Anda di halaman 1dari 14

TUGAS EKONOMI PEMBANGUNAN

INSTITUSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Dosen : Harlan Dimas

Oleh :

Andang Wirawan Setiabudi 120720080023

Marita Eituna 120720080028

PROGRAM MAGISTER EKONOMI TERAPAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2008
2
INSTITUSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

I. Rational Behavior

Asumsi dasar dari analisis ekonomi yaitu bahwa setiap orang adalah rasional. Rasional berarti
pada dasarnya setiap orang akan berusaha mengurangi kerusakan jika berada dalam situasi
yang buruk, dan mengambil keuntungan terhadap berbagai peluang yang baik. Dengan kata lain
setiap orang akan bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraannya dalam situasi apapun.
Dengan asumsi Rationality membuat kita mampu memprediksi dan mengerti tindakan yang
akan dilakukan oleh orang Lain. Tapi, bukan berarti jika seseorang bertindak rasional maka akan
tercapai aggregate ecomomic outcomes yang optimum.

Economics

Rational behavior Self Interest

Aim :

Increase welfare

Problem :

Individual rational
behavior doesn’t always
imply optimum
aggregate
economic/social 3
outcomes
II. Pengertian Institusi

“ Institution are the laws, social norms, traditions, religious beliefs, and other established rules
of behavior that provide the incentives that rational people react to.” (Van den Berg, Hendrik)

Institusi meliputi hak milik, harga dan struktur pasar, uang dan lembaga-lembaga financial,
perusahaan dan organisasi industry, serta hubungan-hubungan antara pemerintah dan pasar.
(tadaro, Michael.P, 2000,terjemahan)

“Economic performance is determined mostly by the structure of incentives.”


(Mancur Olson.Jr)

The New Institutional economics

Dalam The New Institutional Economics, insentif di baqi menjadi ;

 Formal Incentives : peraturan pajak, peraturan pemerintah, kebijakan perusahaan, dll


 Informal Incentives : kebiasaan, tradisi, budaya, dll

Masalah-masalah ekonomi seperti kelaparan, kemiskinan, perang, pengangguran bukan


disebabkan oleh tindakan irrasional, melainkan disebabkan reaksi dari tindakan rasional
terhadap insentif yang salah yang diberikan oleh institusi.

Masalah ekonomi merupakan hasil dari institusi yang menyediakan insentif/dorongan kepada
orang-orang yang berfikir rasional untuk bertindak “destructive”/merusak daripada
“constructive”/membangun.

Dengan asumsi dasar rationality, yaitu bahwa setiap orang akan memilih apa yang terbaik untuk
dia sendiri, maka kita dapat mengidentifikasi institusi politik, hukum, Agama, dan sosial yang
menyediakan insentif yang menyebabkan kegagalan maupun kesuksesan ekonomi.

4
Institutions

Right institutions/ Faulty institusions


”pro-growth institutions”

Incentives Incentives

Rational behavior Rational behavior


reactions reactions

Constructive manner Destructive manner

Ex : hard working, innovate, produce Ex : corruption, rent seeking

Economy
Economy
success
disasters
5
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, institusi harus menyediakan insentif kepada:

 individu untuk bekerja keras dan menyimpan sebagian dari pendapatannya


 para pengusaha untuk secara aktif mengejar kesempatan/ peluang
 perusahaan untuk mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas produknya
 para pembuat kebijakan untuk menggunakan pendapatan pajak secara efisien,
menyediakan barang public (public goods), dan merancang cost-effective programs
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.1 Peranan Institusi

Kesejahteraan masyarakat akan meningkat jika ada kenaikan dalam output. Standar hidup
masyarakat akan meningkat hanya jika output per kapita meningkat.

Peran institusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah


mengarahkan/menghubungkan usaha masyarakat menuju aktifitas-aktifitas yang produktif.
Institusi yang paling efektif adalah institusi yang juga mengarahkan masyarakat untuk menjadi
inovatif, atau produktif dalam jangka panjang, supaya terjadi pertumbuhan ekonomi.

Institutions
People’s effort Productive activity

2.2 Studi Empiris “Peran Institusi terhadap Pertumbuhan Economic growth


Ekonomi”

6
Pertumbuhan ekonomi umumnya diuji secara statistik dengan persamaan regresi , sbb :

gy = a0 + a1gk + a2gl + a3Z

Dengan data pertumbuhan Y, K,L, dan Z, maka nilai dari konstanta a 0 dan koefisien dari variabel-
variabel , a1, a2, a3 dapat diestimasi dengan metode least square atau metode statistik regresi
linier lainnya. Konstanta a0 merupakan tingkat pertumbuhan total factor productivity (TFP),
yaitu besarnya pertumbuhan ekonomi yang tidak dijelaskan oleh pertumbuhan faktor-faktor
produksi. Jika penambahan satu atau lebih variabel Z dalam persamaan regresi mengurangi
estimasi dari nilai a0, maka dapat disimpulkan bahwa Z dapat membantu untuk menjelaskan
pertumbuhan output. Para peneliti telah memasukan banyak variable Z yang mewakili institusi.

