Anda di halaman 1dari 67

PENGADAAN

BARANG/JASA
DI DESA
EKA KURNIAWAN, ST

1
BIO DATA
NAMA : EKA KURNIAWAN, ST
TTL : KOTO BARU, 23-09-1971
ALAMAT : JL. M. NATSIR SIMP. EMPAT
INSTANSI : DPMN PASAMAN BARAT
JABATAN : JFU PRANATA BARANG DAN JASA
PENDIDIKAN : S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA
SERTIFIKAT PELATIH :
1.TOT PRODESKEL 2007 BPM PROP SUMBAR
2. PELATIHAN METODOLOGI PELATIHAN TK. MUDA BALAI PMD LAMPUNG 2013
3.TOT PELATIHAN APARATUR DESA KEMENDAGRI 2016
4.TOT PELATIHAN BAMUS BALAI PMD LAMPUNG 2016
5.TOT PELATIHAN PTPD KEMENDAGRI 2017
6. PELATIHAN METODOLOGI PELATIHAN BERBASIS SKKNI KEMENDAGRI 2018
7. UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PELATIH SKKNI LSP/BNSP 2018
POKOK BAHASAN : PENGADAAN BARANG DAN JASA DIDESA

TUJUAN : Setelah penyajian PB ini, diharapkan peserta dapat:


1. Mampu memahami Tata Cara Pengadaan Barang
dan Jasa di Desa
2. Mampu menerangkan Tata Cara Pengadaan
Barang dan Jasa di Desa
3. Mampu melaksanakan Pengadaan Barang dan
Jasa di Desa sesuai peraturan yang berlaku

WAKTU : Konsep 2 Jampel @ 45 menit = 90 menit


Dasar Hukum dan PERMENDAGRI: (Pengelolaan Keuangan)
Peraturan terkait • No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di
Desa
• No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa
PP 47/2015 • No. 20/2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
tentang • No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa
Perubahan atas PP • No. 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan
43/2014 tentang Tata Kerja Pemerintah Desa
peraturan
pelaksanaan UU
Nomor 6 tahun 2014 PERMENDES PDTT: (Prioritas Kegiatan Perencanaan
Anggaran Dana Desa)
• PDTT No.1/2015 tentang Pedoman Kewenangan Lokal
Berskala Desa
UU 6/2014 • PDTT No.2/2015 tentang Musyawarah Desa
Tentang Desa • PDTT No.3/2015 tentang Pendampingan Desa
• PDTT No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengelolaan,dan Pembubaran BUMDes
• PDTT No.16/2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa TA 2019
PP 22/2015 tentang
Perubahan atas PP
60/2014 atas
perubahan PP no
8/2016 tentang Dana PMK Nomor 193/PMK.07/2018 : (Penyaluran Dana)
Desa bersumber dari Tentang Pengelolaan Dana Desa.
APBN
Harmonisasi Peraturan
• UU No 6/2014 • Permendes
• PP No 47/2015 atas PDTT Nomor
perubahan atas PP 16 th 2018
60/2014
• PP No 22 Th 2015
Peraturan Peraturan
Dana Desa Perencanaan
Penyaluran Dana Desa bersumber Anggaran
• PMK No 49 th 2015 dari APBDesa Dana Desa

Peraturan
Peraturan
Pengelolaan
Pengadaan
Keuangan
Barang/Jasa di
Desa
Desa oleh
bersumber
LKPP
• Perka LKPP APBDesa
•Permendagri No
Nomor 13 20 Th 2018
Tahun 2014
beserta •Permendagri No
perubahannya 114 Th 2014

6
Wali Nagari

PERMENDAGRI NOMOR 84
TAHUN 2015

SEKRETARIAT
Nagari

KAUR KAUR KAUR


UMUM PERENC KEUANG
&TATA ANAAN AN
USAHA

KASI KASI KASI


PEMERI KESEJA PELAYA
NTAHAN HTERAA NAN
N

KEPALA PELAKSANA
KEWILAYAHAN /
KEPALA DUSUN

Created by Eka Kurniawan, ST


KEDUDUKAN DAN TUGAS KEPALA
KEWILAYAHAN

Kepala Kewilayahan atau sebutan


lainnya berkedudukan sebagai
unsur satuan tugas kewilayahan
yang bertugas membantu Wali
Nagari dalam pelaksanaan
tugasnya di wilayahnya

