Anda di halaman 1dari 100

Anatomi & Fisiologi

Sistem Penginderaan

Oleh :
Christianto Nugroho S.Kep.Ns
CHRISTIANTO NUGROHO S.Kep.Ns
SISTEM LENSA MATA :

 Pertemuan antara udara dengan permukaan


anterior kornea
 Pertemuan antara posterior kornea dengan
humos akuosus
 Pertemuan antara humor akuosus dengan
permukaan anterior lensa
 Pertemuan antara pemukaan posterior
lensa dengan humos vintreus
Indeks Bias
 Udara : 1,00 D
 Kornea : 1,38 D
 Humor akuosus : 1,33 D
 Lensa : 1,40 D
 Humos Vitreus : 1,34 D
Tulang Orbita
 Orbita merupakan rongga yang ditempati oleh mata
dan memberikan paling besar terhadap bola mata.
Masing-masing orbita disusun atas tujuh tulang yaitu :
1. Os Zigonaticus,
2. Os Maksilaris,
3. Os palatum,
4. Os Lacrimalis,
5. Os Ethmoidalis,
6. Os Sfenoidalis dan
7. Os Frontalis.
– Orbita merupakan rongga yang berpotensi untuk
terkumpulnya cairan, darah dan udara kerana letak
anatomisnya yang dekat dengan sinus dan
pembuluh darah.
Palpebra (kelopak Mata)

 Kelopak mata terdapat pada bagian depan


mata, merupakan lipatan muskulofibrosa
yang dapat digerakkan (dibuka dan ditutup)
untuk melindungi dan meratakan air mata ke
permukaan bola mata serta mengontrol
banyaknya sinar yang masuk ke dalam bola
mata.
Masing-masing palpebra juga
mempunyai pars orbitalis dan pars
palpebralis.
1. Pada palpebra superior pars orbitalis
meluas dari alis untuk menutup bagian
atas orbita, dan pars palpebralis yang
menutup bagian atas bola mata.
2. Palpebra inferior pars orbitalis meluar dari
pipi untuk menutup bagian bawah bola
mata.
Glandula Meibom

 Merupakan glandula sebasea (kelenjar


minyak) yang terisi oleh sekresi lemak yang
melumasi tepi palpebra dan mencegah
tumpahnya aliran air mata yang normal dari
saccus conjungtiva. Sekresi lemak ini juga
membentuk lapisan permukaan dari cairan
prekornea yang mencegah evaporasi air
mata berlebihan.
 Glandula Zeis
– Merupakan glandula sebasea yang
berhubungan dengan folikel rambut, dan
 Glandula Moll
– Adalah glandula sudorifera (kel. Keringat)
yang ductusnya masuk kedalam atau
dekat dengan folikel rambut. Palpebra
agak kaku karena jaringan fibrosa yang
padat membentuk tarsus.
Terdapat dua otot yang bekerja untuk
membuka dan menutup palpebra
yaitu
1. Musculus Levator palpebra yang merupakan otot
seran lintang (volunter) yang dipersyarafi oleh
syaraf ke III, yang bekerja untuk menaikkan
palpebra superior.
2. Musculus Orbicularis Oculi, yang diinversi oleh
syaraf ke VII, yang bekerja menutup palpebra.
Paras palpebralis dipergunakan untukmenutup
secara halus dan pars orbitalis dipergunakan
untuk menutup secara erat (rapat).
Otot mata

