Anda di halaman 1dari 25

KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI

KURANG DARI KEPEMILIKAN PENUH

➢ Hak pengendali keuangan di anak perusahaan diperlukan oleh induk perusahaan untuk
mengkonsolidasikan anak perusahaan, hanya kepemilikan mayoritas yang diperlukan
dalam konsolidasi. Tidak harus dimiliki seluruhnya (100 %).
➢ Pemegang saham yang memiliki lembar saham anak perusahaan yang tidak dimiliki oleh
induk perusahaan disebut secara kolektif sebagai kepemilikan nonpengendali atau
kepemilikan minoritas.
➢ Jika induk perusahaan tidak memiliki kepemilikan penuh di anak perusahaan, maka klaim
pemegang saham nonpengendali harus tercermin di laporan keuangan konsolidasi.
➢ Bagian kepemilikan nonpengendali atas laba neto anak perusahaan disajikan di laporan
laba rugi umumnya dikurangkan di bagian bawah laporan laba rugi untuk memperoleh
laba rugi konsolidasi.
➢ Bagian kepemilikan nonpengendali atas aset neto anak perusahaan biasanya disajikan di
neraca pada bagian antara kewajiban dan ekuitas pemegang saham, walaupun dapat juga
disajikan di bagian paling bawah bagian ekuitas pemegang saham.
Pengaruh Kepemilikan Nonpengendali
▪ Prosedur konsolidasi harus dimodifikasi sedikit untuk mengakui kepemilikan nonpengendali.
▪ Perhitungan laba neto dan saldo laba konsolidasi harus dimasukkan kepemilikan
nonpengendali.

Laba Neto Konsolidasi


→ Laba neto konsolidasi adalah : bagian dari total laba perusahaan yang dialokasikan ke
pemegang saham induk perusahaan.
→ Ketika anak perusahaan dimiliki kurang dari seluruhnya oleh induk perusahaan, maka
sebagian laba anak perusahaan menjadi hak pemegang saham nonpengendali dan
dikeluarkan dari laba neto konsolidasi.
→ Laba anak perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham biasa dibagi antara
pemegang saham induk perusahaan dan nonpengendali relatif berdasarkan
besarnya kepemilikan di saham biasa anak perusahaan.
→ Perhitungan laba neto konsolidasi dilakukan dengan dua pendekatan :
1. Pendekatan tambahan (additive approach) :
Laba neto Konsolidasi =
Laba neto induk perusahaan dari hasil operasinya sendiri +
bagian induk atas laba neto anak perusahaan .
(sama dengan perhitungan laba neto induk perusahaan menggunakan
metode ekuitas).
2. Pendekatan residual (residual approach)
Laba Neto Konsolidasi =
(Laba Neto Induk perusahaan dari hasil operasinya sendiri + Laba neto
Anak perusahaan ) – bagian kepemilikan nonpengendali atas laba
neto anak perusahaan .

Contoh Laba Neto Konsolidasi :


Asumsikan PT. Idaman memiliki 80 % saham PT. Amanah yang dibeli pada nilai bukunya.
Selama tahun 20X1, PT. Amanah melaporkan laba neto sebesar Rp. 25.000.000,-.
PT. Idaman melaporkan laba neto sebesar Rp. 100.000.000,- dari hasil operasinya sendiri dan
pendapatan dengan metode ekuitas sebesar Rp. 20.000.000,-.

Laba Neto Konsolidasi untuk periode 20X1 dihitung sebagai berikut :

Pendekatan Tambahan ( Additive Approach ) :

Laba operasi terpisah PT. Idaman Rp. 100.000.000,-


Bagian PT. Idaman atas laba neto PT. Amanah :
Laba neto PT. Amanah Rp. 25.000.000,-
Proporsi kepemilikan PT. Idaman x 0,80
20.000.000,-

Laba Neto Konsolidasi Rp. 120.000.000,-


Pendekatan Residual (Residual Approach) :

Laba Neto PT. Idaman Rp. 120.000.000,-


Dikurangi : Pendapatan dari anak perusahaan ( 20.000.000,-)
Laba Neto PT. Idaman dari operasinya sendiri Rp. 100.000.000,-
Laba neto PT. Amanah 25.000.000,-
Rp. 125.000.000,-
Dikurangi :
Bagian Laba Kepemilikan Nonpengendali Rp. 25.000.000,-
x 0,20
(Rp. 5.000.000,-)
Laba Neto Konsolidasi Rp. 120.000.000,-
Saldo Laba Konsolidasi

→ Saldo Laba Konsolidasi adalah : bagian dari laba tidak terdistribusikan perusahaan yang
dikonsolidasi yang dimiliki oleh pemegang saham induk perusahaan.
→ Saldo Laba Konsolidasi = Saldo Laba induk perusahaan dari hasil operasi sendiri +
Kumulatif Laba Neto anak perusahaan sejak akuisisi .

