Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Muhammad Fajar Satrio Utama

NIM : 2162201173
KELAS : 3 Shift 1 A/B
MATA KULIAH : Akutansi Keuangan Menengah
ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang:

1. dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak Iain, atau untuk tujuan administratif; dan
2. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

Contoh dari aset tetap adalah tanah, bangunan, peralatan, dan kendaraan Yang digunakan entitas
dalam kegiatan operasionalnya dan bukan ditujukan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal
perusahaan.

Pengakuan
Sebagaimana pengakuan untuk aset lainnya, biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset
jika dan hanya jika:

1. beşar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas; dan
2. biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap meliputi berikut ini.

1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan Iain.
2. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen.
3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi asset.
Aset kualifikasian (qualifying asset) adalah aset yang membutuhkan suatu periode waktu yang
substansial agar siap untuk digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.

Berikut adalah beberapa aset yang dapat memenuhi kriteria aset kualifikasian, yaitu:

1. persediaan.
2. pabrik manufaktur;
3. fasilitas pembangkit listrik.
4. aset takberwujud.
5. properti investasi.

Pengukuran Setelahnya

Untuk aset tetap, setelah pengakuan awal entitas harus memilih model biaya (cost model) atau
model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansinya.

Penyusutan

Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Contoh: komponen-komponen dari
pesawat terbang seperti badan pesawat dan mesin pesawat memiliki biaya perolehan yang cukup
signifikan dan juga umur manfaat yang terbatas.

Penghentian Pengakuan

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:

1. dilepaskan; atau
2. tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.

Pengungkapan

Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiap kelompok aset tetap, antara lain:

1. dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto;


2. metode penyusutan yang digunakan;
3. umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
4. jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi rugi
penurunan nilai) pada awal dan akhir periode; dan
5. rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode

Jawaban Essay Paket hal 304

1. Aset tetap adalah komponen asset yang paling besar nilainya di dalam laporan posisi
keuangan. Aset tetap atau aktiva tetap mengacu pada aset berwujud jangka panjang yang
digunakan dalam operasi bisnis. Jenis aset ini memberikan keuntungan finansial jangka panjang,
memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Materialias adalah besarnya informasi akuntansi
yang apabila terjadi kehilangan atau salah saji maka dapat mengubah / mempengaruhi informasi
atas asset tsb.

2. Aset tetap adalah tanah, bangunan, peralatan, dan kendaraan yang digunakan entitas dalam
kegiatan operasionalnya dan bukan ditujukan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal
perusahaan. Apabila entitas membeli tanah dengan tujuan akan dijual kembali karena entitas
meyakini tanah tersebut akan mengalami peningkatan nilai, maka tanah tersebut bukan
merupakan aset tetap, tetapi merupakan properti investasi . Jika entitas bergerak di bidang jual
beli mobil, maka mobil yang diperoleh entitas dengan tujuan untuk dijual kembali merupakan
persediaan, bukan aset tetap.

3. Menurut PSAK 13 (Revisi 2011), properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau
bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lesseel
penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:

1. digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administrative,
2. dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Klasifikasinya tergantung dari tujuan entitas dalam memperoleh tanah tersebut. Apabila tanah
tersebut digunakan dalam kegiatan operasional (misalnya di atas tanah akan dibangun gedung
yang digunakan sebagai kantor perusahaan) maka tanah tersebut merupakan aset tetap. Namun,
apabila tanah tersebut tidak digunakan dalam kegiatan operasional, tetapi dengan tujuan akan
dijual kembali di masa depan karena perusahaan memiliki keyakinan harga tanah tsb akan terus
mengalami kenaikan nilai, maka tanah tersebut merupakan properti investasi.

4. Berbeda, bedanya kalua properti investasi dalam PSAK 13 adalah properti (tanah, bangunan
dan lain-lain) yang dikuasai oleh pemilik/lesse/penyewa melalui sewa pembiayaan untuk
menghasilkan rental/ untuk kenaikan nilai/ kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam
produksi dan tidak dijual dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan kalau PSAK 16 paragraf 06
mendefinisikan aset tetap adalah aset berwujud yang: (a) dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif, dan (b) diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

5. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa
depan. Pelepasan properti investasi dapat dilakukan dengan cara dijual atau disewakan secara
sewa pembiayaan.

Anda mungkin juga menyukai