Anda di halaman 1dari 46

CASE REPORT SESSION

CARPAL TUNNEL SYNDROME


(CTS)

Preseptor:
Ami Rachmi, dr., Sp.KFR

Disusun oleh:
Rheza Risqiaditya 12100118067
Tantsa Tamia 12100118170

SMF REHABILITASI MEDIK


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT RSUD AL IHSAN BANDUNG
2019
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 58 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Dayeuh Kolot
Status Menikah : Menikah
Tgl pemeriksaan : 01 Juli 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Kebas pada kedua ujung jari tangan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke bagian Rehabilitasi Medik RS Al-
Ihsan Bandung dengan keluhan kebas pada kedua ujung jari
tangan. Keluhan ini dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, namun
4 bulan terakhir keluhan ini dirasakan bertambah berat. Pasien
mengatakan keluhan tersebut lebih terasa pada tangan
kanannya. Rasa baal dirasakan hilang timbul. Keluhan paling
dirasakan pada ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Kebas
ditangannya bertambah parah ketika melakukan banyak
aktivitas.
Keluhan di sertai dengan rasa pegal pada tangan yang
menjalar ke bagian siku. Pasien terkadang mengeluhkan nyeri
dan adanya kesemutan pada tangan. Mengeluhkan susah tidur
akibat keluhan tersebut.
Tidak ada rasa nyeri atau kaku di bagian bahu yang
bersifat menjalar. Tidak ada keluhan nyeri bahu dan juga leher.
Pekerjaan pasien setiap harinya sebelum sakit adalah
pedagang cilok, yang setiap hari menggunakan tangan kanan
sebagai tangan yang dominan untuk mengulek bahan bumbu.
Setelah mengalami keluhan tersebut, pasien berhenti dari
pekerjaannya dan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga.
Pasien kesulitan ketika makan dengan menggunakan tangan,
mencuci dan memeras baju, dan menyapu. Pasien sudah
memeriksaan keluhannya ini ke Puskesmas dan dokter spesialis
syaraf dan diberikan pengobatan berupa obat anti nyeri dan
vitamin yang diberikan oleh dokter spesialis saraf, namun
keluhan tersebut muncul kembali.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Tidak memiliki riwayat diabetes mellitus, hipertensi, gagal
jantung, asma, maupun gout arthritis.
• Tidak ada riwayat trauma pada pergelangan tangan.
• Tidak ada riwayat operasi pada bagian tangan.
RIWAYAT KELUARGA
Anak pasien yang memiliki pekerjaan yang sama dengan pasien
mengeluhkan keluhan yang sama dengan pasien berupa
kesemutan pada jari tangan kanan
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Komposmentis
• Tanda tanda Vital :
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 76 x/menit
• Respirasi : 19 x/menit
• Suhu : 36,7 C
STATUS INTERNA
• Kepala : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
• Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba membesar
• Toraks
Jantung : Batas jantung tidak membesar, Bunyi jantung S1-S2
reguler, murmur (-)
Pulmo : VBS ki=ka, ronkhi -/-, wheezing -/-
• Abdomen : hepar / lien tidak teraba pembesaran
• Ekstremitas : edema -/-, sianosis -/-
Pemeriksaan Fisik Lokalis
• Inspeksi : Tanda inflamasi (-)/(-), deformitas (-)/(-), atrofi otot
thenar (+)/(-)
• Palpasi : Nyeri tekan pada telapak tangan +/+
• Tes khusus CTS :
Tinnel test (+)/(+)
Phalen test (+)/(+)
• Sensoris manus dextra sinistra : hipestesia pada ujung ibu
jari, telunjuk, jari tengah tangan kanan
• Motorik Ekstrimitas Atas : 5/5
Atrofi otot
thenar
ROM (Range of Motion)
FULL
DIAGNOSIS BANDING
1. Carpal Tunnel Syndrome Bilateral
2. C6 – C7 radikulopati
3. Pronator teres syndrome
USULAN PEMERIKSAAN
1. Conduction Study
DIAGNOSIS KERJA
Carpal Tunner Syndrome Bilateral
TATALAKSANA
Edukasi :
• Mengurangi aktivitas yang menyebabkan penekanan pada area
telapak tangan akibat gerakan berulang
• Istirahatkan tangan
• Latihan fisik di rumah secara rutin selain di rumah sakit.

