Anda di halaman 1dari 32

BAB III

HASIL AKTUALISASI

3.1 Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di UPT. Puskesmas Dungkek
Berikut adalah laporan kegiatan aktualisasi yang telah saya laksanakan di UPT.
Puskesmas Dungkek. Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut:

A. Hasil Kegiatan 1
Jenis Kegiatan : Melaksanakan sift jaga UGD dan rawat inap di puskesmas
sesuai jadwal
Tanggal : 2-14 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Lembar jadwal sift jaga dan absensi
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Melaksanakan sift jaga rawat inap di puskesmas. Nilai yang mendasari adalah:
a. Nasionalisme (rela berkorban, tidak diskriminatif)
Pada saat melaksanakan sift jaga di puskesmas saya mengutamakan
kepentingan pasien yang membutuhkan pertolongan dan pelayanan kesehatan di
atas kepentingan pribadi dan akan bersikap adil tidak membedakan status sosial
dalam memberikan pelayanan terkecuali akan mendahulukan pelayanan pada
pasien dengan kondisi gawat darurat.
b. Anti korupsi (displin waktu)
Dalam melaksanakan sift jaga saya berusaha untuk datang tepat waktu sesuai
jadwal dinas yang telah ditentukan di UGD dan rawat inap Puskesmas Dungkek
yaitu sift pagi pukul 08.00-14.00 WIB, sift sore 14.00-21.00 WIB dan sift
malam 21.00-08.00 WIB.
c. Komitmen mutu (kerja sama)
Disaat melaksanakan tugas jaga melakukan konsultasi dan koordinasi kepada
dokter maupun tenaga medis yang lain atau rekan kerja untuk kerjasama dalan
memberikan pelayanan yang optimal.
d. Etika Publik (jujur)
Dalam mendokumentasikan tindakan dan kondisi kesehatan pasien di buku
laporan saya menulis dengan jujur dari hasil tindakan yang dilakukan dan
perkembangan kondisi pasien yang sesungguhnya.
e. Akuntabilitas (tanggung jawab)
Sift jaga di puskesmas dilaksanakan dengan mematuhi peraturan dan kebijakan
yang berlaku serta bertanggung jawab dengan tindakan yang dilakukan.

2. Deskripsi proses kegiatan


Dalam melaksanakan sift jaga rawat inap di puskesmas, langkah-langkah yang
dilakukan sebagai berikut:
a. Datang ke puskesmas tepat waktu sesuai jadwal piket dan jam yang telah
ditentukan di ruang jaga UGD dan rawat inap Puskesmas
b. Mengisi absensi kehadiran.
c. Membantu koordinasi dan kolaborasi kepada dokter maupun tenaga medis lain
atau rekan kerja dalam memberikan pelayanan.serta melakukan timbang terima/
operan jaga dengan perawat yang sift jaga sebelumnya. Melakukan operan
dengan cara mengunjungi langsung ke tempat pasien agar lebih mengetahui
kondisi saat ini
d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai SOP dan dengan penuh tanggung
jawab.
e. Mendokumentasikan setiap tindakan dan perkembangan kondisi kesehatan
pasien setiap sift jaga dengan jujur tanpa ada kecurangan data.

3. Manfaat Kegiatan
a. Terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal dan profesional.
b. Terwujudnya kerja sama antar petugas kesehatan yang terjalin dengan baik.

Dengan demikian diharapkan kegiatan melaksanakan sift jaga UGD dan rawat
inap dengan rela berkorban, tidak diskriminatif, disiplin waktu, jujur dan kerja
sama serta bertanggung jawab dapat mendukung misi pertama dari UPT.
Puskesmas Dungkek, yaitu menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Foto Kegiatan 1. Melaksanakan sift jaga UGD dan rawat inap di puskesmas
sesuai jadwal
Gambar 1.
Mengisi absensi kehadiran

Gambar 2.
Melakukan koordinasi dan
timbang terima/ operan sift
jaga pagi ke petugas jaga sore
di ruang rawat inap.
Gambar 3.
Melakukan tindakan
pemberian obat oral dan
injeksi intra vena pada pasien
di ruang rawat inap

Gambar 4.
Mendokumentasikan setiap
tindakan dan perkembangan
kondisi pasien.

