RIWAYAT PENDIDIKAN UMUM

1. SD NEGERI NO 14 TELUK AJANG BENGKULU

2. SMP NEGERI 2 BENGKULU UTARA
3. STM NEGERI BENGKULU
4. S1 HUKUM PT. PURWAKARTA
RIWAYAT PENDIDIKAN POLRI
1. CABA
2. SECAPA
3. PELATIHAN LABORATORIUM FORENSIK LAPANGAN
RIWAYAT JABATAN
1. BINTARA SAT LANTAS POLRES PURWAKARTA
2. KSPK POLRES KARAWANG
3. KANIT BUSER SAT RESKRIM POLRES PURWAKARTA
4. KANIT LAKA SAT LANTAS POLRES PURWAKARTA
5. KANIT REGIDENT SAT LANTAS POLRES KARAWANG
6. KANIT LAKA SAT LANTAS POLRES KARAWANG
7. KAPOLSEK CIBATU POLRES PURWAKARTA
8. KASAT RES NARKOBA POLRES PURWAKARTA

0877 2983 0469 AKP HERI NURCAHYO, SH.

KASATRES NARKOBA POLRES PURWAKARTA
 PETA KERAWANAN MIRAS DAN OPLOSAN
DI KAB. PURWAKARTA

BUNGURSARI

SUKASARI
TEGALWARU

MANIIS
DATA KORBAN MIRAS / OPLOSAN

1. KEC. CIBATU
2. KEC. PONDOK SALAM
3. KEC. PLERED
4. KEC. PURWAKARTA
5. KEC. BUNGURSARI
SASARAN PEREDARAN MIRAS
SELURUH REMAJA

ALASAN PENYALAHGUNAAN MIRAS

1. KURANGNYA PENDIDIKAN / AKHLAK
2. LINGKUNGAN
3. PERGAULAN
4. KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DIRUMAH
5. PENGARUH GLOBALISASI INFORMASI
6. KURANGNYA PEMAHAMAN ANCAMAN KESEHATAN MIRAS BAGI TUBUH
7. MARAKNYA PENJUALAN MIRAS ILEGAL DI DAERAH DAERAH TERTENTU
8. KURANGNYA KEPEDULIAN DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM
MEMPERSEMPIT PENJUALAN MIRAS
9. ADANYA OKNUM YANG MEMFAATKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI
ADANYA PENJUALAN MIRAS ILEGAL
EFEK JANGKA PENDEK EFEK JANGKA PANJANG

 Lemah otot
 Mabuk, pusing, bingung
 Disorientasi
 Ketidakmampuan koordinasi
 Koordinasi tubuh lemah
 gerakan
 Irritasi
 Halusinasi dan delusi
 Depresi
 Bermusuhan
 Kerusakan serius pada
 Apatis jantung, lever, ginjal dan
 Menghalangi penilaian otak
 Tidak sadar  Penurunan daya ingat, dan
 Sakit kepala • intelijensia
 Ruam di sekitar hidung dan  Penurunan dan hilangnya
mulut daya dengar
 Memacu detak jantung  Kerusakan tulang sumsusm
 Kematian  Kematian)
 Inhalants :
 Uap dari zat beracun yang dihirup untuk mendapatkan
rasa ‘high’
 Lebih dari seribu jenis bahan rumahtangga dan bahan
umum dpt disalahgunakan (lem, thinner, semir sepatu,
bensin, dll)
 Kebanyakan produk ini memberi efek anastetik,
memperlambat fungsi tubuh
 Dapat merusak jantung, ginjal, otak, liver, sumsum
tulang dan organ lainnya
 Penggunaannya langsung bekerja pada sistem saraf
untuk memberikan dampak perubahan pikiran. Dalam
beberapa detik penggunanya akan mengalami
kemabukan dan dampak serupa alkohol.
SASARAN PEREDARAN INHALANTS
1. SISWA DAN SISWI SD ATAU SMP
2. TUNA WISMA