Contoh :
Asumsikan PT. Idaman membeli 80 % saham PT. Amanah pada 1 Januari 20X1 dan mencatat
investasi menggunakan metode ekuitas. Laba neto dan dividen yang diperoleh dan
diumumkan PT. Idaman dan PT. Amanah selama dua tahun setelah akuisisi sebagai berikut :

PT. Idaman PT. Amanah


Saldo laba, 1 Januari 20X1 Rp. 400 juta Rp. 250 juta
Laba neto, 20X1 120 juta 25 juta
Dividen, 20X1 ( 30 juta) ( 10 juta)
Saldo, 31 Desember 20X1 Rp. 490 juta Rp. 265 juta

Laba neto, 20X2 Rp. 148 juta Rp. 35 juta


Dividen, 20X2 ( 30 juta) ( 10 juta)
Saldo Laba, 31 Desember 20X2 Rp. 608 juta Rp. 290 juta
Saldo Laba Konsolidasi pada 31 Desember 20X2, dua tahun setelah tanggal penggabungan usaha
dihitung sebagai berikut :

Saldo laba PT. Idaman, 31 Desember 20X2 Rp. 608 juta


Ekuitas akrual dari PT. Amanah sejak akuisisi :
(Rp. 25 juta + 35 juta) x 0,80 ( 48 juta)
Saldo laba PT. Idaman dari hasil operasinya sendiri, 31 Desember 20X2 Rp. 560 juta
Bagian PT. Idaman atas laba neto PT. Amanah sejak akuisisi,
( Rp. 60 juta x 0,80 ) 48 juta
Saldo Laba Konsolidasi, 31 Desember 20X2 Rp. 608 juta.

Catatan :
1. Saldo laba anak perusahaan tidak digabung dengan milik induk perusahaan, hanya bagian induk
atas kumulatif laba neto anak perusahaan sejak tanggal penggabungan saja yang
digabungkan.
2. Saldo Laba Konsolidasi = Saldo Laba induk perusahaan, karena induk perusahaan menggunakan
metode ekuitas dalam mencatat investasi nya di anak perusahaan.
Jika induk menggunakan metode biaya, saldo laba konsolidasi berbeda dengan saldo
laba induk perusahaan.
3. Kumulatif pendapatan dari anak perusahaan yang diakui oleh induk perusahaan dalam
pembukuannya harus dihapus dari saldo laba induk perusahaan untuk mendapatkan
saldo laba induk dari hasil operasinya sendiri, sehingga seluruh atau sebagian
pendapatan yang sama tidak akan dimasukkan/ dihitung dua kali.
Format kertas kerja konsolidasi

➢ Kertas kerja tiga bagian dapat digunakan ketika kepemilikan pada anak perusahaan kurang
dari seluruhnya dengan modifikasi minor.
➢ Klaim kepemilikan nonpengendali atas laba dan aset anak perusahaan harus dimasukkan
dalam kertas kerja.
➢ Klaim kepemilikan nonpengendali atas laba anak perusahaan, yang dihitung sebesar
proporsi bagian kepemilikan nonpengendali atas laba anak perusahaan, dikurangkan di
bagian paling bawah kertas kerja pada bagian laporan laba rugi untuk memperoleh laba
neto konsolidasi.
➢ Klaim kepemilikan nonpengendali atas aset neto anak perusahaan , yang dihitung sebesar
proporsi bagian kepemilikan nonpengendali atas ekuitas anak, ditambahkan di bagian
paling bawah kertas kerja pada bagian kredit neraca.
➢ Baik klaim kepemilikan nonpengendali atas laba maupun aset neto dimasukkan ke dalam
kertas kerja melalui ayat jurnal eliminasi dan dibawa ke kolom konsolidasi.
Penyusunan Neraca Konsolidasi sesaat Setelah Akuisisi kepemilikan pengendali
▪ Proses konsolidasi untuk anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas sama dengan
anak perusahaan kepemilikan penuh.
▪ Hanya saja klaim pemilik nonpengendali atau kepemilikan minoritas harus dicantumkan.

