Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN TIMBAL BALIK / MUTUAL HOLDING

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Achmad Suhaili,S.E.,M.Si.,Ak.CA
Drs.Nurdin,M.M.,Ak.CA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Disusun oleh :

Kelompok 1
Ahmad Novaldy Setiawan 1610313110002
Ahmad Zaky 1610313110003
Aldo Justinus Parlan 1610313110005
Dandi 1610313110011
This text can be replaced with your own text.
Adita Yumanda 1610313120001
Ainour Hidayah 1610313120004
Alisa 1610313120006
Almaida Nur Mahfuzah 1610313120007
Ana 1610313120008
Anisa 1610313120009
Debry Noprianty 1610313120012
PEMBAHASAN :

01 STRUKTUR AFILIASI

02 KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG-STRUKTUR INDUK-ANAK-CUCU

03 KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG-STRUKTUR AFILIASI TERKAIT

KEPEMILIKAN- TIMBAL BALIK SAHAM PERUSAHAAN INDUK YANG


04 DIMILIKI PERUSAHAAN ANAK

SAHAM PERUSAHAAN ANAK YANG DIMILIKI SECARA TIMBAL


05 BALIK
DEFINISI STRUKTUR AFILIASI

1. Direct holding (kepemilkan langsung) di


hasilkan dari investasi langsung atas s
aham dari atau lebih perusahaan investi.
Sedangkan

2. Indirect Holding (Kepemilikan Tidak


Langsung) adalah investasi yang memung
kinkan investor untuk mengendalikan atau
secara signifikan mempengaruhi keputusan
dari investi yang tidak dimiliki secara langs
ung melalui investi yang dimiliki secara lan
gsung. Ada dua jenis struktur kepemilikan
tidak langsung yang diilustrasikan pada Per
aga tersebut yaitu hubungan induk-anak-
cucu dan hubungan afiliasi terkait.
KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG-STRUKTUR INDUK-ANAK-CUCU

Pada pengendalian tidak langsung, masalah utama yang dihadapi adalah penentuan pendapatan dan ekuitas dari pe
rusahaan afiliasi yang disesuaikan dengan dasar ekuitas. Sehingga prosedur konsolidasi yang digunakanakan sama, baik untuk ke
pemilikan langsung maupun kepemilikan tidak langsung. Akan tetapi, mekanisme dalam proses konsolidasi yang akan dilakukan
mungkin menjadi lebih rumit karena terdapat beberapa perhitungan tambahan yang diperlukan untuk mengkonsolidasikan operasi
dari beberapa perusahaan.
Diasumsikan PT Pancasakti membeli 80 % saham PT Sinar pada tanggal 1 Januari 19X1 dan PT Sinar membeli 70
% saham PT Tabir pada 1 Januari 19X2. Baik investasi PT Pancasakti pada PT Sinar, maupun investasi PT Sinar pada PT Tabir, d
ilakukan pada nilai buku. Neraca saldo untuk ketiga perusahaan pada 1 Januari 19X2, setelah PT Sinar membeli 70 % saham PT
Tabir adalah sebagai berikut:

PT Pancasakti PT Sinar PT Tabir


Aktiva lain Rp400.000.000 Rp195.000.000 Rp190.000.000
Investasi pada PT Sinar (80%) 200.000.000 - -
Investasi pada PT Tabir (70%) - 105.000.000 -
Rp600.000.000 Rp300.000.000 Rp190.000.000
Kewajiban Rp100.000.000 Rp 50.000.000 Rp 40.000.000
Modal saham 400.000.000 200.000.000 100.000.000
Laba ditahan 100.000.000 50.000.000 50.000.000
Rp600.000.000 Rp300.000.000 Rp190.000.000
Metode Akuntansi Ekuitas Untuk Afiliasi Induk-Anak-Cucu :