ALASAN PENYALAHGUNAAN
INHALANTS
1. KURANGNYA PENDIDIKAN / AKHLAK
2. LINGKUNGAN
3. PERGAULAN
4. KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DIRUMAH
5. KURANGNYA PEMAHAMAN ANCAMAN KESEHATAN BAGI TUBUH
EFEK JANGKA PENDEK EFEK JANGKA PANJANG

 Lemah otot
 Mabuk, pusing, bingung
 Disorientasi
 Ketidakmampuan koordinasi
 Koordinasi tubuh lemah
 gerakan
 Irritasi
 Halusinasi dan delusi
 Depresi
 Bermusuhan
 Kerusakan serius pada
 Apatis jantung, lever, ginjal dan
 Sakit kepala otak
 Ruam di sekitar hidung dan  Penurunan daya ingat, dan
mulut • intelijensia
 Memacu detak jantung  Penurunan dan hilangnya
 Kematian daya dengar
 Kerusakan tulang sumsum
 Kematian
SASARAN PEREDARAN ILEGAL OBAT – OBATAN
1. SELURUH REMAJA DAN USIA PRODUKTIF
2. KOMUNITAS
3. TUNA WISMA

ALASAN PENYALAHGUNAAN MIRAS

1. KURANGNYA PENDIDIKAN / AKHLAK
2. LINGKUNGAN
3. PERGAULAN
4. KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DIRUMAH
5. PENGARUH GLOBALISASI INFORMASI
6. KURANGNYA PEMAHAMAN ANCAMAN KESEHATAN MIRAS BAGI TUBUH
7. MARAKNYA PENJUALAN MIRAS ILEGAL DI DAERAH DAERAH TERTENTU
8. KURANGNYA KEPEDULIAN DAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT DALAM
MEMPERSEMPIT PENJUALAN MIRAS
9. ADANYA OKNUM YANG MEMFAATKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI
ADANYA PENJUALAN MIRAS ILEGAL
Efek Jangka Pendek Efek Jangka Panjang

 Penilaian yang salah  Kerusakan otak jangka panjang

( ruang dan yg mempengaruhi ingatan dan
waktu) daya pikir
 Rasa sayang yang salah yang
berfungsi pada kemampuan utk
belajar, tidur dan emosi.
 Permasalahan tidur  Depressi
yg kuat  Kegelisahan
 Hilang Ingatan
 Drug cravings
 Otot menegang  Hemorrhaging
 Psychosis

 Rahang bergemeretak  Convulsions

 Pandangan kabur
 Nausea
 LANGKAH – LANGKAH PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN MIRAS, INHALANTS
DAN OBAT – OBATAN ILEGAL

1. TANAMKAN PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL DAN AKHLAK SEJAK DINI

2. PENDEKATAN TERHADAP TUNA WISMA UNTUK MEMBERIKAN PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA
INHALANTS DAN OBAT – OBATAN ILEGAL
3. CIPTAKAN SITUASI LINGKUNGAN YANG TERBEBAS DARI MIRAS , INHALANTS DAN OBAT – OBATAN ILEGAL
4. BERIKAN PEMAHAMAN KEPADA SELURUH ANGGOTA KELUARGA PENGARUH NEGATIF PERGAULAN YANG
TIDAK SELEKTIF
5. CIPTAKAN KELUARGA YANG SAMAWA AKHLAUL KARIMAH
6. PERLUNYA PENDIDIKAN / PEMAHAMAN PENGARUH NEGATIF GLOBALISASI INFORMASI KEPADA ANGGOTA
KELUARGA
7. PERLUNYA EDUKASI ANCAMAN BAHAYA MIRAS DAN INHALANTS TERHADAP KESEHATAN TUBUH
8. MASYARAKAT IKUT AKTIF DALAM MEMPERSEMPIT PENJUALAN MIRAS DAN OBAT – OBATAN ILEGAL DI
DAERAH DAERAH TERTENTU
9. DITUNUT KEBERANIAN MASYARAKAT UNTUK MELAPORKAN APABILA MENGETAHUI ADANYA OKNUM YANG
MEMFAATKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI ADANYA PENJUALAN MIRAS ILEGAL
10. DIPERLUKAN KERJASAMA DALAM HAL PENGAWASAN DARI SELURUH PIHAK ( PENGAJAR, MASYARAKAT /
TOKOH , KELUARGA DAN INTANSI TERKAIT
11. DIERLUKAN TEROBOSAN PEMIKIRAN SELURUH ELEMEN MASYARAKAT DAN INSTANSI TERKAIT DALAM
MENENTUKAN REGULASI MIRAS INHALANTS DAN OBAT – OBATAN ILEGAL SERTA ANCAMAN HUKUMANNYA
DI PERBERAT
 NARKOBA
Narkotika Psikotropika & Bahan Adiktif
UNDANG-UNDANG NO.35/2009 TTG NARKOTIKA

