Anda di halaman 1dari 22

Standar Operasional Prosedur

BIDANG AKADEMIK
PENINJAUAN DAN PENETAPAN KURIKULUM
SOP No. 02.01.00./SOP/SPMI-STFB

Prosedur ini bertujuan untuk menjamin proses pelaksanaan


kurikulum pada program studi di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
demi meningkatnya kualitas pendidikan dalam proses perkuliahan
PENINJAUAN DAN PENETAPAN KURIKULUM
SOP No. 02.01.00./SOP/SPMI-STFB

Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI 2015) untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan (Pasal 35 ayat 1).

Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/materi ajar yang dibangun berdasarkan
beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata kuliah dapat dibentuk berdasarkan
pertimbangan kemandirian materi sebagai cabang / ranting/bahan kajian bidang keilmuan tertentu
atau unit keahlian tertentu (parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari sekelompok
bahan kajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran
lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum.
PENINJAUAN DAN PENETAPAN KURIKULUM
SOP No. 02.01.00./SOP/SPMI-STFB

Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana proses pembelajaran yang
disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran
yang dibebankan pada mata kuliah/modul. Rencana pembelajaran semester atau istilah lain,
ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian
suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi.

Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan
PENGELOLAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM
SOP No. 02.03.00./SOP/SPMI-STFB

Prosedur ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai


rangkaian proses dimulainya perkuliahan dan praktikum hingga
penetapan nilai
PENGELOLAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM
SOP No. 02.03.00./SOP/SPMI-STFB
Dosen Pengampu :
Dosen yang diberikan tugas dan tanggung jawab untuk memberikan
pengajaran pada mata kuliah sesuai dengan bidangnya.
Syarat :
1. Jenjang pendidikan minimal adalah S2
2. Diutamakan Dosen tetap STFB yang memiki kinerja dalam TDP yang baik
3. Mampu pada bidang keilmuan yang akan diajarkan kepada mahasiswa
4. Hasil perhitungan BKD (beban kerja dosen) maksimal 16 SKS
5. Menyetujui kontrak standar pembelajaran dan kode etik dosen
PENGELOLAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM
SOP No. 02.03.00./SOP/SPMI-STFB
Kepala Lab :
Dosen yang diberikan tugas untuk mendesain praktikum sesuai
dengan capaian pembelajaran dari mata kuliah.
Syarat :
1. Memenuhi syarat di Poin 1 sebagai dosen pengampu mata kuliah
2. Mendesain pelaksanaan praktikum dan modul agar mampu mencapai capaian pembelajaran
3. Bersedia untuk memantau dan memberikan arahan kepada asisten laboratorium dan peserta
praktikum
PENGELOLAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM
SOP No. 02.03.00./SOP/SPMI-STFB
Asisten :
Bagian dari proses kegiatan praktikum yang memiliki tugas untuk
mengkordinir kegiatan praktikum dari awal persiapan, diskusi hingga
evaluasi di akhir atas persetujuan dari Kepala Lab.
Syarat :
1. Pendidikan minimal adalah D3 atau mahasiswa aktif STFB sem akhir yang sedang mengambil
Tugas Akhir
2. Diutamakan adalah asisten akademik yang ditunjuk oleh RUBI
3. Mampu pada bidang keilmuan yang akan diberikan peserta praktikum
PENGELOLAAN KULIAH DAN PRAKTIKUM
SOP No. 02.03.00./SOP/SPMI-STFB
 Registrasi dan perwalian akademik dilaksanakan dua kali dalam satu tahun
ajaran akademik
 Jadwal praktikum disusun per semester menyesuaikan dengan jenis praktikum
yang dibuka pada tahun akademik berjalan
 Jadwal perkuliahan disusun per sesi UTS dan UAS yang disusun setelah jadwal
praktikum disetujui.
 UTS dan UAS dikelola oleh panitia Khusus Ujian
 Nilai yang dikelola meliputi nilai mata kuliah dan nilai mata praktikum semua
program studi di bawah Sekolah Tinggi Farmasi Bandung baik nilai dari
Semester Reguler maupun Semester Pendek.
PENGELOLAAN LABORATORIUM
SOP No. 02.04.00/SOP/SPMI-STFB
Prosedur ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam penyelenggaraan praktikum berkaitan
dengan kegiatan rutin yang diselenggarakan di lingkukan Sekolah Tinggi Famasi Bandung

Kegiatan kegiatan Penyelenggaraan praktikum meliputi :


1. Meminta informasi pada ketua prodi terkait mata praktikum
2. Permintaan master modul Mata Praktikum dan memperbanyak modul
3. Rekap kebutuhan bahan penunjang praktikum
4. Rekap kebutuhan alat gelas dan instrument
5. Pengajuan Bahan dan alat penunjang praktikum
6. Penempatan lab untuk penyelenggaraan praktikum
7. Memonitoting Penyelenggaran praktikum
8. Rekapitulasi honor Asisten
UJIAN
SOP No. 02.05.00/SOP/SPMI-STFB

