PERSI
- PRINSIP BERKOMUNIKASI
- TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
- METODE KOMUNIKASI DENGAN
SBAR
PENDAHULUAN
KEBERHASILAN MISI SEBUAH RS DITENTUKAN OLEH
KELUWESAN BERKOMUNIKASI SETIAP PETUGAS ,
PERAWAT DAN DOKTER.
PELAYANAN RS BERHUBUNGAN DG BERBAGAI
KARAKTER DAN PERILAKU PASIEN YG
BERKEPENTINGAN DENGAN JASA ASUHAN KES.
PETUGAS, PERAWAT DAN DOKTER HARUS MEMAHAMI
DAN MENGERTI BAGAIMANA CARA KOMUNIKASI
EFEKTIF YG BISA DITERAPKAN DI SEGALA SITUASI.
KOMPETENSI KOMUNIKASI EFEKTIF MENENTUKAN
KEBERHASILAN DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN
MASALAH KESEHATAN PASIEN
APA KOMUNIKASI ?
Komunikasi bahasa Latin “communis” yang artinya
bersama.
Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai
suatu proses penyampaian pikiran atau informasi
(pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan
menggunakan suatu media.
Webster’s New Collegiate Dictionary ( 1977 )
komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi diantara individu melalui sistem lambang-
lambang, tanda-tanda atau tingkah laku
JENIS KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
•JENIS KOMUNIKASI : TERTULIS,VERBAL DAN NON VERBAL
• INFORMASI (ASUHAN) KLASIFIKASI KOMUNIKASI :
• Jam pelayanan • Komunikasi Intrapersonal
• Pelayanan yang tersedia • Komunikasi Interpersonal
• Cara mendapatkan pelayanan • Komunikasi kelompok
• Rencana tindakan, dll • Komunikasi publik
• Komunikasi organisasi
• Komunikasi massa
•EDUKASI (PELAYANAN PROMOSI)
• Edukasi tentang Hak dan Kewajiban pasien
• Edukasi tentang penyakit
• Edukasi tentang obat
• Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari
• Edukasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasca dari RS
• Edukasi tentang Gizi, dll
KOMUNIKASI TERTULIS : penyampaian
pesan secara tertulis baik manual maupun
melalui media seperti email, surat, media
cetak lainnya, laporan Rekam medis, CPPT.
Prinsip komunikasi tertulis, yaitu : Lengkap,
Ringkas, Pertimbangan, Konkrit, Jelas,
Sopan, Benar.
PESAN VERBAL
Pesan verbal dikomunikasikan melalui
kata-kata atau bahasa.
Bahasa lisan dan tulisan terdiri dari isyarat
verbal. Sering paraverbal (paralinguistik)
isyarat menyertai pesan verbal.
Isyarat ini termasuk pitch dan nada suara;
kecepatan, infleksi, dan volume; dengusan
dan vokalisasi nonlanguage lainnya.
Pesan Nonverbal
Orang mengirim pesan nonverbal melalui
bahasa tubuh bukan kata-kata. Petugas kes.
harus memperhatikan isyarat nonverbal untuk
secara akurat menginterpretasikan perubahan
perilaku pasien.
Pesan Nonverbal
Ekspresi wajah
Posture
Gestures
OUR IMAGE
APA GAMBARAN KITA ?
(What is our image? )
TEPAT WAKTU
LENGKAP
R ESPECT
E MPATY
A UDIBLE
C LARITY
H UMBLE
5 hukum komunikasi →REACH
1. Respect : sikap menghargai setiap individu
dengan jujur, tulus (William James →tiap orang
ingin dihargai, Dale Carnegie → menghargai
dengan jujur & tulus )
2. Empathy : mampu memahami & menempatkan
diri pada situasi yang dihadapi orang lain. Covey
→ menjadi pendengar yang baik sebelum
didengarkan.
3. Audible : pesan yang disampaikan dapat diterima
oleh orang lain
4. Clarity : kejelasan pesan yang disampaikan
5. Humble : sikap rendah hati
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI
GERAKAN TUBUH
JARAK
SENTUHAN
DIAM
VOLUME DAN NADA SUARA
Gerakan Tubuh
Sikap tubuh
Ekspresi wajah
Tersenyum
Kontak mata
Tidak melipat tangan
Tidak menyilangkan kaki
Tidak memasukkan tangan ke kantong
Sedikit membungkuk
Jarak
The Intimate Zone (Jarak Komunikasi 6-18 inc/15-45cm)
Bicara dengan teman dekat
The Personal Zone (jarak Komunikasi inc/45-120cm) Bicara
keg. Sosial dengan Teman yg kita kenal baik
The Sosial Zone (Jarak Komunikasi 4-12 feet/1,5-3,5m)
Bicara dengan orang asing
The Public Zone (Jarak Komunikasi >12 feet/diatas 3,5m)
Bicara dengan pendengar / Kelompok.