NARKOTIKA adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.

NARKOTIKA DIBAGI 3 GOLONGAN

1. GOLONGAN I
CONTOH : PUTAW, GANJA, COCAIN, OPIUM AMFETAMIN, METAMFETAMIN (SABU)
MDMA, EXTACY DLL.
2. GOLONGAN II
CONTOH : MORFIN, PETHIDIN, METADONA, DLL
3. GOLONGAN III
CONTOH : CODEIN, ETIL MORFIN(DIONIN)
PSIKOTROPIKA adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental perilaku

PSIKOTROPIKA DIBAGI 4 GOLONGAN

GOLONGAN I DAN II TELAH DIMASUKKAN DALAM KELOMPOK NARKOTIKA (UU NO:35/2009)
GOLONGAN III :
CONTOH : AMOBARBITAL, PENTOBARBITAL
GOLONGAN IV :
CONTOH : DIAZEPAM, NITRAZEPAM
BAHAN ADIKTIF adalah bahan yang dapat menyebabkan kecanduan
CONTOH: MIRAS, INHALANT, dll
HALUSINOGEN DEPRESAN STIMULAN
• LSD (ELSID) • ALOKOHOL • AMFETAMIN
• MESCALINE PEYOTE • INHALANSIA • METHAMFETAMIN
• METHADONE • KOKAIN
• GANJA (TER MASUK
• OPIAT (MORFIN, • MDMA(xtc)
DEPRESAN)
HEROIN) • NIKOTIN
• ECSTACY • SEDATIF- • KAFEIN
• MAGIC MUSHROOMS HOPNOTIK
• GANJA
INDONESIA DARURATNARKOBA

DAYARUSAK POTENSIPASAR WILAYAH

Daya rusak Narkoba Penduduk Indonesia ± SEBARAN
lebih serius dibanding 250 juta Narkoba telah
korupsi dan jiwa sebagai menyebar ke seluruh
terorisme, karena pasarpotensial pelosok wilayah dan
Narkoba merusak Narkoba. Penyalah menyasar kalangan
otak (penyakit kronis- guna narkoba di anak-
kambuhan). Indonesia ± 4 juta anak(regenerasi
orang. pangsa pasar)
JALUR MASUK JARINGAN NARKOBA DI
Jalur INTERNASIONAL LAPAS
masuknarkobadi Jaringan Para Narapidana
Indonesiaterutama Internasionalyang kasus
melalui jalur laut beroperasi di Indonesia: Narkobamasih
(wilayah perairan) Afrika Barat, Iran, mengendalikan
dan pelabuhan tidak Tiongkok,Pakistan, peredaran
resmi (jalur tikus). Malaysia, Eropa. Narkobadari dalam
penjara.
LAUT MENJADI PILIHAN JALUR
PENYELUNDUPAN

d i b a l i k F A K TA
GEOGRAFIS
Kondisi geografis negara Indonesia yang
mayoritas
berupa lautan dimanfaatkan sebagai jalur
favorit bagi parasindikat melakukan
penyelundupan Narkoba dari
 Ancaman Perkembangan Jenis
Narkoba
Jumlah NPS tersebut akan terus
739 Jenis NPSBeredar di
berkembangan dan diproduksi oleh sindikat
Dunia narkoba internasional

Jumlah 73 NPS tersebut hanya jumlah yang

73 Jenis NPS Beredar di
berhasil ditemukan, bisa jadi yang telah masuk
Indonesia ke Indonesia lebih dari jumlah tersebut.