Dalam akuntansi untuk penghasilan investasi tahun 19X2 dengan dasar ekuitas, PT Sinar lebih dahulu
harus menentukan penghasilan investasinya dari PT Tabir, sebelum kemudian PT Pancasakti menentukan
penghasilan investasinya dari PT Sinar. PT Sinar mencatat perubahan investasinya pada PT Tabir pada tahun 19X2
dengan jurnal berikut:

BUKU PT SINAR
Kas Rp14.000.000
Investasi pada PT Tabir Rp14.000.000

Untuk mencatat dividen yang diterima dari PT Tabir (Rp20.000.000 x 70%)

Investasi pada PT Tabir Rp28.000.000


Pendapatan dari PT Tabir Rp28.000.000
Untuk mencatat pendapatan dari PT Tabir Rp40.000.000 x 70%)

Laba bersih PT Sinar untuk tahun 19X2 adalah Rp78.000.000 (penghasilan Rp. 50.000.000 ditambah
pendapatan dari PT Tabir Rp28.000.000), dan saldo akun investasi pada PT Tabir pada 31 Desember 19X2 adalah
Rp119.000.000 (saldo awal Rp105.000.000 ditambah dengan bagian penghasilan Rp28,000,000, dikurangi dividen
Rp14.000.000).
Sedangkan jurnal yang dibua oleh PT Pancasakti untuk mencatat perubahan investasinya pada PT Sinar untuk 19X2
sebagai berikut:

BUKU PANCASAKTI

Kas Rp24.000.000
Investasi pada PT Sinar Rp24.000.000
Untuk mencatat dividen yang diterima dari PT Sinar (Rp30.000.000 x 80 %)

Investasi pada PT Sinar Rp62.400.000


Pendapatan dari PT Tabir Rp62.400.000
Untuk mencatat pendapatan dari PT Sinar (Rp78.000.000 x 80 %)

Laba bersih PT Pancasakti untuk tahun 19X2 adalah Rp162.000.000 (penghasilan Rp100.000.000 ditambah
penghasilan dari PT Sinar Rp62.400.000), dan saldo akun investasi pada PT Sinar pada 31 Desember 19X2 adalah
Rp238.400.000 (saldo awal Rp200.000.000 ditambah penghasilan Rp62.400.000 dikurangi dividen Rp24.000.000). Laba
bersih konsolidasi PT Pancasakti dan perusahaan anak untuk tahun 19X2 adalah Rp162.400.000, sama dengan laba bersih
PT Pancasakti yang dihitung dengan dasar ekuitas
Pendekatan untuk Perhitungan Laba Bersih Konsolidasi : Perhitungan laba bersih perusahaan induk dan laba bersih konsolidasi
Laba PT Pancasakti dan laba bersih konsolidasi dapat menurut laporan laba rugi konsolidasi akan melibatkan adanya pengura
ditentukan secara terpisah dengan menggunakan beberapa ngan laba untuk hak minoritas dari jumlah laba keseluruhan masing-ma
metode alternatif. Perhitungan yang sesuai dengan definisi sing perusahaan:
laba bersih konsolidasi adalah:
Jumlah dari laba seluruh perusahaan:
Penghasilan PT Pancasakti Rp100.000.000
PT Pancasakti Rp100.000.000
Bagian PT Pancasakti atas pendapatan PT PT Sinar 50.000.000
40.000.000
Sinar (Rp50.000.000 x 80 %) PT Tabir 40.000.000. Rp190.000.000

Bagian PT Pancasakti atas pendapatan PT Dikurangi:


Hak minoritas kepemilikan langsu
Tabir (Rp40.000.000 × 80 % x 70 %) 22.400.000
ng dalam pendapatan PT Tabir (Rp Rp 12.000.000
40.000.000 × 30 %)

Laba bersih PT Pancasakti dan laba be Hak minoritas tidak langsung dala
Rp162.400.000 m pendapatan PT Tabir (Rp 40.000 Rp 5.600.000
rsih konsolidasi
.000 x 70 % x 20 %)