 Gerakan mata dikontrol oleh enam otot


ekstraokuler yang masuk ke sklera dan
dipersyarafi oleh syaraf otonom. Otot ini
berfungsi untuk mengerakkan mata pada
pada visus yang normal.
Setiap orbita memiliki enam otot
eksternal yaitu :
1. Musculus rectus superior
 Berorigo pada dekat puncak (apeks) orbita,
dan berinsersio pada permukaan atas sklera.
Kerja otot ini adalah melakukan rotasi
(memutar) mata keatas dan kedalam.
2. Musculus rectus inferior
 Berorigo didekat apeks orbita, dan berinsersio
pada permukaan bawah sklera. Otot ini bekeja
untuk mengadakan rotasi kebawah dan
kedalam
3. Musculus rectus medialis
 Berorigo dekat apeks orbita, berjalan kedepan dan
berinsersio pada permukaan medial sklera. Otot ini
bekerja untuk mengadakan rotasi mata kedalam.
4. Musculus rectus lateralis
 Berorigo pada dekat apeks orbita dan berinsersio
pada permukaan lateral sklera. Otot ini bekerja
untuk mengadakan rotasi mata keluar.
5. Musculus oblikus superior
 Beriorigo dekat apeks orbita, berjalan kedepan
sepanjang atap orbita dimana otot ini mengait
mengelilingi troklea (kerekan) kemudian berjalan
kebelakang dan keluar, dan berinsersio pada
permukaan luar skleraa dibelakang ekuator (bagian
tengah bola mata). Efek dari kerekan ini adalah
menyebabkan otot mengadakan rotasi bola mata
kebawah dan kedalam.
6. Musculus oblikus inferior
– Berorigo pada tepi bawah orbita, berjalan
kesamping luar dan berinsersio pada bagian
bawah sklera dibelakang ekuator. Otot ini
bekerja untuk rotasi bola mata keatas dan
keluar.
Pergerakan otot

 Dipengaruhi oleh syaraf otonom. Syaraf III


mempengaruhi musculus rectus superior, medial,
inferior dan musculus oblikue inferior. Musculus
oblikue superior diinervasi oleh syaraf kranialis IV
dan musculus rectus lateralis diinversi oleh syaraf
kranialis VI.
 Otot-otot mata dibungkus oleh fasia sebagai
kapsula tenon. Pada setiap pergerakan bola mata
beberapa otot bergerak bersama dan mata
dipertahankan pada posisi paralel oleh refleks.
Lakrimalis

 Sistem lakrimal menjaga lingkungan lembab


untuk mata bagian eksternal anterior.
 Air mata diproduksi oleh apparatus
lacrimalis dan drainase air mata melewati
saluran lakrimalis ke meatus nasi inferior.
 Produksi air mata memberikan pelumas
alami dan mengencerkan serta membasuh
partikel asing.
Ada dua macam air mata yang
diproduksi yaitu :
1. Air mata pelumas, mengandung lemak, air
dan mukosa;
 Air mata pelumas terdiri atas :
1. 98 % air,
2. 1,5% NaCl dan
3. Sisanya merupakan enzim lisosim yang
memberikan efek antibakteria.
2. Air mata aqueus yang dihasilkan sebagai
respon emosi dan iritasi yang hanya berisi
air.
Bulbus Orbita

 Bola mata dibentuk dan dilapisi oleh tiga


lapisan primer yaitu sklera, uvea (yang
mengandung choroid) dan retina.
Sclera
 Sclera merupakan lapisan paling luar dari
mata dan paling kuat, sering juga disebut
sbagi “putih mata”.
 Dibagian posterior sclera mempunyai
lubang yang dilewat oleh nervus optikus dan
pemmbuluh darah retina sentralis.
 Dibagian anterior berlanjut menjadi kornea.
Permukaan anterior sklera diselubungi
secara longgar oleh konjungtiva.
Uvea
 Uvea merupakan lapisan tengah bola mata yang
mengandung pigmen dan terdiri atas koroid, iris
dan badan silier.
1. Koroid merupakan lapisan vaskuler yang
memberikan darah ke lapisan epitel berpigmen
retina dan retina sensoris perifer dibagian
anterior dan saraf optikus dibagian posterior.
2. Iris merupakan struktur muskuler berpigmen
yang memberikan warna khas pada mata. Iris
adalah bagian anterior traktus uvea dan
membagi ruangan antara kornea dan lensa
menjadi kamera anterior dan posterior.
3. Pupil dapat berubah ukurannya karena
adanya kontriksi dan relaksasi muskuler
iris.
4. Badan silier berperan penting dalam
menjaga tekanan intraokuler dengan
mensekresi Humor aqueus dan
menjaganya dalam batas-batas antara 12-
21 mmHg.
Retina

 Merupakan jaringan semitransparan yang


mengandung sel ganglionik dan fotosensitif
retina sensorik.
 Retina distimulasi oleh cahaya yang masuk
melalui kornea, lensa dan humor vitreus.
 Ketika impuls cahaya mencapai retina,
terjadi urutan reaksi kimia dan hubungan
neurologis yang mengirimkan impuls ke
epitel berpigmen, yang mentransfer ke
syaraf optikus.