Created by Eka Kurniawan, ST


FUNGSI KEPALA KEWILAYAHAN

Pembinaan ketentraman dan ketertiban,

Pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,

Mobilitas kependudukan,

Penataan dan pengelolaan wilayah

Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya

Created by Eka Kurniawan, ST


FUNGSI KEPALA KEWILAYAHAN

Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan


dalam meningkatkan kemampuan dan
kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungannya

Melakukan upaya-upaya pemberdayaan


masyarakat dalam menunjang kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan

Created by Eka Kurniawan, ST


Peran Kepala Kewilayahan Dalam Penyusunan RPJMDes
Wali Desa RPJMD, RTRW Kab/kota
Tim penyusun Pedoman
PP 43/2014, Pasal 117
1 RPJMDes 6 7

anggota 7 - 11 Musrenbang Perdes


orang (ada P)
RPJMDes RPJMDe
pendampingan
Disetujui Kades s
Musy. Dusun

Musy. Khusus
Rancangan
RPJMDes 5
2
Pengkajian Pasal 10
Pedoman
Keadaan Desa
Bulan I Bulan II Bulan III
disampaikan
Berita acara

Musyawah 4

3 BPD Desa
Pasal 6 dan pasal 7
Permendagri 20 tahun 2018

Kaur dan Kasi bertugas sebagai pelaksana kegiatan anggaran

Kaur dan Kasi dalam melaksanakan tugas dapat dibantu oleh


tim yang melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa yang
karena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri

Tim sebagaimana dimaksud berasal dari unsur perangkat


Desa, lembaga kemasyarakatan Desa dan/atau masyarakat

12
Pasal 6 dan pasal 7
Permendagri 20 tahun 2018

Perangkat Desa sebagaimana dimaksud yaitu pelaksana


kewilayahan

Tim sebagaimana dimaksud terdiri atas

• Ketua
• Sekretaris
• Anggota

13
Dasar Hukum Dan Peraturan Terkait
Pengadaan Barang/Jasa di Desa

Peraturan Kepala LKPP Nomor


13 Tahun 2013 sebagaimana Peraturan
diubah dengan Peraturan bupati/walikota yang
Kepala LKPP Nomor 22 Tahun mengacu pada
2015 tentang Pedoman Tata Perka LKPP tersebut
Cara Pengadaan Barang/Jasa di atas.
di Desa .

• Mengatur detail PBJ


•Acuan Penyusunan
Peraturan di Desa
Perka Tata cara PBJ di
Desa Bupati/ • Dapat disesuaikan
LKPP Walikota dengan keadaan
•bersifat umum
diwilayahnya/Desa.

14
PBJ di Desa
Dasar Hukum
Perka LKPP
Cara Pengadaan Nomor 13 Tahun
2013 dan
Peraturan
Bupati/Walikota

Swakelola Penyedia

• PBJ di Desa pada prinsipnya dilakukan secara Swakelola.


• Swakelola adalah kegiatan yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi
sendiri oleh TPK dengan maksimalkan potensi masyarakat,
material/bahan setempat, dan partisipasi masyarakat secara gotong
royong.

15
JENIS BARANG/JASA

Benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun


Barang tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh pengguna bafang

Pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi


Pekerjaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya

Jasa lainnya Jasa yang mengutamakan keterampilan (skillware)

Jasa pelayanan profesional yang mengutamakan olah


Jasa konsultansi fikir (brainware)

16
Ketentuan Umum PBJ di Desa

• Pada prinsipnya PBJ di Desa yang dilakukan Swakelola

• Swakelola adalah kegiatan yang direncanakan, dikerjakan,


diawasi sendiri oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK). Jika belum
terbentuk TPK maka dilaksanakan oleh Tim Asistensi Desa
(ULP, SKPD, unsur lain yang terkait pemerintahan
kabupaten/kota

• Memakismalkan penggunaan Sumber Daya di Desa


setempat secara gotong royong.