Terdapat 2 metode dalam membuat kertas kerja konsolidasian Hak minoritas langsung dalam pen
PT. Pancasakti yaitu: dapatan PT Sinar (Rp 50.000.000 Rp 10.000.000 27.600.000
× 20 %)
1. Kertas Kerja Konsolidasi-Metode Ekuitas:
Laba bersih PT Pancasakti dan laba bersih konsolidasi Rp162.400.000
2. Kertas Kerja Konsolidasi-Metode Biaya Perolehan
KEPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG-STRUKTUR AFILIASI TERKAIT

PT Putrajaya memiliki 70% kepemilikan pada PT Solihin Data yang relevan untuk inverasi PT Purajaya dan PT Solihin di
dan 60% ke pemilikan pada PT Tanumiharja. Selain itu, PT berikan dibawah ini:
Solihin mempunyai 20% kepemilikan pada PT Tanumiharja. Investasi PT Putra Investasi PT Putra Investasi PT Solih
Struktur afiliasi PT Putrajaya dan perusahaan anak diperagakan jaya pada PT Soli jaya pada PT Tan in pada PT Tanu
dalam diagram berikut: hin (70%) Diperol umiharja (60%) D miharja (20%) Di
eh 1 Januari 19X3 iperoleh 1 Januari peroleh 1 Januari
19X4 19X1
PT Putrajaya Biaya Perolehan Rp178.000.000 Rp100.000.000 Rp20.000.000
Dikurangi Nilai buku p
70 60 erolehan
(168.000.000) (90.000.000) (20.000.000)
% % Goodwill Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 -
Saldo investasi, 31 Dese
mber 19X5:
PT Solihin PT Tanumiharja Biaya perolehan Rp 178.000.000 Rp100.000.000 Rp 20.000.000
20
% Ditambah: Pembagian l
aba investasi sebelum t
ahun 19X6 dikurangi d 7.000.000 18.000.0000 16.000.000
ividen

Dikurangi: Amortisasi
goodwill 10% per-tahu -
(1.000.000) (2.000.000)
n
Saldo,31 Desember 19X
Rp184.000.000 Rp116.000.000 Rp36.000.000
5
Selama tahun 19X6, PT Putrajaya. FT Solihin, dan PT Tanumtharia laba dari hasil operasinya sebesar Rp70.000.000.
Rp35.000.000. dan Rp20.000.000 dan mengumumkan pembagian dividen masing-masing Rp40.000.000, Rp20.000.000. dan p10.000.000
Laba PT Putrajaya sebesar Rp70 000.000 termasuk keuntungan belum direalisasi sebesar Rp 10.000.000 berasal dari penjualan tanah
kepada PT Solihin selama tahan 19x6. Laba PT Solihin Rp35.000.000 termasuk laba belum direalisasi sebesar Rp5.000 000 dari hasil
penjualan persediaan Rp15.000.000 kepada PT Putrajaya selama tahun 19X6 dan masih tercantum dalam persedian PT Putrajaya 31
Desember 19x6. Dafrar untuk perhitungan laba bersih konsolidasi dan laba hak minoritas untuk afiliasi PT Putrajaya, PT Solihin, dan PT
Tanumiharja ditunjukkan dalam Peraga 4.
PT Putrajaya PT Solihin PT Tanumiharja

Laba masing-masing perusahaan


Rp 70.000.000 Rp35.000.000 Rp20.000.000
Dikurangi keuntungan belum direalisasi (10.000.000) (5.000.000) --
Laba yang direalisasi 60.000.000 30.000.000 20.000.000
Alokasi Pendapatan PT Tanumiharja:
--
20% pada PT solihin 4.000.000 (4.000.000)
60% pada PT Putrajaya 12.000.000 -- (12.000.000)
Alokasi pendapatan PT Solihin :
23.800.000 (23.800.000) --
70% pada PT Putrajaya

Dikurangi Amortisasi goodwill:


