Anda di halaman 1dari 30

KAJIAN JURNAL

Perbandingan Terapi Kombinasi Zinc-Probiotik


Dibandingkan Hanya Terapi Zinc dalam Mengurangi
Tingkat Keparahan Diare Akut

Disusun Oleh:
Salma Nara Fadhilla, S.Ked
1102015212

Pembimbing:
dr. Christina K. N., Sp.A

KEPANITERAAN DI BAGIAN ILMU PENYAKIT ANAK


RUMAH SAKIT TINGKAT. II MOH. RIDWAN MEURAKSA
2 SEPTEMBER–9 NOVEMBER 2019
PENDAHULUAN
Diare didefinisikan sebagai pengeluaran
yang tidak biasa berupa tinja lunak atau berair,
setidaknya tiga kali dalam periode 24 jam,
disertai dengan perubahan konsistensi tinja,
dengan atau tanpa darah atau lendir pada tinja,
kadang-kadang disertai dengan muntah.

Akut

Diare

Persisten
SKRT 2001: peringkat ketiga
Diare dari 10 penyebab kematian
anak di bawah usia 5 tahun.

Zinc
10 mg untuk usia < 6 bulan
20 mg ≥ 6 bulan
untuk 10 sampai 14 hari.7

Terapi Probiotik (Lactobacillus sp)8

Kombinasi untuk anak < 1


tahun terbukti signifikan
mengurangi tingkat keparahan
dan durasi diare.9
TUJUAN

Penelitian ini dirancang untuk


membandingkan ke efektifan terapi
kombinasi zinc-probiotik dengan terapi zinc
saja dalam mengurangi keparahan diare
akut.
METODE

Peneliti melakukan percobaan


terbuka, acak, dan terkontrol dari Juli tahun
2009 hingga Januari 2010, di instalasi
anak Rumah Sakit Adam Malik dan Rumah
Sakit Pirngadi, Medan, Sumatra Utara.
METODE
Kriteria

Inklusi:
Anak-anak < 1 bulan - 5
tahun dengan diare akut

Eksklusi:
• Gizi buruk
• Ensefalitis
• Meningitis
• Sepsis
• Bronkopneumonia
• Kondisi immunocompromise
• Telah diberikan probiotik atau Zinc dalam 10 hari terakhir
METODE
Zinc Sulfat dan
Kelompok I Lactobacillus
acidophilus
Subjek
Kelompok II Zinc Sulfat

Catatan:
• Zinc Sulfat diberikan dengan dosis yang sama (10
mg/hari untuk usia <6 bulan dan 20 mg/hari untuk
usia ≥6 bulan). Tablet Zinc Sulfat dilarutkan dalam
5 ml air matang.
• Kelompok I diberikan Lactobacillus acidophilus
yang telah mati (3×1010 CFU/hari).
• Masing-masing terapi diberikan selama 10 hari.
METODE
Pemeriksaan
Durasi dan Frekuensi
Feses tidak
Diare selama di rawat
dilakukan:
inap dan setelah
• Mahal
dipulangkan dari RS
• Subjektif
Rancangan
Penelitian
Toksisitas dan Efek Penyebab diare
Samping Pemberian dibedakan melalui
Zinc dan Probiotik konsistensi feses

Pemulihan dari diare didefinisikan sebagai 8 jam


setelah buang air besar terakhir atau pasien
dipulangkan dari rumah sakit.
METODE
ANALISA:
• SPS versi 15
• Independen T-Test
• Perbedaan dianggap signifikan pada
nilai probabilitas P<0.05, dan 95%CI.

Skala Nominal:
Skala Numerik:
Hubungan antara terapi
Durasi dan frekuensi
kombinasi Zinc-probiotik
diare
dan hanya Zinc
HASIL
88 partisipan yang memenuhi kriteria
(Semua diatur dengan pedoman diare WHO, 2005)

8 eksklusi:
3 malnutrisi berat
1 diare persisten
2 encephalitis
2 tanpa izin dari orangtua
Anak-anak yang terdaftar
n= 80
N= 80

Zinc-Probiotic (Kelompok I) Zinc


n= 40 n= 40

Intervensi lengkap dan dimasukkan Intervensi lengkap dan


untuk analisis akhir dimasukkan untuk analisis akhir
n=40 n=40
HASIL
Tabel 1. Karakteristik
Karakteristik Zinc-Probiotic, n=40 Zinc, n=40

Rata-rata usia, bulan (SD) 27.4 (21.04) 21.5 (16.57)


Jenis Kelamin
Laki-Laki 23 21
Perempuan 17 19
Derajat Dehidrasi, n
Tidak dehidrasi 0 0
Ringan-sedang 40 40
Berat 0 0
Pendidikan Orangtua
Ayah, n
SD 4 1
SMP 2 4
SMA 22 19
S1 10 14
S2 2 2
Ibu, n
SD 3 0
SMP 7 5
SMA 22 28
S1 8 3
S2 0 4
Pendapatan Orangtua/Bulan
Ayah, n
< Rp. 500.000 2 0
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 15 22
Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 18 18
> Rp. 3.000.000 5 0
Ibu, n
< Rp. 500.000 26 27
Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 8 9
Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 6 4
> Rp. 3.000.000 0 0
Rata-rata frekuensi diare sebelum perlakuan, kali/hari (SD) 8.2 (3.19) 9.2 (2.41)
Rata-rata durasi diare sebelum perlakuan, jam (SD) 62.4 (18.67) 56 (23.05)
HASIL
Tabel 2. Frekuensi diare, kali/hari
Kelompok I Kelompok II
Hari (Zinc- (Zinc)
95% CI P
Intervensi Probiotic) Rata-rata
Rata-rata (SD) (SD)

Pertama 7.2 (2.72) 8.8 (2.44) - 2.72 hingga - 0.42 0.008


Kedua 4.6 (2.38) 6.6 (2.59) - 3.40 hingga - 1.19 0.001
Ketiga 2.1 (1.66) 3.8 (2.30) - 2.59 hingga - 0.80 0.001
Keempat 0.8 (1.44) 1.8 (2.03) - 1.86 hingga - 0.28 0.008
Kelima 0.2 (0.54) 0.7 (1.47) - 0.97 hingga 0.21 0.60
Keenam 0.0 (0.00) 0.3 (1.00) - 0.56 hingga 0.67 0.120
Ketujuh 0.0 (0.00) 0.0 (0.15) - 0.75 hingga 0.02 0.320
HASIL
Tabel 3. Frekuensi dan Durasi Diare, dan Lamanya Tinggal
di Rumah Sakit
Kelompok I
Kelompok II
(Zinc-
(Zinc)
Probiotic) 95% CI P
Rata-rata
Rata-rata
(SD)
(SD)

Frekuensi diare
2.1 (1.04) 3.1 (1.44) - 1.62 hingga - 0.49 0.001
(kali/hari)

Durasi diare - 30.91 hingga -


52.1 (22.54) 72.6 (23.99) 0.001
(jam) 10.18

Lama tinggal di - 51.49 hingga -


56.7 (19.39) 98.5 (23.82) 0.001
RS (jam) 32.15
DISKUSI

• Anak (<5 tahun terutama usia 0-12 bulan)


dengan diare akut disebabkan oleh
Rotavirus.15,16
• Insidensi diare akut pada anak (0-36 bulan)
yang dirawat di RS lebih tinggi pada laki-
laki, tetapi tidak membahas teori yang
memungkinkan untuk kejadian ini.17
Signifikan ↓ keparahan
DISKUSI diare yang disebabkan
oleh infeksi rotavirus.8

↑ transportasi elektrolit
Penggunaan dalam sel epitel usus lebih
Lactobacillus Hidup baik daripada yang telah
acidophilus mati.26

Efek Samping: Sepsis


pada bayi prematur, pasien
lansia, dan pasien dengan
sistem imun lemah telah
dilaporkan.25
Masih mampu
DISKUSI menstimulasi kekebalan
saluran cerna.20,21

Lebih efektif dalam ↓


Penggunaan gejala diare persisten, ↑
Lactobacillus Mati kekebalan saluran cerna,
acidophilus juga mampu mencegah
adhesi enteropatogen
terhadap enterosit.19,22

Satu kali sehari (3x1010 Lebih murah daripada


probiotik multi-strain
CFU), untuk 10 hari.
hidup.20,21,27
DISKUSI Jika : > 2 gram per hari
untuk jangka panjang.23

Keracunan
Zinc
Gambaran klinis keracunan
zinc antara lain mual,
muntah, nyeri abdomen,
dan demam.24

Kemungkinan keracunan zinc pada subjek


sangat kecil, tetapi akan sangat sulit untuk
menandai gejala keracunan zinc selama periode
diare.
DISKUSI

• Peneliti : perbedaan yang signifikan dalam


penurunan tingkat keparahan diare pada
kedua kelompok.
• Shamir et al. : serupa, tetapi durasi lebih
pendek dan frekuensi lebih rendah.
DISKUSI
• Probiotik multi-strain hidup (Streptococcus
thermophilus, Bifidobacterium lactis,
Lactobacillus acidophilus) mungkin lebih efektif
daripada strain tunggal Lactobacillus acidophilus
yang telah mati.9
• Tidak ditemukan alasan mengapa frekuensi
diare pada hari kelima-ketujuh terapi tidak
berbeda pada kedua kelompok.
DISKUSI
Anggarwal et al. durasi diare setelah terapi
zinc adalah 3 hari.4 Penelitian ini memiliki hasil
yang serupa.

Lama
BUKAN
Tinggal di
INDIKATOR
RS

Pemantauan hasil hanya sampai 7 hari


karena tidak ada diare yang tercatat pada hari ke
8 terapi. Tampaknya pemulihan usus pada diare
akut terjadi dalam 7 hingga 10 hari.28
KETERBATASAN

• Etiologi diare tidak diketahui,


• Bukan double-blind, meskipun
pengacakan dilakukan untuk
mengurangi bias.
KESIMPULAN

Kombinasi terapi zinc dan probiotik


lebih efektif daripada terapi zinc saja
dalam mengurangi keparahan diare akut
pada anak di bawah lima tahun.
UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada PT. Kalbe


Farma untuk penyediaan sediaan zinc sulfat dan
probiotik dalam penelitian ini. Semua penulis tidak
memiliki konflik kepentingan pada data dan
kesimpulan yang dilaporkan dalam makalah ini.
REFERENSI
1. Sinuhaji AB, Sutanto AH. Mekanisme diare infeksius akut. Cermin dunia kedokteran.
1992;80:44-46.

2. Noerasid H, Suraatmaja S, Asnil PO. Gastroenteritis (diare) akut. In: Suhryono, Boediarso A,
Halimun EM, editors. Gastroenterologi anak praktis. 4th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;
2003. p.51-76.

3. Afifah T, Djaja S, Irianto J. Kecenderungan penyakit penyebab kematian bayi dan anak balita
di Indonesia: 1992-2001. Bul Penel Kesehatan. 2003;31:48-59.

4. Anggarwal R, Sentz J, Miller MA. Role of zinc administration in prevention of childhood


diarrhea and respiratory illness: a meta-analysis. Pediatrics. 2007;119:1120-30.

5. Roy SK, Hossain MJ, Khatun W, Chakraborthy B, Cowdhury S, Begum A, et al. Zinc
supplementation in children with cholera in Bangladesh: Randomized controlled trial. BMJ.
2008;336:266.

6. Sur D, Gupta DN, Mondal SK, Ghost S, Manna B, Rajendran K, et al. Impact of zinc
supplementation on diarrheal morbidity and growth patern of low birth weight infants in
Kolkata, India: a randomized, double-blind, placebo-controlled, community-based study.
Pediatrics. 2003;112:1327-32.
REFERENSI
7. WHO. The treatment of diarrhea, a manual for physicians and other senior health workers,
4th revision. Geneva: WHO Press;2005. Page #???

8. Van Niel CW, Freudtner C, Garrison MM, Christakis DA. Lactobacillus therapy for acute
infectious diarrhea in children: a meta-analysis. Pediatrics. 2002;109:678-84.

9. Shamir R, Makhoul IR, Etzioni A, Shehadeh N. Evaluation of a diet containing probiotics


and zinc for the treatment of mild diarrheal illness in children younger than one year of
age. J Am Coll Nutr.2005;24:370-5.

10. Armin SA. Zat gizi mikro zinc, dari aspek molekuler sampai pada program kesehatan
masyarakat. Suplement. 2005:26;29-35.

11. Wapnir RA. Zinc deficiency, malnutrition and the gastrointestinal tract. J Nutr.
2000:130;1388S-92S.

12. Altaf W, Perveen S, Rehman KU, Teicberg S, Vancurova I, Harper RG, et al. Zinc
supplementation in oral dehydration solutions: experimental assessment and mechanisms
of action. J Am Coll Nutr: 2002:21;26-32.
REFERENSI
13. Hoque KM, Raendran VM, Binder HJ. Zinc inhibits cAMP-stimulated
CI secretion via basolateral K-channel blockade in rat ileum. Am J
Physiol Gastrointest Liver Physiol. 2005:288;G956-63.
14. Isolauri E, Kirjavainen PV, Salminen S. Probiotics: a role in the
treatment of intestinal infection and inflammation? Gut.2002:50;iii54-
9.
15. Nguyen TV, Le Van P, Le Huy C, Weintraub A. Diarrhea caused by
rotavirus in children less than 5 years of age in Hanoi, Vietnam. J
Clin Microbiol. 2004;42:5745-50.
16. Khan SA, Ahmed A, Khalid SM. Diarrhea due to rotavirus and
probability of sewage contamination. J Islamic Acad Sci.1992;5:142-
4.
17. Hussein AM, Hassan MK. Rotavirus infection among hospitalized
children with acute watery diarrhea in Basrah-Iraq. Bahrain Med Bull.
2000:22;170-3.
18. Albert MJ, Faruque ASG, Faruque SM, Sack RB, Mahalanis B. Case
control strudy of enteropathogens associated with childhood diarrhea
on Dhaka, Bangladesh. J Clin Microbiol. 1999;37:3458-64.
REFERENSI
19. Supriatmo. Effectivity of live versus heat killedprobiotic in children
with acute diarrhoea. Maj Kedokt Nus. 2006:39;391-5.
20. Rodrigues MAM, Oliveira DA, Taketomi EA, Hernandez FJ. IgA
production, coliforms analysis and intestinal mucosa morphology of
piglets that received probiotics with viable or inactivated cells. Pesq
Vet Bras. 2007:27;241-5.
21. Zhang L, Li N, Caicedo R, Neu J. Alive and dead Lactobacillus
rhamnosus GG decrease tumor necrosis factor-induced interleukin-
8production in caco-2 cells. J Nutr. 2005:05;1752-6.
22. Shu-Dong X, De Zhong Z, Hong L, Shi HJ, Hou YL, Geng SW, dkk.
Multicenter, randomized, controlled, trial of heat-killed Lactobacillus
acidophilus LB in patientswith chronic diarrhea. Adv Ther.
2003:20;253-60.
23. Almatsier S. Zink mineral. In: Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2003; p.247-50.
24. Pudjiadi S. Kekurangan dan keracunan mineral. In: Pudjiadi S. Ilmu
gizi klinis pada anak. 4th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.
p.205-6.
REFERENSI
25. Boyle RJ, Robins-Browne RM, Tang MLK. Probiotic use in clinical
practice: what are the risks? Am J Clin Nutr. 2006:83;1256-64.
26. Borthakur A, Gill RK, Tyagi S, Koutsouris A, Alrefai WA, Hecht GA,
dkk. The probioticLactobacillus acidophilus stimulates
chloride/hydroxyl exchange activity in human intestinal epithelial
cells. J Nutr. 2008:138;1355-9.
27. Le-Moal VL, Sarrazin-Davilla LE, Servin AL. An experimental study
and a randomized, double-blind, placebo-controlled clinical trial to
evaluate the antisecretory activity of Lactobacillus acidophilus strain
LB against nonrotavirus diarrhea. Pediatrics. 2007:120;e795-803.
28. Subagyo B, Santoso N. Diare Akut. In: Juffrie M, Soenarto SS,
Oswari H, Arief S, Rosalina I, Sri Mulyani N, editors. Buku ajar
gastroenterology-hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2010.
p.87-120

Anda mungkin juga menyukai