Sentuhan
Bersalaman
Menepuk bahu
Mengangkat jempol
Tepuk tangan
Memegang tangan pasien
yg sedang sedih
Hati-hati; tidak tepat utk:
Curiga
Korban aniaya
Larangan budaya
Diam
Mendengar aktif
Kontak mata
Customer
2. Penampilan Diri
Sopan santun
Handal
Tanggap
Percaya Diri
Cepat
Ceria
Rapi dan Bersih
PERSIAPAN DIRI
3. Fokus Pada Customer
Senyum dan Sapa
Panggil Namanya
Tatap Wajahnya
Hargai dan Perhatikan
Dengarkan dengan Seksama
Customer Selalu Benar
Ciptakan Hubungan yang Baik
Setia Pada Customer
Tenang dan Sabar
Lakukan yang Terbaik
Tahap: Pra Interaksi
(Kemampuan Intelektual)
Evaluasi diri
Kemampuan yang dimiliki
Kelemahan yg dimiliki
Rencana Interaksi
Pertemuan keberapa
Tujuan pertemuan
Tujuan tindakan provider
Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan
provider (SP)
II. Perkenalan / Orientasi
Bina hubungan saling percaya
Kaji keluhan utama
Komunikasi terbuka
Kontrak
Kaji: pikiran, perasaan, perilaku
Identifikasi masalah / kebutuhan klien
Apa beda perkenalan dan orientasi ?
Tahap:
Perkenalan & Orientasi
Salam terapeutik
Evaluasi & validasi
Kontrak:
Topik/tindakan
Waktu
Tempat/posisi
III. Tahap Kerja
Laksanakan kegiatan sesuai dengan standar
Meningkatkan pemahaman pelanggan
Persepsi
Perasaan
Perbuatan
Pemenuhan kebutuhan pelanggan
Membantu menyelesaikan masalah
Meningkatkan kemandirian pelanggan
tahap III…PEMENUHAN KEBUTUHAN
Lanjutan
Customer menyetujui
Objektif
B • Background
A • Assessment
R • Recommendation
MODEL SBAR
SEBAGAI STRATEGI UNTUK
MENINGKATKAN
KOMUNIKASI EFEKTIF SAAT
SERAH TERIMA INFORMASI
PASIEN
MENINGKATKAN PATIENT
SAFETY
Introduction
State your name and unit
I am calling about
(patient name)
INTRODUKSI
Via Tel:
Saya Budi, perawat ruang Mawar
Saya mau melaporkan pasien Sofian
Visit Dokter
Ini pasien Sofian
TEKNIK SBAR : MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN
S : Situation
Kondisi terkini yg terjadi
pada pasien Tehnik serah terima
B : Background yang dapat
Informasi penting apa yg digunakan pada serah
berhubungan dg kondisi terima perawat antar
pasien terkini shift, perawat ke
A : Assessment dokter saat
melaporkan kondisi
hasil pengkajian kondisi pasien, dokter ke
pasien terkini dokter.
R : Recommendation
apa yg perlu dilakukan
Untuk mengatasi masalah
SBAR
Situation (S) Sebutkan nama Anda dan unit
Sebutkan identitas pasien dan nomor kamar
pasien.
Sebutkan masalah pasien tersebut (misalnya
sesak nafas, nyeri dada, dsb.
Background (B) Sebutkan diagnosis dan data klinis
pasien sesuai kebutuhan :
Status kardiovaskular (nyeri dada, tekanan
darah, EKG, dsb.)
Status respirasi (frekuensi pernafasan, Sp02,
analisis gas darah, dsb.)
Status gastro-intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan, dsb.)
Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb.)
Hasil laboratorium/pemeriksaan penunjang
lainnya.
Assessment (A) Sebutkan problem pasien tersebut :
Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb.)
Problem gastro-intestinal (perdarahan massif dan
syok)
Recommendation Rekomendasi (pilih sesuai kebutuhan) :
/Request (R) Saya meminta dokter untuk :
Memindahkan pasien ke ICU
Segera datang melihat pasien
Mewakilkan dokter lain untuk datang
Konsultasi ke dokter lain
Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan
Foto rontgen
Pemeriksaan analisi gas darah
Pemeriksaan EKG
Pemberian oksigenasi
Situation
•Patient age
• Gender
• Pre-op diagnosis
• Procedure
• Mental status
pre-procedure
• Patient stable/unstable
Background
• Pertinent medical history
• Allergies
• Sensory Impairment
• Family location
• Religion/culture
• Interpreter required
• Valuables deposition
Background Dirawat
• Keluhan Utama
• Diagnosis dg data penunjang
• Skin integrity
• Musculoskeletal restrictions
• Tubes/drains/catheters
• Dressings/cast/splints
• Counts correct
• Other
Assessment
•Vitals
• Isolation required
• Skin
• Risk factors
• Issues I am concerned about
• sudah dilakukan : Skala nyerinya, Dll yg
berhubungan
Recommendation/Request