Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RAISYA NURAINI PUTRI

NIM : 2110701027
TUGAS : LABA PER SAHAM

Review :
Laba per saham konsolidasian (consolidated earning per share) dihitung
dengan cara yang sama dengan laba per saham untuk perusahaan tunggal. Laba per
saham (LPS) dasar konsolidasian sama dengan laba bersih konsolidasi tersedia untuk
pemegang saham biasa induk perusahaan (setelah mengurangi dividen preferen induk
perusahaan) dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa induk perusahaan
yang neredar selama periode tersebut.
Penghitungan LPS dilusian konsolidasi lebih rumit. Kontribusi anak
perusahaan terhadap LPS dilusian dapat berbeda dengan kontribusinya terhadap laba
bersih konsolidasi karena adanya perbedaan asumsi yang mendasari. Persentase
kepemilikan yang dimiiki di dalam entitas konsolidasi dan juga total laba anak
perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham biasa dapat berbeda. Dalam
penghitungan LPS, persentase kepemilikan induk perusahaan sering kali berubah jika
obligasi yang dapat dikonversi (convertible bond) dan saham preferen yang dapat
dikonversi (convertible preferred stock) dan anak perusahaan diperlakukan sebagai
saham biasa dan opsi serta waran anak perusahaan diperlakukan seakan-akan telah
dilaksanakan. Selain itu, laba anak perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham
biasa dapat berubah jika obligasi dan saham preferen diperlakukan sebagai saham
biasa untuk tujuan penghitungan LPS. Beban bunga atau dividen preferen, jika telah
mengurangi, harus ditambahkan kembali dalam penghitungan laba anak perusahaan
yang tersedia untuk pemegang saham biasa jika efek (surat berharga) tersebut
dianggap sebagai saham biasa.

Perhitungan Laba Per Saham Dilusian Konsolidasi


Formula ini menunjukkan penyesuaian atas laba bersih konsolidasi dan atas
saham biasa induk perusahaan yang beredar yang diperlukan untuk penghitungan LPS
dilusian konsolidasi. Secara umum, surat berharga dari induk perusahaan yang dapat
dikonversi atau ditukar menjadi saham biasa induk perusahaan harus dimasukkan
sebagai saham yang beredar jika bersifat dilusian. Pada saat obligasi yang dapat
dikonversi dianggap sebagai saham biasa dan saham biasa tambahan dimasukkan
dalam penyebut, maka penghematan bunga bersih dari pajak harus ditambahkan
kembali ke dalam pembilang. Dividen untuk saham preferen yang terus
dikiasifikasikan sebagai saham preferen dikurangi dari pembilang, dan dividen untuk
saham preferen tidak dikurangi jika saham preferen tersebut dianggap sebagai saham
biasa.
Terdapat dua penyesuaian dalam pembilang terkait dengan jumlah laba anak
perusahaan yang dimasukkan dalam penghitungan LPS dilusian konsolidasi. Pertama,
bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang tersedia untuk pemegang
saham biasa dikurangi, sehingga dapat disubstitusi dengan angka laba yang
disesuaikan.
Jumlah yang dikurangi dan laba bersih konsolidasi dihitung dengan
mengalikan persentase kepemilikan induk perusahaan atas saham biasa anak
perusahaan yang beredar dengan laba anak perusahaan setelah dikurangi dengan
dividen preferen. Kontribusi anak perusahaan terhadap LPS dilusian konsolidasi
dihitung dengan mengalikan jumlah lembar saham anak perusahaan yang dimiliki
induk perusahaan dan afiliasi lain (atau saham yang akan dimiliki setelah pertukaran
atau konversi ke surat berharga lain dan anak perusahaan) dengan LPS dilusian yang
dihitung untuk anak perusahaan. Dengan cara ini, pengaruh dari surat berharga
dilusian anak perusahaan diperhitungkan dalam penghitungan LPS dilusian
konsolidasi.
Jarang sebuah anak perusahaan diperbolehkan untuk menerbitkan hak, waran,
atau opsi untuk membeli saham biasa induk perusahaan atau untuk mengeluarkan
surat berharga lain yang dapat dikonversi menjadi saham biasa induk perusahaan.
Hak, waran, atau opsi dan anak perusahaan tersebut diperlakukan dengan cara yang
sama jika induk penusahaan yang menerbitkannya.
Obligasi atau saham preferen anak perusahaan yang dapat dikonversi menjadi
saham biasa induk penusahaan diperlakukan dengan cara yang sedikit berbeda. Jika
surat berharga tersebut diperlakukan seakan-akan sudah dikonversi, maka laba yang
tersedia untuk pemegang saham biasa dari anak perusahaan meningkat karena adanya
pengurangan biaya bunga, bersih dan pajak, atau dividen preferen. Bagian induk
perusahaan atas peningkatan tersebut dimasukkan dalam penghitungan LPS dilusian
konsolidasi melalui komponen LPS anak perusahaan. Jumlah saham induk perusahaan
yang dikonversi dari surat berharga anak perusahaan tersebut ditambahkan kembali ke
penyebut dalam penghitungan LPS dilusian konsolidasi.