Farmakologi :
• Meloxicam (NSAID) 15 mg 1 x 1
• Vitamin B12 (Metilcobalamine )
• Bila nyeri tidak berkurang : injeksi Methylprednisolone intra
karpal 20 mg
• Nerve glide exercise
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
CARPAL TUNNEL SYNDROME
(CTS)
DEFINISI
 Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan kumpulan
gejala dan tanda-tanda yang terjadi akibat kompresi saraf
median di dalam kanal karpal di dekat pergelangan
tangan.

 Gejala kompresi nervus medianus meliputi nyeri, mati


rasa, dan kesemutan pada jari telunjuk, jari tengah atau
jari manis.

Gejala lain meliputi kelemahan hand grip (genggaman


tangan) atau gejala nokturnal berupa nyeri tangan dan
lengan dan mati rasa.
EPIDEMIOLOGI
• Lebih sering terjadi pada wanita (3-10:1)
• Lebih sering terjadi secara bilateral
• Lebih parah pada tangan dominan
• Lebih sering terjadi pada usia 45-60 tahun

Pada pasien :
Berjenis kelamin perempuan, keluhan terjadi pada kedua tangan,
pasien mengatakan keluhan lebih terasa pada tangan kanan
(dominan), dan usia pasien 58 tahun.
ETIOLOGI
• Etiologi mayoritas kasus: idiopatik
• Etiologi yang jarang terjadi: massa pada pergelangan (kista
ganglion, neurofibroma) atau terkait dengan trauma akut pada
pergelangan.
• Kondisi medis terkait: DM, hipotiroidisme, obesitas,
rheumatoid arthritis & kehamilan
• Faktor genetic
• Riwayat pergerakan pergelangan tangan berulang seperti
mengetik, atau penggunaan mesin yang bergetar
Pada pasien :
Pergerakan pergelangan berulang (Mengulek)
PATOFISIOLOGI
Carpal tunnel merupakan ruangan yang terbentuk dari
selubung felksor retinaculum dan tulang-tulang carpal. Di dalam
terowongan terdapat saraf median dan tendon dari felksor
digitorum superfisialis, fleksor digitorum profundus, dan fleksor
digitorum longus. Ketika saraf median terperangkap pada
ruangan ini, menyebabkan baal, kesemutan, kelemahan dan atrofi
otot bagian dalam tangan yang dikenal sebagai Carpal tunnel
syndrome (CTS)
MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri, paresthesia, numbness pada digit ke-2 & Pada Pasien :
ke-3 dan terkadang pada jempol & digit ke-4
(pasien akan lebih merasa diffuse numbness pada • Baal pada kedua tangan
(ibu jari, jari telunjuk, dan
seluruh tangan)
jari tengah)
• Gejala memburuk pada malam hari (pasien
sering terbangun), saat menyetir, menggenggam • Menjalar ke lengan bawah
barang (siku)