Siapapun yang terbukti

65 Jenis NPS telah menyalahgunakan jenis NPS ini akan
diatur Permenkes 20 menerima hukuman sebagaimana
Tahun 2018 hukuman Narkotika.

Penerbitan Peraturan ini untuk

8 Jenis NPS belum diatur
melindungi masyarakat dari
Permenkes penyalahgunaan Narkotika
termasuk jenis NPS
 PETA KERAWANAN NARKOBA
DI KAB. PURWAKARTA

BUNGURSARI

SUKASARI
TEGALWARU

MANIIS
SASARAN PEREDARAN NARKOBA
SELURUH LAPISAN MASYARAKAT INDONSIA / DUNIA
(GENERARI BANGSA)

ALASAN PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
1. KURANGNYA PENDIDIKAN / AKHLAK
2. LINGKUNGAN
3. PERGAULAN
4. KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DIRUMAH
5. PENGARUH GLOBALISASI INFORMASI
6. KURANGNYA PEMAHAMAN ANCAMAN KESEHATAN NARKOBA BAGI
TUBUH
7. FAKTOR GAYA HIDUP
8. FAKTOR EKONOMIS
9. KURANGNYA PEMAHAMAN, KEPEDULIAN DAN KEIKUTSERTAAN
MASYARAKAT DALAM MEMPERSEMPIT PENJUALAN NARKOBA
10.ADANYA OKNUM YANG TERLIBAT DALAM PEREDARAN NARKOBA
35 30 SMP, SLTA,
30 >, 31
30 25 24 24
25
20
20 SD, 16
25 - 29, 16 15
15 16 - 19 , 1320 - 24, 13
10
10
5
5 PT, 1
< 15, 0 0
0
SD SMP SLTA PT
< 15 16 - 19 20 - 24 25 - 29 30 >
60 L, 52 30 SWST, BURUH,
50 25 26 20
40 20 TDK
15 BKRJ, 10
30
10
20 5
P, 9 TNI, 0 POL, 1
10 0
0 TNI POL SWST BURUH TDK
L P BKRJ
 80
60 800 800
40
20 600 600
2017 2017
0 400 400
GANJA SABU PSIKO OBAT 2018 2018
2017 29 48 0 0 200 2019 200 2019
2018 34 69 0 1 0 0
2019 8 41 1 0 GANJA SABU

100 6000 8000 2000

80 6000 1500
4000 2017 2017
60 2017 1000 2017
4000
40 20182000 2018 2018 2018
500
20 2019 2019 2000 2019 2019
0
0 0 0 CIU/
PSIKOTROPIKA OBAT MIRAS TUAK
 SEJARAH NARKOBA
SEBAGAI ALAT PENGHANCUR SUATU BANGSA

CANDU
CANDU

TIONGKOK
CHINA

CANDU CANDU
SEJARAH PERANG CANDU TIONGKOK VS
INGGRIS
Dalam Perang Candu I selama 3 tahun,
Inggris memenangkan pertempuran
dan memaksa pemerintah Tiongkok
menandatangani Treaty Of Nanjing
(1842) dan The British Supplementary
Treaty Of The Bogue (1843) yang
isinya antara lain penyerahan
Hongkong sebagai Tanah Jajahan
Inggris dan penyerahan Taiwan dalam
Perang Candu II.

Strategi Inggris dalam mengalahkan

Tiongkok adalah dengan cara
membanjiri candu/opium ke Tiongkok
sehingga masyarakatnya lemah, tidak
memiliki semangat
berjuang/bertempur, tidak peduli
dengan nasib bangsanya.
 IRAN

