Maka dapat disimpulkan aktiva tetap merupakan sumber daya ekonomis yang memiliki
substansi fisik yang diperoleh serta digunakan perusahaan dalam kegiatan produksi, memiliki
masa ekonomis lebih dari satu periode dan biasanya mengalami penyusutan kecuali masa
manfaat yang diberikan oleh tanah
a. Aktiva tetap berwujud, yaitu aktiva yang memiliki wujud fisik serta
perolehannya dalam bentuk siap untuk dipakai. Seperti lahan, mesin,
gedung, dan peralatan.
b. Aktiva tetap tak berwujud, yaitu aktiva yang memiliki wujud fisik
serta keberadaannya istimewa untuk menghasilkan pendapatan. Seperti
hak cipta, hak paten, merk dagang, dan lain-lain.
2. Dalam penyusutan
3. Dalam jenisnya
` Terdapat lima jenis pengeluaran yang berkaitan dengan aktiva, yaitu: reparasi dan
pemeliharaan, penggantian, perbaikan, penambahan, serta penyusunan kembali aktiva
tetap.
1. Penambahan (addition)
4. Reparasi
a. Tentukan nilai buku dari aktiva yang dijual tersebut (harga perolehan aktiva
dikurangi akumulasi penyusutan aktiva tersebut)
b. Bandingkan nilai buku dengan harga jualnya. Jika harga jual lebih besar dari
nilai buku aktiva, maka diperoleh laba penjualan aktiva. Jika harga jual lebih
kecil dari nilai buku aktiva, maka terjadi kerugian penjualan aktiva
2. Konversi Terpaksa
Contoh Kasus
Sebuah Perusahaan yang bernama PT Usaha Maju harus menjual salah satu pabriknya
yang terletak pada properti perusahaan yang berdiri di jalur pembebasan lahan untuk proyek
jalan layang. Pemerintah pada akhir-akhir bulan ini sudah berupaya bernegosiasi untuk
membeli tanah tempat pabrik itu berdiri, namun PT Usaha Maju masih tetap menolak.
Akhirnya, pemerintah menggunakan haknya secara paksa yang pada kondisi kasus ini telah
disetujui oleh pengadilan. Solusinya adalah PT Usaha Maju akan menerima ganti rugi sebesar
Rp 3.500.000.000, jumlah secara substansial melebihi nilai buku pabrik dan tanah sebesar Rp
500.000.000 (biaya perolehan sebesar Rp 2.500.000.000 dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 1.500.000.000. Apakah perlakuan yang harus dilakukan Perusahaan untuk
menghadapi kasus ini? Apakah Perusahaan mendapatkan keuntungan atau kerugian?
Solusi Permasalahan:
Sehingga dengan jurnal diatas dapat dilihat bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan dari
pelepasan asset tetap tersebut sebesar Rp. 1.500.000.000
Keuntungan atas pelepasan aset tetap tersebut harus dilaporkan dalam Pendapatan dan Beban
Lain-lain pada laporan laba rugi, bukan sebagai pendapatan. Apabila ada keterlambatan dalam
pembayaran ganti rugi atau klaim asuransi, maka piutang akan dicatat pada harga yang setara
kas.
3. Masalah Lainnya
Jika suatu aktiva dibuang tanpa ada pemulihan kas, maka kerugian harus diakui
sesuai dengan nilai buku aktiva tersebut. Jika suatu aktiva masih dapat digunakan
walaupun telah disusutkan secara penuh, maka aktiva tersebut dicatat dalam
pembukuan yaitu pada biaya historis dikurangi penyusutan. Pengungkapan jumlah
aktiva yang telah disusutkan sepenuhnya harus dibuat dalam catatan atas laporan
keuangan.
STUDI KASUS
Analisis Masalah:
(a) Mana dari pengeluaran di atas yang harus dikapitalisasi? Bagaimana masing-
masing dari pengeluaran itu harus disusutkan atau diamortisasi? Bahaslah dasar
oemikiran jawaban anda
1. Biaya untuk memperoleh tanah : diklasifikasikan sebagai tanah (asset yang tidak dapat
disusutkan)
2. Biaya untuk merobohkan pabrik kecil : karena aktivitas merobohkan pabrik kecil
tersebut termasuk untuk menyiapkan tanah untuk penggunaan selanjutnya sehingga ia
harus dikapitalisasi dan diklasifikasikan sebagai tanah. (tidak dapat disusutkan)
3. Biaya peledakan dan pemindahan batu : karena biaya tersebut bertujuan untuk
mendirikan bangunan sehingga termasuk biaya bangunan dan harus dikapitalisasi dan
diklasifikasikan dengan biaya bangunan yang dapat diklasifikasikan. Biaya ini harus
disusutkan selama perkiraan masa manfaat bangunan.
4. Biaya pembuatan jalan dan tempat parkir : Termasuk kedalam perbaikan lahan sehingga
biaya ini harus dikapitalisasi dan diklasifikasikan terpisah dengan lahan yaitu sebagai
perbaikan lahan. Biaya ini harus disusutkan selama perkiraan masa manfaatnya.
5. Biaya penambahan empat lantai : Biaya-biaya ini harus dikapitalisasi dan
diklasifikasikan sebagai biaya bangunan yang dikapitalisasi. Biaya-biaya ini juga harus
disusutkan selama sisa masa manfaat gedung perkantoran awal karena masa manfaat
tersebut lebih pendek dibandingkan taksiran masa manfaat penambahannya.
(b) Bagaimana penjualan tanah dan bangunan diperlakukan? Sertakan dalam jawaban
anda penjelasan mengenai bagaimana menentukan nilai buku bersih pada tanggal
penjualan. Bahaslah dasar pemikiran jawaban anda
1. Seluruh keuntungan harus diakui atas penjualan tanah dan bangunan karena
pendapatan diakui pada saat proses pendapatan selesai dan penjualan rumah terjadi.
2. Untuk penentuan nilai buku bersih pada tanggal penjualan akan terdiri dari:
Biaya tanah yang dikapitalisasi dan Perbaikan tanah dan bangunan yang selanjutnya
dikurangi akumulasi penyusutan atas perbaikan tanah dan bangunan.
3. Selain itu, kelebihan hasil penjualan atas nilai buku bersih pada tanggal penjualan
akan diakui sebagai laba dari operasi yang dilanjutkan dalam laporan laba rugi Rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Gie. 2020. "Harga Perolehan: Pengertian dan Cara Menghitungnya Pada Aktiva Tetap."
Harga Perolehan: Pengertian dan Cara Menghitungnya Pada Aktiva Tetap.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. 2007. Akuntansi Intermediae Jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
Kieso, D.E., Weigandt, J.J. dan Warfield, T.D. 2007. Intermediate Accounting (Edisi 12 Jilid
2 Bahasa Indonesia). Jakarta: Erlangga.