• Nyeri terkadang dirasakan menjalar ke lengan • Sulit ketika makan dengan


bahkan ke bahu menggunakan tangan,
• Kelemahan pada otot tangan median (sulit mencuci dan memeras baju,
dan menyapu.
membuka toples, mengancingkan baju, dan
sering menjatuhkan barang) • Gejala bertambah parah
• Kelemahan melibatkan gangguan abduksi & ketika aktivitas
oposisi jempol
•Terdapat Atrofi Thenar
• Atrofi thenar eminence
DIAGNOSA BANDING
• Proximal median nerve injury (pronator
syndrome)
• C6-C7 radiculopathy
DIAGNOSA
Anamnesis
• Sejak kapan?
• Sudah berapa lama?
• Muncul tiba-tiba atau perlahan? Mana yang muncul terlebih
dahulu?
• Terus menerus atau hilang timbul?
• Menjalar atau tidak?
• Semakin memburuk atau tidak?
• Faktor memperberat: pada malam hari, sering terbangun saat
tidur?
• Faktor memperingan: ketika tangan dikebas?
• Keluhan penyerta: nyeri, baal, jari-jari terasa kaku
• Fungsional: pekerjaan?
• Riwayat penyakit dahulu?
• Sosial
• Riwayat penyakit keluarga?
Pemeriksaan Fisik
• Phalen’s sign (+)
• Tinnel test (+) gejala CTS
• Flick sign (+)
• Thenar atrophy
• Abnormalitas sensoris median terjadi lebih awal kemudian
dilanjut dengan abnormalitas motoris.
Pemeriksaan Penunjang
• Electrodiagnostic (EMG): untuk konfirmasi diagnosis CTS &
menilai keparahan & eksklusi diagnosis neurologis lainnya.
• Nerve Conduction Studies (NCS). Pada 15-25% kasus, NCS
bisa normal.
• Pada yang lainnya NCS akan menurun dan masa laten distal
(distal latency) memanjang, menunjukkan adanya gangguan
pada konduksi saraf di pergelangan tangan. Masa laten
sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.
TATALAKSANA
Edukasi :
• Hindari gerakan berulang yang membuat tangan ekstensi dan
fleksi
• Bracing berfungsi mempertahankan posisi pergelangan tangan
tetap netral di malam dengan mencegah iritasi saraf median
• Edukasi mengenasi penyakit CTS

Farmakologis :
• Pemberian NSAID bertujuan untuk meredakan rasa nyeri
• Injeksi steroid tujuan untuk menghilangkan rasa nyeri
sementara bila pengobatan secara oral tidak adekuat
• lnjeksi steroid:
• Deksametason 1-4 mg atau
• Hidrokortison 10-25 mg atau
• Metilprednisolon 20 mg atau 40 mg
• Diinjeksikan ke dalam tunnel karpal dengan menggunakan
jarum pada 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di
sebelah medial tendon musculus palmaris longus.
• Bila belum berhasil, suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu
atau lebih.
• Tindakan operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi
belum memuaskan setelah diberi 3 kali suntikan.
Surgical
• Tindakan operasi pada CTS disebut neurolisis nervus
medianus pada pergelangan tangan.
• Operasi hanya dilakukan pada kasus yang tidak mengalami
perbaikan dengan terapi konservatif atau bila terjadi gangguan
sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar
PENCEGAHAN
• Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral
• Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda.
Gunakanlah seluruh tangan dan jari-jari untuk menggenggam
sebuah benda, jangan hanya menggunakan ibu jari dan
telunjuk.
• Batasi gerakan tangan yang repetitif.
• Istirahatkan tangan secara periodik.
• Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan
tangan memiliki waktu untuk beristirahat.
• Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan
peregangan secara teratur.
PROGNOSIS
• Secara umum prognosa untuk CTS adalah baik dengan terapi
yang tepat.
• Prognosis lebih baik pada gejala yang ringan, dan pada
beberapa pasien yang sudah diterapi masih terdapat gejala sisa
seperti baal pada ujung-ujung jari
• Pada penderita yang mendapat terapi konservatif atau operasi
hanya akan ditemukan gejala sisa atau kerusakan saraf yang
minimal.
• Bila gejala awal CTS dibiarkan, maka penyakitnya akan
menjadi progresif
• CTS yang kronis dapat berakhir pada kerusakan saraf yang
permanent, seperti baal, atrofi dan parese otot .
• Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa
nyeri yang kemudian diikuti perbaikan sensorik.
• Biasanya perbaikan motorik dan otot-otot yang mengalami
atrofi baru diperoleh kemudian.
DAFTAR PUSTAKA
• Moore KL. Clinically Oriented Anatomy. Edisi ke-7. Hlm 790-
791
• Hand and plastic Physioteraphy department. Carpal Tunnel
syndrome. Oxford University Hospitals NHS. Hlm 4-10
• Delisa’s Physical Medicine and Rehabilitation. Edisi ke-5. Vol
1
• Braddom RL. Physical Medicine and Rehabilitation. Edisi ke-
4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai