Anda di halaman 1dari 19

TEORI PRODUKSI

COBB-DOUGLAS
TEORI PRODUKSI
• Produksi: creation of goods (and services) people will
buy
• Teori produksi
 Mempelajari perilaku firm (usaha unit produksi)
 Menganalisis bagaimana pengusaha dengan
keterampilan dan teknologi yang ada
mengkombinasikan berbagai input untuk
menghasilkan output secara efisien
TEORI PRODUKSI
Proses produksi memerlukan input, seperti: tenaga
kerja manusia (L), modal (K), bahan mentah (M),
dsb.
• Input sering disederhanakan menjadi modal (K) dan
tenaga kerja manusia (L)
• Dalam jangka pendek (shortrun) input dibedakan
atas input tetap (fixed input) dan input variabel
(vaiable input)
Fixed input: alat-alat pertanian, pabrik, dan gedung.
Variable input: benih, pupuk, tenaga kerja
TEORI PRODUKSI dengan 2 input

• Fungsi produksi menunjukkan jumlah produksi


yang dapat dihasilkan dari set input pada
teknologi tertentu
• Fungsi produksi menunjukkan hubungan
antara input dan output yang dapat berupa
tabel, grafik, atau persamaan

q =ƒ(K,L,M,……)

q =ƒ(K,L) disederhanakan
PRODUK FISIK MARJINAL (MP):
Keluaran tambahan yang dapat diproduksi
dengan menggunakan satu unit tambahan dari
masukan

MPK= ∂q =ƒK
∂K

MPL= ∂q =ƒL
∂L
Definisi matematis menggunakan derivatif parsial,
sehingga mencerminkan penggunaan faktor lainnya
konstan.
PRODUK MARJINAL YANG SEMAKIN
MENURUN:
Asumsi derivatif parsial orde kedua dari fungsi
produksi
∂MPK ∂2q
= ∂K2 =ƒKK <0
∂K

∂MPL ∂2q
∂L = ∂L2 =ƒLL <0
Menurut Malthus ini menyiratkan masalah yang serius di
masa depan umat manusia, yang mengarah pada
pertumbuhan populasi akan melebihi penawaran pangan.
Ekonom modern melihat sesuatu yang berbeda karena
kemajuan teknis dan peralatan modal
TEORI PRODUKSI
• MPmax = inflection point = titik balik
• MP = ∂q/∂L = f ' (L)
• MPmax = ∂ (MP)/∂L = 0; f " = 0
• MP = 0 pada TPmax, ∂q/∂L = 0
• APmax = MP, pada titik perpotongan MP dan AP
• EP = MP/AP
• MP > AP; EP > 1, produksi elastis, stage I, tambahan input
lebih menguntungkan (daerah tidak rasional)
• MP < AP; EP < 1, produksi inelastis, stage II(daerah
rasional)
• MP < 0; EP < 0, stage III tambahan input menurunkan
produksi (daerah tidak rasional)
FUNGSI PRODUKSI
COBB-DOUGLAS

q=ƒ(K,L)=AKaLbeu

a+b=1, hasil berbanding skala konstan


a+b>1, hasil berbanding skala meningkat
a+b<1, hasil berbanding skala menurun

Linier dalam bentuk logaritma

Ln q=Ln A+ a Ln K + b Ln L+ u Ln e
Return to Scale

Perbandingan perubahan
output dengan perubahan Return to Scale
semua input
∆ output = ∆ in put constant return to scale
∆ output > ∆ in put increasing return to scale

∆ output < ∆ in put decreasing return to scale


Contoh: Fungsi produksi Cobb-Douglas
Y=aKb1Lb2eu(Mengabaikan peran teknologi)
Bila ditranformasi dalam bentuk ln, manjadi:
Ln Y=Ln a + b1LnK + b2 Ln L + u Ln e
PR =Ŷ/K
PM=b1Ŷ/K
CONTOH :FUNGSI PRODUKSI
COBB-DOUGLAS