TIONGKOK
AFRIKA

EROPA
PAKISTAN

ETHIOPIA MALAYSIA

NKRI => SURGA NARKOBA, PERMASALAHAN

GEOGRAFIS & jumlah penduduk
 TUJUAN
MENGGELONTORKAN NARKOBA
JUMLAH PENDUDUK NKRI ± 250 JT JIWA,
SANGAT MENGGIURKAN
SEBAGAI SASARAN PENJUALAN NARKOBA
 SELURUH WILAYAH NKRI
DARI SABANG SAMPAI MERAUKE
TERANCAM OLEH
NARKOBA
TERMASUK PEDESAAN
/ PERKAMPUNGAN
SAMPAI DENGAN PELOSOK NEGERI
MERUPAKAN JENIS NARKOTIKA YANG BERASAL DARI TANAMAN CANNABIS.
MENGANDUNG ZAT PSIKOAKTIF THC, BERSIFAT HALUSINOGEN YANG
MERUBAH PERSEPSI PANDANGAN DAN PEMIKIRAN, MENGAKIBATKAN
DISORIENTASI RUANG DAN WAKTU.
MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN.
TELAH DIGUNAKAN SEJAK RIBUAN TAHUN LALU UNTUK ACARA SPIRITUAL
DAN RELIGIUS
GANJA MEMERUPAKAN JENIS YANG DILARANG DIBANYAK NEGARA
TERMASUK INDONESIA
SELAIN MEMBERI DAMPAK BURUK FISIK DAN MENTAL, KANDUNGAN THC
JUGA MERUSAK SISTEM
EFEK JANGKA PENDEK
- DISTORSI SENSOR TUBUH
- PANIK EFEK JANGKA PANJANG
- GELISAH
-BERKURANG DAYA TAHAN TUBUH
- GERAK TUBUH MEMBURUK
- KEKACAUAN PERTUMBUHAN SEL – SEL
- REAKSI RENDAH
ABNORMAL
- MENGANTUK ATAU DEPRESI
- PENGURANGAN SEL HORMON PRIA
- RESIKO SERANGAN JANTUNG
- MERUSAK PARU – PARU
- MENGURANGI KEMAMPUAN SEKS
- KESULITAN BELAJAR
- APATIS, MENGANTUK, HILANG MOTIVASI
- PERUBAHAN KEPRIBADIAN DAN MOOD
- TIDAK MAMPU MEMAHAMI BANYAK HAL
SECARA JELAS
Methamphetamine

ice,
Sabu:
Efek Jangka Pendek Efek Jangka Panjang

 Kehilangan selera pada

 Naiknya denyut jantung, pembuluh darah, jantung dan otak,
tekanan darah tinggi akibatkan ser
jantung, stroke & kematian
 Gangguan pola tidur
 Nausea
, tak menentu  Masalah pernafasan
dan kadang kejam  Malnutrisi
, semangat
berlebihan, mudah marah  Disorientasi
dan psychosis  Ketergatungan psikologis yg
 Convulsions, serangan dan sangat kuat
kematian akibat dosis yg terlalu  Psychosis
tinggi
TEMBAKAU CAP SUPER GORILA
BENTUK ASLI TEMBAKAU
SUPER CAP GORILA
EFEK SAMPING TEMBAKAU GORILA :
Mereka merasa berat, namun mampu
untuk menimbulkan efek halusinasi. Bagi
penggunanya sama seperti
menghisap tembakau ganja, bahkan
tembakau gorila bisa menimbulkan

seperti psikotis,
agresi, lemas, bahkan sindrom
ketergantungan
 DIPIDANA
DENGAN DENDAPALING
SEDIKIT

MENYIMPAN
PIDANA

MEMBANTU
PENJARA 1 RP. 40.000.000
TAHUN DAN PALING
PALING LAMA BANYAK
7 TAHUN RP.400.000.000
Kesemuanya termasuk dalam Permufakatan jahat dan akan
dituntut sesuai dengan pasal 132 di UU 35
 DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA 4 TAHUN DAN
PALING LAMA 12 TAHUN DENDA RP. 800.000.000
ATAU RP. 8.000.000.000