Ilustrasi Perhitungan Laba per Saham Konsolidasi


Sebagai ilustrasi dari perhitungan laba per saham konsolidasi untuk PT Induk
dan PT Anak, asumsikan hal-hal berikut :
1. PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada tanggal 31 Desember 20X0
sebesar nilai bukunya.
2. PT Anak dan PT Induk mempunyai tarif pajak penghasilan efektif sebesar 40% dan
mengisi SPT konsolidasi.
3. PT Anak mempunyai laba sebelum pajak untuk tahun 20X1 sebesar Rp50.000.000,
dan mendapat alokasi bagian dari pajak penghasilan konsolidasi sebesar
Rp20.000.0000, dan laba bersih Rp30.000.000.
4. Laba bersih konsolidasi untuk tahun 20X1 sebesar Rp108.000.000, yang dihitung
sebagai berikut.
Laba operasi terpisah PT Induk Rp140.000.000
Laba sebelum pajak PT Anak 50.000.000
Total laba entitas sebelum pajak Rp190.000.000
Pajak penghasilan konsolidasi (40%) (76.000.000)
Total laba entitas setelah pajak Rp114.000.000
Dikurangi: Pendapatan untuk pemegang saham minoritas
(Rp30.000.000 x 0,20) (6.000.000)
Laba bersih konsolidasi Rp108.000.000

5. Struktur modal PT Induk terdiri atas 100.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal Rp5.000, dan 10.000 lembar dengan nilai nominal Rp10.000, 10% saham
preferen yang dapat dikonversi. Saham preferen dapat dikonversi menjadi 25.000
lembar saham PT Induk.
6. PT Anak mempunyai 20.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp10.000
dan Rp100.000.000 dari 6% obligasi konversi yang beredar. Obligasi tersebut yang
dikeluarkan pada nilai nominalnya dapat dikonversi menjadi 4.000 lembar saham
biasa PT Anak.
7. Pada tanggal 1 Januari 20X1, PT Anak memberikan pegawainya opsi untuk
membeli 9.000 lembar saham biasa PT Induk pada harga Rp26.000 per lembar kapan
saja selama 5 tahun setelah tanggal pemberian opsi. Belum ada opsi yang
dilaksanakan selama tahun 20X1. Nilai pasar rata-rata saham biasa PT Induk selama
tahun 20X1 adalah Rp29.000 per lembar.

Laba per Saham PT Anak


Sebelum perhitungan LPS konsolidasi, total LPS untuk setiap anak perusahaan
harus terlebih dahulu dihitung. LPS dasar dan dilusian PT Anak untuk tahun 20X1
berbeda karena PT Anak memiliki obligasi konversi yang beredar.
LPS dasar dan dilusian untuk PT Anak tahun 20X1 dihitung sebagai berikut,
Dasar Dilusian
Rp30.000.0
Laba bersih PT Anak Rp30.000.000
00
Pengaruh bunga dari obligasi yang diasumsikan
dikonversi, bersih dari pajak
Rp3.600.00
(Rp100.000.000 x 0,06) x (1 - 0,40)
0
Rp33.600.0
Laba yang diakru untuk saham biasa Rp30.000.000
00

Rata-rata tertimbang saham yang beredar


Rp20.000.0
di tahun 20X1 Rp20.000.000
00
Tambahan saham dari obligasi yang diasumsikan Rp4.000.00
dikontroversi 0
Rp24.000.0
Rata-rata tertimbang saham dan setara saham Rp20.000.000
00
Laba per saham:
Rp30.000.000/20.000 lembar Rp1.500
Rp33.600.000/24.000 lembar Rp1.400
Obligasi yang diasumsikan dikonversi mengurangi LPS dilusian PT Anak dari
Rp1.500 menjadi Rp1.400

