Anda di halaman 1dari 17

FISIOLOGI

HEWAN DAN MANUSIA


HOMEOSTASIS
Afif C. P
Anggy Ningtyas
Choirunnita F.
Devi A. M
Krismonik M.
Rizal Fanany
1. Lingkungan Eksternal dan Internal
1. Lingkungan Eksternal dan Internal
a. Apa yang dimaksud dengan lingkungan eksternal?
Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar tubuh
organisme.

b. Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal? Terdiri dari cairan


apa saja lingkungan internal tersebut?
Lingkungan internal adalah lingkungan di luar sel tapi berada di
dalam tubuh organisme.
Lingkungan internal terdiri dari plasma darah dan cairan interstisial.
1. Lingkungan Eksternal dan Internal
Sel-sel pada tubuh organisme uniseluler dan organisme
multiseluler mempunyai kebutuhan yang sama dalam hal
mendapatkan makanan dan oksigen, serta membuang zat-zat
sisa metabolisme.

Perbedaannya, pada organisme uniseluler mengadakan


pertukaran langsung dengan lingkungan eksternalnya, sedangkan
pada organisme multiseluler melakukan pertukaran dengan
cairan interstisial. Cairan interstisial adalah cairan yang berada di
antara sel-sel.
1. Lingkungan Eksternal dan Internal
c. Beri contoh penyusun sel-sel pertukaran dan sel-sel protektif (pada hewan dan manusia)!

Sel-sel pertukaran pada manusia :


Sel alveoli, sel darah merah (eritrosit), sel epitel kubus selapis pada nefron, sel kapiler paru-paru,
sel epitel silindris selapis pada jonjot usus, sel selapis pada pembuluh darah, sel saraf

Sel-sel pertukaran pada hewan :


Sel alveoli, sel darah merah (eritrosit) pada hewan vertebrata dan pada hewan dari familia
Channichthyidae yang tidak memiliki eritrosit, sel nefron, sel kapiler paru-paru, sel epitel
silindris selapis pada jonjot usus, sel selapis pada pembuluh darah, sel epitel kubus sepalis pada
nefron, sel kapiler paru-paru, sel saraf

sel-sel protektif pada manusia :


Sel epitel pada kulit, sel adiposa, sel darah putih (leukosit), sel regenerasi.
Sel-sel protektif pada hewan :
Sel epitel pada kulit, sel adiposa, sel regenerasi.
1. Lingkungan Eksternal dan Internal
d. Tanda panah pada gambar 1 menunjukkan adanya aliran zat dari
lingkungan internal, eksternal, dan sel. Jelaskan mekanisme aliran zat
tersebut!
Zat masuk dari luar ke dalam tubuh melalui sel-sel pertukaran,
kemudian zat dibawa oleh cairan pada lingkungan internal (plasma
darah/cairan antar sel) untuk melakukan pertukaran dengan zat
intraseluler dan diproses sesuai fungsi dan kebutuhan sel. Kemudian, zat
hasil proses pencernaan akan dikeluarkan dari dalam sel dan dibawa
kembali oleh plasma darah/cairan antar sel untuk diedarkan ke seluruh
tubuh dan atau disimpan oleh sel-sel protektif dalam tubuh. Apabila zat
tersebut sudah tidak diperlukan dalam tubuh dan harus dikeluarkan,
maka zat akan dikeluarkan dari dalam tubuh melewati sel-sel pertukaran
kembali ke luar tubuh.
2. HOMEOSTASIS
a. Apa yang dimaksud dengan
homeostasis?
Badan berusaha untuk
mengatur lingkungan internal
tubuh agar tetap pada kondisi
stabil.
b. Contoh berikut adalah
mekanisme pengendalian
homeostasis terhadap suhu
tubuh. Bagaimana mekanisme
mempertahankan agar suhu
tubuh (homoterm) relative
konstan pada suhu 37’C?
2. HOMEOSTASIS
- Jika suhu tubuh menurun dan/atau kedinginan, pembuluh darah akan
menyempit (vasoconstriction). Pada keadaan tersebut, suplai darah ke kulit
akan berkurang tetapi suplai darah semakin cepat. Sehingga, suplai darah
yang menuju ke kelenjar keringar menyebabkan berkurangnya/ tidak terjadi
sekresi keringat dan badan akan terasa hangat.
- Jika suhu tubuh naik/panas, pembuluh darah akan membesar dan
mengalami vasodilation. Pada keadaan tersebut, suplai darah ke kulit akan
bertambah banyak tetapi suplai darah melambat. Melambatnya suplai
darah menyebabkan produksi air lebih banyak di kelenjar keringat.
Sehingga, keringat yang mengalami evaporasi setelah di ekskresikan mampu
menurunkan suhu tubuh.
2. HOMEOSTASIS
c. Dari contoh pada gambar tersebut, jelaskan bahwa pemeliharaan
homeostasis memerlukan mekanisme umpan balik!
2. HOMEOSTASIS
Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem
kontrol homeostatis harus mampu mendeteksi dan menahan perubahan.
Kata umpan-balik merujuk pada respons yang terjadi setelah terdeteksinya
suatu perubahan, kata umpan-maju digunakan untuk respons yang dibuat
sebagai antisipasi suatu perubahan. Untuk menstabilkan faktor-faktor
fisiologis yang sedang diatur, mekanisme kontrol homeostatis terutama
bekerja berdasarkan umpan-balik negatif untuk mengatasi perubahan. Pada
umpan balik negatif perubahan dalam suatu faktor yang dikontrol secara
homeostatis akan memicu respon yang berupaya untuk memulihkan faktor
tersebut ke normal dengan menggerakkan faktor dalam arah berlawanan
dengan perubahan awalnya-demikianlah penyesuaian korektif berlawanan
dengan penyimpangan awal dari tingkat normal yang diiinginkan. Pada umpan
balik negatif, keluaran sistem kontrol diatur untuk menahan perubahan
sehingga variabel terkontrol dijaga agar releatif tetap. Sebaliknya, pada
umpan-balik positif, keluaran meningkatkan atau memperkuat perubahan
sehingga variabel terkontrol terus bergerak searah perubahan awal. Karena
tujuan utama tubuh adalah mempertahankan kondisi homeostatis yang stabil,
umpan balik positif lebih jarang terjadi dibandingkan dengan umpan balik
negatif.
2. HOMEOSTASIS
d. Berdasarkan gambar berikut, apabila terjadi gangguan maka sel-sel
tidak dapat berfungsi. Berikan penjelasannya!
2. HOMEOSTASIS
Jika sel-sel saraf pemantau suhu mendeteksi penurunan
suhu tubuh di bawah tingkat yang diinginkan, sensor-sensor ini
mengirim sinyal ke pusat kontrol suhu yang memulai serangkaian
proses yang berakhir dengan respons antara lain menggigil untuk
mengahasilkan panas dan meningkatkan suhu ke tingkat yang
diinginkan. Pada saat suhu tubuh meningkat mencapai titik
patokan sel-sel saraf pemantau suhu memadamkan sinyal
stimulatorik ke otot rangka. Akibatnya, suhu tubuh tidak terus
meningkat melewati titik patokan. Sebaliknya, ketika sel saraf
pemantau suhu mendeteksi peningkatan suhu tubuh di atas
normal, mekanisme pendingin, misalnya berkeringat diaktifkan
untuk mengurangi suhu ke normal. Saat suhu mencapai titik
patokan, mekanisme pendingin dihentikan.
2. HOMEOSTASIS
Bila satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi dengan
baik, maka homeostatis akan terganggu dan semua sel akan
menderita sebab sel-sel tidak lagi berada dalam lingkungan yang
optimal untuk hidup dan berfungsi. Bila gangguan homeostatis
menjadi semakin hebat hingga tidak lagi sesuai dengan
lingkungan hidup, maka tubuh menjadi sakit dan apabila tidak
diobati dapat menyebabkan kematian.
3. Regulasi dan Adaptasi
a. Jelaskan perbedaan regulasi dan adaptasi!
REGULASI
- Regulasi sebagai pengatur dan penunjang berfungsinya sistem organ pada
organisme atau makhluk hidup.
- Sistem regulasi terdiri atas sistem saraf, sistem indra dan sistem hormon.
- Regulasi berlangsung cepat
- Regulasi mempengaruhi adaptasi, contohnya pada kelelawar. karena aktif
bergerak malam hari atau disebut hewan nokturnal, sistem indra
pengelihatan pada kelelawar tidak dapat berfungsi dengan baik maka
kelelawar mengunakan sistem indra pendengaran untuk membantu
kelelawar bergerak pada malam hari dengan cara mengeluarkan gelombang
bunyi ultrasonik yang apabila terpantul dan diterima oleh kelelawar maka
terdapat mangsa atau objek lain di depan. Regulasi yang terus menerus
pada sistem indra membuat kelelawar dapat beradaptasi.
3. Regulasi dan Adaptasi
ADAPTASI
- Adaptasi merupakan cara bagi organisme atau makhluk hidup
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tekanan lingkungan untuk bisa
bertahan hidup
- Adaptasi merupakan regulasi yang terus menerus atau berlangsung lama
- Jenis adaptasi yaitu adaptasi morfologi, adapatasi fisiologi dan adaptasi
tingkah laku
- Adaptasi berhubungan dengan regulasi, jika makhluk hidup mengalami
adaptasi mereka juga pasti menyesuaikan sistem dalam tubuh. Contohnya
pada adaptasi tubuh kita pada saat suhu panas sistem saraf kita akan
menerima impuls untuk mengaktifkan pusat pendingin yang ada di
hipotalamus, memicu otot berkontraksi, melebarkan pembuluh darah dan
mengaktifkan kelenjar keringat untuk terjadinya penguapan dan suhu
tubuh menurun. Hal tersebut juga sama terjadi pada kelinci gurun yang
memiliki telinga besar karena pada saat darah mengalir melewati telinga,
darah melepaskan panas ke udara sekelilingnya sehingga suhu tubuh
berkurang.
3. Regulasi dan Adaptasi
b. Di dalam regulasi ada aklimasi dan aklimatisasi. Jelaskan dan berikan
contoh pada kedua istilah tersebut berkaitan dengan penelitian dan
aplikasi dalam kehidupan sehari-hari!
- Aklimasi
Suatu Upaya Penyesuain suatu organisme saat mengalami
perubahan lingkungan aslinya melalui perubahan fisiologis dan perilaku.
Contoh: Bila terjadi perubahan tempertur air, ikan akan segera
melakukan upaya guna menyesuaiakan perubahan lingkungan melalui
modifikasi perilaku maupun fisiologis tubuh.
3. Regulasi dan Adaptasi
- Aklimatisasi
Upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme
terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya, proses
penyesuaian berlangsung dalam waktu yang cukup bervariasi
tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru yang
akan dihadapi.
Contoh: ikan tawar yang dipindah ke dalam media berisi air laut untuk
tujuan penelitian, maka ikan tawar akan menyesuaikan melalui
perubahan perilaku, struktur, maupun sistem fisiologis tubuh ikan.

Anda mungkin juga menyukai