• Jika tidak dapat dilakukan swakelola, maka dapat


dilaksanakan oleh Penyedia yang dianggap mampu sesuai
ketentuan.

17
Para Pihak

Tim Asistensi
Desa (TAD)
Tim Pengelola Kegiatan
Penyedia
(TPK) Dapat dibentuk
selama
peraturan
Penerima Hasil Pekerjaan dapat dibentuk sesuai Bupati/Walikot
a dalam masa
perbup/perwal
transisi.

18
Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

• TPK adalah Tim yang ditetapkan oleh Kepala Desa dengan


keputusan Kepala Desa.
• TPK terdiri unsur Pemerintah Desa dan Unsur Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD) untuk melaksanakan PBJ.
• TPK bertugas melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, penyerahan dan pelaporan

Selanjutnya …

19
Para Pihak

Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

• Dalam pembentukan TPK formasi dan jumlahnya sesuai dengan


kebutuhannya (kapasitas, jumlah dan anggaran)
• Formasi TPK dapat diatur lebih lanjut pada Peraturan Bupati (Perbup)
atau Peraturan Walikota (Perwal).
• Tugas TPK harus dijelaskan pada Surat Keputusan (SK) sesuai paket
pengadaan dan penyelesaian waktu pekerjaannya.
• TPK diperbolehkan mendapatkan honor sesuai peraturan bupati/walikota
disesuaikan dengan anggaran yang ada

20
RT/RW

LPMD BUMDES

Unsur TPK :
Lembaga
Kemasyaraata
n
Posyandu PKK

Karang Taruna

21
Tugas TPK

• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Pengawasan
• Penyerahan dan pelaporan hasil pekerjaan

22
Penyedia
• Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau perseorangan yang
menyediakan barang/jasa
• Penyedia bertugas memenuhi kebutuhan barang/jasa untuk
mendukung pelaksanaan swakelola maupun memenuhi kebutuhan
barang/jasa secara langsung di desa dengan memenuhi
persyaratan yang ada.
• Syarat Penyedia : Pernyataan kebenaran usaha, mampu
menyediakan tenaga ahli/peralatan untuk pekerjaan konstruksi

23
Tata Nilai PBJ
di Desa

Prinsip Etika

24
Efisien

Akuntabel Efektif

Prinsip
PBJ di
Desa
Gotong
Transparan
Royong

Pemberdayaan
Masyarakat

25
Prinsip PBJ di Desa
Efisien
• Menggunakan dana dan daya dan minim dengan
kualitas yang maksimum.

• Contohnya : Sebuah desa memiliki anggaran untuk


pengadaan komputer senilai 40 Juta sebanyak 5 komputer
dengan harga satuan 8 juta , kemudian TPK menyusun
spesifikasi sesuai kebutuhan dan kemampuan pegawai
desa. Pada saat melakukan pembelian komputer, TPK
mendapatkan komputer seharga 7 juta dengan kualitas
yang lebih baik (mendapatkan garansi, servis gratis dan
software OS gratis) serta harganya pun lebih murah.

26
Prinsip PBJ di Desa
Efektif
• Sesuai dengan kebutuhan dan sasaran dengan
memberikan manfaat sebesar-besarnya

• Contohnya : Membeli motor jenis bebek untuk operasional


desa. Sementara dengan kondisi jalan desa jalan tanah
yang terjal dibutuhkan jenis motor trail.
• Ini merupakan contoh PBJ yang tidak efektif

27
Prinsip PBJ di Desa

Transparan
• Ketentuan dan informasi tentang pelaksanaan PBJ yang akan
dilakukan bersifat jelas dan diketahui secara luas oleh
masyarakat maupun penyedia yang berminat.