Dari70% Investasi PT Putrajaya pada PT Solihin (1.000.000) -- --

Dari 60% investasi PT Putrajaya pada PT Tanumiharja (1.000.000) -- --

Laba Bersi PT Putrajaya dan laba bersih konsolidasi Rp93.800.000

Pendapatan hak minoritas Rp10.200.000 Rp4.000.000


1. Akuntansi Metode Ekuitas untuk Afiliasi Terkait
Sebelum mengalokasikan laba PT Solhin dan PT Tanumiharja pada PT Putrajaya, semua keuntungan belum
direalisasi yang termasuk dalam laba harus dihilangkan. Peraga 9-4 menunjukkan alokasi pendapatan PT Tanumiharja
sebesar 20% pada PT Solihin dan 60% pada PT Putrajaya. Alokasi ini harus lebih dulu dilakukan sebelum
mengalokasikan pendapatan PT Solihin pada PT Putrajaya, karena pendapatan PT Solihin mencakup pendapatan
investasi dari PT Tanumiharja sebesar Rp4.000.000.
PT Solihin membukukan investasinya pada PT Tanumiharja tahun 19X6, sebagai berikut:
Kas Rp2000.000
Investast pada PT Tanumiharja Rp2000.000
Untuk mencatat pendapatan dividen dari PT Tanumiharja (Rp10.000.000 X 20%)

Investasi pada PT Tanu Rp4.000.000


miharja
Pendapatan dari PT Tunumiharja Rp4.000.000
(Untuk mencatat pendapatan cari PT Tanumiharja (Rp20.000.000-20%))
PT Putrajaya mencatat jurnal berikut untuk investasinya selama 19x6:
Investasi pada PT Tanumiharja
Kas Rp6.000.000
Investasi pada PT Tanumiharja Rp6.000.000

Untuk mencatat penerimaan dividen dari PT Tanumiharja (Rp10.000.000 60%)

Investasi pada PT Tanumiharja Rp11.000.000


Pendapatan dari PT Tanumiharja Rp11.000.000
Untuk mencatat pendapatan dari PT Tanumiharja yang dihitung sebagai berikut: Rp12.000.000
60% dari pendapatan PT Tanumiharja yang dilaporkan Rp20.000.000 (Rp 1.000.000)
Dikurangi Amortisasi goodwill (Rp10.000.000 X 10%) Rp11.000.000
Investasi pada PT Solihin
Kas Rp14.000.000
Investasi pada PT Solihin Rp14.000.000
Untuk mencatat pendapatan dividen dari PT Solihin (Rp20 000 000 x 70%)
Investasi pada PT Solihin Rp12.800.000
Pendapatan dari PT Solihin Rp12.800.000
Untuk mencatat pendapatan dari PT Solihin yang dihitung sebagai berikut: Rp27.300.000
70% dari pendapatan PT Solihin yang dilaporkan Rp 39 000.000
Dikurangi: 70% dari laba persediaan yang belum direalisasi Rp5.000.000 (Rp 3.500.000)
Dikurangi 100% dari keuntungan tanah yangbelum direalisasi (Rp 10.000.000)
Dikurangi: Amortisasi goodwill (Rp10.000.000 x 10%) (Rp 1.000.000)
Rp 12.800.000
Saldo investasi per 31 Dcsember 19X6 pada buku PT Putrajaya adalah sebagai berikut:
Investasi pada Investasi pada
PT. Solihin-70% PT Tanumiharja - 60%
Saldo, 31 Desember 19x5 Rp184.000.000 Rp116.000.000
Ditambah: Pendapatan investasi 12.800.000 11.000.000
Dikurangi: Dividen -14.000.000 -6.000.000
Saldo, 31 Desember 19X6 Rp182.800.000 Rp121.000.000
Untuk membuat Kertas Kerja Konsolidasi dengan menggunakan metode ekuitas, maka dibuat terlebih dahulu ayat jurnal
penyesuaian dan ayat jurnal eliminasi di bawah ini:
a. Penjualan Rp 15.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp15.000.000
Untuk menghapus resiprokal penjualan dan harga pokok penjualan
b. Harga Pokok Penjualan Rp 5000.000
Persediaan Rp.5000.000
Untuk menghapus keuntungan yang belum direalisasi antarperusahaan dari persediaan 31 Desember 19x6