DIPIDANA DENGAN PIDANA

PENJARA 4 TAHUN DAN
PALING LAMA 12 TAHUN
DENDA RP. 800.000.000
ATAU RP. 8.000.000.000

DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA 5 TAHUN DAN

PALING LAMA 15 TAHUN DENDA RP. 1.000.000.000
ATAU RP. 10.000.000.000

DIPIDANA DENGAN PIDANA

PENJARA 5 TAHUN DAN
PALING LAMA 20 TAHUN
DENDA RP. 1.000.000.000
ATAU RP. 10.000.000.000
DASAR HUKUM
a. Undang-undang No. 6 Th 2014 tentang Desa mempunyai kewenangan
dalam membina masyarakat desa untuk berhak mendapatkan
pengayoman serta perlindungan dari gangguan ketentraman dan
ketertiban di desa agar terciptanya situasi yang aman, nyaman, di desa,
Keterlibatan Babinpotmar / Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa
serta Puskesmas (3 Pilar).
b. Surat Mendagri No 394/9041/SJ Tanggal 26 oktober 2018 tentang
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Desa mengharapkan lebih
meningkatkan pelaksanaan pencegahan penyalahgunaan narkoba di
seluruh wilayah pedesaan, terutama desa-desa perbatasan dan pesisir.
 A. DESA BERSINAR (DESA BERSIH NARKOBA)
Sasaran : Masyarakat

- Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

- Melaksanakan test urin secara mandiri.
- Membentuk pegiat anti narkoba dilingkungan desa.
- Membuat Pedoman tentang P4GN di Lingkungan Desa.
- Rehabilitasi yang nantinya diserahkan kepada BNNP/BNNK serta Lembaga Rehabilitasi
terdekat.
1. DESA KARYAMEKAR KEC. CIBATU
2. DESA CIKADU KEC. CIBATU
3. DESA CIBATU KEC. CIBATU
4. DESA LEGOKHUNI KEC. WANAYASA
5. DESA DANGDEUR KEC. BUNGURSARI
6. DESA CIRACAS KEC. KIARAPEDES
7. DESA BABAKAN SARI KEC. PLERED ( TAHAP
PERSIAPAN )

DARI 192 DESA / KELURAHAN SE-

KAB. PURWAKARTA YANG TELAH DAN AKAN
MENDEKLARASIKAN BERSIH DARI NARKOBA
(BERSINAR)
 B. SEKOLAH BERSINAR (SEKOLAH BERSIH NARKOBA)
Sasaran : Siswa, Orang Tua dan OSIS

Regulasi : Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tentang :

- Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba ke seluruh SMA/SMK/SLB.

- Melaksanakan test urin secara mandiri.
- Membentuk pegiat anti narkoba dilingkungan sekolah.
- Membuat Pedoman tentang P4GN di Lingkungan Sekolah.
- Rehabilitasi bagi siswa/guru yang terbukti menyalahgunakan narkoba yang nantinya
diserahkan kepada BNNP/BNNK serta Lembaga Rehabilitasi terdekat.
1. SD IT PLUS ALMUHAJIRIN 1. SMA WANAYASA
1. SMP N 1 CEMPAKA 2. SMA N 1 SUKASARI
2. SMP N 4 PURWAKARTA 3. MADRASAH ALIYAH
3. SMP N 3 PURWAKARTA ALMUTOHHAR
4. SMP N 2 BBC
5. SMP N 2 BOJONG
6. SMP N 3 BOJONG
7. SMP SATAP CILEUNCA
BOJONG
8. SMP N 1 DARANGDAN
9. SMP N 2 DARANGDAN
10. SMP N 3 DARANGDAN
11. SMP N 4 DARANGDAN