Contoh :
PT. Induk membeli 80 % saham biasa beredar dari PT. Anak seharga Rp. 310.000.000,-.
(Neraca PT. Induk dan PT. Anak yang mendasari kepemilikan anak perusahaan sebesar 80 %
menggunakan data sebelumnya → Figur 4-2).

Situasi kepemilikan digambarkan sebagai berikut :

Biaya perolehan investasi Rp. 310.000.000,-


Nilai buku :
Saham biasa – PT. Anak Rp. 200.000.000,-
Saldo Laba – PT. Anak 100.000.000,-
Rp. 300.000.000,-
Bagian PT. Induk x 0,80
(Rp. 240.000.000,-)
Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan = Rp. 70.000.000,-
PT. Induk mencatat akuisisi saham PT. Anak sebagai berikut :

(1) dr. Investasi pada saham PT. Anak 310.000.000


cr. Kas 310.000.000
(mencatat pembelian saham PT. Anak)

==============
Neraca untuk PT. Induk dan PT. Anak, 1 Januari 20X1, Sesaat Setelah Penggabungan Usaha

PT. Induk PT. Anak


Aset
Kas Rp. 40.000.000,- Rp. 50.000.000,-
Piutang Usaha 75.000.000,- 50.000.000,-
Persediaan 100.000.000,- 60.000.000,-
Tanah 175.000.000,- 40.000.000,-
Bangunan dan Peralatan 800.000.000,- 600.000.000,-
Akumulasi Penyusutan (400.000.000,-) (300.000.000,-)
Investasi pada Saham PT. Anak 310.000.000,- -
Total Aset Rp. 1.100.000.000,- Rp. 500.000.000,-

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham


Utang Usaha Rp. 100.000.000,- Rp. 100.000.000,-
Utang Obligasi 200.000.000,- 100.000.000,-
Saham Biasa 500.000.000,- 200.000.000,-
Saldo Laba 300.000.000,- 100.000.000,-
Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham Rp. 1.100.000.000,- Rp. 500.000.000,-
Aset PT. Anak memiliki nilai wajar lebih besar Rp. 75.000.000,- dari nilai bukunya.
Nilai Aset-aset Tertentu dari PT. Anak :

Kenaikan Nilai 80 % Bagian


Nilai Buku Nilai Wajar Wajar PT. Induk
Persediaan Rp. 60 juta Rp. 65 juta Rp. 5 juta Rp. 4 juta
Tanah 40 juta 50 juta 10 juta 8 juta
Bangunan dan Peralatan 300 juta 360 juta 60 juta 48 juta
Rp. 400 juta Rp. 475 juta Rp. 75 juta Rp. 60 juta

→ Berdasarkan Standar Akuntansi yang berlaku saat ini, hanya bagian induk atas kelebihan
nilai wajar dibanding nilai buku yang diperoleh yang dapat diakui.

→ Diferensial Rp. 70.000.000,- , dialokasikan ke aset yang dapat diidentifikasi PT. Anak
sebesar Rp. 60.000.000 dan sisanya diatribusikan ke goodwill Rp. 10.000.000,-.
• Total Diferensial dapat digambarkan sebagai berikut :

Biaya Perolehan Investasi


Rp. 310.000.000,-
Selisih lebih biaya perolehan
di atas nilai wajar aset neto
yang dapat diidentifikasi
Nilai wajar aset neto yang Rp. 10.000.000,-
dapat diidentifikasi
Rp. 300.000.000,-
Total Diferensial
Rp. 70.000.000,- Selisih lebih nilai wajar di atas
nilai buku aset neto yang
dapat diidentifikasi
Rp. 60.000.000,-

Nilai buku aset neto yang


dapat diidentifikasi
Rp. 240.000.000,-
Jurnal Eliminasi :

(E2) dr. Saham Biasa – PT. Anak 200.000.000


Saldo Laba, 1 Januari 100.000.000
Diferensial 70.000.000
cr. Investasi pada Saham PT. Anak 310.000.000
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
(mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan
kepemilikan nonpengendali)

