Novi Syafrianti
1410311092
Masa remaja
(12-21 tahun)
Remaja akhir
Remaja awal Remaja tengah
(usia 18 - 21
(usia 11 - 14 tahun) (usia 15 - 17 tahun)
tahun)
BAB 2 ANATOMI JALAN NAPAS
Sulit menyangga
atau memposisikan Lidah neonatus
kepala, dengan relative besar
tulang occipital yang
menonjol
“Kebutuhan metabolik dan konsumsi oksigen yang lebih tinggi yaitu 6 ml/kg, 3 kali lipat lebih banyak dari orang
dewasa, namun karena volume tidal pada anak-anak relatif sama dengan orang dewasa (6-8 ml/kg) bila
dibandingkan dengan berat badan maka hal tersebut dikompensasi melalui laju ventilasi yang lebih cepat.”
Sebelum operasi disarankan dibuat perhitungan estimasi kehilangan darah pada saat
intraop sebelum dilakukan operasi, dan bila mungkin dapat diberikan terapi
preoperatif seperti supplemen besi.
BAB 2 CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Prematur
Dapat diberi dextrose
Stress perinatal 5-15mg/kg/menit.
Sepsis
BAB 2 SISTEM GASTROINTESTINAL
DAN THERMOREGULASI
THERMOREGULASI
Fungsi koordinasi gerakan menelan dan • Rentan mengalami hipotermia.
bernapas pada bayi serta fungsi LES
• Suhu ruangan yang disarankan pada saat
(Lower esophageal sphincter) belum operasi adalah 34°C untuk bayi prematur, 32°C
sempurna sampai berusia 4-5 bulan untuk neonatus, dan 28°C untuk remaja dan
sehingga menyebabkan insidense refluks dewasa.
gastroesophageal • Hipotermia pada anak-anak dapat
menyebabkan :
• depresi napas
• Acidosis
• penurunan cardiac output
• meningkatkan durasi efek obat
• menurunkan kadar trombosit
• meningkatkan resiko terjadinya infeksi.
BAB 2 RESPON PSIKOLOGIS
Perbandingan volume
cairan intravaskuler Laju filtrasi glomerulus Laju metabolisme yang
terhadap cairan masih rendah tinggi
ekstravaskuler berbeda
dengan orang dewasa
Umur
Status Fisik
Posisi Pembedahan
Keinginan pasien
ANESTESI REGIONAL
ANESTESI UMUM
Hambatan impuls nyeri suatu bagian tubuh
Tindakan untuk menghilangkan nyeri secara sementara pada impuls syaraf sensorik,
sentral disertai dengan hilangnya kesadaran sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh
dan bersifat reversible diblokir.
ASA 1
Anamnesis
ASA 2
ASA 3
Pemeriksaan Fisik
ASA 4
Laboratorium
ASA 5
The American Society of
Anesthesiologists (ASA)
Klasifikasi ASA 6
status fisik
Dewasa 6-8 jam, anak kecil 4-6 jam dan pada bayi 3-4 jam. Makanan tak berlemak
Puasakan diperbolehkan 5 jam sebelum induksi. Minuman bening, air putih teh manis sampai 3
jam dan untuk keperluan minum obat air putih dalam jumlah terbatas boleh 1 jam
sebelum induksi
BAB 3 PREMEDIKASI
Mengurangi sekresi
kelenjar saliva dan Mengurangi rasa sakit
lambung
BAB 3 PREMEDIKASI
IM :
ketamin (ketalar) yang dapat diberikan secara
intramuskulardengan dosis 5-7 mg/kgBB dan setelah
3-5 menit pasien tidur.
PER RECTAL :
Cara ini hanya untuk anak atau bayi menggunakan
thiopental atau midazolam.
BAB 3 OBAT INDUKSI INHALASI
N2O
Halotan (fluotan)
Desfluran (suprane)
Sevofluran (ultane)
BAB 3 OBAT INDUKSI
KERUGIAN
KEUNTUNGAN
• Tidak semua penderita mau • Alat minim dan teknik relatif sederhana, sehingga
biaya relatif lebih murah.
dilakukan anestesi secara regional.
• Relatif aman untung pasien yg tidak puasa
• Membutuhkan kerjasama pasien (operasi emergency, lambung penuh) karena
yang kooperatif. penderita sadar.
• Sulit diterapkan pada anak-anak. • Tidak ada komplikasi jalan nafas dan respirasi.
• Tidak semua ahli bedah menyukai • Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi.
anestesi regional. • Perawatan post operasi lebih ringan.
• Terdapat kemungkinan kegagalan
pada teknik anestesi regional.
BAB 3 ANESTESI REGIONAL
BAB 3 ANESTESI SPINAL
KONTRA INDIKASI
• Bedah panggul
• Terdapat infeksi pada tempat suntikan
ABSOLUT
INDIKASI
• Terdapat infeksi disekitar tempat suntikan Jarum pinsil (whitecare) Jarum tajam
RELATIF
• Bisa segmental
• Tidak terjadi headache post op
• Hypotensi lambat terjadi
• Efek motoris lebih kurang
• Dapat 1–2 hari dengan kateter post op
pain
besar
• Reaksi sistemis
• Total spinal anestesi
• Obat 5–10x lebih banyak untuk level
analgesi yang sama
BAB 4
ANESTESIA PADA
BEDAH ANAK
BAB 4 EVALUASI DAN PERSIAPAN PRA ANESTESI
METODE INTRAVENA
Pasien neonatus memiliki proporsi Induksi dapat dilakukan dengan Dalam pemberian obat anestesi
cardiac output yang mencapai otak menggunakan propofol 2-3 mg/kg intravena perlu diketahui karena
yang lebih besar dibandingkan diikuti dengan pemberian pelumpuh fungsi ginjal dan hati belum
pasien anak sehingga dosis untuk otot non depolarizing seperti sempurna maka interval dosis
induksi lebih kecil. atrakurium 0,3 -0,6 mg/kg. pemberian obat perlu diperpanjang
agar tidak terjadi toksisitas
BAB 4 INDUKSI IV
Gas anestetika
yang umum
Anestesia digunakan Walapun N2O
adalah N2O mempunyai sifat
neonatus analgesia kuat,
dicampur
sangat dengan 02 tetapi sifat
dianjurkan perbandingan anestetikanya
dengan 50:50 untuk sangat lemah. Narkotika hanya
intubasi dan neonatus, Karena itu sering diberikan untuk
nafas kendali 60:40 untuk dicampur usia diatas 1
bayi, dan 70:30 dengan halotan, tahun atau
untuk anak- enfluran atau berat diatas 10
anak. isofluran kg.
BAB 4 PENGATURAN CAIRAN
Depresi nafas oleh narkotika- Ekstubasi pada bayi dikerjakan Ekstubasi dalam keadaan anestesia
analgetika netralkan dengan kalau bayi sudah sadar benar. ringan, akan menyebab kan batuk-
nalokson 0,2-0,4 mg secara titrasi. batuk, spasme laring atau bronkus.
BAB 4 PASCA ANESTESI PADA PASIEN
PEDIATRIK
TERIMA KASIH