Anda di halaman 1dari 33

Aset Tetap adalah aset berwujud yang :

1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi


atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif, dan
2. Diharapkan untuk digunakan selama lebih
dari satu periode
Berdasarkan definisi di atas terdapat beberapa hal
penting terkait aset tetap, yaitu :
 Aset tetap adalah aset berwujud, yaitu mempunyai
bentuk fisik (seperti tanah, bangunan), berbeda dengan
paten atau merek dagang yang tidak mempunyai
bentuk fisik (merupakan aset tak berwujud)
 Aset tetap mempunyai tujuan penggunaan khusus,yaitu
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif. Aset seperti tanah yang
dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual, bukan
merupakan aset tetap.
 Aset tetap termasuk ke dalam aset tidak lancar, karena
diharapkan akan digunakan untuk lebih dari 1 (satu)
periode akuntansi
1 Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas
seperti tanah untuk letak perusahaan,
pertanian dan peternakan. (tidak dilakukan
penyusutan)
2 Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaannya
bisa diganti dengan aktiva sejenis, misalnya
bangunan, mesin, alat-alat, mebel,
kendaraan, dan lain-lain. (depresiasi)
3 Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan
apabila sudah habis masa penggunaannya
tidak dapat diganti dengan aktiva yang
sejenis, misalnya sumber-sumber alam
seperti tambang, hutan dan lain (deplesi)
 Sebagaimana pengakuan untuk aset lainnya,
biaya perolehan aset tetap harus diakui
sebagai aset jika dan hanya jika :

1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di


masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas, dan
2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk
diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan. Biaya aset tetap meliputi
berikut ini :
1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan
pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan
setelah dikurangi diskon pembelian dan
potongan-potongan lain
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap
digunakan sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen
3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
1. Biaya imbalan kerja (seperti yang telah
didefinisikan dalam PSAK 24 Imbalan Kerja) yang
timbul secara langsung dari pembangunan atau
akuisisi aset tetap;
2. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik
3. Biaya penanganan (handling) dan penyerahan
awal;
4. Biaya perakitan dan instalasi
5. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik, setelah dikurangi hasil neto
penjualan produk yang dihasilkan sehubungan
dengan pengujian tersebut (misalnya, contoh yang
diproduksi dari peralatan yang sedang diuji); dan
6. Komisi profesional
 Apabila terdapat kewajiban bagi entitas untuk
membongkar/memindahkan/merestorasi
(aktivitas purna operasi) aset teap pada akhir
masa manfaatnya, maka estimasi awal biaya
pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset merupakan salah
satu komponen biaya perolehan aset tetap.

 Maka perlu dihitung nilai kini (present value)


dari biaya pembongkaran dan pemindahan
aset.
 PT ABC menyewa kantor dengan masa sewa 5
tahun pada tahun 2010 dan mengeluarkan biaya
Rp. 500.000.000,- untuk merenovasi kantor
terebut. Perjanjian sewa mengharuskan PT ABC
untuk merestorasi kantor yang disewanya
tersebut ke kondisi semula pada akhir masa
sewa.

 PT ABC mengestimasi total biaya restorasi sekitar


Rp. 60.000.000,- dan tingkat diskonto sebesar
6%.

Biaya Dekorasi kantor :


= 500.000.000 + (60.000.000 /(1+0.06) 5 )
= 500.000.000 + 44.835.000
= 544.835.000
Harga perolehan tanah terdiri dari :
a. Harga beli
b. Komisi pembelian
c. Bea balik nama
d. Biaya penelitian tanah
e. Iuran-iuran (pajak-pajak)
f. Biaya merobohkan bangunan lama
g. Biaya perataan tanah, pembersihan dan pembagian

 Untuk Perseroan Terbatas (PT) tanah yang dimiliki


tidak merupakan hak milik, tetapi berupa “hak atas
tanah” yang umurnya terbatas.

 Hak atas tanah ini disusutkan selama umurnya. Hak


atas tanah ini dicantumkan dalam kelompok aktiva
tetap tidak berwujud
 Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan
gedung adalah :

1. Harga beli
2. Biaya perbaikan sebelum gedung dipakai
3. Komisi pembelian
4. Bea balik nama
5. Pajak yang menjadi tanggungan pembeli waktu
pembelian

Jika dibuat sendiri :


1. Biaya pembuatan gedung
2. Biaya perencanaan, gambar
3. Biaya pengurusan ijin bangunan
4. Pajak selama masa pembangunan gedung
5. Asuransi selama masa pembangunan
Harga perolehan mesin dan alat-alat :
1. Harga beli
2. Pajak yang menjadi beban pembeli
3. Biaya angkut
4. Asuransi selama dalam perjalanan
5. Biaya pemasangan
6. Biaya yang dikeluarkan selama masa
percobaan mesin
 Pembelian Tunai

Jurnal :

Tanah xxx
Kas xxx
Pembelian secara Lumpsum/Gabungan
Apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih
dari satu macam aktiva tetap maka harga
perolehan harus dialokasikan pada masing-
masing aktiva tetap.

