Disusun oleh
Anugerah Indah Mareta
2
Nama : Tn. D
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Palembang
IDENTITAS Pekerjaan : Buruh
PASIEN Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 09 september 2019
3
Keluhan Utama
ANAMNESIS Rasa mengganjal di mata kanan sejak
1 hari yang lalu.
4
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak ±2 hari SMRS, pasien mengeluh adanya
rasa mengganjal pada mata sebelah kanan. Pasien
mengatakan keluhan muncul saat pasien bekerja
kemudian terkena percikan gram (serpihan besi).
ANAMNESIS Keluhan nyeri (+), mata merah (+), mata kabur (+),
air mata keluar terus-menerus (+), mata silau (+).
Keluhan mata kering dan gatal
sebelumnya (-), tidak ada kotoran mata berlebih,
tidak ada keluar cairan seperti putih telur, tidak
ada keluar darah dari bola mata.
5
Pasien bekerja sebagai tukang
las dan tidak memakai kacamata
pelindung, pasien tidak
memiliki riwayat menatap layar
komputer/membaca dalam waktu
lama, pasien tidak memiliki
Anamnesis riwayat menggunakan lensa
kontak, pasien mengaku tidak
menggosok-gosok matanya. Pasien
belum menggunakan obat untuk
keluhan matanya yang sekarang,
pasien hanya membilas mata
menggunakan air, namun tidak
ada perubahan. Pasien kemudian 6
◦
◦ Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Riwayat mengalami keluhan yang
sama sebelumnya (-)
◦
ANAMNESIS ◦ Riwayat Lingkungan
◦ Riwayat adanya anggota keluarga
yang mengalami keluhan serupa
disangkal
◦ Riwayat adanya teman kerja yang
yang mengalami keluhan serupa
disangkal 7
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Suhu : 36,8°C
8
PEMERIKSAAN
FISIK
(Status Optalmologi)
9
PEMERIKSAAN
FISIK
(Status Optalmologi)
10
• Pemeriksaan Slit Lamp . didapatkan benda asing
pada sentral kornea,
11
DIAGNOSIS
Corpus Alienum Kornea Okuli Dextra
KERJA
12
Edukasi tentang penyakit
13
Pasien diberi anastesi topikal, pantokain
0,5%
TATALAKSANA
(EKTRAKSI CORPAL) Ekstraksi menggunakan jarum 1cc
atau kapas steril dengan ujung yang
telah diruncingkan (cotton tip).
Ekstraksi dibantu dengan slit lamp.
14
Spooling RL + Povidone Iodine 10 %
Mata pasien diirigasi menggunakan larutan RL-
Providone Iodine 10 %. Saat irigasi pasien
diminta menggerakan matanya ke segala arah,
bagian konjungtiva tarsal juga dibersihkan.
15
Okuli Dekstra
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : bonam
PROGNOSIS
16
ANALISIS KASUS
◦ Tn. D, 32 tahun, datang ke poli RSKMM
Palembang dengan keluhan rasa mengganjal di
mata kanan sejak 2 hari yang lalu. Sejak ±2
hari SMRS, pasien mengeluh adanya rasa
mengganjal pada mata sebelah kanan. Pasien
mengatakan keluhan muncul saat pasien bekerja
Anamnesis kemudian terkena percikan gram (serpihan
besi). Keluhan nyeri (+), mata merah (+),
mata kabur (+), air mata keluar terus-menerus
(+), mata silau (+).
Keluhan mata kering dan gatal
sebelumnya (-), tidak ada kotoran mata
berlebih, tidak ada keluar cairan
seperti putih telur, tidak ada keluar
darah dari bola mata. Pasien bekerja
sebagai tukang las dan tidak memakai
kacamata pelindung, pasien tidak
memiliki riwayat menatap layar
Anamnesis komputer/membaca dalam waktu lama,
pasien tidak memiliki riwayat
menggunakan lensa kontak, pasien mengaku
tidak menggosok-gosok matanya. Dari
pemeriksaan mata, didapatkan kornea
tampak injeksi siliar dan kornea OD
tampak adanya corpus alienum di zona
sentralis kornea berupa gram ukuran 0,5
mm.
19
20
◦ Keluhan rasa mengganjal,
mata merah, mata nyeri,
mata berair, dan mata
Diagnosis silau dapat ditemukan pada
banding corpus alienum kornea,
copus alienum konjungtiva,
konjungtivitis, dan mata
kering.
21
Diagnosis banding mata kering dapat disingkirkan
dari hasil anamnesis bahwa pasien tidak memiliki riwayat
Diagnosis keluhan mata kering dan gatal sebelumnya, tidak memiliki
riwayat menatap layar komputer/membaca dalam waktu
banding lama, dan tidak memiliki riwayat menggunakan lensa kontak
yang merupakan faktor risiko terjadinya sindroma mata
kering.
22
Diagnosis banding konjungtivitis viral dapat
disingkirkan dengan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik bahwa tidak ada kotoran mata
berlebih pada pasien, dan pasien tidak mengalami
demam, dimana pada konjungtivitis viral umumnya
diikuti gejala demam.
Diagnosis
Diagnosis banding konjungtivitis bakterialis
banding dapat disingkirkan dari hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik bahwa tidak ada kotoran mata yang
banyak, pasien tidak menggosok mata menggunakan
tangan sehingga mengurangi faktor risiko terjadinya
infeksi, dan didukung dengan tidak adanya anggota
keluarga yang mengalami keluhan serupa berarti
keluhan yang dialami pasien tidak menular.
23
Diagnosis banding corpus alienum
konjungtiva dapat disingkirkan dengan
pemeriksaan mata menggunakan slit lamp,
bahwa tidak didapatkan benda asing pada
bagian konjungtiva, namun didapatkan
Diagnosis benda asing pada sentral kornea,
banding sehingga diagnosis pada pasien ini
adalah corpus alienum kornea, dan
setelah dilakukan fluoresein test
didapatkan hasil fluoresein test positif
berarti terdapat defek epitel pada
kornea akibat benda asing tersebut.
24
Faktor risiko ◦ Pekerjaan: Tukang Las yang
pada pasien tidak menggunakan APD
25
◦ Corpus Alienum Kornea
Diagnosis
Okuli Dextra
26
◦ Corpus alienum adalah benda asing,
merupakan salah satu penyebab
terjadinya cedera mata, sering
Corpus Alienum
mengenai sklera, kornea, dan
konjungtiva.
27
Tujuan dari penatalaksanaan adalah
mengurangi nyeri, mencegah infeksi, dan
mencegah kerusakan fungsi yang
permanen.
28
Lalu mata diberikan salep antibiotik spektrum luas
berupa kloramfenikol salep, kloramfenikol merupakan
antibiotik bakteriostatik yang bekerja dengan cara
menghambat sintesis protein pada bakteri untuk untuk
Tatalaksan mencegah terjadinya infeksi.
29
Setelah bebat tekan dibuka, diberikan
Levofloxacin ED 1 gtt/4 jam OD untuk mencegah
infeksi pada mata, levofloxacin sebagai bakteriosidal
bekerja dengan cara menghambat DNA gyrase dan
topoisomerase IV.
30
Lampiran
Foto
31
Lampiran
Foto
Okuli Dekstra Okuli Sinistra
32
Terima Kasih
33