• Contohnya :Memberikan pengumuman pada papan pengumuman di


balai desa bahwa akan diadakanya pengadaan barang/jasa dengan
rinciannya seperti jadwal, paket, volume, anggaran biaya, sumber daya
yang dibutuhkan dan metode pengadaan. Mengumumkan penyedia
yang menjadi pemenang dalam proses pengadaan.

28
Prinsip PBJ di Desa
Pemberdayaan Masyarakat
• Media pembelajaran bagi masyarakat untuk dapat
mengelola pembangunan desa.

• Contoh : Mengoptimalkan para penyedia (sesuai jenis barang/jasa)


yang ada di desa untuk diikutsertakan dalam proses pengadaan
melalui penyedia sehingga memperluas kesempatan bekerja bagi
masyarakat yang memang sudah menjadi tukang batu, atau kuli
bangunan atau memiliki toko tertentu.
• Mendorong untuk dibentuknya Badan Usaha di desa untuk
mendukung pengadaan barang/jasa di desa khususnya pengadaan
barang seperti seragam, alat tulis kantor, benda pos,
bahan/material, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan
dan minuman rapat dan lainnya.

29
Prinsip PBJ di Desa

Gotong Royong
• Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa
penyediaan tenaga kerja oleh masyarakat.

• Contoh : Pada saat melaksanakan musyawarah, sarana/prasarana


pendukung seperti konsumsi, meja/kursi, pengeras suara disediakan
secara swadaya gotong royong dengan mengutamakan
pendayagunaan sarana dan prasarana yang ada.

30
Prinsip PBJ di Desa

Akuntabel
• Sesuai dengan aturan dan ketentuan sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.

• Contoh : Melakukan pengarsipan dan pencatatan dokumen-


dokumen pengadaan dengan rapih dan lengkap sehingga
dapat dipertanggungjawabkan.

31
Etika PBJ di Desa

Bertanggung
Jawab

Mencegah
Patuh
Kebocoran
Terhadap
dan
Peraturan
Pemborosan

32
Etika PBJ di Desa
Bertanggung jawab
• Melaksanakan pengadaan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya sesuai dengan proses dalam pengadaan tersebut.

Mencegah kebocoran dan pemborosan


• Melakukan pengadaan sesuai kebutuhan dan sasaran yang
ditetapkan agar tidak menimbulkan pemborosan dan kebocoran
keuangan yang disebabkan KKN
Patuh terhadap Peraturan
• Sikap taat dan patuh terhadap aturan yang mengikat dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa di desa.

33
Mekanisme PBJ di Desa

1. Perencanaan

3. Pembayaran,
Pelaporan dan 2. Pelaksanaan
Serah Terima

34
Perencanaan Swakelola

Gambar
Rencana
Jadwal Rencana Kerja
Penggunaan
(jika diperlukan)

Rencana
Spesifikasi
Anggaran Biaya
Teknis
(RAB)

35
Perencanaan Swakelola

Jadwal adalah waktu dimulainya pelaksanaan


Jadwal pekerjaan hingga berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan.

• Jadwal untuk mengatur pelaksanaan setiap kegiatan sehingga


dapat di selesaikan tepat waktu dengan mempertimbangkan jenis
pekerjaan, tenaga yang tersedia

• Penjadwalan pengadaan bahan, kondisi lapangan, keadaan cuaca


disekitar lokasi (khusus pekerjaan konstruksi) dan peralatan yang
disediakan.

36
Contoh Format Jadwal
Perencanaan Swakelola

Menyusun rencana tenaga kerja,


Rencana kebutuhan bahan/material dan
Penggunaan peralatan dengan memperhatikan
tenaga kerja,
kebutuhan jenis/barang jasa yang akan diadakan
bahan/material apakah jenis barang/jasa yang
dan peralatan dibutuhkan dapat disediakan dengan
cara swadaya atau perlu didukung
dengan dilakukan oleh penyedia.

