Posbindu PTM
Posbindu PTM
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu memahami
cara pembentukan dan penyelenggaraan POSBINDU
10/11/2019 2
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
• Peserta latih mampu menjelaskan pengertian POSBINDU
• Peserta latih mampu menjelaskan konsep POSBINDU
• Peserta latih mampu menjelaskan langkah-langkah
pengembangan POSBINDU
• Peserta latih mampu menjelaskan penyelenggaraan
POSBINDU
• Peserta latih mampu menjelaskan pembinaan POSBINDU
10/11/2019 3
FAKTA DI LAPANGAN
• 2 dari 3 kematian setiap tahunnya terjadi karena penyakit tidak menular.
• 9 juta kematian terjadi pada usia kurang dari 60 tahun.
• 90% kematian akibat penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang
termasuk Indonesia.
• Lebih dari 70% penderita penyakit tidak menular tidak tahu kalau dirinya sakit
dan 30%nya tidak berobat secara teratur di Indonesia
• Milyaran Rupiah hilang terbuang percuma akibat penyakit tidak menular dan
memperburuk kemiskinan.
10/11/2019 4
• Masalah PTM yang kian meningkat dan mengancam pertumbuhan ekonomi
nasional.
• Masyarakat kurang menyadari tentang PTM dan faktor risiko untuk
timbulnya PTM di masyarakat
• Fasilitas yankes yang ada belum memadai untuk pencegahan &
penanggulangan PTM
• Kegiatan Pencegahan & Penanggulangan PTM masih terkotak kotak &
belum terkoordinasi secara terpadu
• Perlu Reformasi Pelayanan Kesehatan & Perencanaan Yang Komprehensif
dan Berbasis Masyarakat.
PENGENDALIAN PTM BERBASIS MASYARAKAT
SASARAN KEGIATAN
Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM
10/11/2019 9
JENIS KEGIATAN
a. Melakukan wawancara untuk menggali informasi faktor risiko
keturunan dan perilaku.
b. Melakukan penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks
Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh.
c. Melakukan pengukuran tekanan darah.
d. Melakukan pemeriksaan gula darah.
e. Melakukan pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan
trigliserida).
f. Melakukan pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter)
g. Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih
h. Melaksanakan konseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan
lain-lain) dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan.
i. Melakukan olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.
j. Melakukan rujukan ke Puskesmas
12
MEDIA EDUKASI
DALAM KONSELING
13
KONSELING BERHENTI
MEROKOK
14
KONSELING POLA MAKAN SEHAT DAN
SEIMBANG
PERENCANAAN MAKAN
Jumlah
Jumlah Kalori sesuai kebutuhan
Jadwal
Waktu Makan Terjadwal dengan baik
Jenis
Komposisi karbohidrat, Protein dan Lemak
Seimbang
Nutrien spesifik Terpenuhi
15
Jumlah kalori
Makanlah sesuai kebutuhan
Energi Masuk
Energi Keluar
Jumlah kalori sesuai kebutuhan
Tentukan Berat badan ideal/normal
Berdasarkan berat badan ideal
Berat ideal : (TB – 100) x 1 kg
Berat idaman : 90% (TB – 100) X 1 kg
Berat badan lebih : 110% (TB – 100) X 1 kg
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-45
Kegemukan
Tujuan Diet
• Mencapai penurunan BB ½ - 1 kg
per minggu (mengurangi 500 – 1000 kalori asupan energi)
• Dianjurkan : makanan rendah kalori dan tinggi serat seperti
: sayuran, buah-buahan.
908 kalori
Bubur ayam
Air jeruk
266 kalori
Makan Siang
Nasi putih
Mie goreng & acar sayuran
Sirup
2284 kalori
Gado-gado
Semangka
Air putih
469 kalori
Makan Malam
Nasi
Sate kambing Pisang
Gulai kambing The manis
Krupuk
1290 kalori
Nasi Jeruk
Soto
510 kalori
KONSELING MELAKUKAN
AKTIVITAS FISIK
Setiap gerakan tubuh
pengeluaran
tenaga / energi
Mencuci
Menyeterika
Memasak
Berkebun
Naik-turun tangga
Mencuci mobil
29
LATIHAN FISIK
AF
Terukur
Teratur
Berkesinambungan
KJ
Jalan kaki
Jogging
Berenang
Senam aerobik
Bersepeda
Dansa
30
OLAHRAGA
AF
Terstruktur Sepakbola
Terencana
Berkesinambungan Bulutangkis
Bola basket
Aturan2 tertentu Tenis meja
Balap sepeda
KJ
PRESTASI
31
LF/OR BAIK
• Sejak usia dini
• OR ~ kondisi fisik medis
• Dampak merugikan (-)
32
LF/OR BENAR
• Bertahap
• Pemanasan (peregangan) 5-10’
• Latihan inti 20-60’
• Pendinginan 5-10’
33
LF/OR TERUKUR
• Latihan dilakukan sekitar : 30-60 menit
• Intensitas latihan : Zona Latihan Denyut Nadi Latihan
(DNL)
• DNL : 60-80% Denyut Nadi Maksimal
Denyut Nadi Maksimal = 220 - umur
34
Mengelola Stres
• Membiasakan diri berpikir positif
• Tuntutan yang realistis terhadap diri sendiri
• Menjalin interaksi dengan orang-orang yang
memberikan dukungan, afeksi, dan penerimaan
• Menghargai usaha yang telah dilakukan, bukan hasil
akhir.
Perubahan Gaya Hidup
4
Aktifitas Fisik 30 menit/hari
5
Banyak makan buah
(mmHg)
6
dan sayur
7
8 IMT ; 18,5-23 Kg/m2
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
TD Ideal ; 120/80 mmHg
20
PENCEGAHAN PTM
MELALUI POSBINDU PTM
ADALAH KEWAJIBAN
SEMUA PIHAK
MARI MENUJU MASA MUDA SEHAT
HARI TUA NIKMAT TANPA PTM
DENGAN PERILAKU CERDIK
udara lainnya
Rajin aktifitas dengan gerak olah
raga dan seni
Diet yang sehat dengan kalori
seimbang (rendah gula, garam
dan lemak serta tinggi serat)
Istirahat yang cukup
Kendalikan stres
MEJA 1 : PENDAFTARAN MEJA 2: WAWANCARA
DETEKSI DINI
DAN TATA LAKSANA FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR SECARA MANDIRI
Pemriksaan
Pemeriksaan Tekanan Darah
IVA
POSBINDU PTM DASAR KIT
.
POSBINDU PTM UTAMA KIT
Tugas Kader;
a. Melakukan pendekatan kepada pimpinan kelompok/lembaga/institusi.
b. Melakukan survai mawas diri/pendataan bersama petugas.
c. Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian masalah termasuk penentuan jadwal
penyelenggaraan posbindu PTM.
d. Mendorong anggota kelompok masyarakat/kelompok/lembaga/institusi untuk datang ke posbindu
PTM ( mengajak anggota keluarga/masyarakat agar hadir, memberikan serta menyebarluaskan
informasi kesehatan, menggali dan menggalang sumber daya termasuk dana yang berasal dari
masyarakat).
e. Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk kunjungan rumah bila diperlukan.
f. Melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM
.
TAHAP PENYELENGGARAAN POSBINDU
1. Satu hari sebelum pelaksanaan ( Tahap Persiapan)
a. Mengadakan pertemuan kelompok untuk menentukan jadwal kegiatan.
b. Menyiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan.
c. Membuat dan menyebarkan pengumuman mengenai waktu pelaksanaan.
2. Hari Pelaksanaan
a. Melakukan pelayanan dengan sistem 5 meja atau modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan
bersama.
b. Aktifitas bersama seperti berolahraga bersama, demo masak, penyuluhan, sarasehan atau peningkatan
ketrampilan bagi para anggotanya.
.
5 Kader Pencatat Anggota perkumpulan yang aktif dan komunikatif bertugas
melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM dan
PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG
Tipe Peralatan Deteksi Dini Peralatan KIE dan Penunjang
Posbindu PTM dan Monitoring Faktor Risiko PTM
Posbindu PTM Dasar Alat ukur Lingkar Perut : 1 Unit Lembar Balik : 2 Buah
Alat ukur tinggi badan : 1 Unit Leaflet / brosur : 1 Buah
Tensimeter Digital : 1 Unit Poster : 1 Buah
Alat Analisa Lemak Tubuh : 1 Unit Buku : 1 Buah
Feakflow meter : 1 Unit Pencatatan
Buku Panduan : Serial
Buku Formulir
Rujukan : 1 Buah
KMS FR-PTM : 1 Buah
Kursi dan Meja : Sesuai kebutuhan
Posbindu PTM Dasar kit : 1 Paket
Kamar khusus : Untuk
Posbindu PTM Utama Alat Ukur Kadar Gula,
pemeriksaan IVA
kolesterol total dan
Alat Tulis kantor : 1 Set
Trigliserid : 1 Unit
Alat Ukur Kadar Alkohol
Model Makanan : 1 Paket
Pernafasan : 1 Unit
Tes Amfetamin Urin : 1 Paket
Bahan IVA dan alat
kesehatan dan penunjang : 1 Paket
. lainnya :
RUJUKAN
Merupakan bagian dari Sistem Rujukan Kesehatan Nasional.
Bila terdapat peserta yang memiliki kriteria harus dirujuk, sesegeranya dirujuk ke
Puskesmas dengan terlebih dahulu memotivasi agar mau dirujuk ke Puskesmas.
Pada saat merujuk, sertakan KMS dan lembar rujukan ke Puskesmas sebagai media
informasi Petugas Puskesmas dalam menerima rujukan dari masyarakat.
Pada kondisi tertentu bila memerlukan pendamping rujukan dari kader Posbindu
PTM agar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
.
KRITERIA RUJUKAN
– Bila Faktor Risiko yang ditangani masuk dalam kriteria buruk.
– Bila penanganan faktor risiko kriteria sedang tidak berhasil pada kunjungan 3 bulan berikutnya.
– Bila dari hasil pemeriksaan/pengukuran faktor risiko diperlukan konfirmasi lanjutan dari tenaga
kesehatan.
– Pada penyandang faktor risiko yang memerlukan obat-obatan atau yang dalam pengobatan
memerlukan konsultasi dengan dokternya.
– Bila pada pemeriksaan uji fungsi paru sederhana terdapat nilai APE< nilai prediksi
– Ditemukan IVA (+) pada perempuan yang telah diperiksa.
– Dicurigai kanker leher rahim dan kelainan ginekologis lain pada pemeriksaan ginekologi
– Ditemukan benjolan dan kelainan lain pada Pemeriksaan Payudara.
– Kondisi-kondisi gawat yang memerlukan penanganan cepat dari tenaga kesehatan, seperti
serangan jantung dan stroke, serta terjadi penurunan kadar gula darah yang cepat berakibat
dengan penurunan kesadaran, serangan sesak nafas pada penderita penyakit paru yang
menahun maupun cidera akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
.
Gambar 2. Alur Tindak lanjut dan Rujukan Hasil Deteksi Dini di
Posbindu PTM
10/11/2019 53
FORMAT RUJUKAN
Yth.
Puskesmas………..
Di………………..
Yang merujuk,
Arus Puncak Ekspirasi Nilai APE> Nilai Prediksi - Nilai APE ≤ Nilai Prediksi
.
Frekuensi dan Jangka Waktu Pemantauan
Faktor Risiko PTM
Faktor Risiko Orang Sehat Faktor Risiko Penderita
PTM
Glukosa darah puasa 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Glukosa darah 2 jam 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Glukosa darah sewaktu 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Kolesterol darah total 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 bulan sekali
Trigliserida 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 bulan sekali
Tekanan darah 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Indeks Masa Tubuh (IMT) 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lingkar Perut 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Arus Puncak Ekspirasi 1 tahun sekali 3 bulan sekali 1 bulan sekali
IVA 5 Tahun sekali
Cedera dan Kekerasan 6 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali
Dalam Rumah Tangga
Kadar Alkohol Pernafasan 1 tahun sekali 6 bulan sekali 1 bulan sekali
dan Tes Amfetamin Urin
.
PEMBINAAN POSBINDU PTM
PUSKESMAS
DOKTER
KLINIK SWASTA
KELUARGA
DESA/KELURAHAN SIAGA AKTIF
POSBINDU PTM
PROFESI
PEMDA MASYARAKAT
.
PEMBINAAN POSBINDU PTM
• Pembinaan secara periodik oleh Puskesmas atau Dinkes
Kabupaten/Kota.
• Kegiatan Pembinaan :
1. Penyelenggaraan forum komunikasi min 2x setahun
2. Pemilihan kader teladan
3. Pemilihan Posbindu teladan
4. Pelaksanaan studi banding
10/11/2019 59
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Pencatatan dan pelaporan faktor risiko individu pada KMS Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular dilakukan oleh Kader dalam rangka mawas diri
individu.
• Pencatatan dan pelaporan faktor risiko masyarakat pada Buku
Pencatatan Hasil Kegiatan Posbindu PTM dilakukan oleh kader untuk
meningkatkan mawas diri kelompok.
PANDUAN PENYELENGGARAAN POSBINDU DALAM MONITORING FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Lb.1
Bulan :................
Tahun:................
LEMBAR PENCATATAN
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
Konsumsi
NO NO. KTP Nama Umur P/W Riwayat Riwayat Merokok Aktifitas Makan Sayur minuman
Penyakit Tidak Penyakit Fisik dan Buah beralkohol
Menular Pada Tidak
Keluarga Menular
Pada diri
sendiri
LEMBAR PENCATATAN
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR
NO NO. KTP Nama Umur P/W Gula Kolesterol Trigliserida Uji Fungsi Benjolan IVA
Darah Darah Paru Pada
Sewaktu Sederhana
Payudara
NO NO. KTP Nama Umur P/W Masalah Kesehatan Saran Tindak Lanjut
Yang Ditemukan
Tanggal
Tanggal Puskesmas Alasan Kembali Keterang
No. No. KTP Nama Umur P/W /RS yang an
Rujukan Dirujuk Dirujuk Rujuan
71