B. Hasil Kegiatan 2
Jenis Kegiatan : Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien baru
Tanggal : 3 dan 12 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Lembar pengkajian pasien baru
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien baru. Nilai yang mendasari
adalah:
a. Etika publik (Komunikasi yang baik, sopan)
Pada saat pengkajian pada pasien baru atau keluarganya saya mengkaji data
pasien dengan berkomunikasi yang sopan dan santun.
b. Akuntabilitas (jelas)
Kemudian saya menggunakan kata dan bahasa yang jelas agar mudah dipahami
oleh pasien atau keluarganya.
c. Komitmen mutu (efektif, efisien)
Setelah mendapatkan data awal/ data identitas pasien kemudian mengkaji
keluhan pasien melalui 2 cara yaitu data subjektif dan data objektif agar efektif
dan efisien sehingga diperoleh data yang akurat dan tepat.

2. Deskripsi proses kegiatan


Dalam melaksanakan kegiatan pengkajian keperawatan pada pasien baru, langkah-
langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Memanggil pasien atau keluarganya dengan mengucap salam, senyum sopan
dan santun.
b. Mengkaji data pasien melalui teknik wawancara dengan pasien baru atau
keluarganya dilakukan dengan komunikasi yang baik dan bahasa yang jelas
dimulai dengan menanyakan identitas/ data diri pasien, keluhan pasien, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang.
c. Mengkaji keluhan pasien secara efektif dan efisien melalui 2 cara yaitu data
subjektif ( data yang diperoleh dari pasien/ keluarganya) dan data objektif (data
yang diperoleh dari hasil observasi perawat/ pengamatan langsung) sehingga
diperoleh data yang akurat dan tepat.

d. Kemudian mencatat hasil pengkajian dalam lembar pengkajian/ buku rekam


medis.
3. Manfaat kegiatan
a. Terlaksananya hasil pengkajian pasien ke dalam buku rekam medis dengan data
yang lengkap dan akurar
b. Menjalin komunikasi yang baik antara perawat dan keluarga pasien.
c. Diperoleh gambaran tentang kondisi pasien saat ini.
d. Memudahkan petugas kesehatan untuk menentukan rencana dan tindakan medis
yang akan dilaksanakan.

Dengan demikian diharapkan kegiatan melaksanakan pengkajian keperawatan


pada pasien baru dengan komunikasi yang baik, sopan, jelas, dan efektif dapat
mendukung misi pertama dari UPT. Puskesmas Dungkek, yaitu: Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan.
.

Foto Kegiatan 2. Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien baru


Gambar 1.
Melakukan pengkajian pada
keluarga pasien di ruang UGD
Puskesmas Dungkek

Gambar 2.
Lembar pengkajian pasien baru

C. Hasil Kegiatan 3
Jenis Kegiatan : Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) seperti
pengukuran tekanan darah, nadi, pernafasan, dan suhu tubuh
pada pasien
Tanggal : 3, 5 dan 11 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Lembar observasi
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) seperti pengukuran tekanan darah,
nadi, pernafasan dan suhu tubuh pada pasien. Nilai yang mendasari adalah:
a. Komitmen mutu (efektif, efisien)
Pada saat melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada pasien saya mengukur
tekanan darah, nadi, suhu tubuh dan pernafasan dengan benar, cermat dan tepat
agar efektif dan efisien dalam mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi
pasien sesungguhnya.
b. Nasionalisme (tidak diskriminasi, peduli)
Dalam memberikan pelayanan kesehatan saya bersikap adil pada pasien dengan
tidak membedakan status sosial agar kesehatan pasien dapat ditangani dengan
baik.
c. Etika publik (sopan, jujur)
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan sikap yang baik, senyum,
mengucap salam, sopan dan santun. Serta memberitahu hasil pemeriksaan
dengan jujur kepada pasien.
d. Akuntabilitas (tanggung jawab)
Kemudian bertanggung jawab dengan tindakan dan hasil yang diperoleh dalam
melaksanakan pemeriksaan tanda-tanda vital pada pasien.

2. Deskripsi proses kegaiatan


Dalam melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) seperti pengukuran
tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh pada pasien, langkah-langkah yang
dilakukan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat yang akan dipakai.
2. Mencuci tangan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).
3. Mengucapkan salam pada pasien dan menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan.
4. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh
dengan benar dan bertanggung jawab terhadap hasil yang diperoleh.
5. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien dengan jujur.
6. Merapikan kembali alat-alat yang telah digunakan dan menjelaskan
pemeriksaan telah selesai serta mengucap salam pada pasien.
7. Mencuci tangan kembali

3. Manfaat kegiatan
a. Terciptanya data/ hasil pemeriksaan yang tepat dan akurat sesuai kondisi pasien
sesungguhnya.
b. Terjalin komunikasi yang baik dan kooperatif antara petugas dan pasien.
c. Memudahkan petugas kesehatan lain untuk menentukan rencana dan tindakan
medis yang akan dilaksanakan.