Y=10K0,5L0,5

Produksi:
K=10, L=10 maka Y=100 1
K=20, L=20 maka Y=200
RTS:
ƒL 0,5K0,5L-0,5 K
RTS (L untuk K)= = =
ƒK 0,5K L-0,5 0,5 L
Contoh: Fungsi produksi Cobb-Douglas
(Sukartawi, 1994)

Diketahui fungsi produksi : Y=N0,6P0.3

Harga N = 1000/kg
Harga P = 2000/kg
Harga Y = 10.000/kg
Carilah keuntungan maksimum
KEMAJUAN TEKNOLOGI

q=A(t) ƒ(K,L)=netral
q=ƒ[A(t)K,L]=meningkatkan modal
K q=ƒ[K, A(t)L]=meningkatkan tenaga kerja
K2
Masukan Lama Baru
K K1 K1
q0=q’0
L L2 L1
K1
q0

q’0 KEMAJUAN
L
L1 L2 L
CONTOH :KEMAJUAN TEKNOLOGI

Y=10e0,05D1K0,5L0,5

D=0 maka merupakan fungsi yang


sama dengan sebelumnya
D=1 berarti akan menghasilkan
tambahan produksi sebesar 5%
Contoh: Fungsi produksi Cobb-Douglas
Y=aKb1Lb2eueD1(peran teknologi)
Y=aeD1Kb1Lb2eu (peran teknologi)
Bila ditranformasi dalam bentuk ln, manjadi:
Y=a + b1K + b2L + u +D1

Keterangan
Y : Ln output
K : Ln Kapital
L : Ln Labour
U : Error
D1 : Dummy variabel teknologi
b1 dan b2 : Elastisitas produksi
CONTOH :KEMAJUAN TEKNIS

q=10e0,05tK0,5L0,5

t K L q
0 10 10 100,00
1 10 10 105,12
2 10 10 110,51
3 10 10 116,18
5 10 10 128,40
10 10 10 164,18
Contoh:
Fungsi produksi Cobb-Douglas yang dinamis (Felips dan Adams. 2005)

Yt=a[Y(t-1)]ᵟ1[Y(t-2)]ᵟ2[Ktα1] [Kt-1α2] [Kt-2α3] 2[Ltβ1] [Lt-1β2][Lt-2β3]

Nilai elastisitas jangka panjang K


: -[(α1+α2+α3)/(ᵟ1+ᵟ2-1)]

Nilai elastisitas jangka panjang L


: -[(β1+β2+β3)/(ᵟ1+ᵟ2-1)]
Variety Parameter Model (VPM)
Y= a + b10K + b11K +b20L + b21L+ u

Keterangan
Y : Ln output
K : Ln Kapital
L : Ln Labour
U : Error
b10 : Elastisitas K pada penggunaan teknologi kode 0
b11 : Elastisitas K pada penggunaan teknologi kode 1
b20 : Elastisitas L pada penggunaan teknologi kode 0
b21 : Elastisitas L pada penggunaan teknologi kode 1
Hasil Perhitungan VPM oleh Sanim dan Sugema (1996)

Elasticity Dry Season Wet Season

IPM NIPM IPM NIPM


Labor 0,11977 0,20063 0,11977 0,20063
(0,03431) (0,12037) (0,103431) (0,12037)
Seed 0,15434 0,15434 0,15434 0,15434
(0,00996) (0,00996) (0,00996) (0,00996)
Fertilizer 0,76525 0,44114 0,30968 -0,01443
(0,16867) (0,19182) (0,38118) (0,46394)
Pesticide 0,25811 0,20900 -0,04661 -0,09572
(0,13885) (0,12607) (0,16318) (0,14152)
Land 0,13577 0,29547 0,73636 0,90515
(0,10553) (0,10251) (0,31690 (0,42177)
Contant 0,10407 0,10407 0,10407 0,10407
(0,0004) (0,0004) (0,0004) (0,0004)

Anda mungkin juga menyukai