Anda di halaman 1dari 53

UPAYABERHENTI

MEROKOK

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


PENYAKIT TIDAK MENULAR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Khusus
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah selesai mengikuti Setelah selesai mengikuti materi


materi ini, peserta mampu ini, peserta mampu:
melakukan Upaya Berhenti 1.Menjelaskan manfaat dan
Merokok Kendala Upaya Berhenti Merokok
2.Menjelaskan Langkah-langkah
Upaya Berhenti Merokok
3.Melakukan Upaya Berhenti
Merokok
POKOK BAHASAN 1

MANFAAT & KENDALA


UPAYA BERHENTI MEROKOK
MANFAAT UPAYA BERHENTI
MEROKOK
KENDALA UPAYA BERHENTI
MEROKOK
BERHENTI MEROKOK SANGAT SULIT BAGI
SEBAGIAN PEROKOK.....
70 % Perokok ingin berhenti merokok (Di Indonesia
5 dari 10 orang)
Tetapi hanya 5-10% perokok yang berhasil berhenti
merokok tanpa bantuan (dari diri sendiri)
Data GATS 2021, 63,4% perokok ingin berhenti,
43,8% perokok mencoba berhenti
MENGAPA DEMIKIAN ???
MENGAPA PEROKOK TIDAK
BERHENTI MEROKOK

Mereka tidak ingin


o s :
Mi t
Tenaga kesehatan tidak bisa
os : menolong
M it

os : Tatalaksana tidak
Mi t berhasil
KENDALA UPAYA BERHENTI
MEROKOK
• Psikologis dan Perilaku • Lingkungan Sosial
Berhenti merokok bagi perokok Tidak adanya dukungan orang
merupakan pengalaman yang tidak
terdekat seperti teman atau
menyenangkan / menyengsarakan
secara psikologis. keluarga dapat menurunkan
motivasi seseorang untuk
berhenti merokok.
Paling sulit dari berhenti merokok
adalah kemampuan untuk Lingkungan yang tidak
menahan diri dari kebiasaan yang mendukung untuk berhenti
dilakukan, seperti merokok setelah merokok akan memberikan
bangun pagi, sebelum sarapan dan stimulasi untuk tetap merokok
selama mereka istirahat di tempat
kerja dan lain-lain.
TEORI :

MENGAPA SULIT? Multidimentional

Physiology
- Adiksi Nicotine
- Efek Withdrawal

Psychological
- Perilaku
- Lingkungan
1. Caggiula AR et al. Psychol Behavior. 2002;77:683–687
2. http://www.tobaccodependence.org/rationale
3. http://www.thestopsmokingguide.com/chapters/cigaretteAddiction.php
SIKLUS ADIKSI NIKOTIN

Perokok regular memicu peningkatan jumlah


reseptor α4β2 sebanyak 300%

9
Studi : WITHDRAWAL EFFECT AT PERSAHABATAN
HOSPITAL
Withdrawal effect n %

Craving 38 60,3 %

Increased of appetite, weight gain 36 57,1 %

Headache 27 42,8 %

Difficulty in concentration 25 39,6 %

Angry/ irritable mood 20 31,7 %

Impatience 17 26,9 %

Anxiety 7 11,1 %
N=62
Wiratmoko M, Susanto AD, Yunus F. Pre-eliminary report efficacy varenicline for smoking
cessation at Persahabatan Hospital, 2012.
POKOK BAHASAN 2

LANGKAH-LANGKAH
UPAYA BERHENTI
MEROKOK
LANGKAH UPAYA BERHENTI
MEROKOK
1. Identifikasi awal
2. Evaluasi dan
support motivasi
3. Tentukan terapi
yang akan
diberikan
4. Tindak lanjut
LANGKAH 1

IDENTIFIKASI
UPAYA BERHENTI MEROKOK
IDENTIFIKASI PROFIL
PEROKOK
 Kuesioner Horn
 Indeks beratnya merokok
 Indeks brinkman
Jumlah rokok perhari (batang) x lama merokok
(tahun)