(E3) dr. Persediaan 4.000.000


Tanah 8.000.000
Bangunan dan Peralatan 48.000.000
Goodwill 10.000.000
cr. Diferensial 70.000.000
(mengalokasikan diferensial)
Konsolidasi Setelah Akuisisi Kepemilikan Pengendali
→ Konsolidasi setelah akuisisi melibatkan penyusunan seperangkat lengkap laporan keuangan
konsolidasi.
Contoh :
Melanjutkan ilustrasi dari bagian sebelumnya setelah tanggal akuisisi dengan asumsi PT. Induk
dan PT. Anak melaporkan laba dan dividen sebegai berikut :

Informasi Laba dan Dividen PT. Induk dan PT. Anak untuk tahun 20X1 :

PT. Induk PT. Anak


20X1 :
Laba Operasi Terpisah, PT. Induk Rp. 140.000.000,-
Laba Neto, PT. Anak Rp. 50.000.000,-
Dividen 60.000.000,- 30.000.000,-
• Diferensial pembelian sebesar Rp. 70.000.000,-
• Asumsi seluruh persediaan telah habis terjual pada tahun 20X1
• Bangunan dan peralatan mempunyai sisa masa manfaat 10 tahun dan goodwill sisa maasa
manfaat 5 tahun sejak tanggal penggabungan usaha
• Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus.
• PT. Induk melakukan pencatatan investasinya mengunakan metode ekuitas.

Ayat Jurnal PT. Induk :


(4) dr. Investasi pada Saham PT. Anak 310.000.000
cr. Kas 310.000.000
(mencatat pembelian Saham PT. Anak)

(5) dr. Kas 24.000.000


cr. Investasi pada Saham PT. Anak 24.000.000
(mencatat dividen dari PT. Anak : Rp. 30 juta x 0,80)

(6) dr. Investasi pada Saham PT. Anak 40.000.000


cr. Pendapatan dari PT. Anak 40.000.000
(mencatat pendapatan metode ekuitas : Rp. 50 juta x 0,80).
Sebagai tambahan, PT. Induk harus menghapusbukukan sebagian diferensial pembelian
melalui ayat jurnal sebagai berikut :

(7) dr. Pendapatan dari PT. Anak 4.000.000


cr. Investasi pada Saham PT. Anak 4.000.000
(Menyesuaikan laba atas diferensial yang terkait pada persediaan
yang telah habis terjual)

(8) dr. Pendapatan dari PT. Anak 4.800.000


cr. Investasi pada Saham PT. Anak 4.800.000
( Mengamortisasikan diferensial yang terkait pada bangunan dan
peralatan Rp. 48 juta : 10 tahun).

(9) dr. Pendapatan dari PT. Anak 2.000.000


cr. Investasi pada Saham PT. Anak 2.000.000
( Mengamortisasi diferensial yang terkait pada goodwiil :
Rp. 10 juta : 5 tahun).
Ayat Jurnal Eliminasi :

(E10) dr. Pendapatan dari PT. Anak 29.200.000


cr. Dividen diumumkan 24.000.000
Investasi pada Saham PT. Anak 5.200.000
( Mengeliminasi pendapatan dari PT. Anak )

(E11) dr. Pendapatan untuk Kepemilikan Nonpengendali 10.000.000


cr. Dividen diumumkan 6.000.000
Kepemilikan Nonpengendali 4.000.000
( Mengeliminasi pendapatan dari PT. Anak )

(E12) dr. Saham Biasa – PT. Anak 200.000.000


Saldo Laba, 1 Januari 100.000.000
Diferensial 70.000.000
cr. Investasi pada Saham PT. Anak 310.000.000
Kepemilikan Nonpengendali 60.000.000
( Mengeliminasi saldo investasi awal )
Ayat Jurnal Eliminasi Tambahan untuk mengalokasikan dan menurunkan nilai diferensial :

(E13) dr. Beban Harga Pokok Penjualan 4.000.000


Tanah 8.000.000
Bangunan dan Peralatan 48.000.000
Goodwill 10.000.000
cr. Diferensial 70.000.000
( Mengalokasikan diferensial)

(E14) dr. Beban Penyusutan 4.800.000


cr. Akumulasi Penyusutan 4.800.000
(Mengamortisasikan diferensial yang terkait pada
bangunan dan peralatan = Rp. 48 juta : 10 tahun)

(E15) dr. Beban Amortisasi 2.000.000


cr. Goodwill 2.000.000
(mengamortisasi diferensial yang terkait pada
Goodwill = Rp. 10 juta ; 5 tahun)
Laba Neto Konsolidasi, 20X1; 80 % Pembelian di Atas Nilai Buku