38
Perencanaan Swakelola

Kegiatan meliputi :
a. Pendataan tenaga kerja yang ada di desa
Rencana setempat dan yang ada di luar desa
Penggunaan
dengan mengidentifikasi kebutuhan
Sumber
Daya tenaga kerja yang dilakukan pekerja,
Manusia mandor, tukang atau tenaga ahli
b. Pembagian jadwal kerja
c. Pembayaran upah dan /atau honor

39
Contoh Format Rencana
Penggunaan SDM
Perencanaan Swakelola

Kegiatan meliputi :
Rencana a. Pendataan kebutuhan material/bahan
Penggunaan yang diperlukan
Kebutuhan b. Penentuan material/bahan yang dapat
Bahan/Material disediakan dari desa
dan Peralatan c. Menentukan cara pengadaan
material/bahan secara swakelola atau
melalui penyedia

41
Contoh Format Kebutuhan
Material/Bahan
Perencanaan Swakelola

Gambar Gambar rencana kerja adalah gambar acuan


Rencana Kerja
yang digunakan untuk merealisasikan antara
(jika
diperlukan) ide ke dalam wujud fisik.

• Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang


terlibat dalam proses pembangunan fisik.
• Gambar kerja pun terdiri dari berbagai unsur, yang memuat
informasi mengenai dimensi, bahan, dan warna.

43
GAMBAR RENCANA KERJA PONDASI BATU KALI

44
Perencanaan Swakelola

Spesifikasi teknis merupakan deskripsi detail tentang


persyaratan kinerja barang, jasa atau pekerjaan dalam
Spesifikasi memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan
Teknis (performance) atau deskripsi detail mengenai
kualitas bahan, metode dan standar kualitas barang,
jasa atau pekerjaan

• Spesifikasi teknis disusun pada setiap pengadaan barang/jasa


yang diadakan oleh tim pengelola kegiatan
• Spesifikasi Teknis sebagai dasar menyusun perkiraan biaya
untuk menghasilkan barang/jasa yang tepat.

45
Perencanaan Swakelola

Menghasilkan Barang Tepat yang dimaksud adalah :


Tepat
Tepat
Tepat Mutu Tepat Waktu Lokasi/ Tepat Biaya
Jumlah
Sumber
• Kualitas • Kuantitas • Barang/jasa • Barang/jasa • Seluruh
sesuai sesuai diadakan berasal dari komponen
dengan yang dengan yang saat sumber yang biaya
dibutuhkan. dibutuhkan. dibutuhkan. sesuai dan memberikan
dikirim/diteri nilai manfaat
ma pada yang
tempat yang maksimal
dituju. dalam
pekerjaan

46
Contoh Format Spesifikasi Teknis
Perencanaan Swakelola

Sumber data dan informasi diperoleh dari :


a. Harga pasar setempat
Rencana b. Informasi biaya satuan
Biaya
c. Memperhitungkan ongkos kirim atau ongkos
Anggaran
pengambilan atas barang/jasa yang akan
(RAB)
diadakan
d. e-katalog

Dalam menyusun RAB terkait dengan harga perkiraan yang


merupakan proses penjumlahan elemen-elemen biaya dengan
menggunakan metode tertentu dan data yang valid untuk
memperkirakan biaya kegiatan atau pekerjaan berdasarkan data dan
informasi terupdate.

48
Contoh Format
RAB
Pelaksanaan Swakelola
• PBJ desa pada prinsipnya dilakukan secara swakelola berdasarkan rencana
pelaksanaan yang dilakukan dan diawasi sendiri oleh TPK dengan maksimalkan
sumber daya dari wilayah setempat dan gotong royong.
• Jika dalam pelaksanaan swakelola ada sebagian kebutuhan barang/jasa (termasuk
di dalamnya bahan/material) yang tidak dapat dipenuhi secara swakelola maka
dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa yang dianggap mampu oleh TPK
(Tim Pengelola Kegiatan).
• Jika pengadaan dilakukan melalui penyedia maka terdapat ketentuan sesuai
dengan nilai pengadaannya yaitu nilai pengadaan sampai dengan 50 juta, nilai
pengadaan diatas 50 juta sampai dengan 200 juta dan nilai pengadaan di atas 200
juta.