Ringan < 200


Sedang 200 - 600
Berat > 600
IDENTIFIKASI STATUS MEROKOK
DAN STRATEGI BERHENTI
MEROKOK
Identifikasi tipe pasien Strategi
Klien yang mau berhenti merokok Bantu dengan langkah 4T
(Modifikasi 5A’s dan ABC)
Klien yang belum ingin berhenti merokok Tingkatkan motivasi klien
(Contoh: dengan wawancara /
Klien yang baru berhenti merokok konseling, motivasional
Lanjutkan kegiatan
klien yang tidak pernah merokok berhenti Merokok
Berikan “selamat”
Jaga pola hidup bebas dari rokok
STATUS BERHENTI MEROKOK (CATATAN KLIEN)
IDENTITAS
Nama : .................................................... L/P Tanggal : .....
Umur/ tanggal lahir : ........................................................ No. RM : .....
Alamat : ........................................................
Pekerjaan : .......................................................
Pendidikan : ........................................................
Status Pernikahan : .......................................................... Jumlah anak : ........... orang
No. telp/ HP : ...........................................

Topik Uraian
I. Identifikasi awal   TANYAKAN
 status merokok, profil perokok  
a. Usia mulai merokok BB : ....... ........kg TB : ........... cm,
b. Alasan mulai merokok IMT : ..........
c. Lama merokok (tahun) TD: .........mmHg
d. Jumlah rokok/hari/tahun  
e. Adakah anggota keluarga yang merokok Skor Fagerstorm : ..........
f. Tingkat adiksi (fagerstroom)  
g. Kadar CO udara ekspirasi Kadar CO udara ekspirasi:
h. Mengukur arus puncak ekspirasi dengan Peak Flowmeter. .................................ppm
Nilai APE : ............. ml
Tes Nikotinin urin: + /-

I. Riwayat berhenti merokok sebelumnya   TANYAKAN


a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metode berhenti yg digunakan
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok kembali
I. Tingkat Perilaku   TELAAH
a. Tingkat kesiapan Sedang memutuskan/ kebulatan niat/ persiapan/ aksi/
(lingkari jawaban) pemeliharaan
a. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10 = sangat termotivasi)
a. Alasan ingin berhenti
I. Intervensi   TOLONG DAN NASEHATI
Tanggal berhenti merokok □ Seketika (cold turkey)
Metode berhenti □ Bertahap
  □ Penundaan
Pilihan terapi : Sampaikan :
□ Konseling - Dampak buruk merokok
□ Farmakologi/obat - Manfaat berhenti merokok
□ Lain-lain - Tantangan yang akan dihadapi
  Tingkatkan motivasi
 
I. Pertemuan berikutnya   TINDAK LANJUT
- Nilai keberhasilan Tingkatkan motivasi
- Withdrawal effect Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
 

Klien : ................................. Tanda tangan : ......................


Konselor : ................................... Tanda tangan : ......................
TEST UNTUK ADIKSI NIKOTIN
(FAGERSTROOM)

0-3 ketergantungan rendah


4-6 ketergantungan sedang
7-10 ketergantungan tinggi
LANGKAH 2

MENILAI TINGKAT MOTIVASI


UPAYA BERHENTI MEROKOK
MENILAI TINGKAT
MOTIVASI
 Simpel :
Pasien ditanyakan mengenai berapa besar
motivasi untuk berhenti merokok dengan skala
angka “0 “ sampai “10”

0 = Tidak ada motivasi sama sekali


10 = Sangat termotivasi/motivasi sangat tinggi
1 Saya sudah memutuskan TIDAK akan berhenti
merokok seumur hidup saya
2 Saya TIDAK PERNAH berpikir untuk berhenti merokok.
Saya TIDAK PUNYA rencana untuk berhenti
3 Saya PERNAH berpikir untuk berhenti merokok, tetapi
saya TIDAK PUNYA rencana
4 TERKADANG saya berpikir untuk berhenti merokok,
tetapi saya tidak punya rencana
5 Saya SERING berpikir untuk berhenti merokok, tetapi
saya tidak punya rencana
6 Saya BERENCANA untuk berhenti merokok dalam 6
bulan ke depan
7 Saya berencana untuk berhenti merokok dalam 30 hari
ke depan
8 Saya masih merokok, tetapi saya mau berubah. Saya
siap untuk berhenti merokok
9 Saya udah berhenti merokok, tetapi saya khawatir
akan merokok kembali, saya butuh lingkungan tanpa
asap rokok
10 Saya sudah berhenti merokok
TINGKAT KESIAPAN
UPAYA BERHENTI
MEROKOK
Tingkat kesiapan

