Anda di halaman 1dari 59

Komunikasi Bisnis & Negosiasi

Lobi, Negosiasi dan Komunikasi Lintas Budaya


Eka Avianti A, SE., MBA.
“Jangan pernah bernegosiasi karena takut, tetapi Jangan
pernah takut untuk bernegosiasi.”
John F. Kennedy
Definisi Negosiasi
Komunikasi Bisnis pada level Komunikasi Interpersonal
(Antar pribadi dan kelompok)
 Negosiasi menurut Hartman
Suatu proses komunikasi di mana dua pihak, masing-masing
dengan tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, berusaha
untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah
pihak mengenai masalah yang sama.
 Negosiasi menurut Casse
Proses di mana paling sedikit ada dua pihak dengan persepsi,
kebutuhan dan motivasi yang berbeda mencoba untuk
bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.
Definisi Lobi

 Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh


individu/kelompok dengan tujuan untuk
memengaruhi pimpinan organisasi/orang yang
mempunyai kedudukan penting dalam organisasi
sehingga dapat memberi keuntungan untuk diri
sendiri atau organisasi/perusahaan.
 Lobi adalah pendekatan nonverbal, melancarkan
persuasi yang mempengaruhi orang lain demi
mengambil keputusan sesuai yang diinginkan.
 Lobi merupakan upaya dalam melakukan pemasaran
pendekatan calon pembeli baik perorangan/instansi.
Lobi dan Negosiasi
Negosiasi pendekatan yang paling efektif untuk
mengatasi menyelesaikan konflik/perbedaan
kepentingan. Lobi bertujuan untuk memengaruhi
seseorang/kelompok mengenai suatu hal.
Negosiasi suatu cara mencapai kesepakatan
melalui diskusi formal.
Lobi suatu cara mencapai kesepakatan melalui
diskusi informal.
Proses negosiasi terikat oleh waktu dan tempat, tidak
dapat dilakukan secara terus menerus dalam jangka
waktu panjang
Proses lobi tidak terikat oleh waktu dan tempat,
dapat dilakukan secara terus menerus dalam jangka
waktu panjang.
Dalam negosiasi kesepakatan harus dibangun dari
keinginan/niat kedua belah pihak karena itu penting sekali
dalam awal-awal negosiasi. Mengetahui dan memahami sikap
dari pihak lain melalui apa yang disampaikan secara lisan,
bahasa tubuh, maupun ekspresi wajah.
Fungsi Lobi dan Negosiasi

Sebagai Mencapai
pembuka jalan kesepakatan
Lobi bernegosiasi jika bersama
ada respon

Negosiasi Mengubah
Memengaruhi pendapat orang
pengambilan lain dan
keputusan meyakinkan
pihak lain
Jenis Lobi
Terdapat 3 jenis lobi :
1. Lobi tradisional adalah yang menggunakan pelobi
untuk mendekati pihak pengambil keputusan
2. Lobi akar rumput (grassroot lobbying) adalah yang
menggunakan masyarakat untuk memengaruhi
pengambilan keputusan
3. Lobi political action committee adalah komite-
komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar
agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau
pemerintah
Strategi Lobi
2
1
Persiapan
Kenali objek
informasi

4
3
Menarik
Persiapan diri
perhatian

5 6
Pesan Jelas Kesan Baik
Manfaat Lobi
 Meyakinkan para pihak-pihak yang membuat keputusan
 Mempengaruhi pengambil keputusan agar tidak merugikan
para pelobi dari organisasi/lembaga bisnis
 Lobi juga berfungsi untuk menafsirkan opini pejabat
pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan
perusahaan
 Memprediksi apa yang akan terjadi secara hukum dan
memberi rekomendasi pada perusahaan agar dapat
menyesuaikan diri dan memanfaatkan ketentuan baru tsb
 Menyampaikan informasi sesuatu hal tentang perusahaan,
organisasi/kelompok masyarakat tertentu
Manfaat Negosiasi