Menurut PSAK 16 :
Harga perolehan dari setiap aktiva yang
diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap
aktiva yang bersangkutan
 Ditukar dengan Surat Berharga

 Ditukar dengan Aktiva Tetap yang Tidak


Sejenis

 Ditukar dengan Aktiva Tetap Sejenis

 Diperoleh dari Hadiah atau donasi


 PT Berlian membeli Peralatan dengan biaya
perolehan Rp 500 juta, pada tanggal 2 Januari
2010. Entitas mengestimasi umur manfaat
Peralatan tersebut adalah 10 tahun, tanpa
nilai sisa.

 Entitas menggunakan metode penyusutan


garis lurus.

 Pada tanggal 31 Desember, diestimasi


terdapat rugi penurunan nilai Peralatan
sebesar 10 juta.
 Biaya perolehan 500.000.000
(-) Akumulai penyusutan ( 50.000.000)
(-) Akumulasi rugi penurunan
nilai ( 10.000.000)
Peralatan neto 440.000.000

Jurnal :
Peralatan 500.000.000
Kas 500.000.000

Beban Penyusutan 50.000.000


Akumulasi Penyusutan 50.000.000

Rugi Penurunan Nilai 10.000.000


Akumulasi Rugi Penurunan Nilai 10.000.000
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat :
1. Dilepaskan
2. Tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian


pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam
laporan laba rugi komprehensif pada saat aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
 PT Mara membeli mesin pada tanggal 1 Juli 2007
dengan harga perolehan Rp. 200 juta. Aset tersebut
mempunyai umur manfaat 10 tahun dan nilai sisa Rp 40
juta. Pada tanggal 1 Januari 2010, entitas menjual aset
tersebut dengan harga Rp. 162 juta

 Penyusutan per tahun = (200 juta-40 juta)/10 tahun =


16 juta
 Akumulasi penyusutan sampai tanggal 1 Januari 2010 =
16 juta x 2,5 tahun = 40 juta
 Nilai tercatat pada tanggal 1 Januari 2010 = 200 juta –
40 juta = 160 juta
 Keuntungan penjualan aset tetap = 162 juta – 160 juta
= 2 juta
Kas 162.000.000
Akm penyusutan 40.000.000
Mesin 200.000.000
Keuntungan dari penjualan
aset tetap 2.000.000
Laporan keuangan mengungkapkan, untuk
setiap kelompok aset tetap, antara lain :
1. Dasar pengukuran yang digunakan dalam
menentukan jumlah tercatat bruto
2. Metode penyusutan yang digunakan
3. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang
digunakan
4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi
rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir
periode, dan
5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
yang menunjukkan :

a. Penambahan
b. Aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual atau
termasuk dalam kelompok yang akan dilepaskan yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual
c. Akuisisi melalui penggabungan usaha
d. Peningkatan atau penurunan akibat dari revaluasi serta dari
rugi penurunan nilai
e. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif sesuai PSAK 48
f. Rugi penurunan nilai yang dijurnal pembalik dalam laporan
laba rugi komprehensif sesuai PSAK 48, jika ada,
g. Penyusutan
h. Selisih nilai tukar neto yang timbul dalam penjabaran
laporan keuangan darimata
Menurut PSAK 13 (revisi 2007), properti
investasi adalah :
Properti (tanah dan bangunan atau bagian dari suatu
bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh
pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan)
untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai
atau kedua-duanya, dan tidak untuk :

1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan


barang atau jasa atau untuk tujuan administratif;
atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari
 Properti Investasi
Harus berbentuk properti (tanah atau
bangunan, atau bagian dari suatu bangunan
atau kedua-duanya) yang dimiliki dengan
tujuan akan dijual kembali di masa depan