50
Perencanaan Pengadaan Melalui Penyedia

Apabila ada sebagian barang/jasa yang tidak dapat


dipenuhi atau Pekerjaan konstruksi tidak sederhana
yang membutuhkan tenaga ahli dan/atau peralatan
berat maka pengadaan dilakukan melalui penyedia

51
Perencanaan Pengadaan Melalui Penyedia

TPK harus menyusun rencana pelaksanaan pengadaan yang meliputi :

Gambar Spesifikasi
Rencana Kerja Rencana Biaya
Teknis Anggaran (RAB)
(bila diperlukan)

52
PENGAWASAN

• Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan


diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna
(efektif) sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.

• Pengawasan dilakukan oleh Bupati/Walikota dan Masyarakat.


Pengawasan oleh Bupati/Walikota dapat didelegasikan kepada
Camat . (sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Desa Pasal 154 )

53
Pembayaran

• Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa


dengan ketentuan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban
APBDesa harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah, bukti
tersebut harus diverifikasi oleh sekretaris Desa.

• Jenis bukti transaksi :


a. Nota : Bukti pembelian secara tunai
b. Faktur : Bukti tertulis bagi penjual dan pembeli piutang
c. Kuitansi : Bukti penerimaan uang yang di tanda tangani penerima
d. Surat Perjanjian : Surat kesepakatan bersama yang mengikat

54
Prosedur Pembayaran Kegiatan Swakelola

SPP
SekNa Verifikasi

SPP Wali Nagari

PerNa
APBNag
DPA OK SWAKELOLA
SPP
Kasi/
PerWaNa Kaur OK
Kaur APBNag
Keu
Catat dalam buku
pembantu kegiatan Catat dalam BKU, Buku
Pembantu Panjar dan
Penggunaan anggaran yang diterima dari pengajuan SPP untuk kegiatan pengadaan Pajak
barang/jasa secara swakelola tidak lebih dari 10 hari
Prosedur Pembayaran Penyedia Barang
Pernyataan tanggung jawab belanja

Penerimaan barang SPP

SPP SekNa tagihan


PerNa
APBNag Pernyataan Verifikasi Wali Nagari
tanggung jawab
Kasi/K belanja
DPA OK
aur
tagihan
PerWaNa tagihan Penerimaan Barang
Pernyataan tanggung
APBNag
jawab belanja Penerimaan SPP OK
Catat dalam Buku Barang
Pembantu Kegiatan

Tagihan Kaur Keu


Penerimaan
Barang

Catat dalam BKU, Buku


Penyedia Barang Pembantu Panjar dan Pajak
Pelaporan dan Serah Terima
PELAPORAN
• TPK (Tim Pengelola Kegiatan) menyampaikan pelaporan
kemajuan pengadaan barang/jasa secara periodik.
• Laporan tersebut memuat atau menginformasikan tingkat
capaian pekerjaan, permasalahan yang dihadapi dan
upaya pemecahan masalah yang telah ditempuh (apabila
ada).
• Contoh Format Laporan

57
Contoh Format Laporan Bulanan
Contoh
Format
Pelaporan
Selanjutnya ….

PENYERAHAN
• Memastikan pekerjaan telah selesai (100%) dalam artian
sasaran akhir pekerjaan telah tercapai, selanjutnya TPK
menyiapkan naskah Berita Acara Serah Terima Hasil
Pekerjaan.
• TPK menyerahkan hasil pengadaan barang/jasa kepada
Kepala Desa, dengan penandatanganan Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan.