2.2.1 Sala -I-Martin (1997)

Sala-I-Martin telah menguji beberapa variabel yang mewakili institusi. Kebanyakan dari variabel-
variabel institusi tersebut secara statistik adalah signifikan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Sala-I- Martin memasukkan variabel-variabel yang menentukan iklim ekonomi,
struktur insentif yang mengarahkan aksi individu, tingkat persaingan, dan peraturan pemerintah
terhadap pasar.

Sala-I-Martin menemukan bahwa :

 Religious variables yaitu penganut Budha, Katolik, Konghucu, Islam, dan Protestan,
secara signifikan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Kelima variable tersebut
menunjukkan hubungan yang berbeda. Negara yang didominasi oleh penganut Budha,
Konghucu, Islam dan Protestan memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat ,
ceteris paribus. Sementara negara yang didominasi oleh penganut agama katolik dan
protestan memiliki pertumbuhan ekonomi yang lambat.
 Political variables, seperti the number of revolutions and coups, war, an index of the rule
of law, lack of political rights, dan index of civil liberties ( 1=degree of liberty tertinggi,
10=degree of liberty terendah). Hasil pengujian menunjukan semua variabel mempunyai
hubungan yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

7
 Institusi yang berhubungan dengan perdagangan dan keuangan internasional juga
memegang peranan penting dan signifikan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

2.2.2 Hall and Jones

Hall and Jones menguji hipotesis bahwa perbedaan tingkat keberhasilan ekonomi diantara
berbagai negara ditentukan oleh institusi dan kebijakan pemerintah yang membentuk
lingkungan ekonomi dimana orang memproduksi dan bertransaksi.

Kesimpulannya adalah negara yang perekonomiannya makin terbuka terhadap negara lain,
memiliki insitusi yang semakin baik. Proxy perekonomian terbuka, yaitu ekspor, jumlah duta
besar, persentase penduduk yang mampu berbahasa asing, dan kebijakan pemerintah terhadap
korupsi.

III. Government Institution and Economic Growth/ Institusi Pemerintah dan


Pertumbuhan Ekonomi

Peran pemerintah dalam perekonomian tidak hanya mengatur penerimaan dan pengeluaran,
tetapi pemerintah juga berperan dalam memelihara institusi-institusi yang sangat penting bagi
pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dapat memperbaiki jalannya perekonomian dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sistem pasar tidak dapat berfungsi tanpa institusi
pemerintah. Disisi lain banyak kegagalan yang telah dilakukan pemerintah (government failure),
diantaranya :

III.1 Rent Seeking Activity

“ The things that people do in order to gain transfers of weath at the expense of others are
often referred to as rent seeking activities.”

Rent seeking activities adalah kegiatan orang untuk mendapatkan kekayaan dengan cara
merugikan orang lain

Rent Seeking Activities adalah penambahan pendapatan/kekayaan yang bukan berasal dari
aktivitas ekonomi melainkan dari keadaan/ ”circumstances”

8
3.1.1 Ricardian Rent

Misalnya dari gambar diatas yang menggambarkan pendapatan sewa tanah. Karena jumlah
tanah yang ada terbatas, maka penawaran tanah (S) cenderung vertikal, sementara
permintaan bergeser dari d1 ke d2, akibatnya pendapatan sewa naik dari r1 ke r2.

Hal ini yang disebut dengan Rent Seeking, karena tanpa aktivitas ekonomi, pendapatan sewa
tanah bertambah. Sehingga diusulkan para tuan tanah yang mendapatkan keuntungan
dikenakan pajak yang disebut Ricardian Tax.

Anne Kruger (1974)

Kruger meneliti pengaruh pembatasan impor terhadap kesejahteraan negara Turki. Hasil
penelitian Kruger menyimpulkan bahwa kebanyakan orang-orang terdidik di Turki
menghabiskan sebagian besar jam kerjanya untuk melobi petugas pemerintah yang
mengeluarkan perijinan impor. Orang-orang terdidik ini lebih terlibat dalam aktifitas aliran
uang dibandingkan aktivitas produksi. Kruger mengungkapkan alasannya, yaitu karena
pembatasan impor yang dilakukan pemerintah Turki telah mengakibatkan kelangkaan
barang, sehingga harga melambung tinggi, dan para importir mendapat kuntungan besar
dari perbedaan yang tinggi antara harga luar negeri dan domestik. Hal ini merupakan aktiitas
rent seeking, yang telah mengurangi kesejahteraan masyarakat Turki. Kruger telah

9
menghitung biaya dari rent seeking di Turki di awal tahun 1970-an, yaitu sebesar 14% dari
GNP.

