengkajian terhadap
suatu kondisi atau kegiatan yang mempunyai risiko tinggi
menimbulkan bencana.
 Analisis risiko bencana dituangkan dalam bentuk dokumen yang
disahkan oleh pejabat pemerintahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
PEMBAHASAN

Profil Desa Kemiri


Gambaran Umum Desa Kemiri
Desa Kemiri terletak di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Desa ini
memiliki luas wilayah 1.578.584 Ha. Desa Kemiri membawahi lima dusun yaitu,
Dusun Delima, Dusun Kantong, Dusun Krajan, Dusun Krajan, Dusun Sodong, Dusun
Danci, dan Dusun Tenggiling. Sebelah utara desa berbatasan dengan Pegungan
Argopuro, sebelah timur desa berbatasan dengan Desa Sukorambi, sebelah selatan desa
berbatasan berbatasan dengan Desa Serut dan Desa Suci, dan sebelah barat desa
berbatasan dengan Desa Suci (Profil Desa Kemiri, 2009).
Kondisi Topografi
Topografi Desa Kemiri berupa 20% dataran rendah dengan luas 303 Ha dan
80 % perbukitan atau pegunungan dengan luas 1.275 Ha. Sebagian besar lahan di Desa
Kemiri digunakan sebagai lahan perkebunan. Perkebunan tersebut terdiri atas
perkebunan daerah (700.000 Ha) dan perkebunan swasta (350.000 Ha). Lahan yang
digunakan untuk sawah pertanian seluas 290.584 Ha. Sedangkan lahan untuk
pemukiman dan pekarangan memiliki luas 142.500 Ha. Sisanya untuk Tegalan dengan
luas 94.000 Ha dan kuburan dengan luas 1.500 Ha) (Profil Desa Kemiri, 2009).
Identifikasi risiko
Risiko Faktor Bahaya Faktor Kerentanan Faktor Kapasitas

1. Kondisi topografi 80 % berupa pegunungan


Sosial:
/ perbukitan
1. Jumlah balita sebesar 775 orang
2. Terdapat dua sungai besar yang mengapit
2. Jumlah buta huruf 1.567 orang
Desa Kemiri yaitu sungai Dinoyo dan Kali
3. Jumlah penduduk yang padat mencapai
Putih 1. Kurangnya minat
8.807 orang
3. Derasnya aliran sungai Kali Putih masyarakat terhadap
Fisik
4. Debit air sungai mencapai 2 meter saat pelatihan tanggap bencana
Banjir 4. Keadaan jalan desa berada pada kondisi
musim hujan 2. Pelatihan tanggap darurat
sedang.
5. Pola pemukiman penduduk berada di lereng hanya dilakukan selama 1
Ekonomi
gunung dan berkelok di sepanjang tebing tahun pasca banjir bandang.
5. Luas perkebunan mencapi 75 % dari
sungai.
luas lahan.
6. Pada dataran tinggi digunakan untuk area
6. Mayoritas penduduk bekerja sebagai
perkebunan
buruh perkebunan dan buruh tani
7. Kondisi tanah mudah terkikis/longsor
Penilaian risiko

Dampak
c. Probabilitas
1 2 3 4 5

4 BANJIR

1
Keterangan :
 Untuk probabilitas memiliki nilai 4, yakni
kemungkinan Besar terjadi (60-80% terjadi tahun
depan, atau sekali dalam 10 tahun mendatang)
 Untuk dampak memiliki nilai 3, yakni masuk ketegori
sedang (40-60% wilayah rusak).

Anda mungkin juga menyukai