 Terciptanya jalinan kerja sama antar badan usaha/


perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha
bersama atas dasar saling pengertian. Dengan adanya
jalinan kerjasama inilah maka tercipta proses transaksi
bisnis dan kerja sama yang efektif
 Bagi suatu perusahaan, proses negosiasi akan
memberikan manfaat bagi jalinan hubungan bisnis yang
lebih luas dan pengembangan pasar
 Meningkatkan relasi, reputasi, profesionalisme
Prinsip Negosiasi
1. Bersifat formal
Negosiasi dilakukan dengan cara yang teratur, proses dan teknik,
dengan jadwal tertentu dan acara yang bersifat formal
2. Bentuknya baku
Negosiasi mempunyai bentuk yang baku yaitu pihak-pihak yang
berunding biasanya duduk berhadapan dan komunikasi
langsung/tatap muka
3. Pelaku telah ditentukan
Pelaku negosiasi (negosiator) telah dipilih yang telah diberi
mandat/wewenang, disebut wakil, utusan, delegasi. Jika ada
pergantian orang harus memberitahukan dan meminta
persetujuan kepada pihak lawan
Prinsip Negosiasi
4. Tempat dan waktu ditentukan
Tempat dan waktu sudah ditentukan dengan pasti dan disepakati
oleh pihak-pihak yang berunding
5. Pendekatan dua arah
Pihak-pihak saling membutuhkan sehingga ingin mempengaruhi
lawannya, masing-masing berusaha agar keinginan disetujui.
Sikap enggan dari salah satu pihak bisa mempengaruhi akibatnya
pihak lain tidak mau melanjutkan dan negosiasi menjadi gagal
6. Target
Sasaran yang ingin dicapai dari negosiasi adalah diperolehnya
kesepakatan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang
berunding
Strategi Negosiasi

TIPE PIHAK 1 PIHAK 2 HASIL

Kolaborasi Menang Menang Win Win

Dominasi Menang Kalah Win Lose

Akomodasi Kalah Menang Lose Win

Kompromi Kalah Kalah Lose Lose

 Kolaborasi : Negosiator mencari kesepakatan semua pihak


 Dominasi : Negosiator mendapat keuntungan lebih besar daripada
pihak lawan
 Akomodasi : Negosiator mendapatkan lebih kecil bahkan kerugian,
pihak lawan menang
 Kompromi : Kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan
Strategi Negosiasi

Win Win
Lose Win
Strategi ini dipilih bila pihak
Strategi ini dipilih bila salah
yang berselisih
satu pihak sengaja
menginginkan penyelesaian
mengalah untuk
masalah, pada akhirnya
mendapatkan manfaat dari
menguntungkan semua
kekalahan mereka
pihak
Lose Lose
Win Lose
Strategi ini dipilih karena
Strategi ini dipilih bila pihak
dampak dari kegagalan
yang berselisih ingin
pemilihan strategi dalam
mendapatkan hasil yang
negosiasi. Akibatnya pihak
sebesar-besarnya dan saling
yang berselisih tidak
kompetisi untuk hasil yang
mendapatkan sama sekali
diinginkan
hasil yang diharapkan
Teknik Negosiasi

1. The Wince (Mengernyit)


Dikenal istilah ‘terkejut’ merupakan reaksi negatif
terhadap tawaran seseorang, bertindak terkejut pada
saat negosiasi yang dilakukan pihak negosiator berjalan
dengan keinginan pihak lain.
Teknik Negosiasi

2. The Silence (Berdiam)


Bila tidak suka dengan apa kata seseorang atau sedang
membuat tawaran dan menunggu jawaban, diam
menjadi pilihan yang terbaik. “Dead Air Time”
kebanyakan orang tidak suka dengan kesunyian yang
panjang, biasanya pihak lain akan merespon.
Teknik Negosiasi

3. Red Herring (Ikan Haring Merah)


Negosiator membawa “ikan haring”/ isu lain ke meja
perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu
utama yang dibahas.
Teknik Negosiasi

4. Outrageous Behaviour (Kelakuan Menghina)


Semua perilaku dianggap kurang bermoral/ tidak bisa
diterima oleh lingkungan dengan tujuan memaksa
pihak lain untuk menyetujui. Tujuan taktik ini untuk
menggertak orang-orang yang terlibat dalam negosiasi.
Teknik Negosiasi

