➢ Hak pengendali keuangan di anak perusahaan diperlukan oleh induk perusahaan untuk
mengkonsolidasikan anak perusahaan, hanya kepemilikan mayoritas yang diperlukan
dalam konsolidasi. Tidak harus dimiliki seluruhnya (100 %).
➢ Pemegang saham yang memiliki lembar saham anak perusahaan yang tidak dimiliki oleh
induk perusahaan disebut secara kolektif sebagai kepemilikan nonpengendali atau
kepemilikan minoritas.
➢ Jika induk perusahaan tidak memiliki kepemilikan penuh di anak perusahaan, maka klaim
pemegang saham nonpengendali harus tercermin di laporan keuangan konsolidasi.
➢ Bagian kepemilikan nonpengendali atas laba neto anak perusahaan disajikan di laporan
laba rugi umumnya dikurangkan di bagian bawah laporan laba rugi untuk memperoleh
laba rugi konsolidasi.
➢ Bagian kepemilikan nonpengendali atas aset neto anak perusahaan biasanya disajikan di
neraca pada bagian antara kewajiban dan ekuitas pemegang saham, walaupun dapat juga
disajikan di bagian paling bawah bagian ekuitas pemegang saham.
Pengaruh Kepemilikan Nonpengendali
▪ Prosedur konsolidasi harus dimodifikasi sedikit untuk mengakui kepemilikan nonpengendali.
▪ Perhitungan laba neto dan saldo laba konsolidasi harus dimasukkan kepemilikan
nonpengendali.
→ Saldo Laba Konsolidasi adalah : bagian dari laba tidak terdistribusikan perusahaan yang
dikonsolidasi yang dimiliki oleh pemegang saham induk perusahaan.
→ Saldo Laba Konsolidasi = Saldo Laba induk perusahaan dari hasil operasi sendiri +
Kumulatif Laba Neto anak perusahaan sejak akuisisi .
Contoh :
Asumsikan PT. Idaman membeli 80 % saham PT. Amanah pada 1 Januari 20X1 dan mencatat
investasi menggunakan metode ekuitas. Laba neto dan dividen yang diperoleh dan
diumumkan PT. Idaman dan PT. Amanah selama dua tahun setelah akuisisi sebagai berikut :
Catatan :
1. Saldo laba anak perusahaan tidak digabung dengan milik induk perusahaan, hanya bagian induk
atas kumulatif laba neto anak perusahaan sejak tanggal penggabungan saja yang
digabungkan.
2. Saldo Laba Konsolidasi = Saldo Laba induk perusahaan, karena induk perusahaan menggunakan
metode ekuitas dalam mencatat investasi nya di anak perusahaan.
Jika induk menggunakan metode biaya, saldo laba konsolidasi berbeda dengan saldo
laba induk perusahaan.
3. Kumulatif pendapatan dari anak perusahaan yang diakui oleh induk perusahaan dalam
pembukuannya harus dihapus dari saldo laba induk perusahaan untuk mendapatkan
saldo laba induk dari hasil operasinya sendiri, sehingga seluruh atau sebagian
pendapatan yang sama tidak akan dimasukkan/ dihitung dua kali.
Format kertas kerja konsolidasi
➢ Kertas kerja tiga bagian dapat digunakan ketika kepemilikan pada anak perusahaan kurang
dari seluruhnya dengan modifikasi minor.
➢ Klaim kepemilikan nonpengendali atas laba dan aset anak perusahaan harus dimasukkan
dalam kertas kerja.
➢ Klaim kepemilikan nonpengendali atas laba anak perusahaan, yang dihitung sebesar
proporsi bagian kepemilikan nonpengendali atas laba anak perusahaan, dikurangkan di
bagian paling bawah kertas kerja pada bagian laporan laba rugi untuk memperoleh laba
neto konsolidasi.
➢ Klaim kepemilikan nonpengendali atas aset neto anak perusahaan , yang dihitung sebesar
proporsi bagian kepemilikan nonpengendali atas ekuitas anak, ditambahkan di bagian
paling bawah kertas kerja pada bagian kredit neraca.
➢ Baik klaim kepemilikan nonpengendali atas laba maupun aset neto dimasukkan ke dalam
kertas kerja melalui ayat jurnal eliminasi dan dibawa ke kolom konsolidasi.
Penyusunan Neraca Konsolidasi sesaat Setelah Akuisisi kepemilikan pengendali
▪ Proses konsolidasi untuk anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas sama dengan
anak perusahaan kepemilikan penuh.
▪ Hanya saja klaim pemilik nonpengendali atau kepemilikan minoritas harus dicantumkan.
Contoh :
PT. Induk membeli 80 % saham biasa beredar dari PT. Anak seharga Rp. 310.000.000,-.
(Neraca PT. Induk dan PT. Anak yang mendasari kepemilikan anak perusahaan sebesar 80 %
menggunakan data sebelumnya → Figur 4-2).
==============
Neraca untuk PT. Induk dan PT. Anak, 1 Januari 20X1, Sesaat Setelah Penggabungan Usaha
→ Berdasarkan Standar Akuntansi yang berlaku saat ini, hanya bagian induk atas kelebihan
nilai wajar dibanding nilai buku yang diperoleh yang dapat diakui.
→ Diferensial Rp. 70.000.000,- , dialokasikan ke aset yang dapat diidentifikasi PT. Anak
sebesar Rp. 60.000.000 dan sisanya diatribusikan ke goodwill Rp. 10.000.000,-.
• Total Diferensial dapat digambarkan sebagai berikut :
Informasi Laba dan Dividen PT. Induk dan PT. Anak untuk tahun 20X1 :
ASET : KEWAJIBAN :
KAS Rp. 269.000.000 HUTANG USAHA Rp. 200.000.000,-
PIUTANG USAHA 125.000.000,- OBLIGASI 300.000.000,-
PERSEDIAAN 175.000.000,- Rp. 500.000.000,-
TANAH 223.000.000,- KEPEMILIKAN NONPENGENDALI 64.000.000,-
BANGUNAN DAN PERALATAN 1.448.000.000,- Rp. 564.000.000,-
AKUMULASI PENYUSUTAN – EKUITAS
BANGUNAN DAN PERALATAN ( 774.800.000,-) SAHAM BIASA Rp. 500.000.000,-
GOODWILL 8.000.000,- SALDOLABA 409.200.000,-
Rp. 909.200.000,-
TOTAL ASET Rp. 1.473.200.000,- TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp. 1.473.200.000,-