Anda di halaman 1dari 11

Jihaan Amelia Tiara Putri (04031381722049)

Sarah Yolanda br Sinulingga (04031381722050)


Samuel Anderson (04031381722051)
Septa Larasasi (04031381722052)
M. Naufal Denhari Aflah (04031381722053)
Vanny Yuni Meliyani (04031381722054)
Devi Ridha Oktashafa (04031381722056)
Widya Ristiana Dewi (04031181520016)
Perdarahan
 Perdarahan adalah komplikasi yang terjadi pasca pencabutan gigi.
Pada luka pencabutan sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap
setiap kemungkinan adanya perdarahan spesifik dari arteri atau
kemungkinan anomali lainnya.

 Berdasarkan tipe pembuluh darah yang terlibat, perdarahan dapat


berasal dari:
1. Arteri
2. Vena
3. Pembuluh Kapiler
Perdarahan dari pembuluh arteri artinya terjadi rupturnya arteri.
Perdarahannya cepat,berdenyut dan warnanya merah cerah.

Hilangnya darah dari pembuluh vena berupa darah berwarna


gelap dan darahnya mengalir cepat.

Perdarahan kapiler memiliki karakteristik perdarahan yang merah


muda kebiruan. Perdarahannya tidak parah dan mudah dikontrol
dengan tekanan menggunakan tampon, tetapi bagi kelainan
koagulasi darah sangat mungkin terjadinya kehilangan darah
yang besar dari kapiler