60
Contoh
Format
Berita Acara
Serah Terima

TPK >
Penyedia
Contoh
Format
Berita Acara
Serah
Terima

TPK > KaDes


PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
MELIPUTI:
Pengadaan Barang dan jasa dengan nilai sampai
dengan Rp 50.000.000 :
1. TPK Pengelola membeli barang dan jasa kepada 1(satu) Penyedia Barang
dan jasa.
2. pembelian sebagaimana dimaksud pada angka 1),dilakukan tanpa
permintaan penawaran tertulis dari TPK Pengelola dan tanpa penawaran
tertulis dari Penyedia Barang dan jasa.
3. TPK Pengelola melakukan negosiasi (tawar-menawar ) dengan Penyedia
Barang dan jasa untuk memperoleh harga yang lebih murah.
4. Penyedia Barang dan jasa memberikan bukti transaksi berupa faktur
pembelian dan kuitansi untuk dan atas nama TPK Pengelola.
Pengadaan Barang dan jasa dengan nilai diatas Rp 50.000.000,
sampai dengan Rp200.000.000 :
1. TPK Pengelola membeli barang dan jasa kepada 1(satu) Penyedia
Barang dan jasa.
2. pembelian sebagaimana dimaksud pada angka 1), dilakukan TPK
Pengelola dengan cara meminta penawaran secara tertulis dari
Penyedia Barang dan jasa dengan dilampiri daftar barang dan jasa
(rincian barang dan jasa atau ruang lingkup pekerjaan, volume, dan
satuan).
3. Penyedia Barang dan jasa menyampaikan penawaran tertulis yang berisi
daftar barang dan jasa(rincian barang dan jasa atau ruang lingkup
pekerjaan, volume, dansatuan) dan harga.
4. TPK Pengelola melakukan negosiasi (tawar-menawar) dengan
Penyedia Barang dan jasa untuk memperoleh harga yang lebih murah.
5. Penyedia Barang dan jasa memberikan bukti transaksi berupa faktur
pembelian dan kuitansi untuk dan atas nama TPK Pengelola.
Pengadaan Barang dan jasa dengan nilai
diatas Rp200.000.000 :
1. TPK Pengelola mengundang dan meminta 2(dua) penawaran secara tertulis dari 2(dua)
Penyedia Barang dan jasa yang berbeda dilampiri dengan daftar barang dan jasa (rincian
barangi jasa atau ruang lingkup pekerjaan, volume, dan satuan) dan spesifikasi teknis
barang dan jasa.
2. Penyedia Barang dan jasa menyampaikan penawaran tertulis yang berisi daftar barang
dan jasa(rincian barang dan jasa atau ruang lingkup pekerjaan. volume,dan satuan) dan
harga.
3. TPK Pengelola menilai pemenuhan spesifikasi teknis barang dan jasa terhadap kedua
Penyedia Barang dan jasa yang memasukan penawaran.
4. Apabila spesifikasi teknis barang dan jasa yang ditawarkan:
a. dipenuhi oleh kedua Penyedia Barang dan jasa, maka dilanjutkan dengan proses negosiasi
(tawar-menawar)secara bersamaan.
b. dipenuhi oleh salah satu Penyedia Barang dan jasa,maka TPK Pengelola tetap melanjutkan
dengan proses negosiasi (tawar-menawar) kepada Penyedia Barang dan jasa yang memenuhi
spesifikasi teknis tersebut.
c. tidak dipenuhi oleh kedua Penyedia Barang dan jasa, maka TPK Pengelola membatalkan
proses pengadaan.
5. Apabila spesifikasi teknis sebagaimana dimaksud pada angka4) huruf c), maka TPK Pengelola
melaksanakan kembali proses pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 1).
6. Negosiasi (tawar-menawar) sebagaimana dimaksud pada angka 4) huruf a) dan angka 4) huruf
b)untuk memperoleh harga yang lebih murah.
7. Hasil negosiasi dituangkan dalam surat perjanjian kerja antara Ketua TPK Pengelola dan Penyedia
barang dan jasa sekurang-kurangnya:
a) tanggal dan tempat dibuatnya surat perjanjian;
b) para pihak;
c) ruang lingkup pekerjaan;
d) nilai pekerjaan;
e) hak dan kewajiban para pihak;
f) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
g) ketentuan keadaan kahar;dan
h) sanksi.
TERIMA KASIH

67

Anda mungkin juga menyukai