 Syaraf optikus kemudian mentransmisi


impuls melalui kiasma optik berbentuk X ke
korteks visual otak di lobus occipital, dimana
impuls diterjemahkan menjadi “image”.
Dalam retina, terdapat dua macam sel
fotosensitif yaitu sel batang dan sel
kerucut.

1. Sel batang bertanggung jawab untuk


penglihatan perifer, ketajaman pandangan
pencahayaan rendah dan membedakan
bentuk dan batas benda;
2. Sel kerucut berperan dalam perbedaan
warna dan penglihatan tajam.
Kornea

 Kornea adalah jaringan avaskuler dan


bening (transparan) yang memberntuk
seperenam bagian depan bola mata dengan
garis tengah kira-kira 11 mm.
 Kornea merupakan kelanjutan sklera tetapi
lebih tebal dari sklera.
 Pertemuan antara kornea dan sklera
disebut juga korneo-sklera jungtion atau
limbus.
Kornea tersusun atas lima lapisan
yaitu

1. Jaringan epitelium,
2. Membranan bowman,
3. Stroma,
4. Membrana descment dan
5. Endotelium.
 Pemberian nutrisi kornea dicapai lewat
humor aqueus pada permukaan dalam dan
melalui air mata pada permukaan luar
kornea.
 Kornea dipersyarafi oleh cabang syaraf
sensoris Trigeminus (Saraf cranial V) dan
menerima rangsang sensorik sebagai rasa
nyeri.
Iris

 Iris merupakan struktur yang sangat


vaskuler dengan pigmen yang berbeda-
beda.
 Semakin cerah warna pigmen, semakin
banyak jumlah cahaya yang memasuki
mata sehingga seringkali pada orang
yang memiliki pigmen iris berwarna
terlalu muda mengalami fotofobia.
Pergerakan kontriksi dan dilatasi
pupil dipengaruhi oleh :
1. Sistem syaraf autonom simpatis
menyebabkan dilatasi pupil dan
2. Persyarafan parasimpatis yang berasal
dari nervus Okulomotorius akan
mengaktivasi otot konstriktor pupilae
sirkuler pada bagian dalam pupil dan
menyebabkan pupil tertarik (konstriksi).
Lensa
 Lensa kristalina adalah struktur transparan,
avaskuler dan bikonveks yang digantungkan
dibelakang iris oleh Zonula zinii.
 Lensa mampu melakukan akomodasi
(mencembung dan mencekung) untuk
memfokuskan cahaya yang masuk agar
menimbulkan bayangan tepat pada retina.
Badan Silier
 Badan silier merupakan suatu cincin
jaringan yang merupakan kelanjutan dari
iris.
 Merupakan bagian dari trakus uvea,
mengandung pigmen, bervaskuler dan
muskuler.
Badan silier mempunyai dua fungsi
yaitu

