Anda di halaman 1dari 16

COMMUNITY LED TOTAL

SANITATION (CLTS)

Gerakan Sanitasi Total oleh Masyarakat

Sebuah langkah menuju lingkungan yang lebih


sehat
Sanitasi merupakan issue yang kritis di Indonesia !

• Buruknya kondisi sanitasi


mengakibatkan kematian bayi,
angka kesakitan dan mal
nutrisi bagi anak dan menjadi
ancaman besar potensi
sumber daya manusia. Saat ini
diperkirakan 100.000 anak meninggal
setiap tahunnya karena diare. “Sanitasi”
tidak hanya sarana, namun kondisi lingkungan tempat
tinggal atau cara hidup.
• Disisi lain, sanitasi yang baik
sangat berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi. Modal
1000, untung 8000 - Investasi $ 1 untuk
sanitasi yang lebih baik akan
menghasilkan nilai ekonomi $. 8 – 21
dinegara yang sebanding dengan
Indonesia (Studi WHO, 2005).
Open defecation
• Sanitasi merupakan
kebutuhan dasar.
Sebagai
konsekuensinya, antara
lain pemerintah harus
mendorong terpenuhinya
kebutuhan tersebut.
• Hingga saat ini akses
sanitasi masih belum
memadai. Sementara
prasarana dan sarana
yang terbangun banyak
yang tidak berfungsi (un-
sustained) atau tidak
memenuhi persyaratan
Rendahnya akses menimbulkan
konsekuensi:
 Meningkatnya biaya dalam
pengobatan sehingga masyarakat
tidak bisa melakukan saving
terhadap pendapatannya
 Rendahnya produktivitas kerja
 Diperkirakan kerugian ekonomi
akibat kondisi sanitasi yang kurang
memadai di Indonesia mencapai
2,4% PDB Tahun 2001 (studi ADB)
atau sekitar Rp.65 Triliun (Rp.180
ribu/kapita/tahun)
 Peningkatan kualitas pelayanan air
minum dan sanitasi dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional
Peluang dan Tantangan
KENDALA
• Masih rendahnya kesadaran
masyarakat mengenai
pentingnya hidup bersih dan
sehat (higienitas pribadi),
sehingga menyebabkan:
– Minimnya demand terhadap
pelayanan sanitasi
– Rendahnya willingness to pay
terhadap pelayanan sanitasi
• Terbatasnya kemampuan
anggaran untuk investasi
dibidang sanitasi
– Saat ini masih sangat tergantung
pada anggaran pemerintah 
subsidi sanitasi
Mengapa CLTS?
• CLTS (Community-Led Total
Sanitation) merupakan suatu
pendekatan yang digunakan
sehingga masyarakat dapat
memperbaiki sendiri kondisi
sanitasi lingkungan
• CLTS dapat menumbuhkan
kesadaran bahwa sanitasi
merupakan kebutuhan alamiah
masyarakat, dengan
‘menggugah’ rasa jijik, malu dan
kesadaran bahwa kontaminasi
tinja akibat open defecation
(BAB di sembarang tempat)
berbahaya bagi kesehatan
Mengapa CLTS?
Karakteristik:
• Masalah sanitasi
merupakan masalah
masyarakat, bukan
masalah pihak luar,
sehingga pembangunan
sanitasi dilakukan oleh
masyarakat sendiri dan
tanpa subsidi
• Perbaikan kondisi
sanitasi hanya bisa
dilakukan bersama
secara total, tidak parsial
Hasil yang Diharapkan
• Demand masyarakat
terhadap pemakaian
jamban meningkat
 kebutuhan
masyarakat terhadap
pelayanan sanitasi
dapat terpenuhi
• Perubahan perilaku
dapat menular
secara cepat pada
daerah lain
(replikasi)
LATAR BELAKANG CLTS

MASYARAKAT KEGAGALAN
BAB PROYEK
SEMBARANG SANITASI CLTS
TEMPAT SEBELUMNYA

SARANA SANITASI
BUKAN YANG DIBANGUN :
DEMAND -TIDAK DIGUNAKAN
MASYARAKAT
- TIDAK DIPELIHARA
Keputusan dibuat
Dilakukan secara total oleh dan dilaksanakan
masyarakat  oleh masyarakat
mempengaruh semua secara kolektif
orang di dalam kelompok
masyarakat Inisiatif
datang dari
masyarakat

Inovasi dan
keberagaman
Pemimpin informal
model muncul dari
muncul dari aksi masyarakat
PRAKARSA LOKAL
kolektif masyarakat YANG
DIPIMPIN MASYARAKAT
(Community Led)

Masyarakat tidak
mengikuti model- Keputusan masyarakat
model/cetak biru tidak bergantung pada
pembangunan yang petunjuk / tekanan luar
diperkenalkan
Definisi dan Batasan CLTS

Pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk menganalisa


keadaan dan resiko pencemaran lingkungan yang disebabkan
buang air besar/berak/modol/ngising ditempat terbuka dan
membangunjamban/cubluk tanpa subsidi/bantuan dari luar.
Sanitasi Total akan dicapai ketika seluruh RT di
dalam satu komunitas telah:
1) Mempunyai akses dan menggunakan jamban
yang sehat
2) Mengelola dan menyimpan air minum & makanan
yang aman.
3) Mencuci tangan dengan sabun yang benar pada 5
waktu (sebelum makan, setelah BAB, sebelum
memegang bayi, setelah menceboki anak, dan
sebelum menyiapkan makanan)
4) Mengelola limbah RT (cair dan padat) yang benar

Jamban sehat didefinisikan sebagai fasilitas


pembuangan tinja yang:
1) Tidak mengkontaminasi badan air
2) Menjaga kontak antara manusia dan tinja
3) Membuang tinja dengan cara-cara yang membuat
tinja tersebut tidak dapat dihinggapi lalat, atau
serangga vektor lainnya, serta binatang liar atau
binatang peliharaan.
4) Menjaga buangan dari bau yang tidak sedap.
CLTS (Community-Led Total
Sanitation)
Pemicuan Masy. Sendiri yang
(Triggering) memonitor &- membuat
Tindak-
Analisa oleh deklarasi bebas berak
Lanjut oleh
masyarakat sembarangan
masy.
(paticipatory)

 Masyarakat
secara menyeluruh
memahami kondisi  Masy. menilai sendiri
sanitasi di sekitar  Rencana aksi masy. rating kepuasaan
tempat tinggalnya untuk atasi  Kunjungan silang
& akibat dari berakr berak secara terbuka antara desa yang
sembarangan/terbuka di wilayah desa mereka yg sdh/blm terpicu
 Peta kondisi sanitasi  Tindakan aksi ,  Deklarasi masyarakat
yang menunjukkan yang dipimpin oleh bhw desa mereka
Lokasi berak terbuka natural leader sekarang telah bebas
 Hal yang alami berak sembarangan
muncul spt natural
leader
Pendekatan
Community Led Total Sanitation (CLTS) :
Suatu pendekatan
yang diterapkan untuk memfasilitasi
masyarakat dalam
memahami permasalahan dan
potensi peningkatan sanitasi
di komunitasnya

Tanpa subsidi
Masyarakat terlibat
secara total
Tidak menggurui,
tidak memaksa,
tidak mempromosikan Masyarakat
jamban sebagai pemimpin.

Tolok ukur keberhasilan :


PERUBAHAN PERILAKU (bukan konstruksi yang dibangun)

Anda mungkin juga menyukai