1. Tahap prokontemplasi
( Belum berpikir sama sekali)
2. Tahap Kontemplasi
(Mulai berpikir bahwa merokok
menimbulkan masalah)
3. Tahap Preparation/persiapan
(Mau dan siap berhenti merokok)
4. Tahap Aksi
(Sudah berhenti merokok)
5. Tahap pemeliharaan /Maintenance
(Tetap tidak merokok)

Adapted from Prochaska and DiClemente, 1983.


LANGKAH 3

LANGKAH 3

TERAPI
UPAYA BERHENTI MEROKOK
TERAPI
Non FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
Pilihan pertama:
1. Usaha sendiri/Self help  NRT, Bupropion,
2. Memberikan nasihat singkat/ Brief advice Varenicline
3. Konseling Pilihan ke-2 :
a. Iindividu  Nortryptiline, Clonidine
b. Kelompok
c. Dengan Telphon (quitline)
4. Terapi perilaku
(exercise, keenggan an merokok/aversion)
Pada layanan primer, pilihan nonfarmakologi
5. Terapi supporting
a. Hipnoterapi lebih diutamakan khususnya nasihat singkat,
b. Akupuntur konseling ataupun terapi perilaku.
c. Akupresure Layanan sekunder/tersier, memerlukan pendekatan
multimodalitas, selain terapi nonfarmakologi
diperlukan terapi farmakologi
CARA BERHENTI
MEROKOK
Cara 1:
BERHENTI SEKETIKA
 Hari ini anda masih merokok, besok anda
berhenti sama sekali. Untuk kebanyakan orang,
cara ini yang paling berhasil. Untuk perokok
berat, mungkin dibutuhkan bantuan medis untuk
mengatasi efek ketagihan
Cara 2: PENUNDAAN
 Menunda saat mengisap rokok pertama, 2 jam setiap hari
dari hari sebelumnya. Jumlah rokok yang dihisap tidak
dihitung. Misalnya kebiasaan menghisap rokok pertama
rata-rata 07.00 pagi, berhenti merokok direncanakan dalam
7 hari. Maka rokok pertama ditunda waktunya, yaitu :
Hari 1 : jam 09.00
Hari 2 : jam 11.00
Hari 3 : jam 13.00
Hari 4 : jam 15.00
Hari 5 : jam 17.00
Hari 6 : jam 19.00
Hari 7 : jam 21.00 – terakhir
Cara 3 : PENGURANGAN
 Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara
berangsur-angsur dengan jumlah yang sama sampai 0
batang pada hari yang ditetapkan. Misalnya rata-rata
menghisap 28 batang rokok per hari. Berhenti merokok
direncanakan dalam 7 hari.
Hari 1 : 24 batang
Hari 2 : 20 batang
Hari 3 : 16 batang
Hari 4 : 12 batang
Hari 5 : 8 batang
Hari 6 : 4 batang
Hari 7 : 0 batang
LANGKAH 4

TINDAK LANJUT
 Sangat Penting dalam menentukan keberhasilan jangka
panjang dalam upaya berhenti merokok.
 Klien harus dijadwalkan secara reguler/rutin untuk datang
kembali dalam jangka waktu setiap 2 minggu sekali.
 Penilaian tingkat keberhasilan berhenti merokok
 menilai motivasi,
 kendala yang timbul,
 gejala withdrawal effect dan penanganannya,
 penilaian parameter klinis (seperti berat badan, tekanan darah,
pengukuran Arus Puncak Ekspirasi dengan Peak Flow Meter,
kadar CO udara ekspirasi dengan CO Analyzer).
 Jika diperlukan terapi tambahan untuk berhenti
merokok, maka dilakukan rujukan ke fasilitas
pelayanan kesehatan lanjutan
TATA LAKSANA
UPAYA BERHENTI MEROKOK
BEBERAPA PETUNJUK PRAKTIS
 Pendekatan 5A’s ( AS, WHO)
Ask, Advice, Asses, Assist, Arrange

 Pendekatan ABC (Austr, New Zeland, IUTLD)


Ask, Brief advice, Cessation support

 Pendekatan 4T (versi Indonesia)


 Tanyakan
 Telaah
 Tolong dan nasehati
 Tindak lanjut
PENDEKATAN 4T
UNTUK
BERHENTI MEROKOK

 T – Tanyakan
 T – Telaah
 T – Tolong dan nasehati
 T – Tindak Lanjut
T - Tanyakan
 Apakah pasien merupakan seorang perokok
atau bukan?
 Tanyakan tipe pasien, profil perokok, tingkat
adiksi/ ketergantungan nikotin  kuesioner
Fagerstroom
 Apakah ada orang di dalam rumah yang
merokok ?
 Kadar CO udara ekspirasi (pemeriksaan)
 Peakflow meter (pengukuran)
Topik Uraian
I. Identifikasi awal TANYAKAN
 status merokok, profil perokok
a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun BB : ....... kg TB : ........... cm, IMT : ..........
e. Adakah anggota keluarga TD: .........mmHg
yang merokok
f. Tingkat adiksi (fagerstroom) Skor Fagerstorm : ..........
g. Kadar CO udara ekspirasi Kadar CO udara ekspirasi:.......ppm
h. Mengukur arus puncak Nilai APE : .................... ml
ekspirasi dengan Peak Tes Nikotinin urin: + /-
Flowmeter.
TANYAKAN
1 1 Saya
Saya sudah
sudah memutuskan
memutuskan TIDAK
TIDAK akan
akan berhenti
berhenti
merokok
merokokseumur
seumurhidup
hidupsaya
saya

T - Telaah 2 2 Saya
SayaTIDAK
Saya
TIDAKPERNAH
SayaTIDAK
PERNAHberpikir
TIDAKPUNYA
berpikiruntuk
PUNYArencana
untukberhenti
rencanauntuk
berhenti merokok.
untukberhenti
berhenti
merokok.

 Nilai Tingkat Motivasi 3 3 Saya


SayaPERNAH
PERNAHberpikir
berpikiruntuk
untukberhenti
berhenti merokok,
merokok, tetapi
 Nilai keinginan untuk saya
sayaTIDAK
TIDAKPUNYA
PUNYArencana
rencana
berhenti merokok atau 4 4 TERKADANG
TERKADANGsaya
saya berpikir
berpikir untuk
untuk berhenti
berhenti merokok,
merokok,
tidak, bila tidak maka tetapi
tetapisaya
sayatidak
tidakpunya
punyarencana
rencana
diperlukan suatu konseling 5 5 Saya
SayaSERING
SERINGberpikir
berpikiruntuk
untuk berhenti
berhenti merokok,
merokok, tetapi
motivasi saya
sayatidak
tidakpunya
punyarencana
rencana
 Nilai sampai manakah 6 6 Saya
SayaBERENCANA
BERENCANAuntuk
untuk berhenti
berhenti merokok
merokok dalam
dalam 6
tahap keinginan pasien ntuk bulan
bulankekedepan
depan
berhenti merokok apakah 7 7 Saya
Sayaberencana
berencanauntuk
untukberhenti
berhentimerokok
merokok dalam
dalam 30
30 hari
pada tahap prekontemplasi, kekedepan
depan
kontemplasi, siap, tindakan
8 8 Saya
Sayamasih
masihmerokok,
merokok,tetapi
tetapisaya
saya mau
mau berubah.
berubah. Saya
dan pemeliharaan
siap
siapuntuk
untukberhenti
berhentimerokok
merokok
9 9 Saya
Sayaudah
udah berhenti
berhenti merokok,
merokok, tetapi
tetapi saya
saya khawatir
khawatir
akan
akanmerokok
merokokkembali,
kembali, saya
saya butuh
butuh lingkungan
lingkungan tanpa
asap
asaprokok
rokok
1010 Saya
Sayasudah
sudahberhenti
berhentimerokok
merokok
I. Tingkat Perilaku TELAAH
a. Tingkat kesiapan Sedang memutuskan/ kebulatan niat/
(lingkari jawaban) persiapan/ aksi/ pemeliharaan
b. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10
= sangat termotivasi)
c. Alasan ingin berhenti
T- Tolong dan Nasehati
Gunakan pendekatan secara personal, kuat, jelas
untuk menganjurkan pasien berhenti merokok :

1. Dampak rokok

2. Manfaat berhenti merokok


T- Tolong dan Nasehati
 Untuk pasien yang berniat berhenti merokok, berikan
konseling
 Tentukan tanggal .... TULIS TGLNYA ?
 Metode berhenti merokok
 Tantangan saat berhenti merokok (termasuk gejala
putus nikotin/withdrawal effect)
 Pilihan terapi

 Untuk pasien yang belum berniat untuk berhenti


merokok, tingkatkan motivasi  misalnya
Pendekatan dengan wawancara motivasional
 Nasehati untuk menciptakan rumah bebas dari asap
rokok
T – Tindak Lanjut
 Susunlah jadwal untuk konsultasi rutin/berkala
misalnya satu minggu atau 2 minggu sekali
 TENTUKAN TANGGAL
 Pada pertemuan berikutnya lakukan penilaian
 Tingkat keberhasilan berhenti merokok
 Tingkat motivasi
 Kendala yang timbul
 Gejala withdrawal effect dan penanganannya
 Penilaian parameter klinis (seperti berat badan, kadar
CO udara ekspirasi, tekanan darah dll)
I. Pertemuan berikutnya TINDAK LANJUT
- Nilai keberhasilan Tingkatkan motivasi
- Withdrawal effect Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
PARAMETRI KLINIS
UPAYA BERHENTI MEROKOK
PENGUKURAN KADAR
CARBON-MONOXIDE (CO) PERNAPASAN
• Kadar CO saat ekspirasi
• Nilai :
– Perokok 5-20 ppm (2-5%
COHb), bisa lebih
– Bukan perokok / pasif :
< 4 ppm
• Manfaatnya:
a. Meningkatkan motivasi perokok
saat konseling Upaya Berhenti
Merokok (UBM)
b. Menilai kemajuan progress Upaya
Berhenti Merokok (UBM)
Untuk tipe CO Analyzer spt gambar di atas dapat disetting dan digunakan sebagai
alat bantu pada Kegiatan Penilaian Imlementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
di OPD atau Sekolah, dimana berfungsi mendeteksi adanya CO dalam ruangan
PENGUKURAN PEAKFLOWMETER

Pengukuran fungsi paru sederhana


dengan cara mengukur Arus Puncak
Ekspirasi (APE) dengan menilai
forced expiration volume pada detik
pertama (FEV1)

•Nilai APE:
1. Nilai APE normal
Nilai APE ≥ Nilai Prediksi normal

2. Nilai APE tidak normal:


nilai APE < Nilai Prediksi normal
Tes Nikotin Urine

 Dilakukan saat awal pemeriksaan dan jika


diperlukan diakhir dari rangkaian UBM
 Tes untuk memastikan didalam tubuhnya terdapat
zat nikotin. Pemeriksaaan dengan cara mendeteksi
zat nikotin di dalam urin. Pemeriksaan dengan
menggunakan strip atau tes pack yang hasilnya
positif (+) jika di dalam tubuhnya mengandung zat
nikotin dan negatif (-) jika didalam tubuhnya tidak
mengandung zat nikotin
I. Pertemuan berikutnya TINDAK LANJUT
- Nilai keberhasilan Tingkatkan motivasi
- Withdrawal effect Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
HASIL AKHIR ?

BERHASIL ?
GAGAL ? 
perlu tambahan terapi ?
perlu rujuk  Klinik UBM RS ?

Hasil akhir ditentukan setelah


menjalani program UBM selama 3 bulan
ALGORITME 4T

Anda mungkin juga menyukai