3.1.2 Game Theory

Dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Perusahaan B

Harga tetap Harga Turun

Harga Tetap 5 1

Perusahaan A 5 6

Harga Turun 6 3

1 3

Secara rasional keputusan yang diambil perusahaan A dan B adalah harga tetap karena
masing-masing akan mendapatkan keuntungan yang sama yaitu 5, tetapi yang terjadi
kebanyakan adalah perusahaan A dan B sama-sama menurunkan harga sehingga
keuntungan masing-masing menjadi 3.

Hal ini disebabkan kecenderungan berusaha melindungi diri sendiri, yaitu beranggapan
dengan menurunkan harga akan mendapat keuntungan 6, dengan harapan perusahaan
pesaing menerapkan kebijakan harga tetap. Tetapi karena masing-masing menurunkan
harga maka yang didapat adalah 3.

Kesimpulannya bahwa institusi dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak


rasional.

III.2 Corruption
“ abuse of public power for private benefit.”

10
Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi. Beberapa
aktivitas rent seeking dapat dikategorikan sebagai korupsi. Terdapat beberapa insentif
yang dapat mendorong orang untuk melakukan korupsi yaitu, regulasi, perijinan,
perpajakan, transfer dan subsidi, pengeluaran pemerintah, privatisasi dari kepemilikan
pemerintah. Dengan Insentif-insentif tersebut, pemerintah dapat mengarahkan
kekayaan kepada orang-orang tertentu.

Anne Kruger membagi korupsi menjadi 2 :

1. Real Cost

Dapat diilustrasikan sebagai berikut, misalnya dalam mengurus perijinan, dikenakan


biaya Rp 500.000,00 dan selesai dalam 7 hari. Jika ingin selesai lebih cepat maka
harus membayar lebih. Namun jika tidak mau membayar lebih tetap selesai dalam
waktu 7 hari.

2. Problem Cost

Ilustrasinya, dari contoh diatas, sudah membayar Rp 500.000,00 namun tidak selesai
dalam 7 hari.

Cikal bakal korupsi adalah jika pemerintah punya kekuasaan ”Coercive” yaitu
kemampuan memaksa. Hal itu yang dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk
mendapatkan hasil yang lebih (rent seeking).

Korupsi dapat dikurangi dengan cara :

1. Meningkatkan kualitas pegawai pemerintah dan birokrat


2. Upah sektor publik yang competit
3. Pengawasan institusi
4. Role model/ contoh kepemimpinan
5. Peraturan, hokum dan proses birokrasi yang jelas dan tidak ambisius

III.3 Informal activity

11
Masyarakat seringkali terlibat dalam aktifitas informal akibat dari adanya restriksi dterhadap
kegiatan ekonomi yang mereka jalankan.

Perekonomian yang kurang maju cenderung memiliki aktivitas informal yang lebih banyak
dibandingkan perekonomian yang sudah maju. Alasannya :

1. Institusi formal di negaranya secara ekonomi kurang efisien


2. Tingkat pendapatan yang rendah membuat penyesuaian terhadap peraturan, hukum
dan norma sosial menjadi relatif lebih mahal.
3. Institusi informal seringkali bentrok dengan institusi formal yang baru.

IV. KESIMPULAN

Bukti empiris menunjukkan bahwa terdapat hubungan postit antara political freedom dan
economic freedom dengan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi yang tumbuh cenderung menjadi
lebih demokratis.

Studi empiris juga telah menyatakan bahwa institusi memainkan peranan penting di dalam
proses pertumbuhan ekonomi. Jumlah faktor produksi dan peningkatan teknologi memaikan
peranan penting bagi ekonomi untuk terus tumbuh / mencapai pertumbuhan jangka panjang.

Di sisi lain, jika tidak ada insentif bagi individu dan perusahaan untuk bertindak untuk
meningkatkan kesejahteraan nasional, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai.

Kendala yang masih dihadapi oleh setiap negara yaitu bagaimana menciptakan pro-growth
institution. Dalam hal ini, pemerintah harus turut andil dalam menciptakan institusi yang
mengarahkan masyarakat pada aktifitas ekonomi untuk memaksimalkan kesejahteraan ekonomi
jangka panjang. Institusi harus berubah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Lampiran : CPI (Corruption Perception Index)

12
DAFTAR PUSTAKA

Tadaro, P. (2000). Pembangunan Ekonomi : di Dunia Ketiga. Edisi Ketujuh. (Munandar,


H.,penterjemah). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Transparancy International. Corruption Perception Index

13
Van den Berg, Hendrik (2001). Economic Growth and Development. McGraw-Hill: New York

14

Anda mungkin juga menyukai