5. The Written Word (Yang Tertulis)


Suatu persyaratan yang ditulis dalam perjanjian dan
tidak dapat diganggu gugat. Perjanjian, leasing (sewa
guna usaha), kontrak dsb.
6. The Trade Off (Pertukaran)
Taktik ini dipakai sebagai tawar menawar (kompromi)
sampai seluruh pihak setuju dengan syarat-syarat yang
diajukan.
Teknik Negosiasi

7. The Ultimatum (Ultimatum)


Pemakaian ultimatum terkadang efektif sebagai taktik
pembuka dalam negosiasi, atau jika negosiasi berjalan
panjang.
8. Walking Out (Berjalan Keluar)
Pada beberapa keadaan berjalan keluar bisa dipakai
sebagai strategi untuk memberikan tekanan pada pihak
lain.
Teknik Negosiasi

9. The Ability to say No (Kemampuan untuk


mengatakan Tidak)
Taktik memegang peran sangat penting dalam segala
macam strategi negosiasi dan cara menyampaikannya
secara tepat. Pertama dan paling dasar untuk
mempelajari taktik ini adalah bahwa apa pun bila
mengatakan 'tidak' secara langsung, diterjemahkan
oleh pihak lain sebagai 'ya’.
Proses Negosiasi
Tahap Perencanaan

Sasaran
Negosiasi Merencanakan

Strategi
Memutuskan Negosiasi

Proses Memperjelas
Negosiasi
Proses Negosiasi
A. Tahap Perencanaan
 Sasaran Negosiasi (Negotiation Objectives)
Hasil yang diharapkan dalam negosiasi sebagai arah/
petunjuk yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar/ batas
minimal yang akan dicapai.
 Strategi Negosiasi (Negotiation Strategy)
Ada 3 cara untuk capai tujuan negosiasi :
1. Strategi Kooperatif
2. Strategi Kompetitif
3. Strategi Analitis
1. Strategi Kooperatif

Negosiasi di mana konflik dapat diminimalisir dan seluruh


gagasan yang ada difokuskan kepada tujuan untuk
mencapai solusi.
• Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak
• Memakai semboyan win-win solution (saling
menguntungkan)
• Mempercayai pihak lawan
• Melakukan kompromi jika diperlukan dan timbal balik
• Menciptakan landasan dan kepentingan bersama
2. Strategi Kompetitif

Negosiasi di mana terjadi suasana tidak bersahabat karena


masing-masing pihak berusaha untuk mendapatkan
tawaran yang lebih baik.
• Sasaran strategi ini adalah mengalahkan lawan
• Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung
• Menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi, dan
melancarkan tekanan
• Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya
3. Strategi Analitis

• Mempunyai filosofi bahwa seorang negosiator adalah


pemecah masalah (problem solver), bukan seorang
petarung
• Memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam
memecahkan masalah, dan bukannya sebagai permainan
• Berusaha kreatif dan bersama-sama mencari alternatif
solusinya
• Menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil
keputusan
• Membuat alasan yang rasional dan bukan atas dasar
perasaan
Proses Negosiasi
6 Tahap
1 2
Persiapan Kontak Pertama

3 4
Konfrontasi Konsiliasi

5 6
Solusi Pasca Negosiasi
Proses Negosiasi
1.Persiap- Tahap pengumpulan informasi, penentuan tim
an negosiasi, mengenal profil pihak lawan, agar
percaya diri dan siap memasuki negosiasi

2.Kontak Tahap pertemuan secara langsung, saling


Pertama berusaha memperoleh informasi demi
kepentingan masing-masing

Tahap saling berargumentasi sengit, perbedaan


3.Konfron- dapat menjadi tidak terkendali bila tidak
tasi mengendalikan emosi
Proses Negosiasi
4.Konsiliasi Tahap proses tawar menawar untuk memperoleh
titik temu yang disepakati dan bermanfaat bagi
kedua belah pihak