Dengan demikian diharapkan kegiatan melakukan pemeriksaan tanda-tanda


vital (TTV) pada pasien dengan efektif, efisien, tidak diskriminasi, sopan dan
tanggung jawab dapat mendukung misi ketiga UPT. Puskesmas Dungkek yaitu
memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta
lingkungannya.

Foto Kegiatan 3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) seperti


pengukuran tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu
tubuh pada pasien.
Gambar 1.
Mempersiapkan alat pengukur
tekanan darah, suhu tubuh

Gambar 2.
Melakukan cuci tangan sesuai
SOP (Standar Operasional
Prosedur)
Gambar 3.
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti pengukuran tekanan darah, nadi,
pernafasan dan suhu tubuh pada pasien di ruang rawat inap Puskesmas Dngkek

D. Hasil Kegiatan 4
Kegiatan : Memberikan lembar informed consent (lembar persetujuan
tindakan medis) pada pasien
Tanggal : 5 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Lembar informed consent
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Memberikan lembar informed consent (lembar persetujuan tindakan medis) pada
pasien. Nilai yang mendasari adalah:
a. Etika Publik (Sopan, jelas, tidak memaksa)
Saya memberikan informasi dengan kata dan bahasa yang jelas agar mudah
dipahami, dan komunikasi yang baik, sopan dan santun pada pasien/
keluarganya. Setelah diberi penjelasan, saya menanyakan kembali apakah sudah
mengerti kemudian meminta pasien/ keluarga pasien untuk mengisi lembar
informed consent dengan jujur tanpa paksaan dari pihak lain.
b. Anti korupsi (jujur, transparan)
Serta memberikan informasi dengan jujur dan transparan mengenai adanya
biaya tindakan dan perawatan apabila pasien adalah pasien umum bukan pasien
peserta jamkesmas/ BPJS dan jamkesda/ SPM.
c. Komitmen mutu (efektif)
Lembar informed consent juga berguna untuk legalitas hukum apabila ada
pasien/ keluarganya yang menolak tindakan medis kemudian melakukan
tuntutan hukum yang tidak wajar.

2. Deskripsi proses kegiatan


Dalam melaksanakan kegiatan memberikan lembar informed consent pada pasien,
langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Memanggil pasien/ keluarganya dengan sopan, mengucap salam dan senyum.
b. Menjelaskan tentang kondisi pasien dengan lengkap dan akurat dengan bahasa
yang jelas agar mudah dipahami mengenai tindakan medis yang akan dilakukan
dan resiko yang akan terjaid apabila tidak segera dilakukannya tindakan medis
pada pasien.

c. Meminta pasien/ keluarga pasien untuk mengisi dan menandatangani lembar


informed consent yang telah disediakan.

3. Manfaat kegiatan
a. Terlaksananya pengisian lembar informed consent yang efektif dan sistematis.
b. Merupakan media untuk menentukan hak dan sikap untuk menentukan
nasibnya sendiri atas tindakan medis yang mengandung resiko.
c. Sebagai suatu proses edukasi masyarakat dalam kesehatan sehingga mendorong
keterlibatan publik dalam masalah kedokteran/ kesehatan.

Dengan demikian diharapkan kegiatan memberikan lembar informed consent


pada pasien/ keluarganya dengan sopan, jelas, tidak memaksa, jujur dan efektif
dapat mendukung misi pertama UPT. Puskesmas Dungkek yaitu menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan.

Foto Kegiatan 4. Memberikan lembar informed consent (lembar persetujuan


tindakan medis) pada pasien.

Gambar 1.
Mengisi identitas pasien dan
keluarganya pada lembar
informed consent
Gambar 2.
tanda tangan tentang
persetujuan tindakan medis
dan perawatan pada lembar
informed consent.

