Anda di halaman 1dari 10

MATERI KULIAH AGAMA DI

POLTEKKES NEGERI MATARAM

Peran dan Fungsi Agama


dalam Kehidupan
Dr. Muslihun Muslim, M.Ag.
(Dosen IAIN Mataram dan anggota FKUB NTB)
Materi
 Peran dan Fungsi Agama dalam
Kehidupan
Fungsi Agama
Hikmah Beragama
Sikap Hidup beragama
Agama dalam kehidupan
Toleransi beragama
FUNGSI AGAMA
 Fungsi agama bagi kehidupan manusia adalah
memberikan petunjuk dan arah yang benar
bagi perjalanan hidup manusia dunia dan di
akhirat.
 Agama telah memberikan sesuatu yang sangat
berharga bagi kehidupan manusia yang tidak
mungkin diuji dengan pengalaman maupun
akal seperti halnya menguji kebenaraan ilmu
dan filsafat, karena agama lebih banyak
menyangkut perasaan dan keyakinan
Lanjutan
 Agama wahyu akan memiliki kesempurnaan
yang mutlak, karena nilai keagamaan yang
terkandung di dalamnya berasal dari Tuhan.
 Tuhan telah mewahyukan bahwa akal manusia
terbatas, sehingga akal manusia membutuhkan
bimbingan yang tinggi, untuk menunjukkan
jalan yang membawanya kepada kebahagiaan
dan kesempurnaan hidup yang abadi dunia
akhirat.
HIKMAH BERAGAMA
 Nilai-nilai keagamaan tidak hanya menunjukkan
hubungan manusia dengan yang maha kuasa,
melainkan juga dengan sesama manusia.
 Nilai-nilai keagamaan menunjukkan bahwa tidak
dikatakan sempurna penghayatan serta keimanan
seseorang di hadapan Tuhan sebelum manusia
mencintai sesamanya seperti mencintai dirinya
sendiri.
 Nilai keagamaan yang didasarkan pada cinta terhadap
Yang Kuasa, akan menghubungkan jiwa serta perasaan
pemeluknya dimanapun mereka berada.
Lanjutan
 Agama dapat menjadi petunjuk, pegangan, serta
pedoman hidup bagi manusia dalam menempuh
hidupnya dengan harapan penuh keamanan,
kedamaian, dan sejahtera.
 Manakala manusia menghadapi masalah yang rumit
dan berat, maka timbul kesadaran bahwa manusia
merupakan makhluk yang tidak berdaya untuk
mengatasinya dan timbul keyakinan bahwa yang dapat
menolong dan menenangkan hidupnya hanyalah yang
maha kuasa, pencipta alam semesta.
SIKAP HIDUP BERAGAMA
 Sikap hidup manusia dengan tuntunan agama
diharapkan selalu DALAM REL yang telah
digariskan oleh tuntunan agama yang dianutya.
 Jika hal ini dijalankan dengan KONSEKWEN,
paling tidak akan terjadi keharmonisan di
internal para pemeluk agama maupun anatara
pemeluk agama yang satu dengan pemeluk
agama lainnya.
AGAMA DALAM KEHIDUPAN
 Kebutuhan beragama bagi manusia bukanlah merupakan
kebutuhan yang sekunder, melainkan KEBUTUHAN PRIMER
yang berhubungan erat dengan substansi kehidupan, misteri
alam, wujud dan hati nurani manusia yang paling dalam (Al-
Qardhawi, 1999:19).
 Ada 4 alasan manusia perlu beragama:
 FITRAH manusia
 KEBUTUHAN AKAL terhadap pengetahuan menegnai
hakikat eksistensi terbesar.
 KELEMAHAN DAN KEKURANGAN manusia.
 TANTANGAN manusia.
TOLERANSI BERAGAMA
 Toleransi beragama bagi agama manapun merupakan
suatu KEHARUSAN karena setiap manusia
menghendaki kedamaian dan kenyamanan dalam
hidupnya.
 Toleransi yang dalam bahasa Arabnya dikenal dengan
“TASAAMUH” merupakan hak asasi yang harus
senantiasa dijaga.
 Toleransi merupakan ESENSI TERTINGGI dari ajaran
agama manapun dengan prinsip saling menghargai,
menghormati, dan tidak boleh memakasakan
keyakinan kita pada orang lain.
Rencana Aksi
• Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor :
188.44/ 279 /2013Tentang PembentukanTim Terpadu
Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tingkat
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013.

• Penyusunan Rencana Aksi Penanganan Gangguan


Keamanan Dalam Negeri Tingkat Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2013 (35 Rencana Aksi)

• Hasil Evaluasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan


Dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP) Atas
Capaian Keberhasilan Rencana Aksi, provinsi NTB
Peringkat PertamaTingkat Nasional.

10

Anda mungkin juga menyukai