5.Solusi Tahap kedua belah pihak mulai saling menerima


dan memberi, negosiator menemukan titik
kesepakatan. Sikap relasional yaitu sikap selalu
berorientasi untuk menang bersama
6.Pasca Tahap konsolidasi kedua pihak komitmen yang
Negosiasi telah disepakati. Tahapan tersulit karena masing-
masing pihak menjalankan komitmen secara riil
B. Tahap Implementasi
a. Taktik Cara Anda
 Taktik “Dengan Cara Anda” adalah tahu tujuan yang ingin
dicapai, bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya
bahwa Anda yang benar, berinisiatif, dan mempertahankan,
Anda yang mengendalikan proses negosiasi, dan Anda terus
menekan.
b. Taktik Bekerja Sama
 Taktik ini menegaskan bahwa mau mendengarkan pihak lawan
dan mengetahui apa yang ada di benak mereka, memutuskan
untuk bersikap reaktif (bukan proaktif), siap bekerja sama jika
proposal pihak lawan sejalan dengan sasaran, Anda setuju, tidak
setuju dan kadang-kadang mengembangkan ide-ide mereka,
Anda membuat mereka berhasil.
Tahap Implementasi
c. Taktik Tidak Bertindak Apa-Apa
 Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi.
Tetap bersikukuh pada pendirian sebelumnya dan tidak
mudah berubah. Taktik ini dilakukan karena ingin
mempertimbangkan sesuatu, salah satu trik untuk mengulur
waktu, upaya membuat pihak lawan gugup.

d. Taktik Melangkah ke Tujuan Lain


 Taktik ini menuntut harus aktif menggeser suatu persoalan ke
persoalan lain dan mencoba untuk menghindar dari suatu
persoalan agar tidak dibahas. Taktik ini diambil dengan alasan,
Anda punya peluang memenangkan negosiasi, pihak lain
justru memenangkan negosiasi bila suatu persoalan dibahas
lagi, waktunya tidak tepat, atau ada kesepakatan lain yang
perlu dibahas lagi.
C. Tahap Peninjauan
• Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya
suatu proses negosiasi. Tahapan ini memiliki arti yang
sangat penting bagi seorang negosiator dalam meninjau
kembali apa yang sudah dilakukannya selama
bernegosiasi.
• Ada beberapa alasan penting tahapan peninjauan
kembali:
a. Untuk memeriksa apakah sudah mencapai tujuan
b. Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran
sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagi
seorang negosiator
c. Jika ya, maka pastikan apa yang sudah dilakukan dengan
baik dan bangunlah kesuksesan.
Pengambilan Keputusan Negosiasi

1. BATNA (Best
3. ZOPA (Zone
Alternative to 2. Reservation
of Possible
a Negotiated Price Agreement)
Agreement)

1. Langkah-langkah alternatif negosiator apabila negosiasi tidak


mencapai kesepakatan
2. Nilai/tawaran terendah yang dapat diterima dalam suatu negosiasi
3. Suatu zona yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam
proses negosiasi
Negosiator
Peran Negosiator
• Mampu bertanggung jawab
Pemimpin • Mengambil keputusan
(Leader Roles) • Mengelola, mengevaluasi negosiasi agar
diperoleh kesepakatan
• Harus mengetahui fakta
Faktual • Mampu mendokumentasikan pertanyaan
• Mampu menjawab pertanyaan untuk
(Factual memperjelas permasalahan
Roles) • Informasi yang jelas dan akurat dan mampu
dipertanggung jawabkan dalam proses negosiasi

Analitis • Mampu menampilkan argumentasi negosiasi


dengan cara logis
(Analytical • Memastikan strategi sudah benar/ aturan main
Roles) dalam proses negosiasi
Negosiator
Peran Negosiator
• Mampu memperlancar hubungan antar
tim negosiasi
Relasional • Memelihara relasi
(Relational • Peka terhadap reaksi
Roles) • Membangun kepercayaan
• Melihat kekuatan/kelemahan pihak lawan

• Mampu memunculkan ide-ide


• cara pendekatan pilihan potensial
Intuitif (Intuitive implikasi ke depan
Roles) • Memahai negosiasi secara utuh
• Mengantisipasi yang akan dilakukan pihak
lawan
Negosiator
Tipe Negosiator

Negosiator curang Negosiator profesional

Dalam benak pikiran Memiliki pengetahuan


bagaimana memenangkan keterampilan negosiasi yang
negosiasi baik
Hati-hati terhadap negosiator Mengetahui apa yang sedang
tipe ini karena dapat dinegosiasikan, mengetahui
menghalalkan segala cara apa yang diinginkan