Gambar 3.
Lembar informed consent yang
sudah ditanda tangani oleh
keluarga pasien

E. Hasil Kegiatan 5
Jenis Kegiatan : Melakukan tindakan injeksi intravena (IV) pada pasien
Tanggal : 5, 8 dan 12 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Lembar istruksi pemberian obat
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Melakukan tindakan injeksi intravena (IV) pada pasien. Nilai yang mendasari
adalah:
a. Komitmen mutu (efektif, efisien)
Dalam melakukan tindakan injeksi intravena (IV) pada pasien saya melakukan
tindakan mencuci tangan sesuai dengan SOP dan protap yang berlaku yaitu
tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian obat, tepat waktu,
tepat pendokumentasian sehingga kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan
sistematis serta menjaga keselamatan pasien dalam memberikan pelayanan.
b. Etika Publik (sopan)
Pada saat pemberian injeksi intravena saya telah melakukan komunikasi
terapeutik dengan pasien dan keluarga dengan 5 S dan menjelaskan kepada
pasien tentang prosedur tindakan, tujuan tindakan kemudian obat yang di
berikan agar pasien lebih koorperatif
c. Akuntabilitas (Tanggung jawab)
Serta saya akan bertanggung jawab dengan hasil yang terjadi atas tindakan yang
telah dilakukan.
2. Deskripsi proses kegiatan
Dalam melakukan tindakan injeksi intravena (IV) pada pasien, langkah-langkah
yang dilakukan sebagai berikut:
1. Mencuci tangan sesuai SOP (Standar Operasional) yang berlaku.
2. Menyiapkan alat – alat yang akan digunakan untuk melakukan tindakan
tersebut.
3. Memberi salam pada pasien
4. Mengidentifikasi pasien dan obat yang akan diberikan dengan 6 prinsip yaitu
tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian obat, tepat waktu,
tepat pendokumentasian.
5. Menjelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan dan obat yang
diberikan.
6. Melakukan Tindakan Injeksi intravena (IV).
7. Menjelaskan bahwa tindakan telah selesai dan memberi salam.
8. Mencuci tangan kembali.
9. Mendokumentasikan tindakan yang dilakukan.

3. Manfaat kegiatan
a. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan profesional serta
bertanggung jawab.
b. Menghindarkan adanya kesalahan dalam pemberian obat pada pasien dengan
protap pemberian obat yaitu tepat obat, tepat dosis, tepat pasien, tepat cara
pemberian obat, tepat waktu, tepat pendokumentasian.

Dengan demikian diharapkan kegiatan melakukan tindakan injeksi intravena


(IV) pada pasien dengan efektif, efisien, sopan dan bertanggung jawab dapat
mendukung misi ketiga UPT. Puskesmas Dungkek yaitu memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.

Foto Kegiatan 5. Melakukan tindakan injeksi intravena (IV) pada pasien.

Gambar 1.
Melakukan cuci tangan sesuai
SOP (Standar Operasional
Prosedur)

Gambar 2.
Lembar Instruksi Dokter untuk
terapi obat pasien

Gambar 2.
Menyiapkan alat dan obat
injeksi yang akan diberikan
pada pasien

Gambar 3. Melakukan tindakan injeksi intravena pada pasien di ruang UGD


Puskesmas Dungkek
Gambar 4. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dengan menulis obat
yang telah diberikan pada pasien di buku laporan atau status pasien

F. Hasil Kegiatan 6
Jenis Kegiatan : Membantu pemberian obat oral pada pasien rawat inap secara
desentralisasi
Tanggal : 8 dan 12 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Foto buku obat
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Membantu pemberian obat oral pada pasien di rawat inap . Nilai yang mendasari
adalah:
a. Komitmen mutu (efektif, efisien)
Pada saat memberikan obat oral pada pasien dilakukan sesuai protap (prosedur
tetap) yang berlaku agar efektif dan efisien yaitu dengan 6 prinsip (tepat obat,
tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian obat, tepat waktu, dan tepat
pendokumentasian).
b. Etika publik (sopan)
Dalam memberikan obat saya menjelaskan tujuan dan obat diberikan sikap 5 S
yaitu salam, sapa, senyum sopan dan santun.
c. Nasionalisme (tidak diskriminasi, peduli)
Serta saya memberikan pelayanan yang adil dan sama tanpa membeda-bedakan
pasien dari status sosial dan ekonomi terkecuali pasien gawat darurat yang
membutuhkan pertolongan segera.

2. Deskripsi proses kegiatan


Membantu dalam pemberian obat oral pada pasien rawat inap secara
desentralisasi, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi pasien dan obat sesuai protap yaitu tepat obat, tepat dosis,
tepat pasien, tepat cara pemberian obat, tepat waktu, dan tepat
pendokumentasian.
b. Mengucapkan salam pada pasien dengan sopan.
c. Menjelaskan pada pasien tentang obat yang akan diberikan dan kegunaannya
serta dianjurkan untuk segera diminum.
d. Setelah selesai ucapkan salam.

