Nama Kelompok :
1. Siti Rosydiana Silmy (170341100005)
2. Pahad Maulana (170341100009)
3. Putri Kurnia Dewi (170341100021)
4. Marangdani Jayaniti (170341100033)
5. Lukman Kholid (170341100043)
6. Ilham Krisna Putra (170341100065)
RAL
(Rancangan Acak Lengkap)
23/4/2019
RAL (Rancangan Acak Lengkap)
Merupakan penerapan perlakuan terhadap unit percobaan
yang dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan.
RAL juga dapat diartikan sebagai rancangan paling sederhana dan
merupakan dasar dari rancangan lain.
Keunggulan RAL:
1. Denah rancangan mudah
2. Analisis terhadap subjek percobaan sangat sederhana
3. Fleksibel dalam penggunaan jumlah pengulangan
dan perlakuan
Kekurangan RAL:
1. Hanya dapat digunakan untuk materi percobaan faktor
lingkungan yang relatif homogen
2. Pengacakan tanpa batas sehingga semua sumber ragam
selain perlakuan masuk dalam galat
3. Apabila perlakuan terlalu banyak, homogenitas sulit
dipertahankan
Rancangan Acak Lengkap Dilakukan
Apabila :
Dimana:
i=1, 2, …, t
j=1, 2, …,r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
= Rataan umum
I = Pengaruh perlakuan ke-i
= i-
ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
Hipotesis
H0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: tolak H0
atau
H0 (semua perlakuan memberikan respon yang sama)
H1: tolak H0’
Kaidah Penarikan Kesimpulan
6. Menghitung F-hitung
- F-hitung = KT perlakuan / KT galat
7. Mencari F-tabel
- Lihat tabel F untuk 5% dan 1% menggunakan DB perlakuan (f1)
dan DB galat (f2)
8. Isi tabel sidik ragam dengan nilai2 yang telah
diperoleh
9. Lakukan penarikan kesimpulan dengan cara
membandingkan F-hitung dg F-tabel 5% dan
1% :
- Jika F-hitung > F-tabel 1% → antar perlakuan berbeda
sangat nyata
(pd F-hitung diberi tanda ** )
- Jika F-hitung > F-tabel 5% → antar perlakuan berbeda nyata
- Jika F-hitung < F-tabel 1% → antar perlakuan berbeda nyata
( pd F-hitung diberi tanda * )
- Jika F-hitung < F-tabel 5% → tidak ada perbedaan antar
perlakuan
(pd F-hitung diberi tanda tn )
10.Tentukan koefisien keragaman (KK)
- KK = (KT galat)1/2 / rataan umum x 100%
•Koefisien keragam yang terlalu kecil atau terlalu besar merupakan salah satu
petunjuk bahwa:
a. Mungkin terdapat kesalahan dalam pengukuran atau pencatatan, bahkan
dalam analisis data,
b. Apabila KK terlalu besar, mungkin ukuran contoh terlalu kecil atau sedikit,
c. Mungkin pemilihan rancangan percobaan yang tidak / kurang tepat sehingga
KK yang dihasilkan terlalu besar,
d. Data yang diperoleh tidak memenuhi andaian yang diisyaratkan untuk
sahnya analisis ragam.
Contoh Penerapan RAL untuk Ulangan yang Sama
Suatu percobaan telah dilakukan untuk mengetahui
pengaruh 5 isolat bakteri pelarut fosfat (A, B, C, D dan E)
terhadap kandungan fosfat media gambut. Rancangan yg
digunakan RAL dg masing-masing perlakuan diulang 5 kali.
Soal : Lakukan analisis ragam dan buatlah kesimpulannya !
Data hasil pengamatan kandugan fosfat media gambut di akhir
penelitian :
8) Kesimpulan :
Perlakuan pemberian isolat bakteri pelarut fosfat (5 isolat)
memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap
perbedaan kandungan fosfat dalam media gambut karena
Fhit>FTabel
9) Penentuan KK :
KK = (164,7)1/2 / (2259/25) x 100%
= 14,2 %
RAL dengan Ulangan Yg Tdk Sama
RAL merupakan rancangan yang dapat diaplikasikan pada kasus
percobaan dengan ulangan yang tidak sama, misalnya karena :
1) Percobaan dengan binatang ternak yang jumlahnya terbatas
2) Percobaan untuk membandingkan panjang badan spesies serangga
yang berbeda yang tertangkap di kebun percobaan
3) Percobaan yang dimulai dengan ulangan yang sama, tetapi beberapa
petak percobaan rusak di awal penelitian
Model liniernya sama dengan RAL untuk ulangan yang sama, hanya
prosedur analisisnya sedikit berbeda yi terdapat modifikasi yang
berkaitan dengan ulangannya yang berbeda-beda.
Contoh Penerapan RAL Untuk
Ulangan Yang Tidak Sama
Suatu penelitian budidaya ikan gurame telah dilakukan di
kolam2 percobaan. Jumlah kolam 11 buah dengan luas masing-
masing 100 m2. Terdapat 3 perlakuan tentang padatnya penebaran
benih yi : (a) 5 kg (37 ekor), (b) 10 kg (74 ekor) dan (c) 20 kg (148
ekor). Perlakuan a dan b diulang 4 kali, sedangkan c diulang 3 kali.
Data total pertambahan bobot badan ikan (gr) untuk setiap kolam
setelah diambil rata2nya adalah sebagai berikut :
1) - DB total = total banyaknya pengamatan – 1 = 11 – 1 = 10
- DB perlakuan =t–1=3–1=2
- DB galat = 10 – 2 = 8
2) Perhitungan JK (perhatikan ada sedikit modifikasi) :
- FK = (total jenderal)2 / total banyaknya pengamatan
= (3748)2 / 11 = 1.277.045,82
- JK total = {(382,5)2+(379,6)2+ ….+ (280,7)2} – 1.277.045,82
= 17.126,24
- JK perlak = {(1518)2/4 + (1388)2/4 + (842)2/3} - 1.277.045,82
= 16.992,51
- JK galat = 17.126,24 - 16.992,51 = 133,73
3) Perhitungan KT
- KT perlakuan = JKP/DB perlk = 16.992,51/2 = 8.496,26
- KT galat = JKG/DB galat = 133,72/8 = 16,72
4) F-hitung = 8.496,26/16,72 = 508,15
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.