Bagi negosiator ini yang Yang terpenting adalah


penting dapat memenangkan mengetahui banyak informasi
negosiasi tentang lawan negosiasi
Negosiator
Tipe Negosiator

Negosiator bodoh Negosiator naif

Mengkhendaki kekalahan kedua Tidak siap dengan negosiasi,


belah pihak tidak tahu pokok persoalan

Agar tidak ada yang menjadi Cenderung percaya pada pihak


pemenang dalam negosiasi lawan negosiasinya
Jika perlu memberikan apa yang
Berikan pengertian yang jelas diminta pihak lawan sehingga
jika tidak tahu atau memahami pihak lawan menang dengan
apa yang sebenarnya terjadi mudah
dibalik perilaku bodoh tsb
Negosiator
Gaya Negosiasi
Gaya Fasilitator
Gaya Promotor
Sifat ramah, suka
Agresif, cepat
menolong, perasa,
memutuskan, kreatif,
berbicara dan bertindak
banyak ide2 muluk
diplomatis

Gaya Kontroler
Gaya Analitik
Sifat tidak sabar, ingin
Sifat sabar, spesifik,
berkuasa, penuh tekad
terperinci, dan tipe
dan hanya berorientasi
pemikir
hasil
Komunikasi Bisnis

NEGOSIASI LINTAS BUDYA


Cross Cultural Negotiation

Budaya sebagai nilai bersama (shared values), kepercayaan


(beliefs) dan perilaku (behaviors) yang dipelajari.
Budaya sebagai Media Komunikasi
Komunikasi dan negosiasi lintas budaya
 Komunikasi bisnis lintas budaya sangat penting bagi
terjalinnya harmonisasi bisnis, kerjasama ekonomi di
berbagai kawasan dunia. Terbuka peluang multinasional
masuk ke wilayah negara dan didorong perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi.
 Budaya: Seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar,
pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku disampaikan
oleh individu masyarakat yang menentukan seseorang
bertindak, berperasaan dan memandang dirinya serta
orang lain.
Komunikasi dan negosiasi lintas budaya
 Perbedaan Budaya :
a. Nilai-nilai sosial
b. Peran dan status
c. Pengambilan keputusan
d. Konsep waktu
e. Konsep jarak komunikasi
f. Konteks budaya
g. Bahasa tubuh
h. Perilaku sosial
i. Perilaku Etis
j. Perbedaan budaya perusahaan
Komunikasi dan negosiasi lintas budaya
• Setiap budaya memiliki keunikan dan karakteristik
tersendiri. Lewis (2005) menyatakan “berbeda bahasa,
berbeda dunia”. Lewis (2005) menunjukkan beberapa
perbedaan unik dari beberapa bangsa, seperti :
• “Bagi orang Jerman dan Finlandia, kebenaran adalah
kebenaran. Di Jepang dan Inggris, kebenaran yang baik
apabila kebenaran itu tidak mengganggu keselarasan. Di
Cina tidak ada kebenaran mutlak. Di Italia, kebenaran
bisa dirundingkan”.
Komunikasi dan negosiasi lintas budaya

“Orang Jepang tidak menyukai jabat tangan, tapi lebih


menyukai membungkuk ketika menghormat orang lain dan
tidak membersihkan hidung di muka umum. Orang Brazil
terbiasa untuk tidak antre ketika naik bis, lebih menyukai
sepatu warna coklat daripada hitam, dan datang terlambat
dua jam pada pesta koktail. Orang Yunani menatap bola
mata anda, menganggukkan kepalanya berarti ‘tidak’, dan
ada kalanya membanting piring di restoran”.
Culture can affect your negotiation
Komunikasi dan negosiasi lintas budaya
 Pengaruh kebudayaan terhadap negosiasi :
a. Pemilihan negosiator secara tepat terkait dengan kelancaran
negosiasi
b. Protokol suatu negara formal/informal yang berbeda
c. Komunikasi termasuk cara bersikap melalui bahasa yang
disesuaikan dengan kebudayaan pihak lawan
d. Sensitivitas waktu, terkait dengan kebiasaan tepat/ tidaknya
waktu sesuai yang disepakati
e. Keberanian mengambil risiko
f. Relasi antar individu dan kelompok
g. Kesepakatan yang akan dicapai
h. Tingkat emosional negosiator masing-masing negara dan
budaya
Komunikasi dan negosiasi lintas budaya
Hambatan Negosiator memerlukan waktu yang lama untuk
Negosiasi memahami kebudayaan suatu negara, adanya
lintas perbedaan cara negosiasi adalah wajar
budaya
Negosiator yang mampu memahami kebudayaan
suatu negara belum tentu memahami nilai-nilai
yang terkandung didalamnya