Prosedur ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai


rangkaian proses ujian akhir yang harus dilalui oleh mahasiswa pada
program studi yang diampu.
UJIAN
SOP No. 02.05.00/SOP/SPMI-STFB
1. Rangkaian kegiatan ini dikelola oleh panitia Khusus yang berkordinasi
dengan pengelola prodi
2. Setiap tahapan rangkaian kegiatan ujian akhir melalu tahapan seleksi
peserta yang memenuhi persyaratan baik akademik dan non
akademik
3. Persyaratan akademik yang mengawali ujian akhir adalah nilai
indeks prestasi kumulutatif (IPK).
4. Syarat mahasiswa yang dapat mengikuti penyusunan KTI adalah IPK
hingga semester 5 tidak kurang dari 2.50
UJIAN
SOP No. 02.05.00/SOP/SPMI-STFB
5. Syarat mahasiswa yang dapat mengikuti sidang KTI adalah IPK hingga semester
6/akhir tidak kurang dari 2.75, 110 SKS , maksimum 2 Nilai D tanpa nilai E
6. Syarat mahasiswa yang dapat mengikuti UDF adalah hingga semester 6 telah
menempuh minimal 120 SKS
7. Syarat mahasiswa yang dapat mengikuti penyusunan Tugas Akhir adalah IPK
hingga semester 6 tidak kurang dari 2.50
8. Syarat mahasiswa yang dapat mengikuti sidang Sarjana adalah IPK hingga
semester 8/akhir tidak kurang dari 2.75, 144 SKS , maksimum 2 Nilai D tanpa
nilai E
9. Syarat mahasiswa yang dapat mengikuti rangkaian UPP, CBT dan OSCE adalah
IPK hingga semester 2/akhir tidak kurang dari 3.00, maksimum 2 Nilai D tanpa
nilai E
UJIAN
SOP No. 02.05.00/SOP/SPMI-STFB
10.Dalam kondisi mahasiswa “Khusus”, standar yang telah ditetapkan akan
disesuaikan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi 2015.
11.Mahasiswa dinyatakan kelulusan dalam rangkaian ujian akhir meliputi standar:
a) Sidang KTI, nilai batas lulus setiap penguji adalah 65 (BC)
b) Sidang Sarjana, nilai batas lulus gabungan penguji adalah 65 (BC) namun
nilai kurang dari 65 pada Bidang Ilmu yang menjadi topik penelitian
mahasiswa dinyatakan tidak lulus.
c) Rekapan nilai ujian akhir Profesi Apoteker, nilai batas lulus setiap
rangkaian adalah 65 (BC)
UJIAN
SOP No. 02.05.00/SOP/SPMI-STFB
12.Mahasiswa yang tidak lulus (11.A dan 11.B) diberi satu kali kesempatan untuk
melakukan Sidang Perbaikan hanya pada Unit Bidang Ilmu yang tidak lulus saja.
13.Mahasiswa yang tidak lulus pada point 12, diharuskan mengikuti Sidang Sarjana
pada semester berikutnya.
14.Mahasiswa yang tidak lulus (11.C) diberi satu kali kesempatan hanya pada UPP.
Untuk CBT dan OSCE yang tidak lulus mahasiswa diharuskan mengikuti CBT dan
OSCE pada semester berikutnya.
PENGELOLAAN MUTU PROSES AKADEMIK
SOP No. 02.10.00/SOP/SPMI-STFB

SOP ini disusun untuk menjamin pengelolaan akademik berjalan sesuai dengan standar mutu
yang disusun P2M dan Dikti yang mengacu kepada SN DIKTI 2015 dan Akreditasi Prodi /Institusi
BAN PT dan LAM PT Kes
SOP pengelolan mutu proses akademik meliputi rangkaian penetapan standar perkuliahan dan
praktikum dilanjutkan dengan pelaksanaan standar, monitoring dan evaluasi beserta penetapan
standar baru jika diminta dari hasil monitoring evaluasi
PENGELOLAAN MUTU PROSES AKADEMIK
SOP No. 02.10.00/SOP/SPMI-STFB
1. Penetapan standard perkuliahan dan praktikum ditetapkan melalui
mekanisme penyusunan analisa risk yang disusun secara bertahap sesuai
dengan kemampuan setiap bagian kerja.
2. Pelaksanaan Standar disetiap unit kerja didesain dalam bentuk yang mudah
terukur keberhasilannya sesuai dengan proses kunci pada uraian analisa
resiko
3. Mengukur kesesuaian pelaksanaan dengan standar perlu dilaksanakan
proses monitoring dan evaluasi dengan adil dan berimbang
4. Hasil monitoring dan evaluasi dapat mengusulkan penetapan standar baru
yang sesuai dengan tahapan penjaminan mutu.

Anda mungkin juga menyukai