 Perdarahan yang tidak terkontrol merupakan komplikasi


yang jarang terjadi menyertai perawatan dental.
Perdarahan dapat terjadi dan dapat dihubungkan dengan
luka pembedahan, akibat medikasi, atau adanya masalah
sistemik
Faktor resiko terjadinya
perdarahan pencabutan gigi
adalah :
 1. Akibat penggunaan medikasi antikoagulan/antiplatelet
 2. Penyakit sistemik
 3. Traumatik
 4. Ekstraksi
 5. Laserasi jaringan
 6. Trauma pembuluh darah besar
 7. Infeksi
 8. Trauma pada soket akibat terpisahnya bekuan (clot)
 9. dan tidak mengikuti instruksi pasca pencabutan
Waktu perdarahan pasca pencabutan
gigi dapat terjadi primary, reactionary ,
intermediate bleeding dan secondary
haemorrhage
 Primary bleeding terjadi bersamaan dengan waktu pencabutan.
Mekanisme hemostatis pada tubuh akan menghentikan perdarahan
dengan membentuk bekuan darah (clot).
 Reactionary hemorrage terjadi 2-3 jam setelah prosedur sebagai hasil
penghentian vasokontriktor
 Jika primary bleeding berhenti, maka luka akan berdarah lagi setelah
24 jam atau beberapa hari, dan ini dikenal sebagai secondary
bleeding
 Perdarahan yang terjadi dalam 8 jam setelah berhentinya primary
bleeding disebut intermediate bleeding. Adanya benda asing masuk
pada bekas luka seperti kalkulus, sisa tulang yang pecah dan mulai
meluasnya jaringan granulasi pada soket pencabutan adalah
penyebab terjadinya intermediate bleeding.
Perawatan Perdarahan Pasca
Pencabutan
 Jika ada arteri pada jaringan lunak, maka sebaiknya di kontrol
dengan menekan langsung yaitu dengan cara menjepit dan
kemudian menjahitnya dengan benang jenis absorbable. Jika tidak
ada arteri pada daerah ekstraksi, maka seluruh kontrol hemostatik
dapat dilakukan dengan prosedur yang sudah umum dilakukan
yaitu dengan menekan langsung pada jaringan lunak selama 5
menit.
 Pada pasca pencabutan, soket dapat ditutup dengan gauze normal
salin atau tampon. Ditekan oleh pasien dengan cara digigit pada
hemostatik selama 2 menit. Evaluasi bagian perdarahan tersebut
2-5 menit setelah pencabutan dan hemostatik di lepaskan.
 Perdarahan dari pembuluh-pembuluh darah
dapat terjadi dalam beberapa kasus
ekstraksi gigi. Pada beberapa kasus,
perdarahan dari dalam soket dapat ditahan
dengan meletakkan hemostatik gauze.
 Soket sebaiknya ditutup dengan sponge
gauze ukuran 2x2 inci yang telah dilipat
agar tepat menutup luka pasca ekstraksi.
Pasien diberikan intruksi untuk menggigit
kuat daerah diatas sponge gauze sekitar
30-60 menit. Instruksikan kepada pasien
untuk pulang sampai hemostatis berhasil,
periksa soket daerah ekstraksi pasien,
sekitar 15 menit setelah operasi selesai.
Gantikan gauze dengan yang baru dan
ulangi kembali selama 30 menit. Jika
perdarahan tetap terjadi, pasien diminta
untuk kembali pada kesokan harinya. Pada
beberapa pasien, perdarahan masih tetap
terjadi. Maka kombinasi terapi antifibrinolytic
lokal dan agen hemostatik lokal efektif untuk
mencegah perdarahan pasca operasi
setelah ekstraksi gigi.
Terdapat 4 proses penting dalam
proses berhentinya perdarahan
1. Saat terjadi perdarahan, pembuluh darah akan mengurangi
laju darah dengan cara mempersempit dinding pembuluh
darah
2. Selanjutnya, terjadi aktivasi platelet untuk pembentukan
platelet plug, yang kemudian akan terjadi hemostatis primer
3. Akan terjadi aktivasi pada mekanisme pembekuan, yang
akan mengarahkan pada proses hemostatis sekunder
4. Akhirnya akan terbentuk jaringan fibrous pada bekuan darah
atau retraksi pembekuan darah
Agen Hemostatik
 Hemostatik adalah zat atau obat yangdibunakan untuk
menghentikan perdarahan. Agen hemostatik dapat dibedakan
menjadi :
 1. Hemostatik lokal
Berdasarkan mekanisme hemostasisnya dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu :
 a. Hemostatik serap
Hemostatik jenis ini menghentikan perdarahan dengan pembentukan
suatu bekuan buatan atau menerikan jala serat-serat yang
mempermudah pembekuan bila diletakkan langsung pada permukaan
yang berdarah
 b. Astringen
Zat ini bekerja dengan mengendapkan protein darah sehingga
perdarahan dapat dihentikan. Kelompok ini digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler.
 termasuk dalam golongan ini yaitu : Feri klorida, Nitras argenti,
Asam tanat
 c. Koagulan
Penggunaan obat ini menimbulkan hemostatis dengan dua cara yaitu
dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan
secara langsung menggumpalkan fibribogen.
 d. Vasokonstriktor
Efinefrin dan norefinefrin mempunyai efek vasokonstriksi yang dapat
digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaaan.
Cara penggunaannya dengan menoleskan kapas yang telah dibasahi
dengan larutan 1 :1000 tersebut pada permukaan yang berdarah.

2. Hemostatik sistemik
a. Faktor antihemofilik (factor VIII) dan cryoprecipitated antihemophilic
factor), Kedua zat ini bermafaat untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan pada penderita hemofilia A
b. Kompleks factor IX, Sediaan ini mengandung factor II, VII, IX, dan X,
serta sejumlah kecil protein plasma lain dan digunakan untuk
pengobatan hemofilia B
c. Desmopresin, Obat ini diindikasikan untuk hemosatatik jangka pendek
pada pasien dengan defisiensi faktor VIII yang ringan sampai sedang
dan pada pasien penyakit von Willebrand tipe 1
d. Vitamin K, Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu
untuk dapat menimbulkan efek sebab vitamin K harus merangsang
pembentukan faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu

e. Asam aminokaproat, bekerja dengan menghambat mekanisme


fibrinolitik. Hanya digunakan untuk mengatasi perdarahan
fibrinolisis berlebihan

f. Asam Traneksamat, Mekanisme kerja asam traneksamat adalah


dengan menghambat proses fibrinolitik

Anda mungkin juga menyukai