(CLTS)
1
Potret Sanitasi di Indonesia
efluen industri
di kawasan
pemukiman
selokan tersumbat
Jamban yang
asal-asalan
pembuangan liar
lumpur tinja
Mengapa CLTS?
1. Pra Pemicuan
2. Pemicuan
3. Pasca Pemicuan
PRA PEMICUAN
a. Observasi kebiasaan BABS masyarakat,
b. Persiapan pemicuan dan menciptakan
suasana yang kondusif sebelum
pemicuan.
c. Persiapan teknis dan logistik.
PEMICUAN
a. Memahami elemen pemicuan dan faktor
penghambat pemicuan,
b. Memahami apa yang boleh dan tidak boleh
dalam pemicuan,
c. Komposisi tim pemicu.
d. Alat-alat utama partisipasi untuk pemicuan
e. Langkah-langkah pemicuan,
13
ELEMEN – ELEMEN PEMICUAN
HAL - HAL YANG ALAT PRA YANG DIGUNAKAN
HARUS DIPICU
RASA JIJIK TRANSEC WALK
HITUNG TINJA
DEMO AIR YANG MENGANDUNG TINJA ( Air di gelas untuk di minum
dan Air di ember untuk :CUCI MUKA, KUMUR 2
SIKAT GIGI, CUCI PIRING, CUCI PAKAIAN, CUCI BERAS / WUDLU )
ALUR KONTAMINASI
15
PENCAIRAN SUASANA
17
IDENTIFIKASI PENGGUNA JAMBAN
ATAU CAKUPAN SANITASI
19
MAPPING (PEMETAAN)
Minta beberapa orang dari peserta untuk menggambar peta kampung
mereka.
Mulai pembuatan peta dengan membuat batas kampung, jalan desa,
lokasi pemicuan, lokasi kebun, sawah, kali, lapangan, SPAL, balong ikan,
rumah penduduk (nama KK & jumlah anggota keluarga ditulis di kertas).
Setelah semua rumah peserta yang hadir masuk dalam peta, minta
kepada semua peserta untuk mengambil bubuk/semen warna kuning,
kemudian minta mereka untuk meletakkan bubuk/semen tersebut sesuai
dengan lokasi dimana mereka biasa BAB. Jika sudah di jamban, maka
bubuknya diletakkan di lokasi rumah.
Minta ke semua peserta untuk mengamati peta kampung mereka, apa
yang terjadi dengan kampung mereka yang dikepung oleh kotoran dan
minta mereka untuk bertepuk tangan.
Ajukan pertanyaan kunci: Bagaimana perasaan kita kalau melihat
kampung kita seperti dalam peta? (Kembangkan ke pertanyaan-
pertanyaan berikutnya yang memicu rasa jijik, malu, harga diri dll.)
20
Mapping (Pemetaan)
21
TRANSECT WALK
Ajak semua peserta untuk berjalan-jalan mengelilingi
kampung mereka. Tujuan perjalanan adalah lokasi-lokasi
dimana orang biasa BAB.
22
TRANSECT WALK
23
MENGHITUNG VOLUME TINJA
Hitung volume tinja mulai dari menghitung berapa jumlah KK dan
jiwa di kampung tersebut dan berapa kira-kira jumlah orang yang
masih BAB di sembarang tempat, berapa kali biasanya kalau BAB
dalam sehari, berapa banyak (kilo) sekali BAB. Lalu kalikan jumlah
tinja yang dikeluarkan per orang dengan jumlah jiwa yang masih
BAB di sembarang tempat. Hitung jumlah tinja dalam seminggu,
sebulan, setahun dst. Konversikan jumlah tinja dalam ukuran
karung beras, berapa karung dan berapa tinggi jika ditumpuk
seperti padi/ beras.
25
ALUR KONTAMINASI (ORAL FECAL)
26
Memahami Interpretasi Data
(dasar : pemutusan mata rantai penularan penyakit akibat BABs)
27
SIMULASI AIR
YANG TERKONTAMINASI (Alt. 1)
Siapkan 2 gelas air mineral yang masih disegel
Minta salah seorang peserta untuk minum air tersebut dengan terlebih dahulu
menunjukkan bahwa air masih tersegel. Fasilitator juga melakukan hal sama
(minum air mineral kemasan)
Minta 1 helai rambut kepada salah seorang peserta, kemudian tempelkan
rambut tersebut ke tinja yang sudah diambil saat transect, celupkan rambut
tersebut ke air mineral yang tadi diminum oleh peserta
Minta peserta yang minum air tadi untuk meminum kembali air yang telah
diberi tinja. Minta juga peserta yang lain untuk meminumnya.
Ajukan pertanyaan: Kenapa tidak yang ada berani minum?
Ajukan pertanyaan lain untuk menguatkan bahwa air yang kita minum dari
rumah, makan yang kita makan sama tercemarinya seperti air tadi jika kita
masih BAB di sembarang tempat.
28
SIMULASI AIR
YANG TERKONTAMINASI (Alt. 2)
Siapkan 1 ember air dari sumur milik warga atau dari sungai yang bersih
Minta salah seorang peserta untuk mencuci muka dengan air tersebut.
Fasilitator juga melakukan hal sama (mencuci muka)
Minta 1 helai rambut kepada salah seorang peserta, kemudian tempelkan
rambut tersebut ke tinja yang sudah diambil saat transect, celupkan rambut
tersebut ke air yang tadi digunakan untuk mencuci muka oleh peserta
Minta peserta yang telah mencuci muka tadi untuk mencuci muka kembali
dengan air yang telah diberi tinja. Minta juga peserta yang lain untuk
melakukannya.
Ajukan pertanyaan: Kenapa tidak ada yang berani melakukan?
Ajukan pertanyaan lain untuk menguatkan bahwa air yang kita minum dari
rumah, makanan yang kita makan sama tercemarinya seperti air tadi jika
kita masih BAB di sembarang tempat.
29
SIMULASI AIR
YANG TERKONTAMINASI (Alt. 1)
30
PUNCAK PEMICUAN
Ajukan terlebih dahulu pertanyaan tambahan: Apa dampak dari adanya tai
yang berserakan (MEMICU TAKUT SAKIT), bagaimana kalau kita tidak punya
jamban, kemudian kita ingin berak pada malam hari atau dalam kondisi sakit
atau hamil, bagaimana kalau ada ular (MEMICU RASA AMAN DAN NYAMAN),
bagaimana dengan kaum perempuan yang mungkin diintip orang? (MEMICU
PRIVASI/HARGA DIRI)
Apakah BAB di sembarang tempat itu lebih banyak mendatangkan manfaat
atau lebih banyak kerugiannya?
Apakah kita mau begini terus? Kalau tidak harus bagaimana?
Adakah atau siapa yang mau berubah?
Apa yang akan dilakukan setelah ini?
Minta masyarakat yang mau berubah (membuat jamban) untuk ke depan
dan berikan apresiasi (tepuk tangan)
Minta mereka (yang mau berubah) untuk menanda tangani ‘kontrak sosial’
(komitmen pembuatan jamban)
Sepakati jadwal pertemuan berikutnya (RTL)
Tutup pertemuan dengan ucapan terimakasih kepada masyarakat
31
PASKA PEMICUAN
33
Natural Leader
34
RTL Warga yang terpicu
35
Peta Hasil Pemicuan untuk Monitoring
36
Pendampingan & Monitoring
37