c. Keuntungan dari Tanah Rp 10.000.000


Aktiva Tanah-bersih Rp10.000.000
Untuk menghapu keuntungan yang belum direalisasi atas penjualan tanah antar perusahaan
d. Pendapatan dari PT Tanumiharja Rp 15.000.000
Dividen (PT Tanumiharja) Rp 8.000.000
Investasi pada PT Tanumiharja (60%) Rp 5.000.000
Investasi pada PT Tanumiharja (20%) Rp 2.000.000
Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT Tanumiharja dan untuk menyesuaikan investasi pada buku PT Tanumiharja.

e. Laba ditahan- PT Tanumiharja, 1 Januari 19X6 Rp 80.000.000


Goodwill Rp 8.000.000
Modal saham-PT Tanumiharja Rp 100.000.000

Investasi pada PT Tanumiharja (60%) Rp116.000.000


Investasi pada PT Tanumiharja (20%) Rp 36.000.000
Hak minoritas-PT Tanumiharja Rp 36.000.000
Untuk mengeliminasi resiprokal investasi dan jumlah ekuitas PT Tanumiharja dan untuk menimbulkan goodwill serta hak minoritas pa
da 1 Januari 19X6
f. Biaya lain-lain Rp1.000.000
Goodwill Rp.1000.000
Lanjutan Jurnal…
Untuk mencatat amortisasi goodwill tahun 19X6 untuk investasi PT Putrajaya pada PT Tanumiharja
g. Pendapatan dari PT Solihin Rp 12.800.000
Investasi pada PT Solihin Rp 1.200.000
Dividen (PT Solihin) Rp 14.000.000
Untuk mengeliminasi pendapatan dan dividen dari PT Soliin dan untuk menyesuaikan investasi
h. Laba ditahan-PT Solihin, 1 Januari 19X6 Rp 50.000.000
Goodwill Rp 9.000.000
Modal saham-PT Solihin Rp200.000.000
Investasi pada PT Solihin Rp184.000.000
Hak minoritas-PT Solihin Rp 75.000.000
Untuk mengeliminasi resiprokal investasi dan jumlah ekuitas pada PT Solihin dan untuk menimbulkan goodwill serta hak minoritas
pada 1 Januari 19X6
i. Biaya lain-lain Rp1.000.000
Goodwill Rp1.000.000
Untuk mencatat amortisasi goodwill tahun 19X6 untuk investasi PT Putrajaya pada PT Solihin.
Jumlah hak minoritas per 31 Desember 19X6 sebesar Rp 117.000.200 pada Peraga 9-5 bisa diperiksa
dengan data-data di bawah ini:
Kecuali untuk pengurangan sebesar 30% dari laba persediaan yang belum direalisasi atas penjualan
PT Solihin kepada PT Putrajaya sejumlah Rp 5.000.000, hal minoritas dinyatakan berdasarkan nilai buku
pada 31 Desember 19X6.

Hak Minoritas pada Hak Minoritas pada P


Total Hak Minoritas
PT Solihin (30%) T Tanumiharja (20%)
Nilai buku per 31 Desember 19X6:
PT Solihin Rp269.000 × 30% Rp 80.700.000 _ Rp80.700.000
PT Tanumiharja Rp190.000 × 20
_ Rp 38.000.000
%
Dikurangi: Keuntungan yang belum d
irealisasi PT Solihin Rp5.000 × 3 (1.500.000) _ (1.500.000)
0%
Hak minoritas, 31 Desember 19X6 Rp 79.200.000 Rp 38.000.000 Rp 117.200.000
KEPEMILIKAN TIMBAL BALIK SAHAM PERUSAHAAN INDUK YANG
DIMILIKI PERUSAHAAN ANAK

Apabila perusahaan afiliasi saling memiliki kepemilikan satu sama lain, maka timbullah mutual holding. Saham perusaha
an induk yang dimiliki oleh perusahaan anak, dari sudut pandang konsolidasi tidak termasuk saham yang beredar dan tidak boleh dilapor
kan sebagai saham yang beredar dalam neraca konsolidasi. Sebagai contoh, apabila PT Palapa memiliki 90% kepemilikan dalam PT San
gkuriang dan PT Sangkuriang sebaliknya memiliki 10% kepemilikan dalam PT Palapa, maka 10% kepemilikan yang dipunyai PT Sangk
uriang tidak dihitung sebagai saham yang beredar untuk kepentingan konsolidasi. Begitu pula perlakuan untuk 90% kepemilikan yang di
miliki oleh PT Palapa dalam PT Sangkuriang. Praktik konsolidasi mengharuskan dikeluarkannya kepemilikan sebesar 10% dan 90% ters
ebut dari laporan keuangan konsolidasi. Pertanyaannya bukan apakah 10% kepemilikan dalam PT Palapa harus dikeluarkan, melainkan
bagaimana mengeliminasikannya dalam proses konsolidasi. Metode eliminasinya tergantung pada metode akuntansi yang digunakan dal
am investasi.

25
Dua metode akuntansi 30
%untuk perusahaan induk yang sahamnya
% 15 35
% anak dapat digunakan, yaitu
dimiliki oleh perusahaan % pendekatan saham
dibeli kembali (treasury stock approach) dan pendekatan konvensional (conventional approach).
1. Pendekatan saham dibeli kembali, saham perusahaan induk yang dimiliki oleh perusahaan anak dianggap sebagai saham dibeli ke
mbali entitas konsolidasi. Oleh karena itu, akun investasi dalam buku perusahaan anak tetap menggunakan dasar biaya perolehan dan
dikurangkan dari ekuitas pemegang saham dalam neraca konsolidasi.
2. Pendekatan konvensional, menggunakan dasar ekuitas untuk menghitung investasi perusahaan anak dalam saham perusahaan indu
k dan mengeliminasi akun investasi perusahaan anak pada perusahaan induk dengan cara biasa. Meskipun kedua pendekatan tersebut
daat diterima, tetapi tidak menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang sama. Biasanya laba ditahan konsolidasi dan jumlah hak
minoritas berbeda dengan dua metode tersebut.
SAHAM PERUSAHAAN ANAK YANG DIMILIKI SECARA TIMBAL BALIK

Saham perusahaan induk yang dimiliki dalam s 1. PT. Putera membeli 80% kepemilikan pada
truktur afiliasi bukanlah saham yang beredar da PT. Satria tanggal 2 januari 19X5 sebesar
n tidak boleh dilaporkan sebagai saham-saham Rp. 260.000.000 ketika modal saham PT. S
yang beredar bik dalam laporan keuangan perus PT PUTERA atria Rp.200.000.000 dan laba ditahan Rp.
ahaan induk yang menggunakan metode akunta 100.000.000 (goodwill Rp.20.000.000)
nsi ekuitas maupun dalam laporan keuangan ko 2. PT. Satria membeli 70% kepemilikan pada
nsolidasi. Terdapat dua pendekatan umum yang 80%
PT. Uka tanggal 3 januari 19X6 sebesar Rp
digunakan untuk mengeliminasi pengaruh kepe .115.000.000 ketika modal PT. Uka terdiri
milikan timbal balik saham perusahaan induk. PT SATRIA dari modal saham Rp.100.000.000 dan lab
1. Pendekatan saham dibeli kembali a ditahan Rp.50.000.000 (goodwill Rp.10.0
2. Pendekatan konvensional. 00.000)
70% 10% 3. PT. Uka memperoleh 10% kepemilikan pa
Contohnya : PT. Putera memiliki 80% kepemil da PT. Satria dengan harga Rp.40.000.000
ikan langsung pada PT. Satria yang mempunyai pada 31 desember 19X6 ketika modal saha
70% kepemilikan pada PT. Uka dan PT. Uka m PT UKA
m PT. Satria Rp.200.000.000 dan laba dita
emiliki kepemilikan 10% pada PT. Satria. Mak hannya sebesar Rp.200.000.000 (tidak ada
a terdapat 10% hak minoritas pada PT. Satria d goodwill)
am 30% hak minoritas pada PT. Uka
1. Akuntansi Sebelum Hubungan Kepemilikan Timbal Balik

Diasumsukan bahwa aktiva bersih yang tercatat dalam hasil investasi adalah sama dengn nilai wajar pada saat pembelian dan jika
terdapat kelebihan biaya investasi atas aktiva bersih yang diperoleh akan dialokasikan sebagai goodwill yang diamortisasi selama 10 tahun.
Neraca saldo setelah penutupan PT. Putera, PT. Satria dan PT. Uka tanggal 31 desember 19X6 adalah sebagai berikut:

PT. Putera PT. Satria PT. Uka


Kas Rp. 64.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 20.000.000
Aktiva lancar lain 200.000.000 85.000.000 80.000.000
Bangunan dan peralatan-bersih 500.000.000 240.000.000 110.000.000
Investasi pada PT. Satria (80%) 336.000.000 - -
Investasi pada PT. Uka (70%) - 135.000.000 -
Investasi pada PT. Satria (10%) - - 40.000.000
Rp.1.100.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 250.000.000
Kewajiban Rp. 200.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 70.000.000
Modal saham 500.000.000 200.000.000 100.000.000
Laba ditahan 400.000.000 200.000.000 80.000.000
Rp.1.100.000.000 Rp. 500.000.000 Rp. 250.000.000
Saldo 10% investasi PT. Uka pada PT. Satria tanggal 31
Saldo investasi PT. Putera pada PT. Satria tanggal 31
desember 19X6 sama dengan biaya investasi pada tanggal itu, yaitu
desember 19X6 adalah Rp.336.000.000, dihitung sebagai
Rp.40.000.000, asumsikan 10% investasi pada PT. Satria ini
berikut:
dihitung dengan dasar biaya perolehan, meskipun metode ekuitas
dapat digunakan karena pengendalian secara signifikan ada pada
Biaya perolehan perusahaan induk.
Rp. 260.000.000
Ditambah:
80% dari PT. Satria Rp.40.000.000 dikuran Investasi pada PT. Uka 3 januri 19X6-biaya perole
gi dividen-19X5 32.000.000 han Rp.115.000.000
80% dari PT. Satria Rp.60.000.000 dikuran Ditambah: 70% dari PT. Uka Rp.30.000.000 dikur
gi dividen-19X6 48.000.000 angi dividen-19X6 21.000.000
Dikurangi: Dikurangi: amortisasi kelebihan biaya investasi ata
amortisasi kelebihan biaya investasi atau ni u nilai buku untuk 19X6 [Rp.115.000.000- (Rp.150
lai buku [Rp.260.000.000- (Rp.300.000.00 .000.000x70%)] x 10%
(1.000.000)
0x80%)] x 10%: 19X5 (2.000.000)
Rp.135.000.000
(2.000.000)
Rp. 336.000.000
2. Akuntansi Kepemilikan Timbal Balik Perusahaan Anak
Selama 19X7, laba dan dividen atas operasi terpisah ketiga perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :

PT Putera PT Satria PT Uka Total


Penghasilan d
ari operasi ter Rp112.000.0 Rp51.000.0 Rp40.000.0 Rp.203.000.00
pisah 00 00 00 0
Dividen 50.000.000 30.000.000 20.000.000 100.000.000