 Aset Tetap
Tanah yang digunakan dalam kegiatan
operasional (diatas tanah akan dibangun
gedung yang digunakan sebagai kantor
perusahaan) maka tanah tersebut merupakan
aset tetap
1. Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang
untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual
jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-
hari
2. Tanah yang dikuasai saat ini yang
penggunaannya di masa depan belum
ditentukan
3. Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau
dikuasai oleh entitas melalui sewa pembiayaan)
dan disewakan kepada pihak lain melalui satu
atau lebih sewa operasi
4. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia
untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu
atau lebih sewa operasi
5. Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia
untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu
atau lebih sewa operasi
1. Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari atau sedang dalam
proses pembangunan atau pengembangan
untuk dijual
2. Properti dalam proses pembangunan atau
pengembangan atas nama pihak ketiga
3. Properti yang digunakan sendiri. Ini
merupakan aset tetap
4. Properti dalam proses konstruksi atau
pengembangan yang di masa depan digunakan
sebagai properti investasi.
5. Properti yang disewakan kepada entitas lain
dengan cara sewa pembiayaan
 Jika bagian properti tersebut dapat dipisahkan :
Entitas harus mencatat kedua bagian tersebut
secara terpisah, yaitu sebagai properti investasi
dan aset tetap

 Jika bagian properti tidak dapat dipisahkan :


Klasifikasi properti tersebut ditentukan oleh
bagian yang jumlahnya signifikan

Contoh : Bagian yang digunakan dalam proses


produksi tidak signifikan, maka seluruh properti
tersebut diklasifikasikan sebagai properti
investasi
Sebagai contoh, PT Global dan anak perusahaannya
memiliki properti sebagai berikut :
1. Tanah yang dimiliki PT Global, yang dibeli
dengan tujuan untuk dijual kembali apabila
harganya meningkat
2. Bangunan kosong milik PT Global dan
disewakan sebagai sewa operasi
3. Properti yang dimiliki PT Duta, anak perusahaan
PT Global (yang merupakan perusahaan real
estate), yang akan dijual perusahaan sebagai
bagian dari aktivitas bisnisnya
4. Properti PT Global yang digunakan dalam
proses produksi
Yang manakah yang merupakan aktiva tetap dan
properti investasi
 Biaya perolehan properti investasi harus
diakui sebagai aset jika dan hanya jika :

1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di


masa depan berkenaan dengan aset
tersebut akan mengalir ke entitas, dan
2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal
 Pada saat pengukuran awal, properti investasi
yang memenuhi kualifikasi untuk diakui
sebagai aset harus diukur sebesar biaya
perolehan.

 Biaya perolehan tersebut meliputi harga


pembelian dan setiap pengeluaran yang
dapat diatribusikan secara langsung

 Pengeluaran yang dapat diatribusikan secara


langsung termasuk, misalnya : biaya jasa
hukum, pajak penjualan, dan biaya transaksi
lainnya.
1. Model Biaya
 Perlakuan akuntansi setelah perolehan dengan
menggunakan model biaya sama seperti model
biaya di aset tetap yang telah dijelaskan di bagian
sebelumnya, yaitu dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai aset

2. Model Nilai Wajar


 Model nilai wajar harus diterapkan untuk seluruh
properti investasi, bukan hanya untuk kelompok
tertentu saja.
 Selisih yang timbul dari penyesuaian ke nilai wajar
langsung diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif dan tidak dilakukan penghitungan
penyusutan apabila entitas memilih menggunakan
model nilai wajar
 Properti investasi dihentikan pengakuannya pada
saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan.

 Pelepasan properti investasi dapat dilakukan


dengan cara dijual atau disewakan secara sewa
pembiayaan.

 Laba atau rugi yang timbul dari pelepasan


properti investasi merupakan selisih antara hasil
neto dari pelepasan dengan jumlah tercatat aset,
dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
dalam periode terjainya penghentian.
Apabila tujuan dari penggunaan aset mengalami perubahan maka
perlu dilakukan transfer klasifikasi. Transfer ke atau dari properti
investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan yang ditunjukkan sebagai berikut :
1. Dimulainya penggunaan oleh pemilik. Maka perlu ditransfer
dari properti investasi menjadi properti yang digunakan sendiri
2. Dimulainya pengembangan untuk dijual. Dalam hal ini terjadi
perubahan dari properti investasi menjadi persediaan
3. Berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan aset tersebut
digunakan untuk tujuan rental atau kenaikan nilai atau
keduanya. Perubahan ini menyebabkan transfer dari properti
yang digunakan sendiri menjadi properti investasi
4. Dimulainya sewa operasi ke pihak lain dari sebelumnya
digunakan untuk dijual, maka ditransfer dari persediaan
menjadi properti investasi
5. Berakhirnya pembangunan atau pengembangan dan akan
digunakan untuk tujuan properti investasi. Untuk kasus ini
ditransfer dari properti yang sedang dibangun atau
dikembangkan menjadi properti investasi

Anda mungkin juga menyukai