DARI 467 SD / SEDERAJAT , 165 SMP / SEDERAJAT, 116 SMA /

SEDERAJAT,

YANG TELAH
MENDEKLARASIKAN BERSIH DARI NARKOBA (BERSINAR)
 HARAPAN
 INSTANSI PEMERINTAH, SWASTA, PENDIDIKAN,
DAN MASYARAKAT BERKOORDINASI TENTANG
P4GN AGAR MEMPUNYAI KONSEP
PEMBANGUNAN BERWAWASAN ANTI NARKOBA
 PENGUATAN KAPASITAS MASING-MASING UNTUK
MEMPUNYAI KOMITMEN UPAYA PENCEGAHAN
PENYALAHGGUNAAN NARKOBA DAN PEREDARAN
GELAP NARKOBA DI MASING-MASING LINGKUNGAN
 MENDORONG KEMANDIRIAN UNTUK MELAKSANAAN
PROGRAM P4GN DI INSTANSI MASING MASING 38
 HIMBAUAN
1. MULAILAH TERAPKAN HIDUP / KELUARGA SEHAT
TANPA NARKOBA
2. GENERASI MILENIAL HARAPAN BANGSA ADALAH
GENERASI TANPA NARKOBA
3. GENERASI MILENIAL WUJUDKAN PRESTASI TANPA
NARKOBA
4. MULAI TUMBUHKAN RASA PEDULI LINGKUNGAN
BERSIH DARI NARKOBA
5. MULAILAH BERANI MELPORKAN BILA DIKATAHUI
ADANYA INDIKASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
6. FILOSOFI LIMA JARI
 SARAN
1. KENALI DAN PAHAMI JENIS SERTA
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
2. KUATKAN AKIDAH
3. KUATKAN TARBIAH
4. JADILAH INSAN BERTAQWA TERHADAP
TUHAN YANG MAHA ESA
5. TANAMKAN SEJAK DINI KEPADA ANAK
ANAK KITA UNTUK MENJADI DIRI
SENDIRI DAN KURANGI KEHIDUPAN
HEDONIS
 DAFTAR LEMBAGA REHABILITASI DI
1. DAFTAR WILAYAH JAWA BARAT
LEMBAGA REHABILITASI INSTANSI PEMERINTAH
(RS/RSUD/PUSKEMAS) INSTANSI PENERIMA WAJIB LAPOR (IPWL)
1 RSUP Hasan Sadikin 20 Puskesmas Sukmajaya Bekasi
2 RS Bhayangkara TK II SartikaAsih 21 RSUD Gunung Djati, Cirebon
3 Poliklinik Biddokkes Polda Jawa Barat 22 RSUD dr. Soekarjo (RSUD Tasikmalaya)
4 Puskesmas Salam 23 RSUD Kota Bekasi
5 Puskesmas Garuda 24 Puskesmas Pondok Gede
6 Puskesmas Sarijadi 25 RS Bhayangkara Tk III lndramayu
26 Puskesmas Sukarahayu
7 RSJD Provinsi Jawa Barat
27 RSUD Kab. Bekasi
8 RSUD Syarnsudin Sukabumi
28 Klinik Pratama BNNP Jawa Barat
9 RS Bhayangkara TK Ill Setukpa Sukabumi
29 Klinik Pratama Rutan Kelas I Bandung
10 RS Tentara IV Guntur Garut
30 Klinik Pratama BNNK Depok
11 Puskesmas Sukabumi 31 Klinik Pratama BNNK Bogor
12 RSUD Kelas B Cianjur 32 Klinik Pratama BNNK Cirebon
13 Puskesmas Muka Cianjur 33 Klinik Pratama BNNK Garut
14 RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 34 Klinik Pratama BNNK Tasikmalaya
35 RS Tentara IV Guntur Garut
15 RS Bhayangkara Tk. IV Bogor
36 Puskesrnas Plumbon
16 Puskesmas Bogor Timur
17 Puskesmas Kedung Badak
18 Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Sumber : Keputusam Menteri
Kesehatan No.
19 RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua HK.01.07/Menkes/701/2018
2. LEMBAGA REHABILITASI MEDIS KOMPONEN MASYARAKAT
YANG BEKERJA SAMA ENGAN BNN DI WILAYAH PROVINSI
JAWA BARAT (SURAT KEPUTUSAN KEPALA BNN RI TAHUN 2018)

1. Klinik Medika Antapani, Bandung

2. Rumah Sakit Mitra Anugrah, Cimahi
3. Klinik Pratama Sehat Budi Luhur, Cimahi
4. Klinik Cahaya Insani, Garut
5. RSU Nurhayati, Garut
6. RS Citra Sari Husada, Karawang
7. RSI Karawang, Karawang
8. RS Dewi Sri Karawang
9. RS lzza, Karawang
 KI TA T E R U S B E R G E R A K !
MENUJU PURWAKARTA BERSINAR
Terima kasih
3
8