Laba Neto konsolidasi, 20X1 :

Laba operasi Terpisah, PT. Induk Rp. 140 juta


Bagian PT. Induk atas laba neto PT. Anak
Rp. 50 juta x 0,80 40 juta
Penghapusbukuan diferensial terkait pada persediaan
yang habis terjual tahun 20X1 ( 4 juta)
Amortisasi diferensial terkait pada bangunan dan
peralatan tahun 20X1 ( 4,8 juta)
Amortisasi goodwill tahun 20X1 ( 2 juta )
Laba Neto Konsolidasi Rp. 169,2 juta.
Saldo Laba Konsolidasi, 20X1 ; 80 % Pembelian di Atas Nilai Buku

Saldo Laba Konsolidasi, 31 Desember 20X1 :

Saldo Laba PT. Induk, 1 Januari 20X1 Rp. 300 juta


Laba operasi terpisah PT. Induk, 20X1 140 juta
Bagian PT. Induk atas laba neto PT. Anak ;
Rp. 50 juta x 0,80 40 juta
Penghapusbukuan diferensial terkait pada
persediaan yang habis terjual tahun 20X1 ( 4 juta)
Amortisasi diferensial terkait pada bangunan
dan peralatan tahun 20X1 ( 4,8 juta)
Amortisasi goodwill, tahun 20X1 ( 2 juta)
Dividen yang diumumkan PT. Induk, tahun 20X1 ( 60 juta)
Saldo Laba Konsolidasi, 31 Desember 20X1 Rp. 409,2 juta
SALDO AKUN INVESTASI INDUK PERUSAHAAN tahun 20X1

Saldo awal tahun Rp. 310 juta

Pendapatan dari PT. Anak :


Bagian atas Laba neto PT. Anak Rp. 40 juta
Penghapusbukuan diferensial terkait
dengan persediaan yang terjual ( 4 juta) -
Amortisasi diferensial terkait dengan
bangunan dan peralatan ( 4,8 juta)
Amortisasi goodwill ( 2 juta)
Rp 29,2 juta

Dikurangi : Dividen yang diterima dari PT. Anak ( 24 juta)

Saldo Investasi Akhir, 31 Desember 20X1 = Rp. 315,2 juta


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN 20X1 :

PT. INDUK DAN PT. ANAK


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 20X1

PENJUALAN Rp. 600.000.000,-


HARGA POKOK PENJUALAN ( 289.000.000,-)
LABA BRUTO Rp. 311.000.000,-
BEBAN-BEBAN :
- BEBAN PENYUSUTAN & AMORTISASI Rp. 76.800.000,-
- BEBAN LAIN 55.000.000,-
TOTAL BEBAN-BEBAN (Rp. 131.800.000,-)
Rp. 179.200.000,-
PENDAPATAN UNTUK KEPEMILIKAN NON PENGENDALI ( 10.000.000,-)
LABA NETO, 31 DESEMBER 20X1 Rp. 169.200.000,-

PT. INDUK DAN PT. ANAK


LAPORAN SALDO LABA KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 20X1

SALDO LABA KONSOLIDASI AWAL, 1 JANUARI 20X1 Rp. 300.000.000,-


LABA NETO KONSOLIDASI, 31 DESEMBER 20X1 169.200.000,-
DIVIDEN YANG DIUMUMKAN ( 60.000.000,-)
SALDO LABA KONSOLIDASI, 31 DESEMBER 20X1 Rp. 409.200.000,-
PT. INDUK DAN PT. ANAK
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 20X1

ASET : KEWAJIBAN :
KAS Rp. 269.000.000 HUTANG USAHA Rp. 200.000.000,-
PIUTANG USAHA 125.000.000,- OBLIGASI 300.000.000,-
PERSEDIAAN 175.000.000,- Rp. 500.000.000,-
TANAH 223.000.000,- KEPEMILIKAN NONPENGENDALI 64.000.000,-
BANGUNAN DAN PERALATAN 1.448.000.000,- Rp. 564.000.000,-
AKUMULASI PENYUSUTAN – EKUITAS
BANGUNAN DAN PERALATAN ( 774.800.000,-) SAHAM BIASA Rp. 500.000.000,-
GOODWILL 8.000.000,- SALDOLABA 409.200.000,-
Rp. 909.200.000,-

TOTAL ASET Rp. 1.473.200.000,- TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp. 1.473.200.000,-

Anda mungkin juga menyukai