Perhitungan Laba per Saham Konsolidasian PT Induk dan Anak Perusahaan


untuk Tahun 20x1
Laba per
Laba per
Saham
Saham Dasar
Dilusian
Pembilang
Rp108.000.0 Rp108.000.0
Laba bersih konsolidasi
00 00
Dikurangi: Bagian PT Induk atas laba bersih
-
PT Anak (Rp30.000.000 x 0,80)
Rp24.000.000
Ditambah: bagian PT Induk atas laba bersih
PT
Anak berdasarkan LPS (Rp1.400 x 16.000 -
lembar) Rp22.400.000
-
Dikurangi: Dividen preferen
Rp10.000.000
Rp98.000.00 Rp61.600.00
Total
0 0
Penyebut
Rata-rata tertimbang saham beredar Rp100.000 Rp100.000
Opsi saham diasumsikan dikonversi a Rp981
Saham Preferen diasumsikan dikonversi Rp25.000
Total Rp100.000 Rp125.981
Laba per Saham
Rp98.000/100.000 lembar Rp980
Rp106.400.000/125.931 lembar Rp840

Metode saham diperoleh kembali atas opsi saham diasumsikan dikonversi


Saham yang diterbitkan 9.000
Saham yang dibeli kembali:
Hasil dari pengeluaran saham (9.000 lembar x Rp26.000) Rp234.000.000
Harga pembelian kembali per saham + 29.000
Saham dibeli kembali (8.069)
Kenaikan jumlah saham beredar 931

Laba per Saham Konsolidasian


Laba per saham Konsolidasi untuk tahun 20X1 sebesar Rp980 berdasarkan
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dan Rp840 dengan asumsi dilusian
penuh. Perhitungan ditunjukkan pada figur 10-5 dengan LPS dilusian berdasarkan
formula yang diberikan di awal.
Untuk LPS dilusian, laba bersih konsolidasi sebesar Rp108.000.000 dikurang
oleh bagian proposional PT Induk atas laba bersih PT Anak (Rp30.000.000 x 0,80).
Kontribusi PT Anak ke laba per saham dilusian ditambahkan kembali. Total sebesar
Rp22.400.000 (Rp1.400 x 16.000 lembar saham) ditambahkan untuk LPS dilusian.
Jika PT Induk juga membeli sebagian dari obligasi konversi PT Anak, jumlah saham
setara harus ditambahkan ke kepemilikan PT Induk dalam perhitungan jumlah yang
ditambahkan kembali untuk LPS dilusian. Jumlah laba anak perusahaan yang
ditambahkan kembali ke pembilang juga dapat dihitung dengan mengalikan rasio
kepemilikan terbalik dikalikan dengan kontribusi laba yang direvisi. Laba PT Anak
yang tersedia untuk pemegang saham biasa dalam perhitungan LPS meningkat
menjadi Rp33.600.000 (Rp30.000.000 + Rp3.600.000) dengan diasumsikan obligasi
dikonversi, dan jumlah saham yang beredar bertambah sebanyak Rp4.000.000.
Akibatnya, rasio kepemilikan terbalik berkurang menjadi 662/3 % (16.000 lembar
/24.000 lembar). Perhitungan kontribusi laba dengan cara ini adalah Rp22.400.000
(Rp33.600.000 x 0,662/3).
Saham preferen PT Induk diperlakukan sebagai saham preferen dalam
perhitungan LPS dasar dan saham preferen dikurangi dalam perhitungan laba yang
akru ke pemegang saham biasa di pembilang. Dalam perhitungan LPS dilusian, saham
preferen diperlakukan sebagai saham biasa yang beredar karena saham preferen
tersebut dapat dikonversi dan sifatnya dilusian. Oleh karena itu, tidak ada dividen
yang dikurangi pada pembilangnya, dan 25.000 lembar saham biasa ditambahkan ke
penyebut.
Opsi saham untuk 9.000 lembar saham induk perusahaan dapat dilaksanakan
kapan saja dan harus dicerminkan dalam perhitungan LPS dilusian. Sebagaimana
dihitung pada Figur 10-5 yang menggunakan metode saham diperoleh kembali,
tambahan saham sebanyak 931 lembar ditambahkan ke penyebut dalam perhitungan
LPS dilusian.

Sumber :
http://eprints.binadarma.ac.id/8002/1/Bab%2010.pdf

Anda mungkin juga menyukai