3. Manfaat kegiatan
a. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang optimal dan profesional serta
bertanggung jawab.
b. Memudahkan petugas untuk memantau pasien minum obat sesuai jadwal
maupun dosis yang tepat.

Dengan demikian diharapkan kegiatan membantu memberikan obat oral pada


pasien rawat inap secara desentralisasi dengan efektif, efisien, sopan, tidak
diskriminasi dan peduli dapat mendukung misi ketiga UPT. Puskesmas Dungkek
yaitu memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat
beserta lingkungannya.

.Foto Kegiatan 6. Membantu pemberian obat oral pada pasien secara


desentralisasi.

Gambar 1.
Buku terapi obat pasien

Gambar 2.
Menyiapkan obat oral dengan
membaca pada buku terapi
obat.

Gambar 3. Memberikan obat oral pada keluarga pasien di ruang rawat inap
Puskesmas Dungkek

G. Hasil Kegiatan 7
Jenis Kegiatan : Mengisi dokumentasi keperawatan tiap jaga di rawat inap
Puskesmas Dungkek
Tanggal : 5 – 8 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Foto laporan perawat
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Mengisi dokumentasi keperawatan tiap jaga di rawat inap. Nilai yang mendasari
adalah:
a. Etika publik (cermat, tepat, akurat)
Pada saat menulis laporan/ dokumentasi keperawatan saya mengisi kembali
tanda-tanda vital secara lengkap mulai dari tekanan darah, nadi, pernafasan dan
suhu tubuh pasien dengan cermat, tepat dan akurat sesuai dengan hasil tindakan
dan kondisi pasien sesungguhnya.
b. Akuntabilitas (tanggung jawab)
Setiap petugas mempertanggung jawabkan kebenarannya tentang isi penulisan
dalam laporan kepada atasan, masyarakat, dan juga terhadap hukum.
c. Anti korupsi (jujur, tidak melakukan kecurangan)
Dalam menulis laporan atau dokumentasi saya tidak melakukan kecurangan atau
manipulasi data dengan tidak mengurangi hasil pada lembar status dan observasi
pasien.

2. Deskripsi proses kegaiatan


Dalam melaksanakan kegiatan mengisi dokumentasi keperawatan tiap jaga di rawat
inap, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Menulis hasil kegiatan dan tindakan pada pasien di rawat inap
b. Menuliskan kembali keluhan pasien saat ini dan perkembangan kondisi pasien.
c. Menulis rencana tindakan perawatan yang akan datang.
e. Menulis identitas dan tanda tangan petugas jaga rawat inap pada akhir
penulisan.

3. Manfaat kegiatan
a. Terlaksananya pengisian laporan/ dokumentasi keperawatan yang lengkap, dan
akurat.
b. Sebagai bukti laporan kegiatan dan hasil tindakan saat bertugas jaga di rawat
inap.
c. Memudahkan perawat lain yang akan bertugas untuk melakukan rencana
keperawatan dan tindakan pada pasien.

Dengan demikian diharapkan kegiatan mengisi dokumentasi keperawatan tiap jaga di


rawat inap dengan cermat, tepat, akurat, tanggung jawab dan jujur tidak melakukan
kecurangan dapat mendukung misi pertama dari UPT. Puskesmas Dungkek, yaitu:
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Foto Kegiatan 7. Mengisi dokumentasi keperawatan tiap jaga di rawat inap

Gambar 1.
Menulis laporan/ dokumentasi
keperawatan di ruang jaga
rawat inap Puskesmas
Dungkek

Gambar 2.
Buku laporan rawat inap

H. Hasil Kegiatan 8
Jenis Kegiatan : Melakukan health education tentang “Pencegahan dan
pertolongan pertama diare” pada pasien dan keluarga di rawat
inap
Tanggal : 12 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Leaflet
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Melakukan health education tentang “pencegahan dan pertolongan pertama diare”
pada pasien dan keluarga di rawat inap. Nilai yang mendasari adalah:
a. Akuntabilitas (jelas)
Pada saat melakukan health education/ pendidikan kesehatan pada pasien dan
keluarganya disampaikan dengan kata-kata dan bahasa yang jelas serta
memberikan leaflet dengan tujuan agar lebih mudah memahami.
b. Etika publik (sopan)
Dalam penyampaian health education dilakukan dengan komunikasi yang baik
yaitu 5 S (salam, senyum, sapa, sopan, dan santun).
c. Nasionalisme (peduli)
Kemudian memotivasi pasien dan keluarga bahwa betapa pentingnya untuk
menjaga makanan, dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit sehingga
kesehatan pasien dan keluarga akan terjaga dengan baik.