Sikap adaptasi terhadap budaya modern akan


lebih efektif dibanding adaptasi terhadap budaya
tradisional.
Komunikasi dan negosiasi lintas budaya
Strategi Low Familiarity : Pengadaan penasehat yang lebih
mengha- mengenal kultur (mediator), bertanggung jawab
dapi untuk mengatur proses negosiasi, persuasi
negosiasi terhadap negosiator lain agar setuju/sepakat.
lintas
budaya Moderate Familiarity : Adaptasi pendekatan pihak
lain untuk menyesuaikan budaya, koordinasi
melibatkan semua pihak negosiator untuk
menemukan penyesuaian bersifat mutualisme.
High Familiarity : Pendekatan secara holistik
terhadap pihak lain dan bersikap sudah menjadi
bagian dari komunitas budaya pihak lawan. Dapat
improvisasi terhadap situasi dan pihak yang
terlibat.
Negosiasi Lintas Budaya

Moran, Stahl & Boyer Internasional, sebuah perusahaan


yang bergerak di bidang pelatihan lintas budaya (cross-
cultural training), membedakan budaya dalam dua
kelompok yaitu budaya permukaan (surface culture)
seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan budaya
tinggi (deep culture), yang terdiri atas sikap dan nilai-
nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.
Contoh Negosiasi Lintas Budaya
Di Perancis, hubungannya relatif kurang personal
dan menyukai suasana yang formal dan dimulai
dengan unsur ketidakpercayaan kepada pihak lain.
Contoh Negosiasi Lintas Budaya
Negosiator dari Cina dan Jepang lebih suka pada suasana hubungan
sosial. Jika ingin berhasil bernegosiasi, bersikap bersabar dan menguasai
bagaimana hubungan personal (pribadi) di Cina. Negosiator harus dapat
menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar membangun
kepercayaan dalam proses negosiasi.
Contoh Negosiasi Lintas Budaya
Contohnya, negosiator dari Amerika Serikat
cenderung relatif impersonal dalam melakukan
negosiasi. Mereka melihat tujuan mereka dalam
sudut pandang ekonomi dan biasanya mereka
menganggap unsur kepercayaan penting di antara
mereka.
Negosiasi Lintas Budaya

• Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin


menggunakan teknik pemecahan masalah dan
metode pengambilan keputusan yang berbeda.
• Orang yang berasal dari budaya yang berbeda sering
kali mempunyai pendekatan negosiasi yang juga
berbeda. Tingkat toleransi untuk suatu
ketidaksetujuan pun bervariasi.
Negosiasi Lintas Budaya

Dengan mempelajari budaya partner bisnis sebelum


bernegosiasi, akan lebih mudah dalam memahami
pandangan mereka. Menunjukkan sikap luwes, hormat,
sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh
yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan,
yang pada akhirnya dapat menemukan solusi yang
menguntungkan kedua belah pihak.
Komunikasi Bisnis
Q&A
Q&A
TUGAS
• INDIVIDU
• Bahasan : Negosiasi
• Berikan contoh tahapan pengambilan keputusan
dalam bernegosiasi yaitu rangkaian BATNA,
Reservation Price dan ZOPA.
Q&A
TUGAS
• KELOMPOK
• Bahasan : Budaya Komunikasi-Negosiasi
Cari contoh perusahaan yang melakukan
Komunikasi Negosiasi yang dihubungkan dengan
Budaya.
Jelaskan bagaimana budaya mempengaruhi
perusahaan yang melakukan Komunikasi Negosiasi tsb.
email : eka.avianti@ymail.com

Anda mungkin juga menyukai