1. Untuk memproduksi humor aqueus dan


2. Menyesuaikan bentuk lensa untuk
akomodasi.
Humor Aqueus

 Humor aqueus berfungsi


1. Memberikan tekanan konstan dalam ruang
anterior
2. Memberikan nutrisi bagi jaringan mata
yang avaskuler kamera anterior yaitu
kornea, lensa dan jaring trabekula.
 Humor aqueus diproduksi oleh badan silier,
selanjutnya dialirkan dari kamera posterior
melalui iris menuju kamera anterior; untuk
kemudian difiltrasi oleh jaring trabekula
menuju kanalis sclemnii untuk kemudian
bergabung dengan sistem vena mata.
 Selama humor aqueus diproduksi dan
difiltrasi dalam jumlah yang seimbang, maka
tekanan intraokular dalam kamera anterior
dapat dipertahankan.
Badan vitreus
 Merupakan bagian dari kamera posterior
yang paling besar dan paling posterior.
 Badan vitreous tersusun atas jel kolagen
dan cairan transparan, yang pada dasarnya
membentuk dan mencetak bola mata.
 Pada orang muda, 80 % vitreus terdiri
atas jel.
CHRISTIANTO NUGROHO S.Kep.Ns
Telinga terdiri dari :
1. Telinga Luar
Aurikel
Pinna
2. Telinga Tengah
Tuba Eustachius
Tulang – tulang pendengaran
1. Malleus
2. Inkus
3. Stapes
3. Telinga Dalam
Labirin
1. Vestibula
2. Saluran Semisirkularis
3. Kokhlea
Dalam setiap belitan, terdapat
saluran membranosa yang
mengandung ujung – ujung akhir
saraf pendengaran.
Cairan dalam labirin dibagi 2 yaitu :
1. Endolimfe
2. Perilimfe
Proses Pendengaran
Getaran Atmosfer
Membrane timpani bergetar

Tulang pendengaran

Fenestra Vestibular Nervus Auditorius

Perilimfe

Saluran Kokhlea Organ Corti


CHRISTIANTO NUGROHO S.Kep.Ns
ANATOMI KULIT
Anatomi Kulit
2 lapisan :
Epidermis
Dermis
Epidermis
Keratinosit
Melanosit
Sel
Langerhans
Sel Dendrit
Sel Merchel
Lapisan epidermis
(dari dalam ke luar)

1. Stratum basalis / germinativum


2. Stratum malphigi / spinosum
3. Stratum granulosum
4. Stratum lusidum
5. Stratum corneum (tanduk)
Lapisan tanduk :
paling tebal  telapak tangan dan kaki
Paling tipis  fleksor lengan, abdomen
Melanosit
Berasal dari neural crest
Setiap 10 sel basal
terdapat sel melanosit
Menghasilkan melanosum
Bila terkena UV 
produksi melanosum
besar-besar
Sel Langerhans
Tersebar di stratum spinosum
Di deteksi dengan “ gold
impregnated peroxydase”
Fungsi : - sebagai monosit
- sebagai makrofag
Adneksa Kulit
Kelenjar ekrin (pada
hampir seluruh permukaan
kulit)
Kelenjar apokrin
Unit pilosebaseous
Ekrin

Di permukaan kulit
Telapak tangan dan kaki
terbanyak
Rangsangan untuk
panas/stres/emosi
Sistem termoregulator tubuh
Inervasi kolinergik
Apokrin

Bermuara di folikel rambut


Mediator adrenergik
Eksresi periodik
Fungsi : tidak jelas (pada
manusia)
Ditemukan pada aksila,
areola mama, genital,
kelopak mata
Folikel Rambut
Pertumbuhan tergantung
fase (telogen, anogen,
katagen)
Warna tergantung
melanosum
Sebacea/Kelenjar Minyak
Pada hampir seluruh tubuh
kecuali telapak tangan/kaki,
mukosa bukal, preputium,
areola mama
>> di muka dan skalp
Dermis

2 lapisan : - reticulare
- papilare
Komponen : - serat kolagen
- protein fibrous
Substansi : - mukopolisakarida
- glikosaminoglikan
- polisakarida netral
- hyaluromide acid
FUNGSI KULIT
EVAPORASI

RADIASI

KONVEKSI

KONDUKSI
CHRISTIANTO NUGROHO S.Kep.Ns
Terdiri dari 2 otot :
1. Otot Intrinsik melakukan gerakan
halus
2. Otot Ekstrinsik melakukan gerakan
kasar (mengunyah, menelan)
Papilae

1. Papilae Sirkumvalata  dasar


2. Papilae Fungiformis permukaan
ujung dan sisi lidah
3. Papilae Filiformis menyebar
Ada 4 macam rasa kecap :
1. Manis
2. Pahit
3. Asam
4. Asin
Lidah mempunyai persyarafan
majemuk.
Nervus 12  hipoglosus
Nervus Olfaktorius
… terima kasih …

Anda mungkin juga menyukai