2. Deskripsi proses kegaiatan


Melakukan health education tentang “pencegahan dan pertolongan pertama diare”
pada pasien dan keluarga di rawat inap, langkah-langkah yang dilakukan sebagai
berikut:
a. Menyiapkan alat berupa leaflet
b. Membaca dan mendata pasien dengan diagnosa diare di buku register rawat inap
c. Mengunjungi kamar pasien dan mengucapkan salam dengan sopan.
d. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan.
e. Menjelaskan tentang diare, penyebab, penanganan dan penceaan diare pada
pasien dan keluarganya dengan kata dan bahasa yang mudah dipahami.

3. Manfaat kegiatan
a. Terlaksananya pendidikan kesehatan yang efektif dan efisien.
b. Mendorong dan memotivasi pasien dan keluarganya untuk menjaga kesehatan
dan kebersihan lingkungan.

Dengan demikian diharapkan kegiatan melakukan health education tentang


“pencegahan dan pertolongan pertama diare” pada pasien dan keluarga di rawat inap dengan
jelas, sopan dan peduli dapat mendukung misi kedua dari UPT. Puskesmas Dungkek,
yaitu mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
. Foto Kegiatan 8. Melakukan health education tentang “pencegahan dan
pertolongan pertama diare” pada pasien dan keluarga di
rawat inap
Gambar 1. Leaflet tentang diare

Gambar 2. Membaca register rawat inap dan mendata pasien dengan diagnosa diare
Gambar 3. Melakukan penyuluhan pada pasien dan keluarganya tentang diare di
ruang rawat inap Puskesmas Dungkek

I. Hasil Kegiatan 9
Jenis Kegiatan : Mengentri data kunjungan rawat jalan pasien BPJS pada
aplikasi online p-care
Tanggal : 4 Maret 2016
Daftar : Foto kegiatan
Lampiran : Laporan rekap kunjungan rawat jalan pasien BPJS
1. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar
Mengentri data kunjungan rawat jalan pasien BPJS.pada aplikasi online p-care.
Nilai yang mendasari adalah:
a. Akuntabilitas (tanggung jawab, disiplin waktu, integritas)
Saya telah memeriksa kembali kelengkapan laporan rekap kunjungan rawat
jalan pasien BPJS dan jumlah total kunjungan. Setelah memeriksa data
kunjungan, saya akan mengentri data pada aplikasi online p-care dengan tepat
waktu sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Dan saya bertanggung jawab
dengan hasil pengentrian data yang saya lakukan.
b. Anti korupsi (jujur, tidak curang)
Dalam proses mengentri data saya tidak melakukan kecurangan dengan
memanipulasi jumlah data kunjungan yaitu dengan tidak mengurangi atau
menambah jumlah kunjungan pasien.

2. Deskripsi proses kegaiatan


Dalam melaksanakan kegiatan mengentri data kunjungan rawat jalan pasien BPJS
pada aplikasi online p-care, langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data kunjungan rawat jalan pasien BPJS dan memeriksa
kembali data yang telah terkumpul.
b. Menyiapkan alat media online berupa laptop beserta modem
c. Mengentri data kunjungan pasien pada aplikasi online p-care

3. Manfaat kegiatan
a. Terwujudnya data kunjungan yang akurat dan tepat waktu
b. Sebagai bukti laporan bulanan kunjungan pasien BPJS.

Dengan demikian diharapkan kegiatan mengentri data kunjungan rawat jalan pasien
BPJS pada aplikasi online p-care dengan tanggung jawab, tepat waktu, integritas, jujur dan
tidak curang dapat mendukung misi pertama dari UPT. Puskesmas Dungkek, yaitu
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Foto Kegiatan 9. Melakukan health education tentang “pencegahan dan


pertolongan pertama diare” pada pasien dan keluarga di
rawat inap
Gambar 1. Mengumpulkan rekap data kunjungan rawat jalan pasien BPJS

Gambar 2. Menyiapkan laptop dan modem


Gambar 3. Mengentri data kunjungan pasien pada aplikasi online pcare

Anda mungkin juga menyukai