Total laba masing-masing dari ketiga perusahaan tersebut dialokasikan dengan pendekatan konvensional. Penyesuaian untuk amortisasi
goodwill diperlukan karena amortisasi goodwill tidak diperhitungkan dalam menentukan laba dari operasiterpisah tetapi harus dimasukkan
dalam perhitungan penentuan laba investasi dengan besar ekuitas.
a. Perhitungan Alokasi Laba adalah sebagai berikut:
P= laba PT. Putera + 0,8S – amortisasi goodwill
S= laba PT. Satria + 0,7U – amortisasi goodwill
U= laba PT. Uka + 0,1S – amortisasi goodwill
P= Rp112.000.000 + 0,8S – Rp2.000.000
S= Rp51.000.000 + 0,7U – Rp1.000.000
U= Rp40.000.000 + 0,1S
b. Perhitungan S (dibulatkan Rp1.000)

S = Rp51.000.000+0,7(Rp40.000.000+0,1S)-Rp1.
c. Total pendapatan perusahaan afiliasi dialokasikan pada:
000.000=Rp78.000+0,07S
Laba bersih konsolidasi Rp177.097.000
0,93S = Rp78.000.000
S = Rp83.871.000 hak minoritas pada PT. Satria 8.387.000
U = Rp40.000.000+0,1(83.871.000)
hak minoritas pada PT. Uka 14.516.000
U = Rp48.387.000
P = Rp112.000.000+0,8(83.871.000)- Rp2.000.000 Total pendapatan terpisah dikurangi amortisasi Rp200.000.000
P = Rp48.387.000 goodwill
d. Perhitungan saldo Investasi, ikhtisar saldo investasi pada neraca 31 desember 19x7 sebagai berikut :
PT. Putera PT. Satria PT. Uka
(metode ekuitas) (metode ekuitas) (metode biaya perolehan)
Saldo investasi 31 Desember 19X6
Rp336.000.000 Rp135.000.000 Rp40.000.000
pendapatan investasi:
PT Putera 65.097.000 -
PT Satria 32.870.000 -
Penerimaan dividen : - -
PT Putera (24.000.000) -
PT Satria - (14.000.000)
Rp377.097.000 Rp153.871.000 Rp40.000.000
3. Kertas Kerja Konsolidasi – Metode ekuitas

Laporan keungan PT. Putera , PT. Satria dan PT. Uka masing masing disajikan pada tiga kolom pertama kertas kerja konsolidasi.
Ayat jurnal kertas kerja a,b dan c pada kertas kerja konsolidasi mengeliminasi pendapatan investasi dan saldo dividen antarperus
ahaan, dan menyesuaikan akun investasi pada neraca awal periode. Ayat jurnal kertas kerja d mengeliminasi resiptokal saldo eku
itas dan saldo investasi untuk PT. Uka, mencatat goodwill yang belum diamortisasi Rp.9.000.000 awal periode dari investasi PT.
Satria pada PT. Uka, dan memasukkan hak minoritas awl Rp.54.000.000 (perhitungan Rp.180.000.000 x 30%) pada PT. Uka. Ay
at jurnal e mengeliminasi resiptokal saldo ekuitas dan saldo investasi untuk PT. Satria (PT. Putera 80% dan PT. Uka 10%), menc
atat goodwill yang belum diamortisasi awal periode dari investasi PT. Putera pada PT. Satria Rp.16.000.000 dan memasukan hak
minoritas pada PT. Satria Rp.40.000.000 (perhitungan Rp.400.000.000 x 10%). Meskipun terdapat dua investasi pada buku PT.
Satria dan dua ayat jurnal pemyesuaian harus dibuat, lebih baik membuat satu ayat jurnal untuk masing-msing perusahaan, dala
m hal ini PT. Satria, dibandingkan untuk tiap-tiap investasi. Ayat jurnal kertas kerja terakhir mencatat amortisasi goodwill untuk
tahun berjalan.
SESI DISKUSI
TERIMAKASIH
Sumber : Floyd A. Beams & Amir A.J.2000.Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia buku 1 Edisi
Bahasa Indonesia.Jakarta : Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai