Anda di halaman 1dari 28

OPTIMASI PRODUKSI

Metode Lagrange
Metode Lagrange adalah salah satu metoda optimasi dengan
satu fungsi tujuan dan banyak fungsi kendala.

Fungsi tujuan : Maks/Min F1(X, Y, Z)


Fungsi kendala :
F2(X, Y, Z) = 0
F3(X, Y, Z) = 0
Optimasi dengan metoda Lagrange Multiplier

Dibentuk Lagrange expression

L = F1(X, Y, Z) + λ1F2(X, Y, Z) + λ2F3(X, Y, Z)

Atau
Persamaan di atas terdiri dari tiga variabel asli yaitu X,
Y, dan Z dan dua faktor pengali Lagrange yaitu λ1 dan
λ2 sehingga ada 5 kondisi yang harus terpenuhi dalam
keadaan optimal, yaitu:

LE LE LE


0 0 0
X Y Z

LE LE
0 0
λ 1 λ 2

Terakhir dilakukan substitusi dari kelima persamaan


sebagai hasil dari penurunan parsial di atas
Contoh soal
1. Fungsi tujuan (minimalisasi)
B = 2M + 4T
Fungsi kendala
884 = 5 M1/2 T1/2
884 - 5 M1/2 T1/2 = 0
5 M1/2 T1/2 – 884 = 0
Lagrange Expression
L = (2M + 4T) +  (884-5M1/2 T1/2)

L 5
 0  2  λM 1/2T1/2  0
M 2
L 5 1/2 1/2
 0  4  λM T 0
T 2
L 1/2
 0  884  5M1/2T 0
λ
5 M = 250
λM 1/2T1/2  2
2 1
T M
5 2
λM T
1/2 1/2
4 T = 125
2
B = 2M + 4T
5M T1/2 1/2
 884
= 2(250) + 4(125)
1
5M1/2 ( M)1/2  884
2 = 1000
1 1/2
5M1/2
M  884
2
1
5 M  884
2
Contoh soal
2. Fungsi tujuan (minimalisasi)
F = NTd(4250) + 10500N
Fungsi kendala

N  6.667Td0.5
N  6.667Td0.5  0
Lagrange
L  NTd (4250)  10500N   (N  6.667Td-0.5 )  0
L
0
N
4250Td  10500  λ  0
L
0
Td
4250N  λ(6.667)( 0.5)Td1.5  0
L
0
λ
N  6.667Td0..5  0

Sehingga diperoleh:

N  4.241
Td  2471
λ  - 21000
Optimasi Produksi

Fungsi Produksi
Fungsi produksi menyatakan hubungan teknis antara faktor
produksi (masukan atau input) dan hasil produksi (produk
atau output).

Fungsi Biaya
Biaya adalah semua beban yang harus ditanggung untuk
menyediakan barang agar siap dipakai konsumen.
Fungsi biaya menyatakan hubungan antara besarnya biaya
dengan kuantitas faktor produksi.
Biaya produksi tergantung pada kuantitas faktor produksi dan cara
mengkombinasikannya. Fungsi produksi dapat dianggap sebagai
pembatas bagi fungsi biaya.

Persamaan untuk menghitung biaya produksi


di mana:
B = biaya
Pi = harga faktor produksi
Xi= jumlah faktor produksi
B = P1 X1 + P2 X2

Kurva isocost menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan


faktor produksi yang membutuhkan biaya yang sama
(x1,x2) : kombinasi x1,x2 yang memberi nilai B yang sama
Kurva isoquant menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan
faktor produksi yang menghasilkan volume produksi yang sama.

Q : jumlah produksi yang dihasilkan dengan berbagai kombinasi


faktor produksi x1 dan x2
Kurva isoquant mempunyai sifat : bentuk konveks terhadap
titik asal, tidak berpotongan satu dengan yang lain, bukan
garis lurus vertikal atau horizontal, makin jauh kedudukan
dari titik asal, makin banyak faktor digunakan sehingga
makin banyak kuantitas produksi yang dihasilkan.

Contoh bentuk persamaan isoquant

Q = a0 X1a1 X2a2
Q = 10 X10.2 X20.8
Penentuan penggunaan faktor produksi

1. Titik potong (A dan C)


2. Biaya minimum
D
produksi tetap
3. Produksi maksimum
E
biaya tetap
Q maksimum dapat diperoleh dari isoquant yang bersinggungan
dengan isocost

Yang menjadi pertimbangan dalam memilih A atau C:


1. ketersediaan faktor produksi/kemudahan
mendapatkan faktor produksi
2. waktu
3. sosial
Contoh :
Fungsi produksi Q = 5 A½ B½ (1)
Anggaran belanja 1000 = 2 A + 4 B (2)
Berapakah Q maksimum ? --- Isocost
Lagrange Expression L = 5 A½ B½ +(1000 - 2A - 4B) (3)

L 1 1 1 (4)
 .5A 2 B 2  2λ  0
A 2

L 1 1 1
 .5A 2 B 2  4λ  0 (5)
B 2

L
 1000  2A  4B  0 (6)

5  12 1
Dari (4) λ  A  B (7)
2
4
5 12 1
(8)
Dari (5) λ  A  B
2
4
Dari (7) dan (8)

5  12 12 5 12  12
A B  A B
4 4

Kalikan dengan A½
5 12 5 1
B  AB 2
4 8
Kalikan dengan B½
5 5
A  B
4 8
A=½B (9)

Substitusikan (9) pada (6)


1000 – 2A – 2A = 0
1000 = 4A
A* = 250 satuan (10)
Substitusikan (10) pada (9)
B* = 125 satuan (11)
Substitusikan (10 dan (11) pada (1)
Q = 5 (250)½ - (125)½
Q = (5) (25) [ 10.5 ]
Q = (125) (3.162) (2.236) = 883.2
Q* = 884 satuan

Jadi, produksi optimal adalah 884 satuan, dengan pemakaian faktor


produksi A = 250 satuan dan B 125 satuan
Contoh :
Memimumkan C = 2A + 4B (1)

Kendala 834 = 5A½ . B1/2


(2)
Berapakah C minimum? --- Isoquant

Minimumkan L = (2A + 4B) - [ 884 – f (A, B) ]

L
A
 
 2λ  1 5A 2 B 2  0
 2
1 1


(3)

(4)
L
B
 
 4λ  1 5A 2 B 2  0
 2
1 1

L
  884  f A, B  0 (5)
λ
Bagilah (3) oleh (4) sehingga diperoleh
1  A 1B  0
2
B 1

A 2
B 1 A (6)
2

Substitusikan (6) ke dalam (2), sehingga diperoleh


884 = 5 A½ (½A)½
= 5 (0,707) A
A* = 250

C* = 2(250) + 4(125)
Dan dari (6) dihitung = 1000
B=½A
B* = 125
Biaya minimum untuk membuat 884 unit adalah
1000 satuan dengan memakai 250 A dan 125 B
Variable Cost tidak konstan

FC : fixed cost
VC : variable cost
TC : total cost
Average Cost dan Marginal Cost

TC
AC 
Q
 tan
AC (Average Cost)
Adalah biaya rata-rata yang diperlukan untuk menghasilkan 1
unit produk. Kurva biaya rata-rata menurun cepat pada
kuantitas produksi rendah kemudian laju penurunannya
semakin lambat sampai pada kuantitas produksi tertentu.
Bila kuantitas produksi ditambah lagi kurvanya akan naik dan
laju kenaikannya semakin cepat.
Gradien kurva menyatakan berapa tambahan biaya yang
harus ditanggung apabila kuantitas produksi ditambah.

MC (Marginal Cost)
Adalah perubahan biaya yang diakibatkan oleh penambahan 1
unit produk
Saat biaya minimum, Q optimal.
TC = FC + VC
= FC + f (Q)
TC FC  f Q
AC  
Q Q

 f ' Q
dTC
MC 
dQ
Optimum pada saat AC minimum
dAC
0
dQ
dAC f ' Q Q  FC  f Q 
 2
0
dQ Q

f ' QQ  FC  f Q  0

FC  f Q
 
f' Q 
Q
MC  AC
Biaya minimum saat terjadi perpotongan antara AC dan MC
 MC = AC biaya minimum terjadi saat AC minimum
Tujuan optimisasi:
- produksi optimal
- biaya minimum
- keuntungan maksimum

Harga produk = P (Harga jual per unit Q)


Keuntungan = S (Keuntungan per unit Q)
Keuntungan = penerimaan – pengeluaran
S = P Q – TC
= P Q – (AC x Q)
= (P – AC) Q
Jika P > AC (+) untung
P < AC (-) rugi
P = AC (=) impas
Keuntungan (S) maksimum saat:
P = MC
P = f’(Q)
Optimum

Titik impas 1 Titik Impas 2


Contoh
P Q S
P Q S
19 11 209-209 = 0
30 10 300-190 =110
19 12 228-230 = -2
30 13 390-260 =130 19 10 190-190 = 0
30 15 450-349 =101 19 9 171-172 = -1

Q’ di dekat 13 Q’ di antara 10 dan 11

P=30
P Q S

10 75 75-150 = -75

10 10 100-190 = -90

Tidak ada Q’ karena selalu rugi


Jika S negatif, usaha dapat tetap berproduksi atau berhenti

berproduksi. Yang menjadi dasar adalah besarnya S terhadap

FC

* Tetap berproduksi jika -S < FC

* Berhenti berproduksi jika -S > FC

Mengapa ?
Berproduksi atau tidak FC akan tetap keluar,

Contoh 1 : -600 = P – (1000 + VC)


FC = Rp. 1000/unit, P – VC = 400
S = - Rp. 600/unit
Ada Rp. 400/unit masuk kekantong

Contoh 2 : -1200 = P – (1000 + VC)


FC = Rp. 1000/unit, P – VC = -200
S = - Rp. 1200/unit
Ada Rp. 200/unit keluar dari kantong

Anda mungkin juga menyukai